Noblesse

By RikaWiyani

71.3K 4.6K 799

bagaimana jadinya jika seorang pria dan wanita yang memilki harga diri tinggi saling jatuh cinta. Kisah cinta... More

#1
#2
#3
#4
Lord Lascrea Pov at the past
#5
#6
pertemuan pertama
SAAT BULAN PURNAMA
keputusan Lord
#7
#8
#9
#10
#11
MASA HUKUMAN
Pengharapan
Kembali Ke tujuan awal
curhat author
tujuan awal -2
republish - MAAFKAN AKU
Kembalinya raizel & lascrea
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
Raizel's Promise at the past
#19
#20
#21
#22

#23

825 28 2
By RikaWiyani

keadaan dilukedonia menjadi gencar selepas kedatangan raizel beberapa hari yang lalu. belum lagi rael yang menghilang entah kemana karena pertarungan terakhir yang memperlihatkan soul weapon dihadapan saudara tertuanya yang seorang kepala keluarga. rael menghilang dari lukedonia, membuat semua orang khawatir dengannya. menurut gechutel Rael pasti kebingunan dengan apa yang terjadi, terlebih lazark mengetahui keberadaan soul weapon milik rael sejak lama. hal itu pasti membuatnya semakin terluka.

banyak sekali yang terjadi akhir-akhir ini disana. kebenaran yang sesungguhnya lazark telah mengetahui soul weapon rael jauh sebelum dia menggunakan dihadapannya. saat lazark mengetahuinya, dia ketakutan dan pergi begitu saja untuk menyembunyikannya. padahal seperti yang kita tahu, soul weapon adalah lambang dari kepala keluarga yang melayani lord sejak dahulu kala.

saat dalam perbincangan yang riuh, tiba-tiba suasana menjadi hening, karena kehadiran seseorang yang paling dihormati. kharisma, dan keanggunannya menjadi daya tarik tersendiri untuk diangungkan. sang pemimpin ditanah lukedonia.

"Lord," ucap kepala keluarga mergas.

"laporkan situasinya," jawab Lord. lazark terlihat bingung harus memulai darimana, dengan sigap ludis mergas mengambil tindakan.

"biar aku saja," kata ludis menoleh pada lazark, dan ia pun mengiyakannya. Ludis menjelaskan secara rinci penyebab kejadian ini. Menurut laporannya dia menemukan bahwa sebelum penyerangan terhadap lukedonia, banyak sekali kerusakan yang disebabkan oleh bangsawan yang berada disekitar kota. Maka dari itu insiden penyerangan lukedonia adalah untuk menuntut balas atas kekacauan yang terjadi. Hal ini sempat ditampik oleh Lord namun, dia juga tidak bisa menyangkalnya. Emosinya meningkat saat mengingat para penghianat. Lord memerintahkan untuk mengirim dokumen resmi permintaan maaf dan juga ganti rugi, atas permintaan mereka. adanya regis juga seira yang sedang berada di dunia manusia, pihak lukedonia mengutus mereka berdua untuk menjelaskan mengenai apa yang terjadi.

Dengan perintah Lord mereka memenuhi  undangan Union untuk bertemu dan mendapati penjelasan dari seira dan Regis, berdasarkan dokumen Lukedonia.
Mereka bertemu disebuah heliport yang lokasinya tak jauh dari pusat kota Seoul. 

"maaf, kami terlambat. tadi ada kenadala pada jam penerbangan kami," bukanya dalam pertemuan tersebut. 

"tidak apa-apa, kami pun baru saja datang," balas seira lembut. mereka tertawa sinis melihat kedua anak bangsawan itu. 

"saya Seira J Loyard," tuturnya dengan anggun.

"saya Regis K. Landegre," sambung regis tak kalah sopan.

"ahh, sambutan yang sangat sopan, kaum bangsawan memang beradab," ucap salah seorang bertubuh pendek dan gempal yang memakai jas berwarna coklat, pria yang dikenal sebagai tetua ke 10. 

"tapi dimana orang yang akan mendatangi pertemuan ini. aku belum melihatnya," katanya lagi, mencari seseorang. 

"ooh maaf. kami adalah utusan yang mulia Lord," sanggah seira. 

"apa? kenapa Lukedonia tidak memilih orang yang lebih pantas?" hardik tetua ke 11. 

"apa masalahnya!" teriak regis yang terpancing oleh perkataan tetua ke 11. pria bertubuh tinggi yang memakai kaos berwarna hitam.

"apa mereka tidak menganggap ini hal serius. dengan mengutus anak-anak!" jelas tetua ke 10.

"cukup basa-basinya tetua 10. kalian cepat bawa kepala keluarga kalian kemari!" tegasnya, selain itu dia memperlihatkan sebagian kecil kekuatannya. 

"tenanglah tetua 11!" 

"dimana kepala keluarga yang bersama kalian. meskipun usia kalian diatas kami kalian hanyalah bangsawan yang belum dewasa, yah di dunia manusia mungkin masih dibilang anak-anak," lanjut tetua 10 dengan sinis. regis yang merasa direndahkan dalam pertemuan itu mulai mengeluarkan kemampuannya untuk mengintimidasi lawan, dan mengambil ancang-ancang bersiap untuk menyerang keduanya. hal itu tak sempat terjadi karena seira menarik mundur regis dengan sabit mautnya. kedua tetua itupun tercengang tak menyangka bahwa seira adalah seorang kepala keluarga.

"itu soulweapon kan? kenapa kau bisa memilikinya! mungkinkah kau..." ucap keduanya.

"sudah cukup kalian terlalu meremehkan kami. dan hal yang perlu diingat disini aku adalah kepala keluarga loyard sekarang," tegas seira mengeluarkan kekuatannya untuk menghentikan regis. tetua ke 11 menarik kembali kekuatannya. mereka tak beerhenti mengoceh selalu, memojokkan seira dan regis, dan yang lebih memuakkan saat mereka menghina keluarga mereka. namun mereka masih menahan diri untuk tidak terlibat pertarungan karena ini adalah undangan resmi, dan mereka ditunjuk untuk mewakili para bangsawan. jika saja mereka terlibat, maka lukedonia bisa terancam dalam bahaya yang lebih besar lagi. meski pada nyatanya mereka takkan mungkin sebanding dengan kekuatan para bangsawan. namun melihat kekuatan yang dimiliki para tetua, hal itu bisa menampar keadaan yang sebenarnya. 

.

.

.

Seusai pertemuan itu mereka kembali dan menceritakan detailnya pada orang orang rumah. Mendengar cerita itu menjadi mimpi buruk Frankenstein. Dia berfikir harus segera menyiapkan rencana.

Tiga sekawan itu mulai ingin melakukan sesuatu untuk melindungi apa yang menjadi mimpi mereka. Terfikir dalam benaknya untuk berlatih tarung, namun hal itu pasti menjadi kendala karena mereka kurang pengalaman. Hanya satu orang yang terlintas dalam benak mereka yakni Frankenstein.

Mereka berbicara pada Frankenstein untuk melatih mereka bahkan seira dan Regis pun, ingin sekali belajar banyak dari Frankenstein. Akhirnya mereka setuju untuk dilatih oleh Frankenstein. Dan akan dilatih secara bergantian.

pagi itu frankenstein terlihat terburu-buru dengan pekerjaannya. semalaman dia menyiapkan materi untuk di tinggalkan pada tao dan yang lain. dia berencana pergi kesuatu tempat sendirian. setelah selesai sarapan pagi dia melihat raizel tampak begitu lelah.

"tuan, sebaiknya anda beristirahat diruang suci, aku menyimpan tempat peristirahatan anda yang aku temukan waktu itu," usulnya sedikit memaksa. dia teramat sangat khawatir dengan keadaan tuannya.

"aku tidak ingin melakukannya frankenstein," katanya dingin.

"tuan tidak ingin melakukannya, karena dia sangat menyukai anak-anak itu. jika dia tertidur untuk waktu yang lama, dan ketika dia terbangun nanti maka anak-anak itu, mungkin..." fikirnya menerka alasan kenapa raizel tidak ingin tertidur.

"tuan anda harus istirahat. aku akan bangunkan anda beberapa hari lagi," bujuknya memaksa. raizel hanya bisa mematuhi keinginan pelayan setianya. dia mengantar raizel yang juga di temani seira, diruang bawah tanah yang menjadi ruang suci tuannya.

"meskipun ini berbeda dari ruang suci tuan yang ada di lukedonia, kufikir ini akan membantu untuk memulihkan kekuatan anda," jelasnya. ruang suci yang dirancang oleh frankenstein memang terlihat jauh berbeda dengan ruang suci sanctuary, meski begitu dia berharap banyak dari peristirahatan sementaranya ini.

"tuan ada hal ingin aku lakukan sementara ini, seira akan menjaga anda," lanjutnya lagi. raizel hanya mengangguk menuruti apa yang frankenstein minta. dia beranjak pada sebuah peti berwarna hitam, mengkilap, dia membuka peti itu dengan sedikit kekuatan magisnya, kemudian berbaring didalamnya. Peti itu kembali tertutup saat raizel menutup matanya. Seira membungkuk hormat pada tempat peristirahatan raizel.

"seira selama aku pergi. tolong jaga tuan sampai aku kembali dari pekerjaanku. aku harus mengurus sesuatu," perintahnya dengan hati-hati.

"dimengerti," jawabnya singkat. frankenstein lekas pergi secepatnya, agar dia bisa kembali dengan cepat juga. juga dia memberi perintah pada tao untuk memantau keadaan disekitar lingkungan rumah dan sekolah, untuk memastikan siswa dan warga sekitarnya tetap aman selama dia pergi.

.

.

.

mereka semua berlatih dengan keras di pulau pribadi milik Frankenstein. yang terletak disebuah pulau terpencil. tempat itu memiliki fasilitas lab yang tak kalah canggih dari yang dirumah. pasalnya tempat itu juga merupakan lab riset yang selalu digunakan oleh frankenstein. Sehingga memudahkan mereka untuk melatih sekaligus memantau kondisi fisik setelah melalui berbagai macam percobaan pada sebelumnya.

Mereka bertiga berlatih keras hingga dibuat kesal karena tidak bisa menggores Frankenstein sedikitpun.
" Aku tidak percaya waktu itu aku mencoba melawannya? Bahkan untuk menggores wajahnya saja tidak bisa!" Keluh takio.

" Kau pernah melawannya? Aku bahkan pernah menggunakan kekuatanku tapi ternyata dia tidak terpengaruh sedikit pun. Dan bodoh nya aku terkelabui oleh sikapnya yang dapat berpura-pura itu?" Imbuh Regis mengutarakan keluhannya.

"woaaah, memang kekuatannya sangat tidak terduga. aku ingin sekali memukul wajahnya," ucap M-21 menahan kekesalan yang tidak terlampiaskan.

"aku juga 2X. aku ingin menghajarkannya 2x" canda tao. suara berat yang ditakuti oleh mereka terdengar jelas dan nyaring.

"apa yang kalian bicarakan," tegasnya.

"ahahaha... kami hanya membahas latihan hari ini,," jawab tao santai.

"benarkah!!" katanya menghardik, membuat suasana dalam ruangan itu semakin rumit. 

Dering ponsel Tao mengalihkan mereka semua. Terdengar suara halus dan datar, "aku tidak bisa menahan lebih lama lagi, menyaksikan kaum manusia terbunuh karena kemurkaan para tetua. Aku akan langsung turun untuk menghentikan mereka."

"Tunggu seira!! Kau tidak bisa sendirian. Kita tidak tau mereka sekuat apa!" Balas Tao yang gusar dengan penyerangan para tetua.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan lebih banyak orang yang mati karena ulah mereka. Aku hanya ingin menjaga tempatnya beristirahat," sanggahan seira membuat semua orang terdiam merenung, seolah mereka tidak punya pilihan lain. Frankenstein merebut ponsel dari genggaman Tao dan berkata "haah, baiklah kau bisa melakukannya, kami akan tiba sebentar lagi."

Mendengar Frankenstein berkata demikian semua orang langsung bersiap untuk pergi kembali. Mereka akan berjuang untuk mempertahankan tempat dimana mereka diterima dan disukai.

.
.
.
.

Terlihat tigae orang dari puncak gedung pencakar langit, tengah bersenang senang dalam penderitaan manusia yang tidak berdosa hanya untuk membuat seseorang menampakkan diri dan muncul dihadapan mereka.

Seorang gadis dengan paras seperti boneka, rambut perak yang tergerai berbalutkan jubah hitam hadir diantara malam yang pecah karena sebuah ambisi yang tidak beralasan.

Kehadiran seira sudah di nanti oleh mereka, namun mereka belum Pernah membayangkan akan berhadapan dengan seorang gadis yang masih sangat muda. Mereka sangat bengis karena menyerang tanpa memandang laki laki atau perempuan. Mereka memulai serangan untuk menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan tidak bisa dihentikan, apalagi seseorang yang mereka hadapi hanya seorang kepala keluarga muda.

Seira menahan mereka dengan soul weapon miliknya, mereka terlihat kepayahan dengan seira seorang kepala keluarga muda. Meskipun kekuatannya belum sepenuhnya terbangkitkan dia mampu mengatasinya.

Namun hal itu menjadi sebuah kesulitan bagi seira karena dia menghadapi dua makhluk dalam legenda. Seorang wanita worewolf dan juga seorang bangsawan yang membuat seira murka. Terlebih dia adalah kepala keluarga yang dulu mengabdi pada lord terdahulu, ia jugalah yang membuat seira kehilangan ayah dan kakeknya. Membuat gadis kecil menanggung beban seorang kepala keluarga.

Seira tidak mampu menahan serangan mereka yang begitu beringas, membuat gadis kecil itu sedikit kewalahan. Namun tetap teguh dalam pendiriannya untuk tidak mengampuni seorang penghianat kaumnya sendiri. Hingga dia tidak mampu lagi untuk bertahan.

Disaat yang sama seseorang muncul dari balik kabut ledakan, bersama seira dalam rangkulannya yang sedang tak sadarkan diri. Pria dengan sorot mata biru yang tajam menatap lawan dengan bengis. Rasa marahnya sudah tak tertahankan lagi melihat gadis kecil melawan tiga orang tertua union yang kemampuannya diatas gadis itu.  Tindakan yang baginya sangatlah memalukan. Pria yang sedang marah memuncak itu membaringkan seira ditempat yang aman. Gadis itu bangun seketika dan merasa sangat menyesal karena terpancing hingga tidak bisa mengontrol dirinya. Dan membuatnya lengah hingga terluka cukup parah.

Frankenstein sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia melepaskan kekuatan sejadinya, yang menarik perhatian seorang wanita worewolf. Wanita itu menyerang membabi buta, tidak kalah Frankenstein menggila dengan dark Spears ditangannya.

Kemampuan Frankenstein membuat wanita itu semakin menikmati pertarungan mautnya. Disisi lain Frankenstein sudah mulai kehilangan akalnya. Dia semakin menggila dengan senjata yang nyaris menelan tubuhnya. Saat itu juga jarga menghujamkan soul weapon miliknya pada tubuh Frankenstein. Dia sudah kelelahan karena kehilangan banyak darah. Lunark kembali menyerang Frankenstein yang tengah kelelahan. Wanita itu merasa tidak puas karena terganggu oleh jarga.

"Aku suka itu Frankenstein!!" Serunya. Frankenstein melakukan serangan balik dengan membabi buta, di tengah tubuhnya yang terluka. Tiba tiba seseorang datang dari helikopter.

"Frankenstein ternyata kau masih hidup!!" Cecar seseorang yang baru saja tiba itu, dia mengenakan jubah putih, rambut merah panjangnya terlihat diantara tudung kepala yang menutup kepalanya. Mata kirinya tertutup, menyisakan kesan bahwa ada luka yang tak pernah sembuh meski Waktu berlalu sangat lama.

" Ternyata kau juga masih hidup, urokai. Rupanya kau masih menyisakan luka di mata kirimu" sulut Frankenstein mengingatkan kembali pada masa lalu yang Pernah dialami.

" Luka ini, selalu aku ingat. Aku bertekad akan menghabisimu saat aku bertemu lagi denganmu," cecarnya lagi. Urokai yang tengah dipuncak kemarahannya langsung mengeluarkan soul weapon miliknya. Lunark yang kembali terganggu dengan pertarungannya hanya bisa mendesis kesal.

"Tetua kelima aku harap kau mundur, dan biarkan aku yang menghabisi Frankenstein. Aku masih memiliki urusan yang harus diselesaikan dengannya," tegas urokai. Lunark hanya bisa mengalah dan mengamati pertarungan itu.

Pertarungan kian menjadi sengit, urokai semakin menjadi, Sementara Frankenstein yang sedari tadi sudah kelelahan hanya bisa mengandalkan taktik penyerangan.

"Frankenstein kau selalu membuat keributan sejak dulu. Kenapa kau baru muncul sekarang. Apa saja yang kau lakukan, apa kah sudah menemukan tuanmu?" Bentak urokai.

"Kau tak perlu khawatir, urokai. Aku sudah menemukan tuanku, tidak sepertimu yang berkhianat pada seluruh kaum bangsawan," sanggah Frankenstein.

"Diam kau!! Kau tak pernah layak untuk berada di sisinya," teriaknya lagi.

"Layak atau tidaknya. Hanya tuan yang memutuskannya," timpal Frankenstein. Urokai semakin menggila.

"Baiklah Frankenstein jika itu maumu. Aku akan menghabisimu disini. Karena aku punya hutang dimasa lalu yang harus aku bayar saat ini," tuturnya dengan penuh penekanan.

"Jadi kau, berkhianat karena waktu itu. Dan kau masih juga tidak menyadari kesalahan terbesarmu," balas Frankenstein.

"Keparat kau Frankenstein," teriak urokai menghunuskan soul weapon miliknya.

Continue Reading

You'll Also Like

724K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
301K 2.7K 38
boypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan
557K 57K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
YES, DADDY! By

Fanfiction

301K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar