Hey, Chica! [Completed]

By Katapiraa

1M 64.4K 6.7K

Dipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingi... More

1 • Novel dan Pemuda Aneh
2 • Surat Cinta dengan Sandi Rumput
3 • Amplop Biru yang Menawan
4 • Mata-mata atau stalker?
5 • Air Mineral dan Gumpalan Kertas
6 • Awal Perjalanan Misi Si Stalker
7 • Si Mata-mata Salah Rumah
8 • Kejutan atau Ancaman?
9 • Gagal Taken, Balik Jadi Jomblowati?
10 • Galen dan Salsa My Ice Boy
11 • Terjatuh atau Ngejatuhin?
12 • Teka-teki Misterius
• Info Cast Hey, Chica! •
13 • Ancaman Berujung Terror
14 • Masa Lalu yang Kembali?
15 • Perempuan yang Mematikan?
16 • Masa Lalu yang Menjadi Penghalang
17 • Kode Unik Berhadiah
18 • Boneka Ikan Dari Siapa?
19 • Kalung Huruf W Untuk Apa?
20 • Anak Ayam Warna-Warni
21 • Novel American Psycho
22 • Ich Liebe Dich
23 • Lima dari Empat Belas
24 • Benaran Ancaman?
25 • Retak Berujung Kehancuran
26 • Topeng dan Drama
27 • This or That
28 • Love Yourself
• Yah! Kena Tag! •
29 • Rena Herbeta
30 • I Want To Kill You
31 • Kebahagiaan Sementara
32 • Permainan Versi Rena
33 • Siapa Pelakunya?
34 • Kepahitan Masa Lalu
35 • Resmi Jadian?
36 • Tempat Berlindung
37 • Berusaha Melepaskan
39 • Semua Tentang Kita
40 • Mengenang Dia
41 • Will Be Back
42 • Kembali Jadi Es?
43 • Jadi, Orangnya Dia?!
44 • Pilihan Tersulit
45 • Puncak Pertunjukkan
46 • Sufrimiento
47 • Sakit Fisik dan Batin
48 • Semakin Menjauh
49 • Emosi yang Tersulut
50 • Berawal dari Rasa Sakit
51 • Sisi Baik Dia
52 • Rahasia yang Ditutupi
53 • Loh, Kok Bisa?!
54 • Belum Siap dengan Semua Ini
55 • Who Is She?!
56 • Menuju Akhir dari Cerita Ini
57 • Limierence
58 • Fin De Todo
• Extra Part •
• Extra Part 2 •

38 • Mencoba Terbiasa

12K 803 37
By Katapiraa

[Tiga Puluh Delapan]

Ps : Lagu di mulmed diputar aja buat nambah feelnya :)

~~~
"Semusim berlalu kau masih bersamaku
Bahagia saat-saat itu denganmu."

Dari Steva untuk Jafar.

🙈🙉

Dear Diary,

Kenapa semua ini terlalu cepat berlalu?

Munafik kalau misalnya gue bilang gue ga kangen adu bacot sama dia. Gue malah kangen banget sama dia.

Gue kangen lihat senyuman. Gue kangen ngerjain dia. Gue kangen ngerusuh bareng dia. Dia yang buat hari-hari gue berwarna.

Gue udah berusaha buat relain lo pergi. Karena ini juga demi kebaikan lo. Tapi kenapa hati gue tetep ga bisa?

Semuanya begitu berat. Kalau biasanya gue lewatin hari-hari gue dengan rasa yang begitu cepat, hari ini gue lewatin dengan rasa yang begitu lambat.

Ga ada lagi canda tawa bareng lo. Ga ada lagi yang bisa gue kata-katain sampai lari-lari keliling lapangan. Ga ada lagi yang debat jawaban sama gue.

Kalau misalnya gue tahu semuanya bakal kejadian kayak gini, gue bakal larang lo buat pergi. Gue nyesel. Gue cuma bisa ngerasain firasat buruk.

Semuanya seolah kaset rusak yang berputar, Far. Kaset itu nampilin ke gue, gimana dulu pertama kali kita ketemu. Bareng-bareng, sampai sekarang gini. Tapi semuanya ga lama, sampai akhirnya kaset itu nunjukin perpisahan yang kita alami sekarang ini.

Gue kangen lo, kunyuk. Kangen banget.

Steva menutup buku diary-nya. Dia sudah lama tidak memakai buku diary tersebut. Dia menangis dalam diam. Dia tidak mau sahabat-sahabatnya melihat dia menangis.

Steva tahu, yang merasakan kehilangan bukan hanya dirinya. Tapi, dia bisa apa? Dia harus menyemangati yang lain. Sementara dengan dirinya, dia cukup memakai topeng seolah baik-baik saja.

Steva sudah dijelaskan oleh Gara tentang terror yang dimaksud. Steva menyesal tidak melarang Jafar yang ingin pergi.

"Stev, lo harus kuat! Jafar ga suka lihat lo nangis gini! Sekarang bukan saatnya buat nangis. Tapi, buat cari tahu bener ga Rena yang ngelakuin ini. Gue ga mau Chica sama yang lain jadi korban selanjutnya. Apalagi kalimat yang ngancem itu!" ujar Steva menyemangati dirinya sendiri.

Steva teringat dengan kondisi ayahnya Gara dan Chica. Felish saat ini sedang mengalami koma. Dia harus melewati masa-masa sulitnya. Steva bertekad akan menghibur sahabatnya itu.

Disetiap duka yang dateng, pasti ada suka dan pelajaran yang terselip! batin Steva.

🙈🙉

"Yah, ayah bangun dong! Chica sama bang Gara kangen ayah. Selama ini ayah udah sibuk kerja, masa ayah mau habisin waktu ayah buat tiduran gini? Ayah emang enggak kangen sama Chica sama bang Gara? Pasti kangen kan? Bangun, yah."

Rafa mengelus pundak Chica untuk menenangkannya. Dia tahu, jika Chica seperti itu, Chica pasti ingin menangis kembali. Gara hanya bisa diam. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Sedih boleh. Tapi, jangan berlarut-larut gitu. Mau sampai kapan berlarut-larut di dalam kesedihan? Sampai bebek di rumah gue kawin sama ikan lele gue?"

Gara menendang kaki Juan. Juan yang ditendang, hampir saja jatuh mencium lantai rumah sakit. "Bang! Gue ga mau ya first kiss gue sama lantai!"

Steva menjitak kepala Juan. "Berisik lo! Ga tau om Felish lagi sakit?"

Juan meringis kesakitan karena jitakan Steva. "Yeh, ditinggal Jafar malah makin ganas! Butuh belaian Jafar, ya?"

Steva menginjak kakinya Juan. "Diem atau gue pasang lakban di mulut lo!"

Juan memutar bola matanya. Lebih baik diam daripada mulut manisnya dilakban.

"Bangar, tuh anak lagi pms ya?" ucap Juan setengah berbisik kepada Gara. Gara mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

Walaupun setengah berbisik, Steva masih mendengar omongan Juan. Steva menarik rambut Juan. "Apa yang lo bilang heh?!"

Juan yang rambutnya ditarik oleh Steva, langsung merasa kesakitan. "Kagak! Gue ga bilang apa-apa! Bangar yang bilang!"

Chica menjewer telinga Juan. Juan meringis kesakitan. Sudah ditarik rambutnya, dijewer lagi.

Rafa yang melihat Juan kesakitan dan Juan meminta pertolongan kepadanya, hanya mengangkat bahunya. Dia tidak peduli. Toh, ini kesalahannya sendiri.

"Udah berisik di ruang ini, diingetin ga bisa didenger, terus sekarang lo main nuduh abang gue tersayang? Jelas-jelas gue denger lo yang bilang kok! Jangan main fitnah! Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan tau ga? Lo kalau main fitnah tanpa bukti, terus ternyata lo yang ngelakuin sama aja dosa! Lo kalau dosa ga bisa masuk nerakah lo! Kalau mau nerakah, enggak masuk surga! Kalau misalnya orang yang punya sifat fitnah alias nuduh kayak lo bertebaran dimana-mana, mau jadi apa bangsa ini? Semua aja saling fitnah, terus terpecah pelah negaranya. Orang munafik berkeliaran sana-sini. Kita enggak tahu mana yang bilang jujur, mana yang enggak. Kalau kayak gitu, kita harus percaya sama siapa? Ga baik sikap kayak gitu ditanam dari kecil! Gedenya pasti bakal ngelakuin lagi! Bahkan lebih berani!"

Gara tertawa pelan melihat wajah Juan. Wajah Juan benar-benar pasrah menerima ceramahnya Chica. Dia benar-benar menyesal sekarang.

"Paham gak?" tanya Chica. Juan menganggukkan kepalanya. Dia tidak mau kena ceramahnya Chica lagi.

"Halah! Paham-paham pala lu! Paling nanti juga diulangin lagi! Terus kalau misalnya diulangin lagi, ditegur, minta maaf lagi! Terus ditanya ngerti belum? Bakal dijawab ngerti. Eh besoknya? Diulangin lagi! Lo kan selalu kayak gitu! Emang perlu gue buat catatan udah berapa kali gue negur lo dan lo ngulangin lagi kesalahan lo? Tobatnya kapan? Mau kiamat dateng baru tobat? Untung gue sabar hadepin manusia kayak lo. Jangan ada lagi deh manusia-manusia yang sifatnya kayak lo. Bisa-bisa jadi apa penerus bangsa kalau sifatnya kayak lo?"

Steva melepaskan tarikannya dari rambut Juan. Dia merasa ceramahnya Chica cukup membuat Juan tersiksa.

Qio yang melihat kegilaan mereka, menggelengkan kepalanya. Dia tahu mereka hanya saling menghibur satu sama lain. Tersenyum bukan berarti sedang bahagia bukan? Terkadang orang menyimpan kesedihan di balik senyuman dan tawanya itu.

"Iya, Cha. Iya. Gue paham. Ga bakal lakuin lagi. Janji!" ujar Juan.

"Ga percaya! Lo tuh anaknya janji-janji doang! Gue tekenin, ya! Gue ga butuh janji lo! Gue butuhnya bukti! Jangan kebanyakan janji-janji php gitu, deh! Pantes aja lo ga punya cewe, orang cewenya tau pasti dia bakal disakitin sama lo! Pasti mulutnya cuma penuh janji-janji yang ga gun--"

"Udah, Cha." ucapan Chica diputuskan oleh Rafa. Chica langsung melepaskan jeweran tangan dia dari Juan. Chica cemberut.

Lo baik-baik di sana, Far! Sebahagianya gue sama yang lain di sini, kebahagiaan kita ga lengkap tanpa lo! Kita cuma berusaha terbiasa tanpa lo. Tapi tenang, kita ga bakal lupain lo kok! batin Steva.

🙈🙉

-Hey, Chica!-

Hello semuanya!

Emak kembali double update, loh! Tapi ga tau deh kalau misalnya nanti malem emak update lagi apa enggak :*

Maapkeun emak sering ngetik pendek-pendek ya! Emak ngetik pendek tapi updatenya cepet kok! Part sebelumnya emak cuma ngetik 800 kata lebih. Kalau ini, sekitar 1.000 kata. Tapi, nanti emak tambahin terus kok!

Buat yang nanya, bakal ada cerita tersendiri ga buat Steva sama Jafar ataupun couple-couple lainnya, emak belum tahu. Emak belum mikirin. Emak belum janji itu semua. Emang masih nyaman sama couple RC emak.

Jangan lupa vote dan komennya yang banyak biar emak semangat updatenya! Jangan bosen nunggu Hey, Chica! update yak!

Sekian,

Salam sayang dari emak Juan 💋

Continue Reading

You'll Also Like

52.1K 3.2K 47
#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perj...
3.9M 142K 37
Bagaimana jika berada di posisinya? Ada namun, tidak dianggap. Berstatus, tapi diabaikan. Ya, itu nasibnya. Dia, Archa yg mencintai Arga. Arga Yang...
5.7M 245K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
642K 93.2K 87
( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta ad...