« Imagine + Fakechat » Sevent...

By BeagleCY

56.9K 3.8K 104

SVT Imagine with Fakechat. Zona halu untuk para chinguku yang suka ngehalu 💤 Happy Reading Note: Y/N : You... More

Mingyu - 'Mianhae..Saranghae'
DK - 'Just Kidding'
Wonwoo - 'Double Date'
Hansol - 'Sick'
Minghao - 'Two or Three, Minghao?'
Hoshi - 'Hurt'
Jun - 'Protect'
Seungcheol - 'Ignore You?'
Jeonghan - 'Your Promise'
Woozi - 'Sorry'
Joshua - 'Hiding'
Dino - 'Safe'

Seungkwan - 'Care'

734 54 1
By BeagleCY

WARNING!! TYPO BERTEBARAN..
HAPPY READING..

You: "Ya!! Balikin tempat pensil gua. Seungkwan liat tuh kelakuan temen lo" *teriak lo di depan kelas* *berusaha ngambil tempat pensil*

Keseharian lo sebagai siswa SMA memang selalu dihantui oleh jailan teman-teman Seungkwan yang berstatus sebagai pacar lo. Gak di kelas gak di kantin gak di luar sekolah, selalu aja lo yang jadi sasaran kejahilan mereka. Sedangkan Seungkwan dia malah sibuk dengan lagu-lagunya.

Lo menghampiri Seungkwan yang sedang memainkan ponselnya. Kebiasaannya kalo guru lagi gak ada. Dia selalu cari inspirasi lagu buat bandnya. Lo sama Seungkwan satu sekolah, juga satu kelas. Entah takdir atau apa.

Lo bergelayut memegangi lengan Seungkwan.

You: "Seungkwan itu liat kelakuan temen-temen lo. Tempat pensil gua disangkutin ke atas lemari" *rengek lo*
Seungkwan: *melirik ke arah lemari* "Yaudah ambil aja pake bangku" *jawabnya cuek*
You: "Isshh masa gitu sih. Parah banget deh masa gua ngambil sendiri"
Seungkwan: "Ya masa gua yang ngambilin sih" *ujarnya lagi*

Lo beranjak pergi ke bangku lo, kesal dengan Seungkwan. Gamau tau lo ngambek sama dia. Disana teman lo udah ngeliat lo dengan tatapan ibanya. Kasihan sekali dicuekin pacar sendiri.

Saat sampai di tempat duduk. Lo mengambil bangku untuk membantu mengambil tempat pensil lo yang ada di atas lemari. Lo meraba-raba atas lemari yang udah naik ke bangku aja lo masih gabisa liat apa yang ada di atasnya. Dan tanpa lo sadari tiba-tiba kecoa sudah berjalan ditangan lo. Lo teriak sampai-sampai satu kelas kaget. Keseimbangan lo hampir hilang kalo aja lo gak pegangan sama lemari. Tapi karna emang dasarnya lemari udah tua, lemarinya juga malah ikut mau jatuh nimpa lo.

Tapi untungnya gak jadi. Seseorang memegangi lemari itu. Dan menahan lo dari belakang. Lo yang daritadi menutup mata sudah pasrah akan tertimpa lemari, akhirnya membuka mata.

Seungkwan: "Woi bantuin gua. Ungjae bantuin gua. Lo yang lempar tempat pensil y/n ke atas lemari. Tanggung jawab"
Ungjae: "Iya iya. Sebentar"

Ungjae membantu untuk menegakkan lemari. Sementara Seungkwan memegangi tubuh lo agar tak jatuh ke lantai. Seungkwan membantu lo untuk turun dari bangku. Sebelumnya Ungjae sudah memberikan tempat pensil itu ke Seungkwan. Ia langsung pergi takut Seungkwan memarahinya.

Seungkwan: "Nih tempat pensil lo. Gapapa?"
You: *menangguk seadanya* *menerima tempat pensil*

Lo kembali ke tempat duduk lo. Temen lo keliatan khawatir banget sama lo yang hampir aja masuk rumah sakit gara-gara kelakuan Ungjae. Dia bertanya keadaan lo tapi lo hanya menanggapinya dengan anggukan. Tangan lo masih gemetar karna kejadian tadi. Lo memiliki phobia sama yang namanya kecoa. Selain kecoa lo juga gak suka yang namanya gelap apalagi kalo gelap terus ada hal yang aneh-aneh.

Seungkwan sudah kembali ke bangkunya. Ia memarahi Ungjae yang duduk di depannya. Yah hanya menegur biasa sih. Ia juga kembali ke rutinitasnya mencari inspirasi lagu yang akan ditampilkan nanti saat pensi sekolah. Sesekali ia memperhatikan lo yang diam di tempat duduk lo sambil menatap kosong kearah papan tulis di depan.

(〜^∇^)〜

Kring 🎶

Suara bel berbunyi menginterupsi kegiatan belajar hari ini. Tak sedikit yang berteriak girang karena bel singkat itu. Teman lo menepuk bahu lo, lo sedikit tersentak karnanya.

Your Friend: "Kenapa sih? Kaget banget" *ucapnya sambil membereskan alat tulis*
You: "Hah? gak papa kok"
Your Friend: "Lo yakin gapapa? Kok dari tadi gua perhatiin lo kayak kosong gitu sih pikirannya. Liat tuh tangan lo gemeteran gitu" *memegang dahi lo* "Dari tadi juga keringetan gini. Lo gapapa?"

Lo memegangi dahi yang habis dipegang teman lo. Baru menyadari bahwa lo sedikit aneh setelah kejadian tadi.

Seungkwan: "Ada apaan?" *Seungkwan tiba-tiba datang*
Your Friend: "Pacar lo. Dari tadi gemeteran, terus keluar keringet dingin gitu"
You: *melirik Seungkwan"
Seungkwan: *menatap lo* "Lo kenapa? Sakit?" *tanyanya khawatir*
You: *menggeleng cepat* "Gapapa kok. Gua sehat"
Seungkwan: "Serius? Kalo sakit ayo izin pulang aja"
You: "Gua gak papa kok"
Seungkwan: "Serius nih?" *mencoba megang dahi lo*
You: *sedikit menepis tangan Seungkwan* "Iya gua gapapa"
Seungkwan: "Yaudah ayo makan sama gua aja"
Your Friend: "Gua gimana?"
You: "Yaudah ayo ikut aja kali"
Seungkwan: *mengangguk*
Your Friend: "Nyamuk banget dong" *cemberut* "Nggak ah gua ke yang lain aja"

Yaudah deh. Karena temen lo gak mau ganggu kalian dan takut dibilang nyamuk sama yang lain akhirnya dia nyamperin temen sekelas lo yang lain.

Lo menatap Seungkwan yang juga lagi natap lo. Lalu dia menggandeng tangan lo. Mengajak lo untuk ke kantin.

(〜^∇^)〜

Di kantin, lo langsung nyari tempat duduk dan Seungkwan yang memesan makanan. Dia hafal betul apa makanan yang biasa lo makan kalo di kantin.

Dan saat kembali ia langsung menyodorkan makanan itu ke arah lo. Ia lanjut makan. Tanpa berkata apa-apa.

Sebenernya ini bukan situasi yang awkward gitu, kalian emang pacaran, tapi ya gitu, suka kehabisan topik pembicaraan. Kalian kadang sibuk sama pikiran masing-masing. Entah apa.

Lo melirik sekitar. Sejak kejadian tadi entah kenapa badan lo rasanya langsung gak enak gitu. Kayak sekarang, lo yang lagi makan ini ngerasa pusing dan mual. Lo emang punya phobia tapi efek dari phobia itu gak sampe kayak gini biasanya. Apalagi sampe pusing dan mual. Lo langsung gak napsu makan dan malah ngaduk-ngaduk makanan lo doang.

Seungkwan memperhatikan lo yang kayaknya gak nyaman sama makanan lo. Ia memberhentikan sebentar kegiatan makannya dan bertanya kepada lo.

Seungkwan: "Kenapa? Kok gak dimakan?"

Lo yang lagi ngaduk makanan noleh ke dia.

You: "Hm?" *bingung* *natap makanan* "Gapapa kok"
Seungkwan: *menatap lo lekat* "Daritadi lo tuh gua tanya nggak papa nggak papa mulu. Emangnya lo pikir gua sebegitu nggak pedulinya sama lo sampe gua gak liat kalo lo dari tadi tuh aneh banget?"
You: "Apa sih? kok jadi emosi. Gua nggak papa"
Seungkwan: "Kalo gapapa kenapa makanannya diaduk doang? Nggak suka?"
You: "Biasa aja. Nih gua makan"

Lo agak sedikit tersulut emosi. Seungkwan masih aja memperhatikan lo. Ia sedikit menghela nafasnya.

Seungkwan: "Kalo sakit ngomong"

Ujarnya singkat, padat, dan jelas. Ya sepertinya ia khawatir banget sama lo.

Lo mencoba untuk makan makanan yang udah dibeliin Seungkwan walaupun sedikit terpaksa karena lo-nya juga kan lagi gak enak perutnya. Tapi, sampai akhirnya lo yang nggak kuat makan pun tiba-tiba lari ke arah toilet. Pandangan lo juga udah agak sedikit mengabur. Lo denger teriakan Seungkwan tapi lo abaikan karena gak mau muntah di kantin. Kan gak lucu.

Setelah sampai di toilet lo langsung memuntahkan apa yang ada dalam perut lo. Lo masih merasakan pusing. Dan tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak lo.

Your Friend: "Y/n?! Lo gapapa?" *memegang pundak lo*
You: *mengangguk lemah*
Your Friend: "Jangan gitu dong y/n. Kalo lo sakit bilang. Seungkwan khawatir banget liat lo tiba-tiba lari kayak gini. Ayo kita ke uks aja. Seungkwan masih di luar dia tadi panggil gua suruh liatin lo di toilet"
You: *mengangguk*

Lo akhirnya keluar juga setelah membersihkan mulut lo di toilet. Lo bisa melihat Seungkwan yang lagi mondar-mandir di depan toilet perempuan. Kayaknya khawatir banget sih.

Seungkwan: "Gimana? Gimana? Lo gapapa?"
You: *mengangguk* *berdehem*
Seungkwan: "Lo sakit kan? Jangan bilang iya iya gitu dong. Sakit bilang" *sedikit meninggi*
Your Friend: "Jangan digituin dong Kwan y/n-nya kasian kan" *mengelus pundak lo*
You: "Udah lo ke kelas aja. Udah mau bel" *ucap lo ke temen lo*

Teman lo sedikit ragu ingin meninggalkan lo takut terjadi sesuatu. Seperti tadi Seungkwan sedikit marah sama lo. Tapi itu bukan apa-apa menurut lo.

You: "Lo juga ke kelas aja" *hampir pergi ninggalin Seungkwan*
Seungkwan: "Lo?"
You: "Gua ke UKS. Tolong bilangin ya ke guru, gua lagi gak enak badan"
Seungkwan: "Gua temenin"

Seungkwan menarik pergelangan tangan lo menuju UKS. Lo yang emang masih lemes cuma bisa menghela nafas saja dan mengikuti kemanapun Seungkwan menarik lo.

Ia membuka pintu UKS dan tampaklah bilik-bilik UKS yang rapi. Ternyata ada beberapa orang yang sakit juga jadi tidak bisa mengikuti pelajaran. Lo sedikit merasa lega karena setidaknya ada teman yang nantinya bakal nemenin lo pas lo di UKS ini.

Seungkwan menarik lo ke arah salah satu bilik. Di sana ia membiarkan lo untuk tiduran di kasur. Ia duduk di bangku yang ada di sana dan menyenderkan pundaknya.

You: "Lo ke kelas aja. Gua berani kok disini sendiri. Nanti lo ketinggalan pelajaran"
Seungkwan: "Nggak. Gua mau disini aja nemenin lo"
You: *menghela nafas* "Seungkwan lo tuh jangan keras kepala gitu dong. Lo malah bikin gua tambah pusing tau gak?"
Seungkwan: "Kenapa? Gua ganggu lo?" *menegakkan badan*
You: "Udahlah, gua pusing gak mau debat" *tiduran* *menutup mata bersiap tidur* "Gua bilangin sekali lagi mending lo ke kelas"
Seungkwan: "Lo tuh kenapa sih? Kayaknya sensi banget deh. Gua tuh khawatir sama lo. Lo gak liat? Gua daritadi coba buat peduliin lo, perhatian ke lo? Lo gak liat?"

Lo yang udah capek gak mau ngebales apapun yang udah dilontarkan Seungkwan. Lo menutup muka lo dengan sebelah tangan. Nggak mau ada yang ganggu sama sekali. Sampai akhirnya lo terlelap.

(〜^∇^)〜

Lo terbangun dengan kepala yang sudah lumayan tidak pusing. Ternyata tidur kayak tadi bisa bikin kondisi lo lumayan membaik.

Lo memperhatikan sekitar, ke arah Seungkwan tadi duduk. Dia udah gak ada disana. Sepertinya ia kembali ke kelas. Pandangan lo beralih ke arah nakas di samping lo. Di sana ada dua buah roti dengan dua buah susu kotak yang biasa lo makan kalo lagi gak napsu makan nasi.

Lo duduk dan mengambil roti itu. Dan pandangan lo beralih lagi ke arah ponsel lo yang lo taruh di nakas tersebut. Tenyata ada beberapa pesan dari Seungkwan.


Lo mendengus sekaligus tersenyum setelah mendapati pesan itu. Lo memakan roti itu karena perut lo sekarang udah lumayan enakan. Yah walaupun gak habis dua-duanya yang penting dimakan salah satunya Seungkwan bakal seneng kan?

(〜^∇^)〜

Bel pulang telah berbunyi. Seperti yang udah Seungkwan kasih tau sebelumnya ia langsung datang ke UKS. Bahkan hanya beberapa menit setelah bel ia sudah ada di hadapan lo saat ini dengan membawa dua tas. Tas lo dan Seungkwan.

Saat lo ingin bangun ia membantu lo dengan hati-hati. Bahkan saat sudah keluar dari UKS pun ia masih saja memperlakukan lo layaknya lo yang baru aja keluar dari rumah sakit karena sakit yang parah.

You: "Gua udah gapapa kok. Gak usah lebay ah"

Lo berbicara sambil memperhatikan sekitar. Orang-orang mandang lo dengan perasaan iri. Aduh kayaknya enak banget punya pacar kayak Seungkwan. Ya, tatapan mereka seperti berbicara seperti itu. Dan lo. Lo hanya tersenyum saja memandangi tatapan orang-orang itu.
Saat sampai di rumah Seungkwan langsung mengantar lo ke kamar setelah izin ke orang tua lo. Ya dia adalah orang yang sopan bukan? Padahal ia sering datang ke rumah lo. Tapi buat masuk ke kamar lo aja dia izin dulu kayak baru pertama kali aja.
Lo duduk di kasur dengan bersandar ke punggung kasur. Seungkwan meletakkan tas lo di atas meja belajar. Ia menarik kursi yang ada di sebelah kasur. Dan menatap lo.

Seungkwan: "Lo mau makan sesuatu?"
You: *menggeleng*
Seungkwan: "Mau gua nyanyiin satu lagu?"
You: *menggeleng lagi*
Seungkwan: "Hm kalo gua pijitin mau?"
You: *menghela nafas* "Gak mau ngapa-ngapain"
Seungkwan: "Gak mau ngapa-ngapain, trus gua harus apa dong?"
You: "Gua mau tidur lagi aja. Lebih nyaman tidur di rumah"
Seungkwan: "Yaudah gua tungguin sampe lo tidur. Nanti abis itu gua pulang"
You: *mengangguk semangat*

Seungkwan gemas dengan perilaku lo. Ia kemudian hanya menuruti kemauan lo saja. Ia mengelus puncak kepala lo lembut. Ia juga sesekali bersenandung kecil untuk membantu lo lebih cepat terlelap. Lo tertidur sambil memegangi salah satu tangan Seungkwan.

'Kenapa sih lo itu kayak mimpi indah? Semua perhatian yang lo kasih, kenapa itu kayak mimpi indah? Terlalu fiksi buat gua, tapi sebenernya itu nyata. Lo bener-bener ada di hadapan gua Boo Seungkwan dengan segala perhatian lo ke gua' --You

END

Don't forget to vote&comment...

Gamsahamnida(〜^∇^)〜

Continue Reading

You'll Also Like

59.4K 506 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
107K 10.4K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
63.4K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.