Hey, Chica! [Completed]

By Katapiraa

1M 64.4K 6.7K

Dipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingi... More

1 • Novel dan Pemuda Aneh
2 • Surat Cinta dengan Sandi Rumput
3 • Amplop Biru yang Menawan
4 • Mata-mata atau stalker?
5 • Air Mineral dan Gumpalan Kertas
6 • Awal Perjalanan Misi Si Stalker
7 • Si Mata-mata Salah Rumah
8 • Kejutan atau Ancaman?
9 • Gagal Taken, Balik Jadi Jomblowati?
10 • Galen dan Salsa My Ice Boy
11 • Terjatuh atau Ngejatuhin?
12 • Teka-teki Misterius
• Info Cast Hey, Chica! •
13 • Ancaman Berujung Terror
14 • Masa Lalu yang Kembali?
15 • Perempuan yang Mematikan?
16 • Masa Lalu yang Menjadi Penghalang
17 • Kode Unik Berhadiah
18 • Boneka Ikan Dari Siapa?
19 • Kalung Huruf W Untuk Apa?
20 • Anak Ayam Warna-Warni
21 • Novel American Psycho
22 • Ich Liebe Dich
23 • Lima dari Empat Belas
24 • Benaran Ancaman?
25 • Retak Berujung Kehancuran
26 • Topeng dan Drama
27 • This or That
28 • Love Yourself
• Yah! Kena Tag! •
29 • Rena Herbeta
30 • I Want To Kill You
31 • Kebahagiaan Sementara
32 • Permainan Versi Rena
33 • Siapa Pelakunya?
34 • Kepahitan Masa Lalu
36 • Tempat Berlindung
37 • Berusaha Melepaskan
38 • Mencoba Terbiasa
39 • Semua Tentang Kita
40 • Mengenang Dia
41 • Will Be Back
42 • Kembali Jadi Es?
43 • Jadi, Orangnya Dia?!
44 • Pilihan Tersulit
45 • Puncak Pertunjukkan
46 • Sufrimiento
47 • Sakit Fisik dan Batin
48 • Semakin Menjauh
49 • Emosi yang Tersulut
50 • Berawal dari Rasa Sakit
51 • Sisi Baik Dia
52 • Rahasia yang Ditutupi
53 • Loh, Kok Bisa?!
54 • Belum Siap dengan Semua Ini
55 • Who Is She?!
56 • Menuju Akhir dari Cerita Ini
57 • Limierence
58 • Fin De Todo
• Extra Part •
• Extra Part 2 •

35 • Resmi Jadian?

12.9K 905 59
By Katapiraa

[Tiga Puluh Lima]

"Gue dimana? Kepala gue pusing." Jafar membuka matanya pelan-pelan. Dhia baru menyadari, tangan dan kakinya diikat di kursi.

Dia melihat sekelilingnya. Banyak barang-barang yang berantakan. Ruangannya tidak terawat dan gelap. Hanya ada satu lampu, tepatnya di bawah kepala Jafar. Dia tidak mengenali tempat ini.

Jafar berusaha melepaskan ikatan tersebut. Namun, ikatan tali tersebut tidak terlepas. Dia mencoba meningat-ingat kejadian sebelumnya.

"Sebelumnya kan gue pergi dari rumah sakit. Gue ga tau kemana, akhirnya gue berhentiin mobil di tengah jalan. Gue nelpon supirnya buat depetin alamat. Gue sempet adu bacot sama dia. Terus apa ya? Pecundang itu matiin teleponnya. Ter--"

"Terus lo dipukul sama bos gue pakai potongan kayu sampai pingsan." ucapan Jafar dilanjutkan oleh seorang laki-laki berbadan besar.

"Siapa lo? Apa yang lo mau dari gue? Cemen banget dah beraninya main ginian! Kalau berani, satu lawan satu, bego!"

Laki-laki berbadan besar itu menendang kursi Jafar sampai terjatuh. Otomatis, Jafar juga ikut terjatuh. Jafar tidak bisa melawan karena ikatan talinya.

"Jangan banyak bacot! Lo udah diiket gini, masih aja sok-sok ngebacot! Lemah tuh lemah aja! Udah lemah, belagu lagi!"

Jafar tidak terima dibilang seperti itu. Dia berusaha melepaskan ikatannya agar bisa melawan laki-laki tersebut.

"Lepasin tali gue dulu baru kita satu lawan satu, bego! Gue tau lo takut kalah lawan gue. Makanya, lo buat gue pingsan dulu! Ckck, main kotor!"

Jafar sengaja memancing laki-laki tersebut agar melepaskan ikatannya. Laki-laki itu terlihat tidak terbawa emosi sama sekali.

"Hahaha! Lo pikir gue gampang ditipu sama cara picik lo itu? Jangan harap! Ngelepasin ikatan lo terus berantem sama lo? Bukannya itu buat lo semakin lemah? Ga ada gunanya buat gue!"

Tangan Jafar terkepal. Sial! Itu orang belagunya kebangetan! batin Jafar.

Drtt.. Drtt..

Laki-laki itu langsung menjawab panggilan itu tanpa aba-aba. "Hallo, bos?"

"Gimana sama si Jafar? Dia udah bangun?"

"Udah, bos. Dia lagi berusaha ngelepas ikatan talinya, tapi ga bisa."

"Sekarang terserah sama lo. Mau lo bacokin, tusuk, silet, tendang, pukul, terserah! Asalkan lo buat si Jafar kesakitan sampai dia ga ada tenaga buat ngelawan lo! Nanti gue bakal ke sana. Di saat gue sampai di sana, gue mau dia udah terkulai lemas. Gue mau lihat wajah kesakitan dan menderita dia!"

"Siap, bos!"

Sambungan telepon telah berakhir. Laki-laki itu tertawa. Dia memikirkan permainan yang akan dia lakukan kepada Jafar. Dia mendekatkan diri ke arah Jafar.

Jafar yang melihat laki-laki itu mendekat, merasakan firasat yang buruk. Sialnya ikatan talinya belum juga terlepas.

Laki-laki itu menendang kursi yang diikat bersama Jafar kembali. "Lihat sampai kapan lo bisa bertahan!"

🙈🙉

Steva tidak bisa diam sedari tadi. Firasatnya tidak enak. Tapi dia tidak tahu firasatnya untuk siapa.

Dia sudah berusaha menenangkan dirinya. Steva telah melakukan banyak hal. Namun, hasilnya sia-sia. Perasaannya masih tidak enak. Dia sudah mondar-mandir sejak setengah jam yang lalu.

"Lo kenapa sih, Tan? Gue pusing liat lo mondar-mandir gitu tau ga? Lo mau latihan gerakan kayak Syahrini yang maju mundur cantik, tapi lo ganti jadi mondar mandir cantik?" Chica sudah bosan melijat Steva yang mondar-mandir.

"Wathepen, Setan pencabut nyawa? Kangen sama Jafar? Kalau kangen tuh telepon atau chat gitu! Mentang-mentang cewe, mainnya gengsi mulu!" ujar Juan.

Mereka semua masih menunggu di depan ruang rawat ayahnya Chica dan Gara dengan positive thinking. Mereka berharap dokter dapat menangani ini semua.

Sementara dengan Rena, dia sedang pergi ke luar. Katanya, dia ada urusan mendadak yang perlu dia selesaikan. Dia akan kembali setelah urusannya selesai.

Rafa yang habis dari kantin rumah sakit, memyerahkan es krim ke hadapan Chica.

"Es krim? Buat gue? Apa buat yang lain nih? Nanti gue kira buat gue. Eh taunya, buat orang lain! Sakit nanti!"

Rafa memutar bola matanya malas. "Lo."

Chica mengangguk kepalanya paham. Dia menerima es krim pemberian Rafa. Chica membuka bungkus es krim, lalu memakannya dengan senang.

Lo selalu tau apa yang buat gue senyum, Raf! Fix! Gue jatuh cinta! batin Chica.

"Oh, jadi yang dibeliin es krim cuma calon pacarnya? Calon kakak iparnya ga dibeliin nih?" sindir Gara.

"Tancep gas amat! Ga di sekolah, di Villa, di rumah sakit pun jadi!" sindir Steva.

"Lu kira yang kayak di iklan? Pdkt ga usah lebay? Kasih Cornetto aja! Gitu? Mana es krimnya beneran Cornetto, anjir!" ujar Juan yang heran sendiri.

Rafa tidak menanggapi ucapan mereka. Dia memakai earphone-nya. Rafa yang duduk bersebelahan dengan Chica, memperhatikan Chica dengan lama.

Chica yang merasa diperhatikan, menoleh ke arah Rafa. Sayangnya, bola mata mereka saling terpaku.

Rafa melihat sisa es krim di ujung bibir Chica, menggelengkan kepalanya. Makan es krim aja ga bener, batinnya.

Rafa mendekatkan wajahnya ke Chica. Chica semakin gugup. Dia tidak tahu harus bagaimana. Jantungnya berdetak dengan tidak karuan.

"Lo mau ngapain, Raf? Jangan macem-macem di sini! Ada yang lain! Kalau mau macem-macem di tempat lain aja!" ucap Chica dengan volume yang kecil.

Rafa mengangkat sebelah alisnya. Dia baru menyadari jika perempuan di hadapannya tidak polos. Padahal, Rafa hanya berniat untuk membersihkan sisa es krim di ujung bibirnya Chica.

Juan, Steva, dan Gara yang melihat aksi pdkt tersebut hanya menggelengkan kepalanya. Mereka akan menganggap seolah tidak ada. Mereka tidak mau mengganggu acara mereka.

"Diem!" Chica menuruti perintah Rafa.

"Lo mau ngapain, sih? Jangan deket-deket gini, dong! Guenya makin baper nanti! Jangung gue udah ga karuan dari ta ..." Chica tidak melanjutkan ucapannya. Chica terpaku dengan bola mata Rafa.

Rafa membersihkan sisa es krim di ujung bibir Chica. Chica baru menyadari, jika Rafa ingin membersihkan sisa es krimnya, bukan macam-macam kepadanya.

Chica berusaha menyembunyikan rona merah yang berada di pipinya. "Udah, Raf. Nanti gue baper, lo ga tanggung jawab lagi! Baper sendiri tuh ga en--"

Uacapan Chica terputus karena terkejut denan perlakuan Rafa. Rafa memegang kedua tangan Chica.

"Lo milik gue, gue milik lo!"

🙈🙉

-Hey, Chica!-

Holla! Emak double update, nih!

Ga niatan anterin ketupat ke rumah emak? Emak nunggu loh :*

Maapkeun kalau feelnya ga dapet :(

Jangan capek-capek nunggu Hey, Chica! update ya! Jangan lupa vote dan komennya juga yang banyak!

Sekian,

Salam rindu dari emak Rafa 💋

Continue Reading

You'll Also Like

294K 51.4K 25
[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] Ketika Azka yang polos telah beranjak dewasa dan berhasil melalui masa pubertasnya. Hari demi h...
50.4K 1.5K 32
Follow dulu bole mereun :) Entah ada masalah apa dengan hati dan pikiran Mawar, yang jelas dia tidak suka bertemu dengan cowok dingin yang bernama Vi...
3.9M 142K 37
Bagaimana jika berada di posisinya? Ada namun, tidak dianggap. Berstatus, tapi diabaikan. Ya, itu nasibnya. Dia, Archa yg mencintai Arga. Arga Yang...
55K 3.2K 35
"Mending lo balik deh. Gue suka lupa waktu,takut kelamaan" -Shara "Gak papa. Gue bakal jadi waktu,biar lo gak lupa" ---------------- Shara si gadis y...