Kembang Lelaki

By gula_jawir

141K 4.7K 223

Untuk 13++ ''Tian!'' serunya. ''Ada apa?'' Aku menoreh ke arahnya. ''Tunggu hasil test-nya ... paling cepat... More

1. Tian
2. Bubaran Sekolah
3. Sakit Hati
4. Maaf
5. Putri
Part 6
Part 7 :
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35

Part 18

2.9K 117 3
By gula_jawir



Setelah puas melampiaskan emosi hatiku dengan menangis, aku jadi merasa lebih tenang. Aku menyeka peluhku yang meleleh di pipiku, kemudian masuk ke kamarku kembali, aku melihat Yudhi sudah terbaring di atas ranjang, dia sudah memjamkan matanya dan telah terlelap tidur. Mungkin, itu pengaruh dari obat yang aku berikan padanya, sehingga dia bisa tertidur dengan cepat.

Mataku masih memperhatikan dengan lebih teliti sekujur tubuh Yudhi, wajah tampannya masih nampak membengkak dan membiru, bibirnya yang biasanya merona nampak pucat dan ada sedikit luka di tepiannya seperti sariawan. Lehernya penuh tanda merah kehitaman, dadanya yang bidang juga terlihat ada sayatan yang bergaris-garis membentuk sebuah goresan luka yang menganga. Aku memalingkan pandanganku, karena tak kuasa lagi untuk melihat keadaannya yang sangat memiluhkan. Lagi-lagi aku menangis ... aku memang gampang terhanyut dengan suasana yang melankolis begini ... perasaanku yang lembut mudah terbawa pada empati hati yang tinggi.

Malam terus merayap, menghantarkan rahasia-rahasia kehidupan yang penuh misteri lewat hembusan anginya yang nakal dan genit menyentil-nyentil kulitku, hingga aku bergidik karena terserang hawa dinginnya yang mencekam menusuk tulang. Aku lelah dan tak mampu menghalau serbuan rasa kantuk yang telah menghinggapi kelopak mataku, rasanya seperti ada lem yang merekat kuat, ibarat bola lampu mungkin hanya tingggal 0,5 watt.

Hoammmm ... aku menguap, menggeliatkan tubuhku, lalu aku membaringkan tubuh letihku di samping Yudhi, dalam hitungan detik, aku pun terseret ke alam yang berbandrol mimpi. Good night and happy nice dream. Zzzzz ... zzzz ... zzzz.

***

kRIIINNNGGGG!!! ... KRIIINGGGG!!!

Jam becker-ku berdering tepat pukul 05.30.

Aku terperanjat dan bergegas bangun dari tempat tidurku, namun ada sesuatu yang membuatku jadi agak bingung, karena aku tidak mellihat tubuh Yudhi di kasur lagi.

''Yudhi ... Yud!'' Aku memanggil-manggil nama dia, tapi tak ada jawaban, aku mencari-cari keberadaan dia di setiap sudut ruangan, tapi aku tidak menemukannya.

''Wahyudi!'' seruku lagi tapi hanya sia-sia belaka, batang hidungnya telah menghilang, barang-barangnya juga sudah lenyap entah ke mana, dia pergi seperti ditelan bumi.

''Ya, Tuhan ... di mana kamu, Yud ... kamu lagi sakit dan penuh luka ... mengapa kamu pergi dari sini? Hiks ... hiks ... hiks ...'' Aku menangis terisak-isak.

Aku terus merontah-rontah, sedih sekali, karena tidak bisa membayangkan kondisi luka Yudhi yang begitu banyak di tubuhnya. Bagaimana mungkin dia pergi tanpa pamit. Aaaahhh ... kamu tega sekali membuatku cemas dan khawatir. Hhmmm ... mengapa aku jadi begini? Apakah aku benar-benar jatuh cinta padanya? Atau hanya rasa iba semata? Aaaahhh ... entahlah!

Aku mencoba menenangkan diriku, aku menghirup udara dalam-dalam dari hidungku, lalu membuangnya perlahan-lahan lewat mulutku, aku mengulangi sekali, dua kali, tiga kali hingga aku benar-benar bisa bersikap tenang kembali.

Dan saat aku tenang dan rileks begini, mataku melihat ada secarik kertas yang tergeletak di atas meja, kertas putih berukuran postcard itu ditindihi sebatang pulpen. Dengan cepat aku meraih kertas itu, lalu segera membaca tulisan yang terukir indah di kertas tersebut.

''Terima kasih, Tian ... atas semua yang telah kamu lakukan terhadapku. Kamu adalah orang yang paling baik yang pernah aku kenal ... maafkan aku karena sudah merepotkan kamu! Yudhie.''

Continue Reading

You'll Also Like

97.6K 2.1K 12
kisah sang ravel si parlente ganteng dan michael san ketua osis charming
32.1K 649 12
"Tapi tunggu...tadi Aldy berkata kepadaku bahwa ini adalah pagi ke lima belas aku datang ke area pemakaman. Dari mana dia tahu jika aku setiap pagi b...
9.8K 1.7K 9
"Kau yang bilang akan menjauhkan ku dari para wanita pengganggu itu, bukan kah itu artinya kau ingin jadi satu-satunya wanita untukku? Sekarang sudah...
345K 21.8K 35
Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"