Vampire Wars [Completed]

By Aiolios24

571K 37.9K 3.4K

(18+) BOOK 2 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Berawal dari kehidupan sulit yg di alami kakak dan adik. mereka be... More

Prolog
Chapter 1 : Zee & Zea
Chapter 2 : Kerajaan Lioncourt
Chapter 3 : Hutan Vampire
Chapter 4 : Penasaran
KARAKTER
Chapter 5 : Kotak Musik
Chapter 6 : Menyelidiki Pergerakan Musuh
Chapter 7 : Berkumpul Bersama
Chapter 8 : Flashback One
Chapter 9 : Flashback Two
Chapter 10 : Pasangan Sempurna
Chapter 11 : Kakak Terhebat
Chapter 12 : Perdebatan Kecil
Chapter 13 : Party Di Castel Del Monte
KARAKTER
Chapter 14 : Penjelasan
Chapter 15 : Bertemu Mate
Chapter 16 : Air Mata
Chapter 17 : Kecerobohan Irish
Chapter 18 : Mencari Keberadaan Irish
Chapter 19 : Tangisan Yang Berakhir Bahagia
Chapter 20 : Langkah Awal
Chapter 21 : Zea & Irish Di Culik
Chapter 22 : Misi Bunuh Diri
Chapter 23 : Bertemu Wanita Iblis
Chapter 24 : Amarah Kebencian
Chapter 25 : Penyesalan
Chapter 26 : Terbangun
Chapter 27 : Mengukir Kehangatan Bersama
Chapter 28 : Gairah Cinta
Chapter 29 : Jeritan Hati Dan Kejujuran
Chapter 30 : Danau Tersembunyi
Chapter 31 : Permainan Gila
Chapter 32 : Rundingan
Chapter 33 : Pergerakan Musuh
Chapter 34 : Wahana Permainan
Chapter 35 : Fighting
Chapter 36 : Pengorbanan
Chapter 37 : Antara Hidup Dan Mati
Chapter 38 : Teka-Teki Petunjuk
Chapter 39 : Pertualangan Di Mulai
Chapter 40 : Penyerangan Musuh
Chapter 42 : Lautan Darah Dan Mantra Terlarang
Chapter 43 : Terjebak
Chapter 44 : Perubahan Irish
Chapter 45 : Teka-Teki Sialan!
Chapter 46 : Pilihan Sulit
Chapter 47 : Darah Pengganti Dan Munculnya Pohon Kembar.
Chapter 48 : Sebuah Harapan
Chapter 49 : Kembalinya Sean Dan Zea
Chapter 50 : Batu Jiwa Tak Bertuan.
Chapter 51 : Selubung Rindu.
Chapter 52 : Berlebihan.
Q & A
Chapter 53 : Bersamamu!
Chapter 54 : Kehebohan Di Istana Lioncourt.
Chapter 55 : Makhluk Aneh
Chapter 56 : Akankah Semuanya Berakhir?
Chapter 57 : Musuh!!
Chapter 58: Perbedaan Kekuatan
Chapter 59: Tamat

Chapter 41 : Menjalankan Misi

5K 382 57
By Aiolios24

Readers anggap aja gambar di atas itu lembah kematian maaf ya kalo kurang pas tapi bener susah dah buat cari lembah yg menyeramkan begitu 😅 dan anggap aja lembahnya minim cahaya matahari jadi gelap 😂 udah ah lupakan soal lembah, mending langsung baca aja dan kalian juga bisa ngebayangin sendiri bagaimana lembahnya kalo memang gak puas dengan gambar yg aku pasang di atas 🤗

●●●●🌷●●●●

Sean dan Zea kini mereka telah berdiri di depan sebuah lembah, dimana tempat itulah yg menjadi tujuan utama mereka. Mereka berdua saling melirik satu sama lain untuk meminta kepastian yg bisa menentukan apakah mereka akan masuk atau mereka berdua akan membatalkan tujuan utama mereka.

" Aku rasa berita tentang lembah itu bukanlah sebuah mitos belaka karena jujur saja aku merasakan aura mengerikan yg menguar dari dalam lembah yg berada di depan mata kita. " gumam Sean menilai.

Zea mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah Sean yg terlihat fokus menilai keseluruh penjuru lembah. " Perkataanmu seolah mengatakan bahwa kau saat ini tengah ketakukan? " cibir Zea membuat Sean terkekeh kecil.

Sean menarik pinggang gadisnya dan merapatkan tubuh mereka berdua, lalu Sean mencium dahi Zea penuh kasih sayang sembari berkata. " Bukan begitu sayang... hanya saja aku menyetujui berita tentang lembah itu dan bukannya takut. Bukankah kau tahu sendiri dimana ada kau maka aku akan selalu berada di tempat yg sama sepertimu. " ucap Sean membuat Zea tersenyum simpul dalam dekapan pria yg sangat ia cintai.

Zea melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari tubuh Sean, lalu ia menatap tepat pada manik mata Sean sembari berkata. " Ayo kita masuk dan kita harus segera menemukan keberadaan batu itu sebelum tubuh Zee membusuk. " ucap Zea sembari bergidik ngeri, karena ia membayangkan hal yg tidak-tidak.

Tuk!

" Aw... sakit!! " jerit Zea kesakitan, sembari mengusap-usap dahinya karena ulah Sean yg menyentil dahi Zea sedikit keras dan hal itu membuat Sean terkekeh geli saat melihat Zea menggerutu sembari mengembungkan kedua pipinya.

Sedikit bersenda gurau mungkin akan menghilagkan kekhawatiran di hati mereka akibat atsmofir yg mengerikan, menguar dari dalam lembah di hadapan mereka. Mulai dari tempat itulah, nyawa mereka berdua akan di pertaruhkan. Sean dan Zea yg asyik mengobrol, tiba-tiba saja mereka di kejutkan oleh sesosok gadis cantik yg memakai gaun putih namun ada sesuatu yg aneh dengan gadis itu.

Zea menegguk ludahnya saat tahu bahwa gadis cantik yg berada di hadapannya tak memiliki sebuah aura sedikitpun. Jika gadis cantik yg tak di ketahui asal-usulnya itu tak memiliki sebuah aura dimana semua makhluk bisa mendeteksi sosok makhluk apa yg berada di hadapan mereka. Maka Zea jelas tak mungkin bisa mengetahuinya dan pertanyaan yg ada di pikiran Zea sudah pasti tentang sosok apa yg berada di hadapannya saat ini, begitu juga dengan Sean.

" Siapa kau? " celetuk Zea yg tak tahan lagi dengan suasana sunyi tanpa ada satupun yg berbicara.

" Ck, siapa dia? Kenapa kakinya tak menyentuh tanah, bahkan dia juga tak memakai alas kaki. " Zea mengerutu dalam hati, sedangkan Sean tak mengeluarkan separah katapun.

Gadis cantik itu justru tersenyum saat mendengar pertanyaan yg di lontarkan Zea. Lalu tanpa di duga, gadis itu justru melayang sembari mendekati Zea dan Sean yg masih terpaku dengan sosok gadis aneh yg tiba-tiba muncul di depannya. Gadis cantik itu melayang bahkan dia mengitari tubuh Zea dan Sean yg tak bergerak sedikitpun.

" Tak masalah jika kau enggan memberitahu namamu nona, tapi aku harap kau tak mengganggu kami berdua yg sedang menjalani sebuah misi penting! " ucap Sean dengan tiba-tiba. Perkataan pria itu terdengar mengancam namun gadis aneh itu justru terkiki geli.

" Tak seharusnya bangsa Vampire berada di tempat ini. " ucap gadis aneh itu sembari memainkan jari telunjuknya, seolah-olah ia tengah menari namun hanya gerakan di jari telunjuknya saja yg bergerak. " Pergilah! Jika kalian masih ingin hidup. Lagian, tak ada yg menarik di tempat ini selain kematian dari makhluk yg telah mendapatkan sebuah kutukan abadi. " lanjutnya membuat Zea dan Sean terkejut.

" Kau tak berhak mengusir kami, makhluk bodoh! " balas Zea kesal.

Gadis Aneh yg di temui Zea dan Sean. Nah pasti kalian pada penasaran sama sosok gadis yg tiba-tiba muncul entah dari mana. Ntar kalian juga bakal tahu sendiri yg penting tetep terus ikuti ceritaku 😅

" Tidak sopan! Kau gadis kasar yg tak punya etika baik sedikitpun. Seharusnya kau menghormatiku yg berumur jauh lebih tua darimu dan tidakkah kau tahu akan batas kesopananmu kepada seseorang yg baru saja kau temui. " tegurnya membuat Zea menggeram marah.

Sean menarik pinggang gadisnya posesif dan geraman keluar dari bibir Sean yg menandakan akan kemarahannya karena perkataan gadis aneh di hadapannya. Gadis aneh itu mengernyitkan dahinya saat mengetahui tingkah Sean yg tiba-tiba menjadi sensitif namun sedetik kemudian ia terkekeh geli.

" Tutup mulutmu dan segeralah menyingkir dari hadapan kami!! " Sean membentak gadis itu dengan amarah yg tak tertahan lagi, Sean sungguh tak suka saat gadis aneh itu mengatai gadisnya tanpa tahu sifat gadisnya yg sebenarnya.

" Baiklah! Jika kalian ingin masuk kedalam sana, maka kalian harus mampu melewatiku terlebih dulu dan ketahuilah bahwa aku adalah penjaga pintu masuknya. " jelas gadis itu membuat Zea dan Sean terkejut. " Eowyn Galadriel, kalian bisa memangilku Eowyn dan aku hanyalah roh penjaga lembah ini. " jelas gadis itu, memperkenalkan dirinya.

Dia memang hanyalah roh yg di tugaskan untuk menjaga lembah kematian itu. Gadis itu bukanlah roh yg dulunya memiliki sebuah kehidupan dan berakhir mati, lalu menjadi sesosok roh tapi gadis itu memang hanya roh yg di ciptakan oleh lima penyihir angung untuk menjaga tempat tersebut agar tak ada hal buruk yg mungkin terjadi. Gadis itu abadi dan ia akan selalu menjaga lembah tersebut, bahkan ia tak akan bisa pergi kemanapun karena terikat dengan tempat itu.

Eowyn bahkan tak bisa melihat sosok Zee yg juga berada disana. Tak ada yg bisa melihat sosok Zee yg terkena kekuatan pengendali jiwa. Zee yg hanya bisa melihat tanpa bisa membantu, membuat pria itu kembali memaki dirinya sendiri karena harus melihat Zea dan Sean berjuang demi dirinya. Terlihat jelas raut wajah Zee yg frustasi akan keadaannya namun kenyataan membuatnya tak bisa berkutik.

" Tak bisakah kau membiarkan kami lewat tanpa harus melewati tantanganmu. " protes Sean yg di balas gelengan kepala oleh Eowyn namun apapun yg terjadi, mereka berdua harus bisa mengalahkan Eowyn.

" Dengarkan perkataanku dengan baik. " tatapan Eowyn yg terlihat serius membuat atmosfir tempat tersebut menjadi semakin dingin dan menusuk kulit. " Tenang saja! Aku tak memberikan syarat sulit. Jadi, kalian berdua hanya harus mendapatkan sehelai rambutku. " jelas Eowyn, membuat Sean dan Zea terkejut bukan main namun, rintangan apapun itu pasti akan mereka hadapi.

" Terdengar sangat mudah tapi sepertinya justru sebaliknya, aku tak yakin rintangan yg dia berikan semudah itu. " batin Zea tak yakin dengan syarat yg Eowyn berikan. Hal sama juga di alami Sean, pria itu jelas-jelas memikirkan hal yg sebaliknya.

" Baiklah, kita selesaikan masalah ini secepatnya karena waktu kita sangatlah terbatas. " Sean berkata sembari mengecup dahi gadisnya penuh perasaan. " Tenanglah, kita pasti bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama. " sambungnya, membuat Zea mengangguk setuju.

●●●●🌷●●●●

Sedangkan di kerajaan Lioncourt yg sedang kacau karena di serang oleh musuh, membuat Zeldric dan yg lainnya saling membantu. Tiga orang di tugaskan untuk menjaga tubuh Zee. Mereka yg di tugaskan adalah Irish, Kenzie dan Ciel saja.

Irish menghela nafasnya gusar, pikirannya melayang ketempat Sean dan Zea yg juga mendapat sebuah misi untuk menemukan batu jiwa tak bertuan. Sedangkan dirinya sendiri juga fokus dengan tugasnya saat ini namun di dalam hati Irish, ia selalu mendoakan keselamatan untuk Sean dan Zea.

" Tak perlu mengkhawatirkan mereka berdua karena aku yakin, mereka pasti akan baik-baik saja dan sebaiknya kau tetaplah fokus dengan masalah yg ada disini. " suara Kenzie menyadarkan Irish.

Irish hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Keadaan memaksanya untuk tak memikirkan hal lain, selain apa yg ada di depan matanya. Meski begitu, tatapan mata Irish tersirat akan kemarahan. Baru saja Irish ingin membalas perkataan Kenzie namun tiba-tiba saja Irish merasa bahwa ada beberapa penyihir yg mendekat ke tempatnya berada.

Tanpa pikir panjang, Irish bersiap dengan tongkat sihirnya sembari berdiri tak jauh dari tubuh Zee, sedangkan Kenzie dan Ciel telah bersiap di hadapan Irish dengan posisi mereka menghadap ke arah pintu. Tak lama kemudian, pintu ruangan tersebut terbuka lebar hingga menimbulkan dentuman pintu yg terbuka cukup kencang dan di detik itulah mereka sama-sama mengumpat ketika tebakan mereka benar.

" Melacak keberadaan seekor tikus yg bersembunyi tidaklah sulit, benar begitu bukan! " ucap salah satu penyihir itu sembari tersenyum miring, sedangkan yg lainnya tertawa meremehkan. Jumlah mereka hanya ada lima dan tentu saja, mereka bukanlah penyihir kelas bawah karena jika di lihat dari penampilannya jelas mereka penyihir dari kelas atas.

Mereka berlima tersenyum licik, membuat Kenzie, Ciel dan Irish memantapkan diri untuk bersiap melawan musuh. Ciel menyuruh Irish agar tak jauh-jauh dari Zee, hal itu tentu saja membuat Irish dengan cepat mengangguk dan ia tak lupa merapalkan sebuah sihir untuk membuat perisai pelindung agar musuh tak bisa menjangkau tubuh Zee.

Saat ini posisi mereka bertiga sama-sama menghadap ke arah musuh dengan Kenzie dan Ciel yg berada di depan Irish, sedangkan Irish berada di tengah namun ia sedikit penjaga jarak dari Kenzie dan Ciel agar tak jauh-jauh dari tubuh Zee. Irish yg memusatkan kekuatannya untuk memperkuat perisai yg ia buat, membuatnya harus menjaga jarak dari musuh dan karena itulah Kenzie maupun Ciel harus menghadang musuh yg berniat menyerang.

" Sebaiknya kalian bermain aman dan dengan begitu nyawa kalian akan selamat namun jika kalian melawan maka kematianlah yg akan kalian dapatkan. " ucap pria berambut coklat gelap membuat Kenzie dan Ciel menggeram kesal.

Alih-alih menuruti perkataan mereka, Kenzie justru melesat maju ke arah musuh dan pria itu segera memberikan tendangan di perut musuh yg memiliki rambut coklat gelap sehingga membuat pria yg di tendangnya terpental kebelakang. Saat musuh melihat temannya mendapat serangan tak terduga dari Kenzie, membuat musuh segera membalas namun Ciel dengan cepat menghadang mereka dengan mode vampirnya.

Terjadilah baku hantam di antara mereka dan terlihat jelas bahwa jumlah musuh jauh lebih unggul. Sedangkan di luar istana, terlihat tak jauh berbeda dengan keadaan di dalam istana. Peperangan kali ini lagi-lagi melibatkan berbagai bangsa seperti bangsa werewolf, vampire dan witch. Tak akan ada yg tahu kapan peperangan antara bangsa ini selesai dan tergantikan dengan perdamaian mutlak agar tak lagi ada korban yg berjatugan.

Zeldeic yg sedari tadi menangkis serangan musuh bahkan pria itu juga telah banyak melumpuhkan prajurit musuh namun matanya tak kunjung menemukan keberadaan pemimpin musuh yg menyeran kerajaannya. Berulang kali pria itu menggeram bahkan juga menyerang musuh membabi buta hanya untuk menyalurkan kemarahan dalam dirinya namun semua itu tak akan membuatnya puas salama dia tak bisa langsung berhadapan dengan pemimpin musuhnya.

Berbeda dengan Raven yg sangat puas saat melihat prajurit musuh terbakar akibat kekuatan apinya. Hal sama juga di alami oleh Javier yg memasang senyum kepuasan saat pria itu berhasil membunuh beberapa prajurit musuh dengan hanya merapalkan mantra sihir. Berbeda dengan Leon dan Victor yg justru berdebat satu sama lain hanya karena mereka berdua tak ingin terjebak di tempat yg sama.

Leon yg baru saja membunuh salah satu prajurit musuh, tiba-tiba saja pria itu melayangkan jitakan tepat di kepala Victor yg sedang sibuk berhadapan dengan musuh di hadapannya. Victor yg tak terima akan jitakan keras di kepalanya, ingin sekali membalas perbuatan Leon namun niatnya itu gagal karena musuh yg Victor hadapi sungguh membuatnya tak bisa melancarkan balas dendam.

" SHIT!! Aku benar-benar akan mengutukmu menjadi siput jika kau menjitak kepalaku untuk yg kedua kalinya. " ancam Victor bersungut-sungut karena kesal, membuat Leon justru tertawa mengejek. " AKU TAK BERCANDA SIALAN!!! " bentak Victor marah.

Leon mendegus sembari masih terus melawan musuh, Victor pun juga melakukan hal sama. " Ck, aku ragu dengan sihir bodohmu itu dan jangan menyalahkanku atas terjebaknya kita di tempat yg sama! " gerutu Leon kesal namun Victor juga tak kalah kesal, bisa-bisanya mereka berdebat dalam kondisi genting seperti saat ini.

Lynn yg berada tak jauh dari mereka juga ikut bersuara. " Ck, BISAKAH KALIAN BERDUA DIAM! " teriaknya kesal, kenapa di saat brgini mereka justru berdebat.

" Kalian berdua justu terlihat bodoh karena mendebatkan hal yg tak penting dan aku sarankan, kalian tetaplah fokus terhadap musuh di sekitar kalian jika tak ingin Zeldric turun tangan sendiri untuk membuat kalian menutup mulut. " Kimberly berasumsi dan hal itu mampu membuat kedua pria itu terdiam meskipun sakit hati dengan ucapan Kimberly tapi apa yg di katakannya memanglah benar.

Sedangkan dari arah yg tak terduga, tiba-tiba saja seorang wanita menendang punggung Zeldric dengan cukup kencang dan membuat pria itu terpental beberapa meter. Wanita itu tak lain adalah Deliora yg telah di selimuti kemarahan, dendam dan kebencian dalam dirinya. Ernest yg melihat Zeldric tersungkur di atas tanah, tanpa pikir panjang Ernest menyerang Deliora namun Deliora berhasil menghindar dari serangannya.

Kesalahan fatal karena Deliora menghindar dari serangan Ernest sehingga membuat wanita licik itu sedikit lengah dan kesempatan Zeldric untuk menyerang Deliora sangatlah mudah. Zeldric dengan sigap menendang tubuh Deliora hingga membuat wanita licik itu menggeram kesakitan. Ernest yg menunggu datangnya kesempatan kini tak tinggal diam, pria itu juga menyerang Deliora dan membuat wanita itu memutahkan darah di sudut bibirnya karena mendapat dua pukulan keras di bagian bibir dan perutnya.

" Bekerja sama dengan penyihir untuk membalas dendam bukan pilihan yg tepat. Kau hanya akan mendapatkan hal yg sia-sia dan ssharusnya kau menerima apa yg telah di takdirkan! " ucap Ernest membuat Deliora semakin murka.

Aura pekat memenuhi tubuh Deliora, entah latihan seperti apa yg di lakukannya sehingga aura wanita licik itu berbeda dari yg sebelumnya. Ernest bersiap untuk menerima serangan dan dalam sekejap mata, Deliora berada di hadapannya. Ernest yg terkejut justru membuatnya lengah dan sedetik kemudian, tubuh Ernest terangkat karena cengkraman kuat dari Deliora. Zeldric berniat menolong Ernest namun Deliora dengan cepat menghempaskan tubuh Ernest sehingga terdengar dentuman yg cukup keras akibat benruran tubuh Ernest dengan tanah.

" Uhuk... uhuk... sialan! " Ernest terbatuk-batuk dengan darah yg keluar dari mulutnya bahkan pria itu merasakan tubuhnya remuk.

Deliora menyeringai puas melihat Ernest yg terbatuk dengan darah yg keluar dari mulutnya. Zeldric menggeram marah dan sedetik kemudian, pria itu mengankat tangan kanannya ke arah Deliora sehingga kabut hitam keluar dari tangan tersebut. Deliora beringsut mundur karena kabut hitam yg Zeldric keluarkan mengakibatkan Deliora ketakutan. Wajah wanita licik itu berubah gusar, membuat Zeldric menyeringai sinis namun sedetik kemudian rahang Zeldric mengeras karena seseorang pria asing tiba-tiba saja muncul tanpa dia duga.

Pria asing tersebut langsung saja menarik tubuh Deliora ke dalam belakang punggungnya sehingga kabut hitam milik Zeldric justru terkena pria asing itu namun yg membuat Zeldric terkejut adalah kabut hitamnya tiba-tiba terhisap ke dalam tubuh pria asing itu dan anehnya lagi, tubuh pria asing itu sama sekali tak terluka. Ernest yg melihat hal itu, segera melangkah untuk melindungi Zeldric namun Zeldric justru menyuruhnya agar tak ikut campur. Entah mengapa udara di sekitar tempat tersebut mendadak menjadi mencengkam.

" Menyentuh adikku berarti mati dan tak akan aku biarkan kau melukai adikku barang sedikit saja! " geram pria asing tersebut yg tak lain, kakak tiri Deliora dan pria itu bernama Julius. Tampan, tegas, kejam dan memiliki rahang yg sempurna di mata para wanita.

Zeldric memang mengetahui bahwa Deliora memiliki seorang kakak tiri namun Zeldric tak pernah bertemu dengan pria itu dan wajar saja jika Zeldric sama sekali tak mengenali Julius. Sosot mata Julius terlihat penuh dengan amarah namun Zeldric tak takut dan dia justru tersenyum miring.

" Seharusnya kau bisa mendidik adik brengsekmu itu agar tak lagi mengganggu keluargaku dan jika kau tak mampu menyadarkannya maka jangan menyalahkanku jika adikmu mati di tanganku! " geram Zeldric marah dan jauh di lubuk hatinya yg paling dalam, pria itu sebenarnya terluka akibat musuh yg telah membuat kedua anaknya menderita. " Kita dalam posisi yg sama tapi yg membedakan antara kita hanyalah jumlah seseorang yg kita lindungi dan tak tahu kah kau bahwa kedua anakku harus menderita karena ulah brengsek kalian yg tak ada henti-hentinya memburu darah kedua anakku! "

Letupan amarah Zeldric membuat Ciel juga merasakan hal yg sama dan kemarahan seorang ibu saat melihat kedua anaknya tersakiti jauh lebih menyeramkan. Selama ini tak ada yg mengetahui batas kekuatan yg di miliki Ciel dalam dirinya dan jangan salah, sekuat apapun musuh tak akan mampu membuat mereka yg berjalan di dalam jalan kebenaran menyerah begitu saja. Apapun yg terjadi tak akan pernah merubah sesuatu yg telah di takdirkan meskipun akan ada korban yg berjatuhan namun tetap saja mereka tak menyerah.

Dalam kejauhan, lolorang serigala terdengar nyaring dan membuat para serigala lain merasakan apa yg tersirat dari lolongan serigala tersebut. Perasaan seorang ibu yg marah karena penderitaan kedua anaknnya membuat sisi gelap di dalam dirinya terbangun kembali. Lolongan serigala itu berasal dari Key, serigala Ciel yg tengah marah saat mendapati musuh berusaha membawa tubuh Zee yg terbaring tanpa jiwa.

Julius sebenarnya tak peruli akan peperangan yg tak ada untungnya sama sekali dan sebenarnya pria itu datang hanya untuk mengajak adiknya kembali ke kerajaan tapi Deliora justru mengangkat tangan kanannya untuk menyuruh para prajuritnya agar terus menyerang tanpa memperdulikan kakaknya. Deliora beringsut mundur untuk menjauh dari Julius, lalu wanita licik itu tersenyum sinis ke arah Julius sebagai jawaban penolakan atas ajakan kakaknya. Geraman keluar dari mulut Julius yg marah akan penolakan adiknya, bisakah Deliora menurut padanya walau hanya satu hari saja namun yg di lakukannya justru sia-sia saja.

" Bisakah kau menurut kepadaku meski hanya sehari saja, Deliora! " geram Julius membuat Deliora justru mengepalkan tangannya namun Julius tak peduli dan pria itu justru terus mengatakan apa yg ingin di sampaikannya. " Buka matamu lebar-lebar Deliora! Apa yg kau lakukan akan berakhir sia-sia. Kau seharusnya menerima yg telah terjadi dalam hidupmu, kau sendiri yg membuat hidupmu kini menderita. " Julius berusaha agar Deliora menyadari kesalahannya.

" DIAM.. DIAM.. DIAM.. AKU TAK BUTUH OMONG KOSONGMU ITU BRENGSEK!!! " Deliora berteriak sembari menutup telinganya agar tak mendengar perkataan Julius. " JANGAN PERNAH MENCAMPURI URUSANKU JULIUS VAN DELTON, KAU BUKANLAH SIAPA-SIAPAKU! " perkataan Deliora menohok hati Julius yg memang peduli kepada Deliora. Meskipun begitu Deliora tetaplah adiknya namun apa yg di lakukan Deliora justru membuat Julius khawatir akan keselamatan Deliora.

" BERHENTILAH MELAKUKAN HAL BODOH DELIORA! Tidakah kau sadar akan kesalahanmu yg telah membuat hidupmu hancur. Kau sediri yg telah membuatmu kehilangan seseorang yg seharusnya menjadi milikmu dan kau sendiri yg membuat takdirmu berkhianat. " sorot mata Julius yg berkilat merah darah dengan dua taring yg mencuat di sela bibirnya menandakan kemarahan. " Tarik kembali pasukanmu dan ikutlah bersamaku, kita pulang sekatang juga! " final Julius namun Deliora justru menyerang Julius membabi buta.

Zeldric yg melihat hal itu segera menarik tubuh Deliora menjauh dari Julius dan menghempaskan tubuh Deliora hingga tersungkur. Ernest membantu Julius untuk berdiri, membuat Julius terpaksa menerima uluran tangan Ernest. " Seseorang yg telah termakan oleh dendam pasti akan sulit untuk menyadarkannya dan itulah yg terjadi kepada adikmu. Aku harap kau mengerti, Julius Van Delton. " perkataan Ernest membuat Julius terluka, pria itu kini menyadari bahwa adiknya akan terus seperti itu sampai dendamnya terbalas.

●●●●🌷●●●●

Hallo readeras! Kemarin ada yg nanya nih, kak updatenya kog lama sih? Jangan lama2 ya kak updatenya. Yah seperti itu pertanyaan kalian dan maaf yak soal keterlambatan update ceritanya. Abisnya aku sendiri masih pusing tuju keliling gara2 mikirin gimana caranya bikin konflik yg seru jadi begitu deh dan pada akhirnya update ceritanya terlambat. Maklumi saja kalo ceritanya bikin bosan para readers. Memang aku kesulitan buat berimajinasi 😢

》 Happy readding dan semoga kalian suka ❤ chap ini panjang lho 😁

Continue Reading

You'll Also Like

69.8K 6.9K 76
#1 Tzukook (13-7-2019) #1 bangtwice (25-7-2019) Masih ingat kan kebencian Tzuyu yang malah membawanya pada kebenaran yang begitu mengejutkan untuknya...
1M 46.8K 43
Perjodohan, menikah, dan hidup bersama dengan setumpuk berbedaan. membuat mereka tidak saling bertengkar namun dengan begitu bukan berarti membuat me...
909 126 5
Laksamana Tarung kesal karena penyamaran di Stasiun Tapops mereka sebagai Pencucian Kapal terbongkar sebelumnya mereka menyamar sebagai Laundry tapi...
26.8K 2.9K 23
»Sequel of 'Switch Over' Sorot matanya yang tajam serta iris merahnya yang pekat mampu membuat siapa saja yang menatapnya akan terhipnotis olehnya. T...