Author Pov
Sinar cahaya memaksa masuk melalui celah-celah mata Kiara. Setelah sekiranya ia tidak sadarkan diri akhirnya ia siuman.
Dengan gerakan perlahan Kiara mulai membuka matanya menetralisir cahaya yang masuk kedalam retinanya.
Kiara memegang kepalanya yang amat terasa pusing. "Di__mana?"lirih Kiara yang mulai bangun dari posisi tidurnya.
"Udah lo jangan banyak gerak dulu, lo masih belum Vit"ucap seorang yang sedari tadi menemani Kiara.
"Bima?"ucap Kiara tersentak.
"Iya, udah lo minum dulu ya"ucap Bima menyodorkan segelas teh manis hangat.
Kiara pun menurut untuk memenum teh tersebut dengan dibantu oleh Bima.
"Kok gua bisa ada di sini?"tanya Kiara.
"Tadi gua ngeliat lo tiduran di lapangan trus gua samperin lo, eh ternyata lo malah pingsan. Yaudah gua bawa aja lo ke UKS"tutur Bima.
"Sendiri?"
"Ia lah"
"Kuat?"
"Heem"
"Makasih banget loh Bim, lo udah mau gotong badan gua yang kayak gentong gini"
"Sama-sama, tapi lo berat juga ya?"kekeh Bima dan kiara mencubit lengan Bima pelan.
Kiara mengerucutkan bibirnya bak bebek. Yang membuat Bima jadi gemas.
"Jangan kayak gitu dong, jelek tau"ucap Bima dan Kiara masih memanyunkan bibir nya.
Sampai akhirnya terlintas ide jahil untuk Kiara berhenti memanyunkan bibir nya.
Dengan gerakan cepat Bima merengkuh tubuh Kiara dari belakang dan kemudian menggelitiki pinggang ramping Kiara.
"HAHAHA"tawa Kiara pecah.
"Bima, gehli"ucap Kiara masih dengan tawanya dan Bima enggan melepaskannya.
"Rasain, hahaha"tawa Bima pun pecah juga.
Prang
Terdengar suara pecahan kaca dari arah pintu UKS. Membuat Kiara dan Bima menghentikan tawanya dan menengok ke sumber suara. Dan benar saja itu..
"Niall..."gumam Kiara.
Niall berjalan cepat menuju ke arah parkiran. Ia tidak kuat melihat adegan semacam itu dihadapannya.
Apa rasa sakit ini yang selama ini dirasakan oleh Kiara?. Batin Niall.
Dengan langkah cepat Kiara langsung mengejar Niall yang belum begitu jauh.
"Tuan!"panggil Kiara. Namun Niall enggan untuk menengok.
Sampai akhirnya Niall sampai di parkiran dan segera memasuki mobilnya.
Kiara yang terus mengejar hingga nafasnya mulai habis kini memelankan larinya.
Sampai ketika mobil yang Niall kendarai mulai sampai gerbang sekolah Kiara berlari secepat kilat untuk menahan mobil Niall. Alhasil Kiara pun terjatuh. Sontak membuat Niall ingin turun dan membantu Kiara yang masih berstatus istrinya, niat itu pun ia urungkan setelah ada pria yang membantu Kiara.
Pria itu adalah Pria yang sedang bercanda tawa dengan Kiara di UKS tadi. Bima.
Niall semakin emosi melihatnya sampai akhirnya ia melajukan mobilnya lagi dengan kecepatan maksimum.
"Lo nggak apa-apa?"tanya Bima.
Ya sakitlah Bim. Lo kgk liat apa dia abis jatoh. Gimanaan sih lo. Bego kok dipelihara. Author.
Ya. Thor ampun. Lo juga bego dipelihara. Pke jadiin gua pho lagi. Ganteng" gni masa pho. Bima
Yeu. Bodo lo kan jelek. Jahat lagi. Author.
Woi. Udah dong sakit nih abis jatoh. Kiara.
Skip
"Ayok gua bantu lo berdiri"ucap Bima seraya membantu Kiara berdiri.
"Kejar mobil itu!"seru Kiara.
"Mobil mana?"tanya Bima yang celingak-celinguk tidak mendapati mobil ataupun kendaraan yang lewat sama sekali.
"Itu mobil yang warna hitam"
"Yang tadi lo kejar?"
"Iya"geram Kiara.
"Udah jauh"jawab Bima membuat Kiara menunduk lemas.
Kiara masih terdiam. Ia sangat rindu dengan sosok Niall, namun pertemuan kali ini sangat-sangatlah tidak menyenangkan.
"Ra, gua anter lo pulang ya?"tawar Bima.
"Nggak usah Bim, gua masih mau belajar dulu. Lagi pula gua di jemput sama sepupu gua nanti. Udah dulu ya Bim, gua balik ke kelas"ucap Kiara seraya berjalan kearah dalam sekolah dan menuju kelasnya.
...
Disisi lain Niall menggerutuki dirinya sendiri. Tak jarang ia memukul stir mobil yang ia kendarai.
"Bego!"umpatnya sendiri.
Mobil Niall kini terpakir sempurna di parkiran rumah sakit. Ia berjalan pelan bahkan sangat pelan. Menuju kedalam rumah sakit. Ia sampai lupa untuk merapikan pakaiannya yang akan ia bawa untuk di Singapura nanti.
Ia terduduk lemas di kursi runah sakit. Tepat di depan kamar inap Lexsa.
Ia menunduk kaku. Tak jarang ia menjambak rambutnya frustasi. "Ahk!"umpatnya kesal.
"Betapa bodohnya aku tadi"geramnya sendiri. "Kenapa?!"
Nanti malam adalah keberangkatan nya menuju Singapura. Tadi nya Niall ingin berpamitan kepada Kiara namun pertemuan kali itu sangatlah buruk.
Ia di telepon kepala sekolah Kiara. Memberitahu bahwa Kiara sudah masuk sekolah dan ia tengah pingsan akibat kena hukuman.
Kali itu ia sangatlah bersemangat menuju sekolah Kiara, namun semua di luar ekspetasi nya.
Dengan langkah gontai ia menuju kedalam rumah sakit. Duduk di kursi samping ranjang yang tengah di tiduri Lexsa.
Cepat lah membaik. Jangan membuat ku merasa terus bersalah~Niall.
...
Kiara Pov
Dengan gontai aku menuju kedalam kelasku. Kelas yang semula ramai kini mulai membisu akibat kedangan ku. Mungkin mereka pikir aku adalah guru.
"Njir ternyata cacing kremi"umpat teman ku yang berada di meja paling depan. Pasalnya ia tengah bermain di atas meja. Makanya ia memarahi ku.
"KIARA!"suara cempreng itu. Siapa lagi kalo bukan Tania.
Baru saja aku berada di ambang pintu sudah banyak yang menyebut nama ku. Emang kalo orang famous mah gini.
Jika mood ku sedang membaik mungkin aku akan bertingkah seperti cacing kepanasan. Tapi kali ini mood ku sedang buruk.
Dengan cepat aku menuju ke bangku ku. Aku menaruh bokong ku di bangku ku. Dan segera menenggelamkan wajahku.
"Ki, tadi di cariin tuh sama kakak kelas". Suara itu. Bukan Kania. Bukan Tania.
"Ki?"ucapnya 'lagi'
"Ki?"
"Ki?"
"Ki lu denge gua ngo___"
"BISA DIEM NGGAK SIH LO?!"bentak ku seraya memukul meja belajar ku. Membuat semuanya sontak melihat ku.
"Kok lo___"
Belum sempat ia meneruskan kata-katanya aku sudah lebih dulu meninggalkan nya. Tak lupa untuk membawa ransel ku.
Kini aku tengah berdiri di depan gerbang sekokah. Walaupun pertamanya nggak boleh keluar sama pak satpam tapi aku bisa lolos dengan membohongi nya.
"Ayok naik"
Aku langsung manaiki mobik bewarna merah milik Tania.
"Kenapa lo?"tanya Kania to the point.
"Tadi pas gua lagi di uks sama Bima tiba-tiba ada Niall"jawab ku lemas.
"Kok bisa?"tanya Tania.
"Mana gua tau"acuh ku.
"Trus Niall nya gimana?"tanya Tania 'lagi'
"Niall marah sama gua. Trus dia pergi"
"Lo kejar?"kali ini Kania yang bertanya. Dan aku menjawab nya dengan anggukan.
"Dapet?"Tania.
"Nggak, gua nya jatoh kayak anak kecil"jawab ku.
"Nggak apa-apa biar ngerasain tuh Niall"ucap Kania geram.
"Kok?"tanya ku
"Iya, dia kan sering berduaan sama si jable"
"Hahaha iya bener"kekeh ku.
"Nah gitu dong ketawa"ucap Kania
Emang mereka doang yang ter ter.
Tak terasa mobil Tania sudah sampai di halaman rumah orang tua ku.
"Masuk dulu yuk, ada yang mau gua kenalin sama kalian berdua"ucap ku dan mereka nengangguk setuju.
Kami bertiga memasuki teras depan rumah. Aku membuka pintu. Tak lupa dengan teriakan ku.
"HOLA. I'M COMEBACK."pekik ku membuat Kania dan Tania yang berada di dekat ku menutup kedua telinganya.
"RIOOOOOOO"pekik ku lagi dan lagi-lagi keduanya menutup kedua telinganya.
"Apasih teriak-teriak mulu"
Yang dipanggil muncul dari dapur.
"Aku kira kamu ada di atas. Makanya aku teriak. Hehehe"ucap ku yang merasa bersalah.
Kania dan Tania menengok ke sumber suara dan.
"WHAT!"pekik mereka bersamaan dan mereka berdua juga langsung tiduran di ubin alias pingsan.
Bersambung...
See you next.