Yasa [SUDAH TERSEDIA DI TOKO...

By beliawritingmarathon

5M 511K 88.5K

YASA "Yang rasa sukanya telanjur disalahartikan" a novel by Ega Dyp Daza naksir Yasa sejak SMP, tapi Yasa en... More

MEET THE CHARACTERS
Prolog
1 || Kak Yasa?
2 || Bertemu Lagi
3 || Gula dan Semut
4 || Yasa di Mata Daza
5 || Hukuman
6 || Saatnya Berhenti
7 || Move On?
8 || Pertemuan Pertama
9 || Awal Mula Sebenarnya
10 || Diary Penyembuh Luka
12 || Kemungkinan
13 || Kebenaran yang Terungkap
14 || Maaf Banget, Za. Sumpah!
15 || Auto Panik
16 || Niat Baik
17 || Niat Baik yang Terlihat Buruk
18 || Permintaan Maaf Ditolak!
19 || Perasaan Apa?
20 || Karena Satu Cewek
21 || Cowok Berkamera
22 || Bercanda?
23 || Tentang Impian
24 || Selasa yang Mendung
25 || Sebuah Kado
26 || Dimaafkan
27 || Cewek Berambut Sebahu
28 || Meragu
29 || Gagal Move On
30 || Hoodie Abu-Abu
31 || Curhat
32 || Disalahartikan
33 || Ego
34 || Terlambat Menyadari
35 || Pengakuan
Testimoni dan Novel Gratis
Pengumuman Pemenang
Special Order Yasa 14-21 November
Yuk Beli Novel Yasa!

11 || Inisial

110K 12.9K 788
By beliawritingmarathon

Chapter 11 : Inisial

"Look at me and tell me you don't care"

***

"Tumben lo bawa bekal," ucap Erik ketika dilihatnya Daza mengeluarkan kotak makan berwarna merah dari lacinya tepat ketika bel istirahat berbunyi. "Bawa kue-kue-an, yah?" tanya Erik kemudian sambil diliriknya isi dalam kotak tersebut.

Daza mencibir, "Ini nasi goreng, dibuatin Bik Rumi," jawab Daza.

"Yah, gue kira pastry bikinan lo gitu."

"Emang Daza bisa bikin pastry?" tanya Agrita setelah selesai membereskan bukunya.

"Daza jagonya, Grit," jawab Erik.

Agrita langsung memasang ekspresi takjub. "Seriusan, Daz? Gue suka lho pastry, sekali-kali bawa ke sekolah dong bikinan lo."

Daza mendengus. Erik mulutnya memang ember banget. Nggak pantes jadi cowok tulen. Sebetulnya Daza bukannya pelit karena nggak mau membawakan pastry bikinannya. Tapi memang karena akhir-akhir ini Daza mulai menjauh dari kegiatan masak-masaknya. Kalau masak pastry itu, Daza bawaannya sedih, teringat kembali cita-citanya kuliah chef di Le Cordon Bleu yang tak mungkin tercapai itu.

"Pastry bikinan gue nggak enak. Masih enakan bikinan Mami Kantin," balas Daza cuek sambil melahap nasi gorengnya. Sebelumnya Daza sudah menawarkan menu brunch-nya ini kepada dua temannya itu, tapi ditolak.

"Alah, merendah lo," cibir Erik.

"Erik aja nih yang lidahnya nggak berfungsi dengan baik sehingga dia nggak bisa bedain mana pastry yang enak mana yang enggak."

"Suruh Agrita cobain, Daz, baru lo bisa nge-judge kemampuan gue menilai makanan, asal lo tahu, kemampuan menilai makanan gue ini udah sebelas dua belas sama Chef Juna."

"Kalau gue sebelas dua belas sama Chef Marinka," sahut Agrita.

Daza memutar bola mata bosan.

"Oh iya Daz, pulang sekolah nanti disuruh kumpulin artikel bikinan kita dalam bentuk hard copy di sekret. Ditunggu Kak Raya," ucap Agrita.

Daza manggut-manggut. Untuk yang memilih divisi tata bahasa di ekskul jurnalistik, mereka memang disuruh membuat artikel dengan tema yang berkaitan dengan Nusa Cendekia. Dan Kak Raya adalah senior di divisi tata bahasa, dia anak kelas dua belas yang sebentar lagi lepas jabatan.

"Rik, lo nggak mau ke kantin?" tanya Agrita.

"Mau. Yuk!"

***

Memasuki sekretariat ekskul jurnalistik, Daza mewanti-wanti kehadiran Yasa. Helaan napas lega lolos dari bibir Daza ketika matanya menjelajah ke penjuru ruangan, sosok yang dikiranya ada itu, tidak terlihat. Di ruangan ini sekarang hanya ada satu orang cewek dan satu cowok.

"Maaf ganggu, kak. Kak Raya ada, kak?" tanya Daza kepada salah seorang cewek berambut ikal yang duduk di lantai sambil memangku laptop. Yang Daza ingat, nama cewek itu adalah Norin.

"Mau ngumpulin artikel, ya?" tanya Norin.

Agrita dan Daza kompak mengangguk mengiyakan.

"Kak Raya-nya tadi ada, cuma keluar bentar buat ke toilet."

"Tunggu disini aja dulu nggak papa," sahut satu-satunya cowok yang duduk di sebuah kursi kayu sambil mengutak-atik kamera di tangannya. Cowok itu tersenyum ramah. Senyum yang turut menular pada Daza.

Alhasil, Daza dan Agrita ikutan duduk lesehan di lantai tak jauh dari tempat Norin berada. Mata Daza sesekali melirik cowok di sudut ruangan itu. Cakep! Badannya tinggi dengan kulit kuning langsat. Rambutnya dipotong rapi, hidungnya mancung, dan senyumnya itu, bikin hati adem. Daza jadi teringat karakter-karakter good boy yang sering dibacanya di novel-novel. Mungkin kalau divisualkan, modelnya bakal jadi begini kali.

"Kamera gue, mana?!"

Khayalan Daza mendadak buyar ketika mendengar pertanyaan bernada bentakan yang asalnya dari seseorang di pintu masuk sekretariat. Daza menolehkan kepalanya, ternyata pelakunya adalah Yasa.

Ketika mata mereka bertemu, Daza cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Sial, kenapa tuh cowok kesini, sih? batin Daza dalam hati.

Daza merasakan lengannya ditoel-toel oleh Agrita. Sahabatnya itu seakan memberi kode kedatangan makhluk bernama Yasa secara tiba-tiba.

"Santai, Yas. Ini masih di gue, lagi mindahin foto-foto ke laptop," balas Norin. Wajahnya terlihat tak suka karena kehadiran Yasa.

Yasa masuk ke ruangan sambil memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana hitamnya. "Lo tuh lelet banget sih, Rin!" omel Yasa.

"Rin, kalau lo butuh nge-foto sesuatu untuk ekskul ini, lo bisa pake jasa gue," kata cowok di sudut ruangan tiba-tiba. Kedengarannya dia tidak suka dengan sikap Yasa pada Norin.

"Baik banget lo, Dewa," balas Yasa cuek. "Tapi percuma lo baikkin Norin, dia nggak bakalan baper, dia kan masih stuck ke mantannya yang kebetulan temen gue."

"Lo tuh bisa nggak sih Yas nggak usah ungkit-ungkit Putra mulu?!" Norin berkata penuh rasa kesal.

"Putra?" ulang Agrita tanpa sadar. Kemudian dia menutup mulutnya.

Yasa melirik Agrita. Dia baru sadar kalau gebetan Putra ada disini. Bisa-bisa gagal PDKT Putra kalau sampai Yasa salah bicara.

Tepat saat itu Raya muncul. Daza dan Agrita langsung berdiri bermaksud menyerahkan artikel milik mereka. Lagi-lagi, pandangan Daza dan Yasa bertemu. Daza langsung memilih menatap kakinya yang terlindung kaus kaki.

"Mereka anggota baru, Kak?" tanya Yasa basa-basi pada Raya.

"Iya, divisi tata bahasa, aku suruh bikin artikel," jawab Raya sambil menerima dua lembar artikel dari dua cewek di depannya.

"Oke, makasih, ya. Ini sebagai tugas pertama kalian, sekaligus aku mau ngecek seberapa paham kalian bikin tulisan yang bisa menarik bagi pembaca."

"Oke, kak," sahut Agrita sambil tersenyum.

"Udah dikasih nama, kan?"

Daza dan Agrita mengangguk. Kemudian mereka berdua izin keluar ruangan.

Setelah sosok Daza tidak lagi terlihat, Yasa meminjam kertas kepunyaan Daza dan Agrita dari Raya.

Agrita mengangkat tema "Siswa Baru SMA Nusa Cendekia", cukup pas dengan apa yang sedang up akhir-akhir ini. Tulisannya juga lumayan. Yasa menyingkirkan kertas milik Agrita untuk melihat tulisan Daza. Judulnya "Saatnya Pilih Ekskul" yang isinya ditujukan untuk siswa siswi baru. Tulisannya bagus. Kelihatan betul cewek ini pandai mengolah kata. Pandangan Yasa terhenti di akhir artikel cewek itu. Tepat di sebelah kanan kata terakhir, ada inisial "md" yang diletakkan di dalam tanda kurung.

Yasa tersentak. Inisial ini begitu familier dengan diary yang ditemukannya.

"Nih, kamera lo udah selesai!" ucapan Norin diabaikan Yasa. Cowok itu malah buru-buru mengeluarkan ponsel dari sakunya, memfoto selembar kertas kepunyaan Daza yang masih dia pegang.

"Ngapain kamu, Yas?" tanya Raya heran.

"Ngefoto tulisannya. Artikelnya bagus, gue suka," jawab Yasa cepat. Dia mengambil kameranya dari Norin. Tanpa berkata-kata lagi, dia langsung meninggalkan ruangan ini.

***

Gimana gimana? Yasa bakalan ngeh nggak yaa siapa pemilik inisial md itu? Atau baginya ini hanya kebetulan?

Thanks for reading!💖

Continue Reading

You'll Also Like

10.4K 1.9K 42
(UPDATE SETIAP MALAM MINGGU) WARNING!!! Di cerita ini kalian akan mengalami kebaperan akut dan kekesalan akut. Di sini kalian juga akan bisa mengambi...
99.3K 8.7K 31
"Menikah adalah hal membahagiakan." Rasi Tsabita kira prinsip hidupnya benar. Bahwa menikah dengan lelaki yang hampir membuat kewarasannya hilang ada...
4.6M 195K 49
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
8K 752 22
Di bulan Ramadan yang suci dan penuh berkah, bulan kebaikan dan penuh ampunan, WattpadIndonesia, menghadirkan kegiatan untuk mengisi waktu kalian sel...