ALEXANDER

Av Joy_anna22

954K 49.6K 2.1K

[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan da... Mer

BAGIAN 1. AWAL
BAGIAN 2. ANCAMAN
BAGIAN 3. XANDER
BAGIAN 4. NATASHA
BAGIAN 5. KELUARGA
BAGIAN 6. SISI GELAP
BAGIAN 7. KEMARAHAN
BAGIAN 8. MABUK
CHAPTER 9. MANTAN ISTRI
CHAPTER 10. BEBAS
CHAPTER 11. DUNIA
CHAPTER 12. BERSEMBUNYI
CHAPTER 13. TETAP DISINI
CHAPTER 15. KEMBALI
CHAPTER 16. BICARA
CHAPTER 17. ANAK ANJING
CHAPTER 18. PEMBUKA
CHAPTER 19. BUKU KENANGAN
CHAPTER 20. MANTAN PACAR
CHAPTER 21. BULLY
CHAPTER 22. MENGERTI
CHAPTER 23. KEHILANGAN
INTERMEZO
CHAPTER 24. KEBENARAN
CHAPTER 25. MAKE LOVE
CHAPTER 26. JANJI
CHAPTER 27. BERSULANG
CHAPTER 28. SAKIT
CHAPTER 29. WILL YOU MARRY ME?
CHAPTER 30. A PARTY
CHAPTER 31. OLD FRIEND
CHAPTER 32. MORNING SEX
CHAPTER 33. PREGNANT
Chapter 34. RAHASIA BESAR
Chapter 35. Makan Malam
Bab 36. Sepatu Kecil
Chapter 37. Kabur
Chapter 38. Alasan
Chapter 39. Sunyi
Chapter 40. Penolong
Chapter 41. Sam
Chapter 42. Kembalinya Sam
Pemberitahuan - Hiatus
Chapter 43. Pertemuan Kembali
Chapter 44. Terbongkar

CHAPTER 14. FOTO

19.7K 1K 11
Av Joy_anna22

"Ibu, ayah dimana?" Xander kecil menarik ujung blouse ibunya. Ibunya tidak menjawab.

"Ibu? Teman temanku semua datang ke sekolah bersama ayah ibunya." Celetuk Xander lagi. Ia duduk di bangku kecil yang berada di dapur rumahnya. Ibunya tidak menjawab. Hanya suara pisau memotong wortel yang terdengar.

"Ibu? Apa aku punya ayah?" Tanya Xander lagi.

"Diam!" Maki ibunya. Xander membeku. Sebilah pisau menunjuk tepat di depan wajahnya. Saking dekatnya rasanya ujung pisaunya nyaris menyentuh hidung Xander yang mancung.

"Jangan tanya dimana ayahmu! Harusnya kau tidak usah kulahirkan saja jika aku tahu si brengsek itu melepas tanggungjawabnya dan menikahi wanita lain!"

Mata Xander berkaca kaca. "Aku membencimu! Aku membenci pria yang kau sebut ayah itu! Harusnya kalian berdua lenyap saja dari dunia ini!"

Xander terbangun. Keringat dingin mengucur padahal AC di kamarnya menyala dengan suhu yang cukup rendah. Ingatan masa kecilnya kembali mengganggu pikirannya. Masa dimana ibunya masih menolak kehadirannya. Walaupun di akhir hidupnya sang Ibu sudah menerima Xander sebagai putranya, namun kenangan itu sulit sekali terlupa.

Jam menunjukkan pukul enam pagi. Ia kegerahan sehingga memutuskan untuk pergi mandi. Sementara itu, Sam menggigit kukunya bingung. Violetta belum juga kembali. Foto bugil Violetta siap dikirim. Bagaimanapun, Violetta adalah wanita baik yang tidak layak diperlakukan seperti itu. Ia sudah menemui George. Hasilnya, George pun kelimpungan karena Dom tidak mau memberitahu keberadaan Violetta.

Klak! Pintu kamar Xander terbuka. Jantung Sam berdebar tidak karuan.

"Mana Violetta?" Pertanyaan singkat Xander mampu meluluhlantakkan dunia Sam.

"B..Boss-"

"August!" Teriak Xander. August pun datang.

"Sebar," titahnya. August menurut. Ia bergegas menuju kantor Violetta.

"Tu..tunggu, Bos! Beri aku waktu!" Mohon Sam. Xander tersenyum. "Sudah. Waktu sudah habis," jawab Xander.

Sam menghadangnya. "Bos, jangan lakukan itu pada Violetta! Kita masih punya cara untuk membuat Violetta kembali!" Ucap Sam.

Xander menatap Sam tajam. "Natasha selanjutnya jika Violetta tidak kembali. Kau tahu 'kan, Natasha sudah tidak punya harapan hidup jika tanpa bantuanku. Obat obatan dan perawatan mahal yang Natasha jalani, kau tidak akan mampu membayarnya,"

Sam terpaku mendengar ancaman Xander. Natasha, dokter memvonisnya tidak akan sanggup bertahan tanpa perawatan. Bahkan, perawatan yang Natasha jalani hanya sanggup memperpanjang umurnya, bukan menyembuhkannya.

"Kau pikir kenapa aku mau berbaik hati menolong Natasha? Karena kau orang kepercayaanku, Sam. Melebihi rasa percayaku pada August dan Bobby. Itulah sebabnya aku menyerahkan Violetta dibawah pengawasanmu. Violetta hilang karena keteledoranmu. Kini, kau yang bertanggungjawab," Xander menepuk pundak Sam lalu pergi.

Sam terduduk lemas di lantai. Pikirannya kalut antara Violetta dan Natasha. Ia harus membawa Violetta kembali apapun resikonya sebelum Natasha menjadi sasaran Xander.

*

Dom menatap Violetta yang tertidur pulas usai menangis semalaman. Ia pada akhirnya menceritakan semua yang ia alami selama berada di sisi Xander. Dom, begitu miris dan menyesal terlambat menolong Violetta. Andai saja ia tahu lebih awal.

"Hmm," gumam Violetta dalam tidurnya. Dom berdiri dari sofa lalu mendekati Violetta. Dielusnya kepala Violetta.

"Violetta, Aku berangkat dulu. Kunci pintunya setelah aku pergi. Nanti, aku akan kembali ke sini. Aku tidak akan meninggalkanmu sampai kau benar benar aman," ucapnya.

"Hmm," Violetta menjawab dalam tidurnya. Dom tertawa kecil. Ia pun bergegas berangkat pagi buta itu. Perjalanan yang cukup jauh dari kantor, mengharuskannya berangkat lebih pagi agar tidak terlambat sampai di kantor.

Sesampainya di kantor, ia keheranan karena begitu banyak orang yang berkerumun di lobi.

"Ada apa?" Belum sempat ia menemukan jawabannya, Patrick, berlari menghampirinya. "Fotonya! Fotonya ada dimana mana!" Paniknya.

Dom mematung. Apa yang George takutkan terjadi. Seseorang menyebar foto bugil Violetta ke seluruh gedung perkantoran. Tidak ada yang tahu kapan foto itu disebar. Yang jelas, saat pekerja kantor mulai berdatangan, foto foto itu sudah berserakan di dalam lift, toilet, kantin, dibawah meja dan kursi yang ada di lobi, parkiran, dan di meja kerja Violetta tentu saja. Penyebar ini begitu lihai hingga cctv pun tidak bisa menangkap wajahnya.

Ia bergegas mengikuti Patrick dan benar saja, seluruh karyawan menatap Dom dengan wajah pucat. "Dom, Violetta.."

Dom geram. Ia langsung memunguti semua foto yang berserakan di seluruh gedung perkantoran dibantu oleh teman temannya yang juga sudah terlanjur melihat.

"Ada apa sebenarnya, Dom?"tanya Laura dengan ekspresi bingung dan sedih yang bercampur aduk. Bagaimanapun Violetta teman kerjanya sendiri yang dikenal ramah dan menyenangkan. Sungguh suatu tragedi yang tragis menimpa Violetta.

Setelah yakin semua yang tercecer berhasil dikumpulkan, kini giliran Dom yang harus menghadap Bos. Apa yang menjadi momok menakutkan kini harus Violetta hadapi. Ya, Violetta diberhentikan atas skandal yang terjadi.

"Tapi, Bos.." Dom mencoba membela Violetta. "Dia dijebak!"

Bos menghela nafas. "Aku tahu, Violetta bukan wanita nakal. Dia wanita baik baik. Tapi skandal ini, akan membawa citra buruk bagi perusahaan," jelas Bos. "Aku percaya pada Violetta. Tapi skandal ini, tetap tidak bisa aku tolerir. Dom, kau yang paling dekat dengannya. Bantu dia bangkit dari masalah ini. " pesan Bos mengakhiri keputusannya yang tidak bisa ia ganggu gugat.

Dengan langkah gontai, ia keluar dari ruangan bosnya. Seolah belum selesai, Livia, dengan wajah panik berjalan cepat menghampirinya.

"Kita harus bagaimana? Foto fotonya tersebar di internet," ucapnya.

Kaki Dom kehilangan kekuatannya. Ia duduk di lantai. Semua teman temannya ikut bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

*
"Bos," Bobby membuka pintu ruang kerja Xander. Xander melirik. "Ya?"

"Seseorang mencarimu," ucapnya.

Xander mengerutkan dahinya. Jelas bukan Violetta yang kembali jika seperti itu laporan Bobby.

"Halo? Kita pernah bertemu?" Sapa Xander saat seorang pria masuk ke dalam ruangannya. Bobby keluar dan menutup pintunya.

Tangan pria itu mengepal penuh dendam. Xander sadar akan itu. "Oh, aku mengerti. Soal Violetta ya," Xander menyeringai lebar. Sekejab Dom langsung menyerang Xander. Ia memukul Xander, menghajarnya tanpa ampun. Tapi salah jika ia berpikir akan menang dari Xander.

"Kau keparat! Apa yang kau lakukan pada Violetta! Kau menghancurkannya!" Hidung Xander mengalami pendarahan akibat tinjuan Dom.

Seringai lebar di wajah Xander tidak hilang, membuat Dom semakin murka.

"Apa salah Violetta hingga kau perlakukan Violetta seperti itu?!" Ia memukuli Xander dengan membabi buta.

Xander tidak melawan. Ia terus menyeringai. "Karena dia kabur dariku, tentu saja,"

Dom mencekik leher Xander. "Orang sepertimu seharusnya mati saja!"

Mata Xander membulat. Seketika ia melawan Dom dan memukulinya habis habisan.

"Jaga mulutmu!" Teriaknya marah. Kini posisi berbalik. Dom harus menerima pukulan bertubi tubi dari Xander. Dom tidak menyerah. Ia melawan. Adu pukul yang terjadi membuat karyawan yang berada di sekitar ruangan Xander panik. "Bobby! August!" Salah satu kepala departemen memanggil mereka dan dibantu oleh kepala kepala departemen lain memisahkan mereka berdua.

Ceceran darah mengotori karpet ruangan. Dom dan Xander berhasil dipisahkan. Dom, lebih babak belur dari Xander.

"Kalian sadar tidak kalian bekerja untuk siapa? Pria berengsek yang merusak masa depan seorang gadis!"

Bukan rahasia umum lagi bagi mereka soal kabar itu. Mereka semua tahu bahwa Xander, bos mereka kerap bergonta ganti pasangan. Tapi demi keamanan diri dan keluarga mereka, mereka memilih diam dan tidak peduli.

"Bawa dia pergi!" Usir Xander.

August dan Bobby menyeret Dom keluar.

"Tunggu!" Tahan Xander. "Kau, beritahu Violetta, Natasha menunggu kau kembali," Xander tersenyum jahat.

August dan Bobby melempar Dom keluar dari lobi. "Kembalikan saja Violetta pada, Bos. Lindungi dirimu sendiri," Celetuk August kemudian pergi meninggalkan Dom. Dom menatap punggung dua bodyguard Xander tidak percaya. Ucapan mereka seperti seorang yang putus asa dan tidak punya pilihan selain menuruti perintah Xander. Seorang security yang iba lalu menghampiri Dom dan membantunya masuk ke dalam mobil.

"Aaaaaaargh!!!!" Dom berteriak marah. Ia memukul stir mobilnya. Ia benar benar marah atas semua yang terjadi hari ini.

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

1M 49.4K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
SECOND Av FLO

Romantik

384K 33.3K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
5.4M 287K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1.2M 16.9K 36
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...