Dia dan Musik

By angelaftracta

16K 186 22

More

Dia dan Musik
Dia dan Musik (part 2)
Dia dan Musik (part 4)
Dia dan Musik (part 5)

Dia dan Musik (part 3)

2K 28 1
By angelaftracta

"Tuhan, aku ingin mencurahkan isi hatiku kepadamu...

Dia, tlah kuanggap, tlah kupandang...

Sama sekali kutak cinta...

Tapi sesuatu tlah terjadi menjadi terbalik...

Kini kurasa, yang dia rasa, padaku....

Jika cinta biarkanlah, aku jadi cinta...

Jika sayang biarkanlah, aku jadi saying...

Hatiku kini miliknya, Tuhan tolong, jangan jodohkan dia dengan yang lain"

Suara Delon mengalir lembut dari TV di kamarku. Lama sekali Delon tidak mengeluarkan album hingga akhirnya keluar juga album terbarunya dan hits terbaiknya berjudul Terbalik. Segera aku meng-sms untuk mengabarkan hal tersebut karena aku ingat bahwa Cesar sangat mengagumi Delon. Tak lama kemudian Cesar meneleponku.

"Vhy, coba kamu hubungi nomor aku setelah aku menutup telepon ini. Oke?" Tuuut...tuuut...ternyata Cesar langsung memutus hubungan teleponnya tanpa memberiku kesempatan bicara. Jadi aku segera melaksanakan perintahnya untuk mencoba menghubunginya kembali.

"Jika cinta biarkanlah, aku jadi cinta...

Jika sayang biarkanlah, aku jadi saying...

Hatiku kini miliknyaTuhan tolong, jangan jodohkan dia dengan yang lain"

Ternyata itu yang ingin Cesar tunjukkan padaku. Begitu kuberitahu tentang lagu Delon tersebut, dia langsung memakai lagu tersebut sebagai nada sambung pribadi di HP-nya. Dia tidak mengangkat teleponnya dan membiarkan aku terus mendengarkan lagu itu.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagu ini merupakan lagu yang cocok untukku sekarang. Tak pernah sekalipun aku terpikir untuk mencintainya. Akupun tak menyangka akan mencintai karena aku sendiri sadar kalau yang aku rasakan ini memang cinta. Perasaan nyaman yang dia ciptakan bukan hanya karena kami seorang sahabat, tapi karena aku mencintai. Dia memang orang aneh, menyebalkan, dan pengganggu bagiku. Tapi sekarang semua berubah menjadi terbalik. Tanpa sadar aku terhanyut dalam perasaanku yang mencintainya. Dan bahkan aku baru sadar kalau aku benar-benar mencintainya dan berterima kasih atas semua perhatiannya selama ini meskipun dalam bentuk yang aneh.

Sekarang Cesar menyuruhku untuk selalu me-miss call HP-nya. Alasannya sederhana, dia ingin aku selalu mendengarkan nada sambung pribadinya. Alasan yang aneh.

"Mmm...Sebenarnya Cesar, kamu tak perlu repot-repot menyuruhku seperti itu. Aku bisa mendownload lagunya dari internet."

"Tidak, pokoknya harus!" Cesar menentang argumenku. "Karena hanya dengan begitu aku bisa memastikan kalau kamu baik-baik saja."

"Memangnya kamu itu bodyguardku apa?" Tapi meskipun begitu aku tetap mematuhi perintahnya. Dalam sekali minimal 3 kali aku menghubungi nomornya meskipun dia tak pernah mengangkatnya. Aku tak bisa lepas dari tugas itu karena Cesar selalu memarahiku tiap aku absen me-miss callnya.

Tak hanya itu saja keanehannya. Bahkan kemarin-kemarin dia menyuruhku menandatangani tasnya dengan spidol. Supaya tidak hilang meskipun dicuci, katanya. Dia juga memaksa untuk menandatangani tasku meskipun dia hanya menandatangani tasku dengan pena dan langsung aku cuci keesokan harinya. Dia marah saat tahu kalau aku mencucinya. Lagi-lagi tingkahnya itu membuatku heran.

"Cesar, mengapa kamu selalu bertindak berlebihan akhir-akhir ini? Tingkahmu itu terlihat aneh untukku. Lagipula aku ini kan bukan siapa-siapanya kamu."

"Aku hanya ingin kamu mengingatku, Vhy. Itu saja. Mengapa kamu tidak bisa mengerti?"

"Mengingat? Tanpa kau ingatkanpun aku sudah pasti akan mengingatmu setiap hari sebagai orang yang selalu menjahili aku."

Muka Cesar terlihat lesu dan kecewa saat aku mengatakan itu, "Kalau begitu maafkan semua tingkahku padamu, Vhy. Aku hanya memiliki firasat kalau kita akan berpisah. Maka dari itu, aku ingin kamu terus mengingatku dimanapun kamu berada."

Aku jadi menyesal melihat reaksi Cesar yang diluar dugaanku. Segera aku merogoh tasku dan mengambil sebuah buku pink kemudian membuka lembaran yang kosong di depan muka Cesar, "Ini!"

"Untuk apa?"

"Kamu tanda tangan saja disini bila kamu mau. Asal kamu tau, buku ini adalah buku harianku. Jauh lebih berharga dibandingkan dengan tasku. Kuharap kamu akan merasa lebih 'terhormat' karena aku menyuruhmu menandatangani buku harianku."

Seketika wajahnya berubah sumigrah. Segera dia mengambil pena dan menandatangani buku harianku. Diberikannya lagi buku harianku itu sehingga aku dapat membaca kata-kata yang ditulisnya dibawah tanda tangannya....

Vhy Jelek!

Urgh, Cesaaaaarrrrr!!! Bahkan sekarang kamu masih bisa membuatku kesal!

************** ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu pagi yang cerah, Cesar menjemputku ke rumah untuk kemudian memaksaku ikut dengannya. Entah aku mau diajak kemana.

"Ayo!" perintahnya

"Tidak! Aku tidak mau pergi sebelum kamu menjelaskan akan membawaku kemana."

"Pokoknya ke suatu tempat. Ayo cepat!" Dengan paksa Cesar menarik bajuku dan menyeretku ke pintu depan hingga akhirnya aku mengerti kalau dia tidak akan membiarkanku lepas. Jadi aku menyerah dan ikut dengannya.

Ternyata Cesar membawaku ke sebuah padang rumput yang indah sekali. Selain indah, disana tidak ada orang lain selain kami seakan-akan tempat ini milik kami berdua.

"Bagus kan? Disini sepi, makanya aku sering berlatih bernyanyi disini. Dibandingkan menyanyi di studio, aku lebih suka menyanyi disini karena aku dapat mendengar suaraku sendiri lebih jernih. Kalau kau mau aku bisa berbagi tempat ini denganmu."

"Wow, ini indah sekali. Terima kasih, Cesar."

Di padang rumput itu kami berkejar-kejaran, makan cemilan, mengobrol santai, hingga akhirnya kami berdua lelah dan berbaring di rerumputan yang hijau itu.

"Nyaman sekali." Gumamku.

"Memang." Katanya. "Terasa lebih nyaman karena kamu ada disini menemaniku."

"Ah kamu ini, bisa saja." Aku jadi tersipu dan dia langsung tertawa melihat mukaku yang merah seperti buah tomat.

"Kau tahu, aku sering berkhayal disini. Menganggap rumput hijau ini adalah panggung besar yang disediakan untukku. Pohon-pohon disini yang jadi penontonnya. Aku membayangkan diriku menyanyi di panggung yang besar dan penonton bertepuk tangan untukku." Tiba-tiba Cesar bercerita tanpa kuminta.

"Ya, akupun sering memimpikan hal yang sama denganmu. Akupun ingin menjadi penyanyi dan membuat orang-orang disekitarku turut merasakan perasaan yang kuutarakan lewat laguku."

Cesar menatap mataku dalam-dalam dan akupun membalas tatapan itu. Tatapan itu begitu hangat namujn begitu sedih, "Aku tak ingin berpisah denganmu."

"Aku juga tidak. Lagipula kita akan berpisah kemana sih?" Tanyaku.

"Entahlah, aku tidak tau."

Tiba-tiba hujan turun dan kami meutuskan untuk berteduh dibawah pohon. Sambil menunggu hujan reda, kami bercanda ria dibawah pohon itu. Hingga akhirnya hujanpun berhenti dan menyisakan rangkaian warna-warna indah dilangit. Pelangi.

Cesar mengambil nafas panjang seperti kebiasaannya sebelum mulai bernyanyi. Tak lama kemudian aku mendengar suara malaikat itu mengalunkan lagu yang indah.....

"Somewhere over the rainbow, way up high

In the land that I heard of once in the lullaby

Somewhere over the rainbow, skies are blue

And the dreams that you dare to a dream really do come true"

Cesar menyanyikan lagu itu dengan tempo yang sangat lambat seperti sedang meninabobokan anak kecil. Itu lagu Over the Rainbow versi Il-Divo yang memang dinyanyikan oleh vokal grup Il-Divo dalam tempo yang sangat lambat.

"Mungkin betul kalau impian kita bisa terkabul suatu saat nanti. Impian kita akan terkabul di suatu tempat di sebrang pelangi."

Cesar tersenyum mengiyakan kata-kataku kemudian melanjutkan nyanyiannya yang sempat tertunda...

"Somewhere I'll wish upon a star

And wake up where the clouds are far behind me

When troubles melt like lemon drops

A way above the chimney tops

That where you'll find me."

************************ ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Continue Reading

You'll Also Like

81.2K 2K 14
Di sketsa cerita ini, aku sangat memahami. Keadaan seperti sekarang tidak akan bertahan lama. Pelan-pelan kita akan menjadi aku dan kamu lagi. Masing...
3.7M 199K 51
Kaila hanya menginginkan ketenangan di sekolah barunya, terlepas dari takdirnya yang dapat melihat makhluk tak kasat. Namun, bagaimanapun Kaila berus...
74.2K 2.3K 5
Cerita ini adalah cerita fiksi yang sengaja di buat untuk menakut-nakuti pembaca. Mungkin saja, saat kau membaca tulisan ini. Tanpa kau sadari "sesua...
15.1K 796 18
Seperti hari-hari sebelumnya, kesulitan yang tengah kita hadapi saat ini pasti akan berlalu. Jadi, tetaplah bertahan walau duniamu sedang tidak baik...