Daily Love

By sugarkoovi

411K 39.2K 2.4K

√ drable series √ baku √ bxb/boyslove Yoongi yang over protektif, posesif, dan pencemburu punya pacar Jimin... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35.😂
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
hoseok's
45
Q&A
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

14

6.9K 707 21
By sugarkoovi

Changes
•﹏•














Sejak malam itu semua berubah. Min Yoongi pergi tanpa sepatah kata meninggalkan Park Jimin begitu saja. Semua berubah karena satu fakta yang menyakiti keduanya.

.
.
.
.
.

Jimin menghela napas perlahan ketika kakinya menapak di depan gerbang sebuah universitas. Meski berat, tapi inilah pilihan yang dia ambil. Dengan satu alasan kuat yang masih terpendam dalam hati, Jimin memutuskan untuk menceburkan diri sekalian.

Entah sudah berapa bulan, Jimin sampai lupa. Sejak kepergian Min Yoongi malam itu, dia tidak pernah lagi terlibat komunikasi. Hubungan mereka berakhir, benar-benar berakhir. Ah, soal ayahnya, dia dipenjara karena perbuatannya tertangkap CCTV infrared.

Jujur saja, Jimin tidak bisa melupakan Min Yoongi begitu saja. Pria berandal yang sayangnya sangat dia cintai itu adalah sosok pertama yang datang dalam hidupnya. Dia pernah mencoba untuk menghubungi Yoongi, tapi nomor ponselnya tidak pernah aktif. Jimin juga sering meminta bantuan Seokjin, tapi usahanya tidak pernah berhasil. Min Yoongi mengabaikannya.

Jimin masih berdiri ditempat dia berpijak dulu. Menunggu Yoongi kembali meski sulit. Maka ketika Min Yoongi tidak mau didekati dengan cara halus, dia yang akan berlari mengejarnya. Itulah alasan mengapa dia berada di universitas ini, menjemput kekasih hati yang melarikan diri karena kesalahannya.

"Maaf lama menunggu, ayo." seorang pria tinggi dengan wajah khas oriental datang menghampiri, tersenyum begitu manis pada Jimin.

"Ayo, Taehyung dan Jungkook sudah menunggu di dalam." keahlian Jimin selain membuat orang gemas padanya adalah pintar menyembunyikan lukanya sendiri. Di depan orang lain dia akan selalu tersenyum dan bersikap ceria, tapi diam-diam setiap malam dia akan menangis. Meluapkan rasa rindunya pada sosok Min Yoongi.

Seperginya Yoongi malam itu, Jimin menangis semalaman sampai matanya perih, sakit, dan bengkak. Seokjin dan Taehyung tidak bisa berbuat apa pun karena meski mereka memohon pada Yoongi, si pucat itu teguh tidak mau menemui Jimin. Seminggu awal Jimin tidak mau makan. Sebulan awal dia menjadi pendiam, bicara seadanya, dan selalu mengurung diri dikamar. Sampai pada suatu saat dia mendengar percakapan Seokjin dan Taehyung, kakak beradik itu mengkhawatirkannya dan Jimin merasa tidak enak. Dia menumpang, tapi dia bersikap seenaknya. Jadi dia memutuskan untuk tidak membuat mereka merasa cemas. Bersikap baik-baik saja, tersenyum, tertawa. Jimin berusaha bertingkah seperti dirinya yang dulu, saat dirinya seceria ketika masih bersama Min Yoongi.

"Kenapa lama sekali?" Taehyung menyapa dengan satu pertanyaan itu. Bibirnya memberengut kesal.

Jimin pun tidak mau kalah. Membuat pria jangkung yang datang bersamanya gemas. "Salahkan Lyn yang meninggalkan tas di mobilnya!"

"Hehe.. sorry!" Lay Guanlyn meringis polos. "Aku sangat senang karena hari ini hari pertama kita duduk dibangku kuliah setelah masa orientasi. Jangan cemberut begitu, Tae. Lagi pula kita 'kan tidak satu kelas!"

"Kenapa jadi kau yang kesal?!"

"Tae, sudah. Sebentar lagi kelasku dimulai, aku pergi dulu. Nanti kalau sudah selesai kabari aku." Ini Jungkook, sang kekasih hati Kim Taehyung yang semakin hari semakin menawan. Taehyung sampai tidak mengerti bagaimana dia harus bersyukur memiliki pria seperti Jungkook disisinya. Tampan, keren, perhatian, dan begitu menyayanginya.

"Oke, nanti makan siang bersama 'kan?" Taehyung bertanya dengan binar polosnya.

Disana Jungkook tersenyum sambil mengusak rambut Taehyung yang bertahan dengan warna cokelat. "Tentu. Selamat belajar. Ayo, Lyn!"

Jungkook dan Guanlyn mengambil jurusan bisnis, Taehyung memiih design fashion, dan Jimin sendiri menjatuhkan keputusannya pada seni tari. Cita-cita sepasang sahabat itu menjadi designer dan penari profesional. Taehyung akan membuat baju-baju yang akan dipakai Jimin saat pentas, sesederhana itu alasannya.





•﹏•






Kim Taehyung, dia adalah orang yang selama ini melihat bagaimana Jimin hidup setelah kepergian Min Yoongi. Dia melihat, dia mendampingi, dia pun ikut merasakan kepedihan sahabatnya. Seokjin dan Taehyung memang diam, tapi mereka tahu jika Jimin menangis setiap malam. Saat mengira mereka sudah tidur, Jimin diam-diam terisak.

Tidak sampai disana, bahkan pernah ketika Jimin jatuh sakit dalam tidurnya dia mengigaukan nama Yoongi berkali-kali. Taehyung menunggu Jimin bertanya, tapi sampai sekarang Jimin tidak pernah bertanya. Jimin masih bertahan menyembunyikan semuanya sendiri. Taehyung tidak tega, tapi jika ini pilihan Jimin maka sebagai sahabat dia hanya bisa diam berada disisi Jimin.

Min Yoongi selalu menolak untuk ditemui. Selalu saja ada alasan untuk menghindar. Taehyung bahkan pernah memaksa Jungkook untuk menemaninya menunggu Yoongi di depan pintu studio yang berakhir diusir oleh keamanan. Taehyung hanya ingin Yoongi tahu jika Jimin masih dan selalu membutuhkannya, tapi saat Jimin melihat dia sedang menggerutu sendiri karena panggilannya diabaikan Yoongi dan mendapat teguran dari Jimin sejak saat itu Taehyung berhenti mencari Yoongi.

Cerita lainnya datang dari Kim Namjoon dan Jung Hoseok. Namjoon sudah mendapat wejangan dari Seokjin agar tidak mencampuri urusan Yoongi. Cukup diam dan menonton, melihat sampai dimana mereka bertahan dengan rasa sakit yang mereka ciptakan sendiri. Namjoon menurut, mengabaikan sikap Yoongi yang semakin menjadi pendiam dan workaholic. Ditambah sikapnya yang berubah jauh lebih dingin pada siapa pun.

Lalu ada sosok Jung Hoseok. Pria Jung, si ceria sejuta watt itu tidak pernah lagi bertemu Yoongi diapartemen. Mereka tidak lagi menghabiskan malam dengan nonton pertandingan olahraga bersama, tidak pernah lagi bermain di sirkuit balap, atau membuat lagu. Mereka hidup masing-masing, bahkan saat dikampus pun mereka tidak pernah lagi duduk satu meja. Min Yoongi kembali introvert. Min Yoongi, si pria es misterius itu datang lagi setelah meninggalkan kekasih hatinya.





•﹏•





Dia Min Yoongi. Pria pucat dengan warna rambut cokelat kemerahan acak-acakan, kepalanya berhias headband hitam, ditelinga kirinya menggelantung anting emas putih panjang, serta beberapa aksesoris gelang di tangan. Percayalah, sosok Min Yoongi mendadak menjadi bintang hati para penghuni kampus setelah festival musik dua bulan lalu hanya karena permainan piano dan rap-nya.

Min Yoongi sebenarnya menolak untuk tampil, tapi karena dipaksa dan mendapat perintah langsung dari dosen yang cukup alot, maka dia melakukannya. Setiap hari ada saja hadiah menggelantung di kenop pintu lokernya atau tumpukan surat yang sengaja dimasukkan melalui celah.

BRUK!

Setumpuk surat jatuh dari pintu loker ketika Yoongi membukanya. Dia tidak pernah tertarik untuk membaca karena isinya pasti akan berisi konten yang sama.

Ajakan berkencan.

Setidaknya Yoongi pernah membacanya, itu terjadi saat kali pertama dia menerima serangan semacam ini. Setelah membuka hampir dua puluh surat berisi konsep yang sama sekali tidak berbeda intinya, Yoongi jadi malas dan akan langsung membuang tumpukan surat itu ke tempat sampah.

Ah, belum lagi kantung plastik atau paperbag yang bergelantungan disana, Yoongi sampai bingung bagaimana menghentikan mereka. Sesekali Yoongi akan menerima bingkisan itu kalau perutnya memang butuh, tapi kalau tidak dia akan membawanya ke agensi dan membaginya pada para rekan produser. Yoongi tidak jarang mendapat beberapa barang bermerk seperti jam tangan, T-Shirt, sepatu, dan masih ada benda-benda lainnya yang sudah bisa dipastikan akan merogoh kantong mahasiswa. Dia akan membawanya pulang dan dia simpan di ruangan khusus. Dia tahu mencari uang itu sulit, anggap itu sebagai sikap menghargai.

Yoongi menghela napas, memungut setumpuk surat yang berceceran dilantai untuk dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah terdekat. Kakinya kembali menghampiri loker, mengembalikan buku yang sudah dipakai dan mengambil beberapa handbook yang dia butuhkan untuk perkulihan. Ketika dia berbalik, seorang gadis berdiri disana dengan senyum yang begitu cantik. Si gadis manis dari jurusan musik.

"Hari ini ayo berkencan denganku!"

Yoongi tidak menjawab, hanya menatap tanpa minat sebelum melenggang pergi. Meninggalkan si gadis yang melongo karena diabaikan.

"Astaga, hei, Min Yoongi! Tunggu aku!" gadis itu berlari mengejar Yoongi. Tanpa malu mengapit lengan pria pucat itu. Menempeli kemana pun pria itu pergi.

"Lepas!" Yoongi tampak risi, tapi tidak kuasa menolak. Gadis manis ini bukan gadis sembarangan. "Ganggu yang lain saja, hari ini aku sibuk!" bahkan cara bicara Yoongi masih normal, tidak sesingkat jika orang lain yang bertanya.

"Ayolah, Yoongi-ku! Hanya makan siang di kantin. Setelah itu kau kulepaskan, aku janji! Yayaya?" lebih lagi kalau gadis itu sudah memohon. "Aku serius! Hanya makan siang, tidak lebih!"

Terkadang Yoongi kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa menolak entitas gadis manis ini. Hela napasnya tampak begitu berat, tapi kepalanya tetap mengangguk. Membuat gadis itu memekik heboh dan segera mengamit mesra kembali lengan si pucat untuk dibawa ke kantin.

Menatap Yoongi yang begitu pasrah ditempeli membuat siapa pun iri pada gadis tersebut. Kedatangannya yang tiba-tiba mampu menarik atensi seorang Min Yoongi tanpa ampun, bahkan tidak sedikit dari mereka menahan sakit hati. Sayangnya, Min Yoongi tidak pernah berniat untuk menjelaskan siapa gadis itu, juga rasa sakit yang diterima orang lain karena kemesraan mereka. Tapi, apa Yoongi masih tidak peduli jika yang melihat semua itu adalah sosok mungil bersurai hitam yang kini duduk manis di salah satu meja kantin hanya untuk mencari keberuntungan agar mereka bisa bertemu? Masihkan Min Yoongi akan bersikap pasrah pada gadis manis primadona fakultas seni musik itu? Atau justru Min Yoongi akan lebih menunjukkan sisi manis mereka berdua agar tidak ada satu pun manusia lain mendekat padanya termasuk si sosok mungil yang sekarang menatap kearah pintu ketika melihatnya datang? Hanya Tuhan dan hati Min Yoongi yang tahu.



Fin!
•﹏•





GIGI
AUGUST 26, 2018

Continue Reading

You'll Also Like

298K 26.4K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
127K 12.8K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
300K 2.7K 38
boypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan
781K 57.8K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...