Stole The Bastard Heart

By kiranaabella

373K 14.5K 410

All Rights Reserved | Based on The Bastard Series. The first book of The Bastard Series. All stories contain... More

1. Meet The Trouble Maker
Cast 1
2. You?!
3. He's My Boss!
Cast 2
4. Let's Start This Game
6. I'm Not Afraid of You Boss
Cast 3
7. Plan
8. At Night Party
9. A Day With Jerk
10. The Devil Side
11. Secret
12. New Routine
13. A Good Devil
14. Overthinking
INFO
15. Devil's mission
16. This is wrong
17. Devil's Plan
18. Gonna be mine
19. Stupid Sean
20. I Like You
21. Marriage aren't one of my planning
22. Huh..Bad day ever
23. I Dont Know How To Explain That
24. Between Feeling and Logic
25. Stupid Feeling or Stupid Sean?
26. Fail
27. Leave me alone
28. All Over
29. Back to Stranger I
30. Back To Stranger II
31. Shouldn't Have Met
32. Disturbing
INFO
33. Ups..
34. My Heart Almost Melts
35. I'll Marry You
36. Sean and His Struggles
37. Finally
38. I'll Be Yours for a Thousand Lives
39. Never Tear Us Apart
40. Officially Mrs. Lawrence

5. Playing With The Real Bastard

11.9K 466 5
By kiranaabella

"Tugas pertamamu adalah buatlah surat lamaran pekerjaan dan cv, jika kau kebingungan maka tanya lah kepada karyawan disana atau langsung saja keruanganku," lanjut Raleigh tegas pada Megan,

"Baiklah si- maksudku Raleigh. Terima kasih banyak," ucap Megan sopan dan berlalu dari ruangan Raleigh.

----------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

Megan terlihat kewalahan oleh para karyawan yang seenak jidatnya menyuruh mengetik laporan bahkan membuat kopi untuk mereka, gadis ini sebenarnya ingin protes mengingat tingkat keras kepalanya sangat tinggi tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia hanya mahasiswi magang.

"Megan, tolong antarkan laporan bulanan ini ke Mr. Lawrence," ucapan seorang karyawan wanita menghentikan kegiatan mengetiknya,

"Baiklah Miss," ucap Megan sambil tersenyum paksa, Tiga bulan saja Megan. Batinnya menyemangati.

Megan kemudian mengambil sebuah buku tebal yang tersusun rapi dan pergi dari ruangannya menuju ruangan atasannya,

Setelah beberapa hari tidak bertemu dan mengijakkan kaki diruangan yang menjadi saksi ia menampar atasannya itu, akhirnya ia berdiri didepan sebuah pintu besar.

"Ada yang bisa saya bantu Miss?" Suara seorang wanita membuat Megan menoleh. Ia ingat wanita berpakaian abu-abu dengan logo perusahaan di dada kirinya ini, ini sekretaris Sean.

"Umm..saya ingin memberikan laporan bulanan pada lelaki si— maksud saya Mr. Lawrence," ralat Megan karena hampir saja menyebut 'lelaki sialan' didepan sekretarisnya ini,

"Silahkan masuk," ucap sekretaris tersebut sambil membukakan pintu,
Megan mengangguk singkat dan masuk kedalam ruangan yang begitu bersejarah menurut Megan.
Karena pikirannya yang berakar, dengan tak sengaja Megan terjatuh dan memyebabkan suara yang sedikit nyaring.

Megan meringis pelan. Saat ia mengangkat kepalanya, ia melihat seorang lelaki berjas hitam tepat dihadapannya, matanya sangat tajam seakan siap menikam mangsanya dengan sigap.

"Apa yang anda lakukan diruangan saya?" Suara bariton nan tegas itu mengalun dengan lancar ditelinga Megan,

Megan dengan tergesa-gesa berdiri dan merapikan bajunya yang sempat berantakan akibat terjatuh tadi,
"Saya membawa laporan bulanan dari Miss. Huston," ucap Megan sambil menyodorkan sebuah buku tebal pada Sean.

Sean mengernyit dan berbalik tanpa mengambil buku yang sudah disodorkan Megan,

"Hei! Kau tak mengambil ini?" Tanya Megan sambil berlari kecil karena langkah Sean sangat lebar,

"Duduklah," ucap Sean,

Megan mengerutkan dahinya,
"Kenapa aku duduk? Aku hanya sebentar disini, aku hanya mengantar laporan itu. Aku banyak pekerjaan disana," bantah Megan tidak mau duduk, ia sungguh gerah berdekatan bahkan melihat wajah angkuh Sean.

"Bisakah anda tidak menjawab ucapan saya?" Geram Sean sambil memandang tajam pada manik biru Megan,

Megan sedikit ciut dan duduk dengan menghempaskan badannya disana,
"Baiklah, apa yang harus dibicarakan sir? Aku tidak bisa duduk disini terus menerus, aku mempunyai banyak pekerjaan." Cerocos Megan tanpa takut pada tatapan mata Sean,

"Ada banyak yang harus dibicarakan Miss," ucap Sean tanpa mengalihkan pandangannya pada wajah cantik Megan. Jujur, ia sedikit tertarik pada wajah polos gadis didepannya ini, catat sedikit.

"Sebelumnya anda memiliki masalah pribadi dengan saya. Say— "

"Hei hei! Kau yang menabrakku dan tidak meminta maaf," potong Megan dengan suara yang naik beberapa oktaf,

"Bisakah anda tidak memotong ucapan saya lagi?" Geram Sean pada gadis kurang ajar dihadapannya ini, Megan hanya mencebik bibirnya kesal,

"Baiklah Miss, saya hanya mengingatkan bahwa kedudukan saya di perusahaan ini sangat mempengaruhi magang anda, jadi anda gagal atau mengulang masa magang berada di tangan saya," jelas Sean puas karena melihat wajah Megan yang mulai memucat,

"Dengar Tuan yang terhormat, magang saya akan baik-baik saja. Saya tidak akan menyerahkan diri saya kepada anda demi laporan yang sempurna," jelas Megan setelah mengumpulkan keberaniannya yang hilang,

Sean terkekeh pelan dan menurut Megan itu adalah kekehan iblis yang sangat licik,
"Bukankah itu penawaran yang mudah Meggy?"

Megan berdiri dan menunjuk tepat diwajah Sean, ia tak perduli yang ia hadapi sekarang adalah atasannya.

"Dengar, sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan diri kepada iblis licik sepertimu. Ingat itu Sir,"

"Dan jangan pernah menyebut namaku dengan 'Meggy' atau semacamnya,"
setelah mengucapkan itu, Megan berjalan sedikit cepat karena takut lelaki itu menahannya lagi.

Sean terkekeh pelan, bahkan sangat jarang ia menunjukannya pada orang lain kecuali sahabat-sahabatnya,
"Sangat menarik," ucap Sean sambil memandang pintu yang dibanting keras oleh Megan tadi.

***
Megan terus saja mendumel sepanjang perjalanan pulang. Selain ia seperti pembantu di kantor, ia juga sangat kesal terhadap Sean yang seenaknya mengatakan bahwa laporan magangnya berada di tangan lelaki itu.
"Awas saja kau," gumam Megan kesal,

Megan kini berjalan kaki menuju apartemennya dikarenakan pekerjaannya dikantor sangat banyak dan bus maupun taksi tak ada yang lewat di jam seperti ini. Sial sekali, gerutunya dalam hati.

Tak lama mobil sedan hitam melaju dengan sedikit kencang dan menyebabkan genangan air disebelah Megan mengenai badannya.
Megan melotot dan berlari menuju mobil yang dengan kurang ajarnya mencipratkan air di badannya,
"Hei kau!! Kau sialan! Keluar kau!" Pekik Megan sambil menggedor kaca mobil dengan amat keras,

"Kau! Tanggung jawab!! Buka sialan!" Ucap Megan penuh emosi sambil menendang pintu mobil.
Megan mengacak pinggang menunggu orang didalam mobil sialan ini keluar.
"Bedebah ini membuatku semakin kesal saja," gumam Megan memandang tajam pintu mobil yang mulai terbuka.
Pintu mobil pun terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki tampan dengan jas hitamnya tengah menatap tajam kearahnya.
"Kau??!" Tunjuk Megan tepat diwajah lelaki ini,

"Anda sangat tidak sopan," ucap Sean sinis pada Megan.

"Hei! Minta maaf padaku!" Tuntut Megan karena lelaki dihadapannya ini tak pernah meminta maaf saat melakukan kesalahan pada Megan.

"Tidak," ucap Sean dingin,

Megan mengerucutkan bibirnya kesal,
"Dasar lelaki sialan," maki Megan sambil berlalu dari hadapan Sean dengan mulut yang tak berhenti memaki.

"What did you say?!" Ucap Sean tak terima dan menarik paksa pergelangan tangan Megan dan membuat gadis itu terhuyung kebelakang,

"Can you repeat again, what did you say?" Tanya Sean dengan tatapan tajamnya,

"Kau—"

"Lelaki sialan," lanjut Megan sambil mencoba pergi dari hadapan Sean namun naas pergelangan tangannya masih dicekal kuat oleh Sean.

"Anda lupa bahwa saya seorang atasan?" Tanya Sean mencoba sedikit tenang,

"Aku ingat, kau lelaki sombong dengan tingkat kepercayaan yang tinggi,"

"Eugh!! Lepaskan sialan!" Teriak Megan karena Sean tak kunjung melepaskan pergelangan tangannya,

"Kau bukan atasanku diluar jam kantor," setelah mengucapkan itu Megan buru-buru pergi.

"Kau belum mengetahui bagaimana lelaki sombong ini bermain, nona." Gumam Sean sambil memandang punggung Megan yang mulai menjauh.

                              ***

Akhirnya Megan sampai di apartemen setelah disepanjang perjalanan mulutnya tak berhenti memaki lelaki yang menjadi atasannya itu.

"Lelaki itu menyebalkan sekali!" Ucap Megan sambil menendang bantal yang tergeletak di lantai,

Setelah menghabiskan waktu 15 menit didalam kamar mandi, akhirnya Megan keluar dengan baju tidur bergambar Stitch.

Kringgg...kringgg

"Hallo mom," sapa Megan pada seseorang diseberang telepon,

"......."

"Mommy tidak bekerja?" Tanya Megan pada Kate—ibunya,

"......"

"Daddy jaga malam? Morgan dimana?"

"....."

"Baiklah mom, jaga kesehatan dan sampaikan salamku untuk Morgan," ucap Megan pada Kate,

"......"

"Loves you more and good night,"
Megan menutup teleponnya dan membuka aplikasi instagram miliknya yang sudah sebulan lebih tak dikunjungi.

"Apa lelaki sialan itu mempunyai instagram?" Tanya Megan pada dirinya sendiri, ia kemudian menulis ' Sean Lawrence ' dikolom pencarian dan muncul satu aku dengan username @seanlawrence .
Tangannya terampil menggeser foto demi foto di akun Sean yang kebanyakan adalah foto pemandangan diseluruh dunia,

"Lelaki ini penjelajah dunia," komentar Megan sambil memandang satu buah foto yang memperlihatkan menara eiffel.

Setelah hampir setengah jam memandang dan melihat kolom komentar di akun instagram Sean, akhirnya Megan tertidur pulas dengan ponsel yang masih digenggaman tangannya.

To be continue

Maaf ya gaes publish nya malem wkwk tapi emg beneran masih jumat kok ini...
Btw, jan lupa komen dan bintang ⭐️ ya gaes

Next update hari senin✌🏻

Continue Reading

You'll Also Like

16.4M 654K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.4M 20K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
362K 2.2K 18
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
396K 15.8K 34
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...