Daily Love

By sugarkoovi

406K 39.1K 2.4K

√ drable series √ baku √ bxb/boyslove Yoongi yang over protektif, posesif, dan pencemburu punya pacar Jimin... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35.😂
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
hoseok's
45
Q&A
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

16

6.5K 738 34
By sugarkoovi

Retaliate
•﹏•















"Jadi orang itu meninggalkan Jimin begitu saja tanpa alasan?" Baekhyun memicing sengit setelah mendengar cerita Taehyung. Oh, Taehyung hanya bercerita kalau Jimin memiliki kekasih dan mereka putus begitu saja tanpa ada alasan yang jelas.

"Begitulah. Kuharap Hyung tidak mengungkit ini di depan Jimin, aku tidak mau melihatnya sedih. Ah, seharusnya aku melarang dia untuk kuliah disini. Lebih baik dia ikut kakaknya saja ke Jepang." lagi-lagi Taehyung keceplosan. Saat matanya melirik Baekhyun, si senior itu sudah menyerbunya dengan tatapan menuntut.

"Jadi pelakunya ada dikampus ini? Siapa? Aku akan mencarinya dan membuat perhitungan dengannya karena dia sudah membuat anakku patah hati!"

"Siapa yang kau sebut anak? Jangan suka mengaku-ngaku, Bakhyun!" Seokjin tiba-tiba muncul, menginterupsi obrolan adiknya. "Tae, kau mengatakan sesuatu padanya?"

"Tidak!" Taehyung menggeleng cepat.

"Dia mengatakan kalau Jimin patah hati dan pelakunya berada di kampus ini." Baekhyun bersedekap, "tadi aku bertemu Jimin dan dia mematahkan sumpit. Gila, aku tidak menyangka anak ayam sepertinya memiliki tenaga sekuat itu."

"Tidak usah ikut campur-"

"Dia anakku. Jadi apa pun yang terjadi padanya akan menjadi urusanku. Hei, Kim Seokjin, apa kau tega melihat makhluk lembut dan menggemaskan seperti Jimin terluka? Kalau aku sih tidak."

Seokjin terdiam, ada benarnya juga ucapan Baekhyun. Dia tidak akan membiarkan Jimin semakin tersiksa, lebih lagi sekarang mereka berada ditempat yang sama. Seokjin kemudian duduk, menyerobot botol air minum di depan Baekhyun lalu menenggaknya dua teguk. "Dia anak fakultas bisnis. Selebihnya cari sendiri."

"Hei, kejam sekali kau memberiku klu begitu! Kau pikir anak bisnis ada berapa? Setidaknya beritahu aku dia ada di bisnis apa, Kim Seokjin!"

Seokjin tidak langsung menjawab, dia menatap Taehyung yang kemudian mengangguk ragu. "Internasional, cari dia di fakultas bisnis internasional."





•﹏•





Jimin segera beranjak dari tempat duduk sedetik setelah dosen keluar kelas. Kakinya melangkah pasti, lima belas menit lalu dia mendapat pesan dari Baekhyun agar dia langsung menuju aula disayap kiri. Dari pengumuman yang disiarkan di radio satu jam lalu, Jimin agaknya tahu apa yang terjadi di aula sana.

Ketika dia baru berbelok di koridor, dia bisa melihat antrean mahasiswa yang ingin mengikuti festival. Ah, benar-benar berbeda dengan saat SMA. Murid akan malas-malasan kalau tidak dipaksa guru untuk ikut kegiatan, sedang di universitas semua mahasiswa berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri. Itu keren menurut Jimin.

Dia tidak ikut antre, sebab Baekhyun menyuruhnya untuk segera masuk untuk bertemu. Jimin mendapat nilai plus karena dianggap sudah memiliki kemampuan menari diatas rata-rata.

"Hyung, jadi bagaimana?" tanya Jimin tanpa basa-basi didepan Baekhyun.

"Kau akan ikut audisi juga. Ini wajib untuk semua anggota. Dan jika kau lolos kau akan tampil solo."

Jimin tidak bisa berkomentar, dia terlalu terkejut. "Hyung, aku bahkan tidak bisa menyanyi!" serunya ketika dia sadar jika Baekhyun tengah menyeretnya ke samping panggung.

"Taemin juga mengatakan hal yang sama, tapi ternyata dia memiliki vokal yang bagus!" Baekhyun mendengus. "Aku dan teman-temanku yang akan menilaimu secara langsung. Oh, aku juga membawa salah satu manusia paling sibuk di kampus ini. Dia ahlinya musik, aku percaya padanya. Jadi tampil sebaik mungkin."

"Hyung, tapi-"

"Sportif, Minnie. Semua anggota termasuk aku sendiri ikut audisi." Baekhyun menepuk bahu Jimin sebagai penyemangat.

"Hyung-"

"Aku tahu kau bisa melakukannya. Dan omong-omong, kau kuat juga bisa mematahkan sumpit dari bambu setebal setengah senti menggunakan satu tangan?"

Jimin membuang muka gugup. "Ekhm.. aku ikut taekwondo, itu bukan hal sulit."

"Bagus. Itu bisa menjadi pelindung diri kalau ada yang macam-macam padamu atau kau bisa menggunakan kekuatan itu untuk menghajar seseorang yang mungkin membuatmu patah hati." Baekhyun tersenyum saat Jimin menatapnya lurus. "Kenapa kau menatapku begitu?"

"Ti-tidak ada." Jimin berdeham. "A-aku akan menyiapkan lagu dulu."

Baekhyun kembali tersenyum, kali ini dia melipat tangan di depan dada. Lalu sedetik kemudian senyumnya luntur, berganti dengan decak kesal. "Ck, siapa kira-kira yang sudah berani membuat Minnie-ku pata hati? Semua orang di fakultas itu tidak ada yang tampan dan cocok dengan Minnie-ku!"

"Baekhyun," seorang pria jangkung merangkul bahu Baekhyun, Park Chanyeol namanya.

"Chan, berhasil?"

"Kenapa harus dia? Yang lain juga bisa menilai 'kan?"

Baekhyun menggeleng, "Ini spesial. Aku ingin anak kita diaudisi oleh orang yang kompeten. Lagi pula dia 'kan sudah menjadi produser, aku yakin jika dia bisa membuatkan musik untuk Minnie di penampilan solonya."

"Tapi kita belum tahu Minnie bisa menyanyi atau tidak. Kalau dia kecewa aku bisa-bisa dipenggal!" Chanyeol sedikit risau, temannya yang satu ini 'kan super sibuk dan sulit sekali untuk diajak kerja sama.

"Kau meremehkan keahlianku melihat bakat seseorang?!"

"Bukan begitu, tapi-"

"Setidaknya Seokjin mengatakan jika Minnie pernah ikut paduan suara saat SMP. Urusan si monster salju serahkan padaku. Aku akan melindungi kepalamu dari tebasan katananya."

Chanyeol hanya bisa mendengus pelan. Membiarkan Baekhyun pergi menghampiri si produser muda yang duduk dibangku juri.





•﹏•





"Semangat, kau pasti bisa!" Taehyung memeluk Jimin dan menepuk punggungnya sedikit keras.

"Aku tidak yakin, sudah lama sekali sejak terakhir kali latihan vokal. Waktu itu kita masih SMP 'kan?" ujar Jimin setelah pelukan terlepas.

Taehyun tersenyum, "tapi kau sering bernyayi dikamar mandi." dia tertawa. "Ah, nyanyikan lagu favorit kita. Jangan pedulikan orang lain, bayangkan saja kau sedang karaoke bersamaku."

"Sebenarnya kau mau mendukung atau mengejekku?" Jimin cemberut, tapi dia pasrah saja. Kalau dia kabur pun percuma, Baekhyun pasti akan menguntitnya sampai dia luluh dan berakhir berdiri dipanggung.

"Tunggu, aku ada sesuatu untukmu." Taehyung merogoh saku jeansnya, mengeluarkan beberapa lembar stiker. Begitu menurut Jimin. "Tanganmu,"

Jimin menurut saja saat Taehyung menempelkan beberapa stiker ditangan serta leher. "Apa tidak terlalu kekanak-kanakan memakai stiker seperti ini?"

"Ini bukan stiker, ini tato, oke? Tapi tenang saja ini tidak permanen, kau bisa menghapusnya dengan air sabun." selesai menempelkan semua tato itu, Taehyung mengarahkan Jimin untuk menghadap cermin. "Ah, rambutmu!"

"Apa lagi, Kim Taehyung! Jangan macam-macam!" Jimin memekik saat Taehyung akan menyentuh rambutnya.

"Diam, Park Jimin! Aku stylist-mu,  kau sebagai artis harus menurut! Kau akan memukau banyak orang dengan penampilanmu yang sederhana tapi menggugah selera ini." katanya, lalu melanjutkan kegiatan menata rambut Jimin. Untung dia bisa bergerak cepat dengan mencari jel rambut.

"Kau pikir aku makanan! Jangan seenaknya!" meskipun berteriak, tapi Jimin tidak melakukan penolakan.

"Sudah, mari kita lihat." Taehyung tersenyum menatap cermin. "Angkat wajahmu, Park Jimin!"

Jimin berkedip beberapa kali menatap penampilannya. Sejak lima belas menit lalu Taehyung memang sengaja mengurungnya di toilet. Kemeja birunya sudah tanggal, menyisakan jeans hitam serta sepotong kaus putih polos longgar. Telinganya memakai anting hasil pinjaman Taehyung, gelang melingkar ditangan kiri, dan lehernya dihiasi sebuah kalung. Dibawah telinga sebelah kiri ada tato buatan pemberian Taehyung, rambutnya yang tadinya membentuk potongan mangkuk kini terbelah menjadi dua bagian dengan efek alami yang memamerkan kening.

"Tae, kau apakan aku?"

"Dengan tampilan seperti ini, aku mematahkan sosokmu yang tampak menggemaskan dimata orang lain. Sekarang keluar dan tunjukkan pada semua orang bahwa Park Jimin bukan seorang yang lemah. Kau kuat dan kau akan menjadi penari sekaligus penyanyi terbaik yang akan membuka festival di universitas kita."

Jimin tersenyum, kemudian memeluk Taehyung erat. "Kau benar-benar temanku. Terimakasih."

"Itulah gunanya teman, Jimin. Mendukung dan menyokong dalam keadaan apa pun." ya, sebab Taehyung memiliki maksud terselubung dari tindakannya. Dia ingin Jimin berubah. Dia ingin Jimin menjadi Jimin yang baru. Dan, dia ingin Yoongi menyesal karena telah meninggalkan Jimin.

"Minnie, sudah siap?" Baekhyun melongokkan kepala di pintu. Dia berbinar menatap Jimin. "Astaga, ini Minnie-ku? Si anak ayamku?"

Jimin memutar bola matanya jengah, "Aku bukan anak ayam!"

"Hyung, dia sudah jadi calon induk ayam." Taehyung menyahut. Tertawa geli saat Jimin meliriknya tajam. "Bercanda, Minnie, jangan merajuk!"

"Berhenti memanggilku seperti itu!" kemudian Jimin melangkah dengan kaki menghentak keluar dari toilet.

Taehyung masih tertawa sambil membereskan ranselnya lalu menyusul Baekhyun yang sudah lebih dulu mengejar Jimin. Sesampainya disamping panggung, Taehyung iseng melihat-lihat. Lalu, ketika matanya berhenti pada meja juri, serta merta dia mengulas senyum culas.

"Min Yoongi, tidak akan aku biarkan kau menyakiti sahabatku lebih dari ini."


Fin!
•﹏•

Gue double update dong!😎😄
Update lagi tidak yaa??
Kalo bosen tulis aja, nggak bakal gue dengerin😌😌

Bonus!



Gue pengen nemplok rasanya!!!!😭😭😭😭



GIGI
AUGUST 27, 2018

Continue Reading

You'll Also Like

823K 87.1K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
326K 27K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
176K 14.9K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...