My One Condition

Autorstwa theresia04_

196 69 35

Hidup itu seperti sekotak coklat Kau tidak pernah tahu apa yang akan kau dapatkan sebelum kau makan satu Dala... Więcej

See you
Arrived
Hardworking women
Old Friend
Blessed is The Day
Hangout
Nathan was Home

Speechless

18 3 0
Autorstwa theresia04_

RICHARD

Hari ini aku berangkat pulang menuju ke Rumah Orang Tua ku yang berada di Kota Palembang. Aku seorang Mahasiswa Semester 6 yang kuliah di Kota yang berbeda dengan Orangtuaku tinggal. Iya, aku merantau tepatnya di Kota Jakarta, memang tidak terlalu jauh dari Kota Palembang hanya memakan waktu 1 jam 10 menit kalau naik pesawat. Sudah satu tahun aku tidak Pulang ke Rumah Orangtuaku karena kesibukan kuliah.

Sebenarnya liburan ini aku tidak ingin pulang karena aku sedang Penelitian untuk Skripsiku, tetapi karena desakan Mama ku yang ingin aku pulang alasan rindu. Makanya aku memutuskan untuk pulang, ya mungkin aku butuh liburan juga akibat lelahnya aku menyelesaikan Penelitanku.

Sekarang aku lagi di Boarding Room Bandara Soekarno Hatta, akibat aku yang kecepatan datang. Aku harus menunggu lama sampai keberangkatan Pesawatku. 1 jam lagi seharusnya Pesawatku diumumkan berangkat, Aku sedang mengecas Hpku. Karena sudah lowbat, akibat aku mainkan selama menunggu disini. Dan aku juga sedang menunggu Chat balasan dari temanku. Kulihat bangku-bangku di Boarding Room sudah ramai di tempati orang-orang.

Ada satu orang yang dari tadi menarik Perhatianku, dia seorang Gadis. Aku duduk persis menghadap pintu masuk ke Boarding Room, jadi aku bisa melihat orang-orang yang masuk. Seperti Gadis itu yang dari pertama sekali masuk dengan Headset ditelinganya, memakai Tas Samping khas cewek, tangan kiri memegang Boneka Panda, dan tangan kanannya menenteng Travel Bag yang lumayan besar. Bagaimana bisa barang bawaan seorang gadis sebanyak itu? Kelihatan dari wajahnya yang seperti menahan berat bawaan barang-barangnya. Aku jadi ingin membantunya, tapi kuurungkan niat tersebut, takut dianya mikir aneh. Sepertinya dia memang sendiri kesini karena kulihat dia menurunkan Travel Bag nya dan mengambil Boarding Pass dari dalam Tas Sampingnya. Kulihat dia kebingungan mencari Gate yang sesuai dengan Boarding Pass nya.

Hingga dia memutuskan duduk di Gate 1 yang tempat duduknya lumayan jauh dari Gate 3 tempat aku duduk. Dia menduduki tempat duduk yang menghadap ke arah ku, jadi aku masih bisa melihatnya. Ntah apa yang membuat ku begitu tertarik untuk melihat Gadis tersebut. Gadis itu memiliki wajah Oriental Asia, berdagu runcing dengan pipi yang cukup tembem, Mata nya sipit dengan hidung nya yang mancung, rambut berwarna pirang sebahu yang dikuncirnya tinggi, jadi terkesan Imut. Tingginya rata-rata Cewek Indonesia, tidak pendek dan tidak tinggi juga. Sepertinya dia berusia 17 tahun dilihat dari wajahnya, tetapi dia cukup berani untuk naik Pesawat dengan usia yang baru saja mendapatkan KTP, atau tanda dia sudah cukup dewasa sendirian. Aku merasa kagum dengan dirinya, karena kebanyakan orang-orang berpergian tidak sendirian apalagi membawa barang bawaan yang lumayan banyak ditenteng sendiri.

Gadis itu tidak cantik, tetapi manis. Sangat manis, senyuman dan tawanya. Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena semenjak dia duduk disana, aku melihat dia yang sedang asyik melihat Hpnya, Dia seperti menikmati apa yang dilihatnya, dia bersenandung kecil, kadang dia tertawa ngekeh, kadang dia senyum-senyum sendiri. Ntah apa yang dilihatnya, hingga dia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya keanehan.

Tapi ada juga orang-orang yang tertawa dibuatnya hanya dengan melihat dia tertawa ngekeh seperti itu, ntah orang-orang tersebut begitu kerena tingkah aneh gadis itu atau karena tawa nya yang membuat orang lain Senang melihatnya. Sepertinya Dia orang yang Periang dan Ceria. Karena sibuknya aku memerhatikan Dia, aku sampai lupa mengecek balasan Chat dari temanku. Beberapa waktu kuhabiskan Chattingan di Grup Whatsapp dengan teman-temanku sewaktu SMA. Penasaran dengan Gadis tadi kupalingkan wajahku dari Hp ku kearah depan tempat duduk gadis tadi. Kulihat dia sudah berpindah duduk di Gate 3 dua bangku dari tempat duduk ku.

Kapan dia pindahnya?Mungkin karena aku keasyikan balas chat dari teman-teman ku hingga aku tidak menyadari Dia sudah didepan ku walaupun tidak persis di depan ku. Tetap saja dekat dengan ku, sehingga aku dapat dengan jelas melihatnya.

Kulihat dia sedang berbincang-bincang dengan Nenek yang ada di hadapannya, hingga dia tertawa senang dan saat itu juga dia melihat kearah ku masih dengan tawanya. Seketika aku Speechles menatapnya, Sungguh tawanya sangat Indah! Kulihat dia berhenti tertawa melihatku yang terus menatapnya, dia berpaling kembali ke arah nenek tadi. Aku langsung kembali melihat hp ku, agar tidak ketahuan kalau aku dari tadi memerhatikannya.

Kulihat lagi Gadis itu, dan ternyata dia juga melihatku. Sekejap dia menatapku lalu mengalihkan pandangannya kearah depan, seperti sedang melihat sesuatu yang menarik hingga dia tidak berhenti menatap hal tersebut. Aku terus melihatnya, membuatku penasaran dengan apa yang sedang dilihat gadis itu. Kupalingkan badanku kebelakang untuk melihat hal menarik apa yang dilihat gadis itu. Tapi aku tidak menemukan hal menarik dibelakangku, kulihat lagi gadis itu dan mengikuti arah pandangan matanya. Hingga ku melihat ada Televisi yang menyajikan tayangan Masak-masakan. Ternyata itu yang membuat Dia tidak berhenti melihat kearah tersebut. Aku hanya bisa senyum saja melihat tingkah Gadis itu.

Kualihkan mata ku kesamping, kulihat ada Pemuda yang sedang serius menatap objek menarik, kuiikuti arah pandangannya ternyata dia sedang melihat Gadis itu. Bukannya aku berfikir negatif tentang pemuda ini, tetapi dia terang-terangan sekali menatap gadis itu hingga gadis itu menyadari dan merasa seperti tidak nyaman dilihatin oleh Pemuda tersebut. Seandainya aku kenal gadis itu pasti aku sudah menegur Pemuda itu yang sudah tidak sopan memandangnya seperti itu. Gadis itu kembali mengobrol dengan Nenek tadi. Ada Seorang Ibu dengan anaknya menempati tempat duduk disebelah Gadis itu. Kulihat Gadis itu tersenyum lembut dan menyapa anak Ibu itu.

Kembali aku melihat Hp ku dan ternyata baterainya sudah penuh. Kucabut Chargerku dan kusimpan kedalam Ranselku. Kuputuskan untuk pindah tempat duduk, aku melihat sudah banyak orang yang memenuhi bangku-bangku yang ada di Gate ini, ada beberapa bangku yang kosong tepat disebelah kanan gadis itu. Aku tersenyum dalam hati dan kulangkahkan kaki ku ke tempat duduk itu. Aku ingin lebih dekat dengan Gadis itu, agar aku bisa memerhatikannya dengan sangat jelas. Aku dapat mendengar dengan jelas obrolan mereka.

"Kamu naik Pesawat kemana dek?" tanya Si Ibu tadi

"Ke Palembang bu," jawab Gadis itu dengan senyum. Aku jadi tahu kalau Tujuan kami sama. Aku berharap Pesawat Gadis ini sama juga dengan ku agar aku dapat melihatnya terus hingga tiba nanti di Palembang. Seperti mendengar suara Pengumuman dari Operator Bandara, tetapi aku tidak dapat mendengar dengan jelas. Karena disini ribut sekali, setelah Operator berhenti, Kulihat orang-orang semakin ribut. Ntah apa yang diumumkan tadi, aku tidak begitu peduli sih.

Kupandangi Gadis ini lagi, Kulihat dia sedang bertelefonan dengan ekspresinya yang cemberut. Terlihat dari bibirnya yang dilekkukan kebawah. Aku penasaran dengan apa yang dibicarakan dalam telfon tersebut hingga dia sampai sesedih itu. Jujur aku tidak suka melihat nya begitu, kerena beberapa waktu tadi Dia ceria sekali. Selesai nelfon, di terlihat mengetik sesuatu di Hp nya dan dia terlihat sedang menelfon lagi. Beberapa kali dia menunggu telfon dan mengulang telfon lagi, karena dia hanya diam saja.

Berarti orang yang sedang ditelfonnya tidak mengangkatnya. Apa dia sedang menelfon Pacarnya tetapi pacarnya tidak mengangkat telfon nya, sehingga membuat dia semakin cemberut dan berhenti untuk menelfon lagi. Kenapa aku jadi seperti orang bodoh begini menerka-nerka apa yang dilakukan oleh Gadis itu? Tetapi aku berharap Dia tidak memiliki Pacar. Aku pun menggaruk kepala ku memikirkan keanehan ku ini.

Aku mendengar Pengumuman tiba Keberangkatan Pesawatku, aku sampai lupa waktu karena memerhatikan gadis ini. Padahal tadi aku begitu bosan menunggu tetapi Gadis ini membuatku malah berharap waktu berjalan lama agar aku tetap dapat melihatnya. Kupakai Ranselku, kulihat Dia seperti kebingungan melihat orang-orang yang bersiap mengantri masuk. Tetapi tidak kulihat Dia membereskan barang bawaannya. Aku pun mendekatinya dan dia melihatku penasaran, aku ingin mengajaknya masuk sama-sama. Tetapi suaraku seperti tertahan, jadi lah aku hanya melihatnya saja dan mengungkapkan nya dalam hati. Dia melihatku dengan ekspresi kebingungan.

Setelah lama aku melihatnya dan dia berpaling ke arah lain, kuputuskan untuk langsung mengantri saja sembari menunggu dia. Kulihat antrian sudah semakin sedikit, Gadis itu tidak bergerak sama sekali dari tempat duduknya. Dan itu artinya Pesawat kami berbeda. Hingga aku masuk kedalam, kulihat dia untuk terakhir kalinya dari kaca. Aku melihat Pemuda tadi ikut masuk juga, ternyata dia pun tujuannya sama denganku. Aku sedikit lega karena Dia tidak satu Pesawat dengan Gadis itu. Berat rasanya menginjakkan kaki ini untuk masuk ke dalam Pesawat. Aku sangat berharap akan bertemu dengan Dia lagi, Gadis ceriaku.... (*Eh?)

******

HAIIIII........ GIMANA PART INI???? SERU GAK? MAAF YA SEDIKIT LAMA MELANJUTKAN PART INI, DAN JUGA PART NYA PENDEK. YUK SETELAH MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA! TUNGGU PART SELANJUTNYA! HIHIHIHI :)
#Salamhangatdaripenulisamatir✌



Czytaj Dalej

To Też Polubisz

16.6M 692K 40
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
4.9M 182K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
882K 12.9K 22
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
1.8M 25.7K 43
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...