THE NOBLES

By bird_white15

187K 13.9K 1.1K

Para bangsawan yg menginginkan kebebasan,cinta,dan kebahagiaan,serta kisah putri bangsawan akasuna yg menikah... More

(PROLOG)
I
II
III
IV
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI
XXXII
XXXIII { END }
( EPILOG )

V

6.6K 510 21
By bird_white15

{} THE NOBLES {}
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jangan terkejut seperti itu,turun lah terlebih dahulu dari kereta kuda ini" ujar Sasuke datar.

Sakura pun turun dari kereta kudanya lalu menatap Sasuke dengan tanda tanya.

"Kenapa menatapku seperti itu" ujar sasuke dengan suara rendah agar shizune tidak mendengarnya.

"Sakura-Hime.."
"Pergilah duluan shizune-san ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan Sasuke-sama."

Sakura pun terus memandang Sasuke dengan jarak dekat.

Shizune pun membungkuk dan segera pergi meninggalkan sakura dan sasuke,sementara itachi di arah lain yg sakura dan sasuke tak sadari, tengah menatap mereka berdua,

Entahlah apa yg dipikirkan nya.

'Pletak'

"Kenapa kau melakukan ini pada ku Sakura." ujar Sasuke menatap datar sakura.

Tatapan nya berubah tajam ketika sakura menjitak kepalanya.

"Sasuke-sama!apa maksudnya tadi?"
"Aku menyambutmu" balas singkat sasuke.

Sakura terdiam ia bingung harus berbicara apa pada sasuke.

"Aku membencimu!"
"Aku menyukaimu!"
"A-apa?"
"Hn,bagaimana tidurmu semalam Sakura-hime?nyenyak?"

Sakura tak membalas dan berjalan menuju pintu masuk istana.

"Temui aku di taman kemarin malam, malam ini!aku akan menunggumu Sakura."
"Huh?"

'Apa maksudnya kemarin malam?'-batin itachi sembari menatap sasuke yg telah lenyap dari pandangan nya.

~<>~

"Ino rahasiakan yg tadi!bahwa kita bertemu Seorang bangsawan!apalagi Itu adalah hinata-Hime dan Sakura-hime!Okaa-sama akan marah."
"Ba-Baiklah karin"

"Kami pulang..."
"Hm kalian terlalu lama!tak ada makan siang untuk hari ini kalian akan makan besok.!" bentaknya.

"Ta-tapi Okaa-sama ino lah yg memperlambat semuanya!dia menyerahkan semua belanjaan padaku!"

'Deg'

"Ino apakah itu benar?"
"Ti-Tidak Okaa-sama dia berbohong!ka-kami tadi-"

'Grrtt'

"Jangan berbohong padaku!" wanita itu menarik rambut ino hingga ino merasakan sakit yg luar biasa.
"I-iya Okaa-sama".

'Bruk'

"Hari ini kau lah yg harus memasak semuanya!sendirian!tak ada yg boleh membantu mu!apakah kalian mengerti?!"
"Ha'i Okaa-sama" jawab mereka serentak.

'Tahan ino kau tak boleh menangis'-batin ino sembari mengusap air matanya yg hendak turun dari matanya.

~<>~

"Apa dia menyukaiku atau tidak?suka?tidak?suka?tidak?su-"
"Hentikan sai kau membuat mataku perih."
"Ck,aku hanya mencabut bunga ini kenapa matamu yg perih?."
"Mataku dan bunga itu terhubung sai."

"Ck,mendokusai." ujar sai sembari membuang bunga di tangan nya.
"Hei itu harusnya kata kata favorit ku!kau Seharusnya tak boleh memakai nya sembarangan."

Seketika wajah sai menjadi datar seperti tembok.

"Ah ngomong ngomong,apakah kau....sedang jatuh hati pada seseorang?"
"Mungkin tidak mungkin iya"
"Jawaban macam apa itu,mendokusai."

"Itu adalah jawaban yg aku beri kepadamu yg baru saja menghampiri pikiranku"

Shikamaru memandang datar sai ia benar benar ingin melipat sai kecil kecil.

"Dari bangsawan mana dia?"
"Entah." balas sai acuh.

Shikamaru mendengus,ia harus sabar ketika menghadapi laki laki berkulit mayat ini.

"Bila dia bukan seorang bangsawan sebaiknya kau mundur saja,cinta kalian tidak akan berhasil." Ucapan Shikamaru membuat Sai menoleh dengan cepat lalu ia mengangkat sebelah alisnya.

"Mengapa?"
"Ck,dasar putra mahkota yg payah,seorang bangsawan diwajibkan untuk menikahi keturunan bangsawan lagi,sebab agar keturunan nya tidak berputus dan dicampur oleh darah yg bukan bangsawan"

"Huh?apa bedanya darah bangsawan dan darah orang biasa?bukankah sama sama darah manusia?"
"Bukan itu maksudku...."

"Ya aku mengerti,di zaman ini pastilah sebuah kasta dipermasalahkan,bukan kah itu memuakan?" senyum sai.

Senyum palsu yg mengerikan.

'Pluk'

"Senyum mu jelek Pergi dari hadapanku!" ujar shikamaru setelah melemparkan bantal kecil ke wajah sai.

"Kau sudah bosan hidup yah....Shikamaru...Nara!"

~<>~

"Hinata-Hime dan aku akan pergi Ke Kerajaan Uchiha untuk memenuhi Undangan,apa kau tak ingin Ikut?"
"Hyuga-sama,ini adalah acara para bangsawan jadi aku tak akan ikut"

"Kau bisa ikut tenten."
"Maaf Hyuga-sama tapi aku akan tetap di kerajaan Hyuga."
"A-ah baiklah aku tak bisa memaksamu."

Mereka saling berdiam diri,pikiran mereka pergi entah kemana.

"HANABI-Hime!"

Suara terkejut seseorang membuat Neji dan Tenten menoleh cepat,dengan sigap Neji pergi menuju asal suara dan tenten mengikutinya dari belakang.

"Ada apa ini?"tanya neji saat melihat adik terkecil nya jatuh dengan lutut yg mengeluarkan banyak darah.

"Hyuga-sama...Hanabi-hime berusaha keluar dari kamarnya sendirian..dan dia terjatuh." tunduk seorang dayang,wajah nya agak pucat karena ketakutan.

Neji pun membantu Hanabi dan menggendong nya kembali ke kamarnya.

"Usia mu bahkan masih 12 tahun mengapa kau keluar dari kamarmu?" tanya neji sembari menatap luka dilutut nya.
"Aku ingin bermain Neji-Nii!Aku tak ingin terus terusan ditemani kemana mana dengan para dayang!"
"Tapi dirimu-"

"Apa?Apa karena aku Buta?!" teriak Hanabi mulai emosi.

Neji menghela nafas dan tenten menatap hanabi dengan pandangan simpati.

Putri Hanabi Seorang bangsawan dari kerajaan Hyuga yg merupakan anak bungsu dari Keluarga Utama kerajaan Hyuga.

Namun sayang ia adalah bangsawan Yg memiliki nasib tak beruntung, karena sejak lahir Ia Buta,ketika itu Raja tidak terlalu menyayangi nya,hanya putri hinata dan Putra mahkota lah yg sangat ia sayangi,

Selain itu Penyebab kematian Ratu Hyuga adalah lahirnya Putri Hanabi,hal ini makin membuat Raja mengabaikan nya dan menyerahkan nya pada para pelayan istana agar mengasuh nya.

Tidak diperbolehkan keluar dari kerajaan hyuga karena putri hanabi akan menjadi pembicaraan penduduk desa kerajaan Hyuga,sebagian orang menuduh bahwa ia adalah seorang bangsawan cacat yg selalu memiliki Nasib sial.

"Neji-Nii Hiks,maksudku Hyuga-sama-"
"Panggil aku Neji-nii saja."
"Hiks,hiks,hiks,a-ap-apakah Otou-sama membenciku?"
"Tidak hanabi,dia sangat menyayangi mu."
"Lalu mengapa?selama 12 tahun ini ia selalu mengabaikanku?!"Teriak Hanabi.

"Ka-Kalau saja hiks,okaa-sama tak melahirkanku,Pasti dia masih hidup kan?!" teriak hanabi kembali sembari melempar barang barang di dekatnya.

'Bruk'
'Pranggg'

"Apakah semuanya akan hiks bahagia?"

'Grep'

"Hanabi tenanglah..."

Neji memeluk Hanabi erat dan mengusap Rambut panjang nya,

'Bruk'

"Hanabi?apa kau baik baik saja!"
"Tenanglah Hinata-Hime!"

Hinata tiba tiba membuka pintu dan tersirat jelas wajahnya begitu khawatir dan pucat,ia benar benar menyayangi Hanabi.

"Onee-chan!" panggil hanabi.

Hinata menghela nafas dan kembali panik ketika melihat luka di lutut nya.

"To-tolong dia!kumohon!dimana obatnya"

'Puk'

Satu tepukan lembut dipundak nya menyadarkan hinata.

"Dia baik baik saja,tenang lah Hinata-hime." ujar naruto.
"Naruto benar Hinata-hime."
"Aku hanya mencemaskan nya Hiks." hinata mulai menangis,ia benar benar menyayangi hanabi,sekali hanabi terluka ia akan menyalahkan dirinya sendiri.

Naruto ingin sekali memeluk hinata namun ia tau,ia tak pantas memeluk seorang kasta yg lebih tinggi darinya.

Neji menyadari perubahan ekspresi Naruto dengan cepat.

~<>~

Malam yg bersinar karena malam ini begitu banyak bintang yg menghiasi langit malam,dengan bulan yg terang juga sebagai pemimpin para bintang.

Sakura terdiam menatap bulan dilangit,matanya tertuju pada sang bulan yg begitu terang,kenangan kenangan yg membahagiakan yg bermulai dari ia lahir hingga berusia 10 tahun terulang di otak nya seperti film.

Disaat ibunya berada disamping nya,kata katanya,perlakuan lembutnya,semuanya, ia merindukan nya,ia ingin begitu selamanya,namun takdir berkata lain ketika Ratu Akasuna terdahulu Tiada,

Bagaimana kata kata terakhir itu tergiang di telinga nya.

'Tumbuhlah menjadi gadis yg baik dan bijaksana dan cari kebahagiaanmu sendiri.'

Begitulah....dan satu hal dari ucapan Ibunya yg belum pernah terwujud adalah sebuah 'kebahagiaan',

Ketika ibunya meninggal itulah akhir dari semua mimpi indahnya,ayah yg ia harapkan bisa terpengaruh begitu mudah dan menikahi seorang wanita yg salah.

Kerajaan Akasuna...memikirkan tentang kerajaan nya memang nya siapa yg ia rindukan?tak ada.

Sakura kembali menghela nafas,reuni keluarga akan terjadi ketika Mereka menghadiri pesta di Kerajaan uchiha untuk memenuhi undangan.

"Ck" sakura sedikit berdecak sebal.

"Kau tau?meskipun wajah mu seperti itu,kau tetap cantik seperti seorang dewi."

Pernyataan seseorang membuat Sakura terkejut,ia menoleh dan menatap datar sasuke.

"Menggoda seorang wanita yg telah bersuami itu tak baik,kau mungkin bisa dipenggal."
"Tak apa,arwahku masih bisa menggodamu." seringai sasuke.

'Buk'.

Sakura memukul lengan kanan sasuke,

"Ugh,mengapa reaksimu datar?apakah kau tak merasakan sakit?"
"Aku seorang laki laki...putri."
"Tapi kau manusia harus nya merasakan sakit."
"Laki laki memang ditakdirkan dengan tubuh lebih kuat dibandingkan wanita."

'Buk'

"Huh?jadi menurutmu wanita lebih lemah dari pada laki laki?"

'Buk'
'Buk'

"Semua laki laki sama saja!mereka selalu merendahkan wanita-"

'Grep'

"Maksudku adalah laki laki lebih kuat dari pada wanita,agar bisa melindungi wanita yg ia sayangi dan cintai."

'Cup'

Sasuke mengecup tangan sakura singkat.

'Blush'

Sakura terdiam membeku,tiba tiba wajahnya memerah.

"Ahh!jangan menggodaku!!" pukul kembali sakura yg kali ini membuat sasuke sedikit meringis.

"Itu adalah Hal yg menyenangkan,bagaimana bisa aku menghentikan nya" ujar Sasuke sembari menyeringai membuat sakura kembali menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

Sasuke mengambil sebelah tangan sakura kemudian menaruh sesuatu ditangan nya lalu menutup nya kembali sebelum sakura melihatnya.

"Aku ingin kita bertemu karena ingin memberimu ini,pakailah saat pesta penyambutanku tiba,dan juga besok kita tak akan bertemu seharian karena aku harus pergi ke desa."ujar sasuke sembari mendekatkan wajahnya dengan wajah sakura.

"Berdandan lah yg cantik." bisik sasuke pada telinga sakura dan pergi begitu saja.

'Blush'

Sakura membuka tangan nya yg ternyata sebuah Tusuk konde bunga Sakura.

"Sasuke...." Gumam sakura kemudian tersenyum dan menggengam konde itu erat.

~<>~

Pagi kembali datang ketika sai menunggu ditepi sungai,ia menunggu seseorang yg akan mencuci baju,orang yg akhir akhir ini memenuhi pikiran nya.

'Srak'

"Rupanya kau datang lagi yah sai?"

Sai mendongak dan tersenyum kecil,ia tersenyum tulus,kemudian melempar satu batu ke sungai.

"Kau tau...sebenarnya aku tidak suka mengingkari janji,meski dengan nyawaku sekali pun aku tidak akan mengingkari janji." ujar sai sembari menutup matanya dan mendongak kearah langit.

"Hm bagaimana jika kau mencintai seorang gadis dan kau harus mengingkari janjimu."

Sai menoleh cepat dan memiringkan kepalanya,

Reaksi sai membuat ino gugup.

"Entahlah,aku akan menjawabmu nanti,aku janji."
"Hm terserah."

~<>~

Sakura terus menunduk sembari makan,ia tak mau menatap suaminya,ia sudah benar benar benci padanya.

"Ahh"desah nya kecewa dan tak sadar ketika makanan favorit nya diambil itachi.

'Tak'

"Makanlah."

Sakura menoleh dengan ekpresi terkejut,ia memandang wajah itachi yg datar dan dingin.

"Arigatou." ujar sakura sembari menyambar makanan nya.

'Ada apa dengan nya huh?mengapa dia jadi sedikit baik?'batin sakura berpikir keras.

~<>~

"Naruto-kun!selamat pagi!" ujar malu malu hinata.
"Ahh Hinata-Hime!selamat pagi juga." bungkuk sopan naruto.

"Kau sedang memanah rupanya..apakah k-kau mau ajari aku?" ujar malu malu hinata sembari menunduk,menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Tapi nanti Hinata-Hime bisa terluka..."
"Naruto-kun...."
"Ah baiklah baiklah"

"Jadi tarik seperti ini..."

Naruto mengarahkan busur nya,dia menekan jari jari hinata hingga tangan mereka bersentuhan,

Hinata merona dan menunduk malu,

"Perhatikan hinata-hime"
"Ba-baiklah.."

~<>~

Sakura terduduk sendirian di taman kerajaan Uchiha yg begitu luas,dan juga penuh dengan bunga bunga yg indah.

Biasanya seseorang akan datang tiba tiba dan meskipun sedikit dingin dan berwajah tembok,sakura mulai senang dengan kehadiran Sasuke.

Apalagi Sasuke langsung menyatakan perasaan nya begitu saja,laki laki yg tidak berpikir panjang,Sadar atau tidak sakura sedikit merindukan Sasuke,

"Huh padahal aku dan dia baru bertemu beberapa hari."gumam sakura kesal.

~<>~

"Itachi Uchiha aku tau sesungguhnya kehadiranmu disini pasti untuk membahas tentang Istrimu."Ujar Raja Uchiha dengan lantang dan tegas,alasan mengapa ia ditakuti beberapa kerajaan adalah karena Ia terkenal cukup kejam.

Mau pun saudara atau anak nya sekali pun,ia akan menjatuhkan hukuman mati bila memang mereka layak mendapatkan nya atas kehendaknya.

Itachi tertunduk hormat.

"Ketika kerajaan Uchiha dibangun oleh Raja terdahulu, Ia telah berpesan agar Uchiha dipimpin oleh keturunan uchiha laki laki Secara turun temurun,Namun kini Putra mahkota Belum memiliki anak?!" Ujar Nya dengan Nada tinggi yg menyeramkan.

"Sebelum aku mati.dan dirimu diangkat menjadi seorang Raja,Lahirkanlah seorang putra Keturunan Uchiha!bila istrimu tak mampu,Nikahilah Putri dari kerajaan lain!!" Ujar tegas dan dingin.

Ini bukanlah permintaan, namun ini adalah sebuah perintah mutlak sang penguasa kerajaan uchiha.

"Yang mulia,tahun ini!saya berjanji akan ada berita baik dari Sakura Uchiha." Ujar nya Yakin,ia sudah membuat keputusan.

Raja Uchiha terdiam,

"Buktikanlah."

Itachi mengundurkan diri dan pergi.

'Srek'

Hari itu Sebelum pergi ke hadapan sang Raja,Itachi memikirkan semuanya,Keputusan nya telah bulat,Ia akan Memiliki satu keturunan langsung dari dirinya dan sakura.

'Hana..Maafkan aku.'batin nya.

~<>~

Sai mengikuti Ino dari belakang,ia tau tindakan ini merupakan hal yg tidak pantas seorang bangsawan lakukan,ini seperti tindakan kejahatan,namun ia sangat penasaran dimana ino tinggal.

'Tempat apa ini?'batin sai sembari menatap sekeliling nya.

Saat ino masuk,Sai sedikit terkejut dengan 'penyambutan' dari tuan rumah-menurutnya-yg memarahi habis habisan dirinya.

"Malam saat lusa nanti!kau harus melayani Para tamu!!!"

'Huh?apa maksudnya itu?'batin sai sembari mengepalkan kedua tangan nya.

"Kau adalah Geisha!"

'Deg'

"Ge-Geisha?"Gumam nya terkejut tanpa sadar ia mundur kebelakang.

'Brak'

"Siapa disana?!"

Sai buru buru pergi dari sana dengan perasaan tak percaya dan cukup terkejut.

"I-ino..." ujar nya lirih.

Bagaimana bisa ino menyembunyikan hal ini darinya?

~<>~

'Srek'

Sakura menoleh saat seseorang membuka pintu geser kamar nya dan itachi,

Itachi menatap sakura,begitupun sebaliknya.

"Uchiha-sama..." Bungkuk sakura yg kemudian langsung bergegas pergi dari kamar nya.

'Grep'

Sakura terkejut ketika ia melewati itachi, tangan nya ditahan oleh itachi.

"A-apa-"

Itachi menarik sakura menuju Ranjang dimana setiap malam mereka tidur membelakangi satu sama lain.

'Bruk'

Dengan kasar Itachi mendorong sakura.

"Ahk"

Itachi menatap dalam mata sakura,ia ragu tapi ia harus melakukan nya,namun ia masih mencintai mendiang istrinya.

Itachi naik keatas tubuh sakura dengan kedua tangan yg menjadi penopang tubuhnya.

"Uchiha-sama..."

Itachi berusaha membuka kimono sakura,

"Hiks"

Pergerakan tangan nya terhenti ketika melihat wajah sakura yg ketakutan serta air matanya yg mulai mengalir.

"Ck"

Ia mengangkat tubuhnya dan berbaring di sebelah sakura.

"Lupakan kejadian barusan dan tidurlah dengan nyenyak."

-TBC-

*VOMENT NYA MINNA-SAN

_SEE YOU NEXT WEEK

Continue Reading

You'll Also Like

39.8K 3K 8
[COMPLETED] - (Hurt&Drama) "Jika bertahan lebih mudah daripada melepaskan, luka ini tidak akan seperih ini." - Hinata Sasuhina, Gaahina Start : 16 De...
34.1K 2.4K 10
....oOo.... "Kurasa Sasuke lebih cocok untukmu daripada aku." Ucap Sakura dengan penuh keyakinan Sakura Haruno, anak pertama pasangan Haru...
19.9K 1.6K 10
[REPUBLISH] Sakura masuk ke Konoha Academy dengan tujuan untuk mengejar cinta Gaara, senior yang sudah lama dikecengnya. Tapi di sana dia malah harus...
186K 17.3K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...