[COMPLETE] Destiny of Three w...

By McySan

209K 19K 1.3K

[Bukan Novel Terjemahan] Kisah cinta tiga dunia, yang dibatasi oleh peraturan. Dapatkah mereka saling memili... More

Bab. 0 (Prolog)
Chenyi : Bab. 1
Chenyi : Bab. 2
Chenyi : Bab. 3
Chenyi : Bab. 4
Chenyi : Bab. 5
Chenyi : Bab. 6
Chenyi : Bab. 7
Chenyi : Bab. 8
Chenyi : Bab. 9
Chenyi : Bab. 10
Chenyi : Bab. 11
Chenyi : Bab. 12
Chenyi : Visualisasi + Bab. 13
Chenyi : Bab. 14
Chenzi & Chenli : Bab. 15
Chenzi & Chenli : Bab. 16
Chenzi & Chenli : Bab. 18
Chenzi & Chenli : Bab. 19
Chenzi & Chenli : Bab. 20
Chenzi & Chenli : Bab. 21
Chenzi & Chenli : Bab. 22
Chenzi & Chenli : Bab. 23
Chenzi & Chenli : Bab. 24
Chenzi & Chenli : Bab. 25
Chenzi & Chenli : Bab. 26
Chenzi & Chenli : Bab. 27
Chenzi & Chenli : Bab. 28
Chenzi & Chenli : Bab. 29
Chenzi & Chenli : Bab. 30
Chenyu : Bab. 31
Chenyu : Bab. 32
Chenyu : Bab. 33
Chenyu : Bab. 34
Chenyu : Bab. 35
Chenyu : Bab. 36
Chenyu : Bab. 37
Chenyu : Bab. 38
Chenyu : Bab. 39
Chenyu : Bab. 40
Chenyu : Bab. 41

Chenzi & Chenli : Bab. 17

4.4K 426 23
By McySan

Hampir setiap hari Chenli datang ke dunia manusia, bahkan, pernah sekali dia menginap di dunia manusia selama 3 hari berturut-turut, hal ini membuat sang kakak, Chenzi risih dan gelisah. Untuk itu dia menghadap ayahnya, "Ayahanda, Zi'er ingin menghadap..", Serunya dari ambang pintu. Hari ini dia memakai pakaian yang sedikit---berlebihan untuk dirinya. Melihat penampilan putranya, Chenyi tidak bisa tidak mengerutkan keningnya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Da Zi, ada apa?", Tanya Chenyi heran.

Chenzi berhenti lalu memberi penghormatan kepadanya, lalu dengan ekspresi wajah serius dia menjawab, "Ayahanda, Zi'er ingin bertanya. Kenapa ayahanda membiarkan adik Li terus ke dunia manusia? Bukankah Kaisar Langit akan marah jika sampai mengetahui hal ini?",

Chenyi diam saja, sebelum akhirnya dia meletakkan pekerjaannya ke atas meja kembali. Lalu beranjak bangun dari tempat duduknya, dia mengajak putra sulungnya itu untuk berjalan-jalan bersamanya. Jika dipikir, dia jarang menghabiskan waktu bersama Chenzi, dia merasa putra sulungnya ini sedikit tertutup padanya. Tidak seperti Chenli yang selalu beramah tamah dengan siapapun, Chenzi cenderung hanya dekat dengan orang yang dianggapnya dapat di dekati, terlihat sejak dari dia bayi, dia lebih mendukung ibunya ketimbang dirinya, sang ayah.

"Ayahanda, anda belum menjawab pertanyaan Zi'er..", Chenzi protes karna bukannya mendapatkan jawaban, dia justru harus menghabiskan beberapa menit waktu bersama sang ayah.

Chenyi mendudukkan diri di kursi kayu kecil di dalam paviliun, dia menepuk tempat disampingnya membiarkan Chenzi untuk duduk disampingnya. "Ayahanda tanya padamu, apa ayahanda melarangmu setiap kali kau pergi ke istana langit? Menurutmu, berapa kali Kaisar Langit memperingatkan ayahanda? Kau pergi kesana menemui Putri Xinyue, bukan?", Tanyanya balik pada sang putra yang langsung terdiam. Wajahnya memerah malu, dia ketahuan.

"Ayahanda, ini berbeda. Maksudku, pergi ke istana Langit dengan ke dunia manusia, itu sangat-sangat berbeda. Ayahanda sudah seharusnya mengerti itu..", Chenzi tidak mau kalah.

Chenyi tertawa geli, "Baik-baik, terserah padamu. Siapa suruh kau adalah putraku?",

"Aku tidak tau kalau aku adalah putra ayahanda..", Chenzi menyindir-nya karna selalu merasa bahwa Chenyi pilih kasih. Pria itu kembali tertawa geli, lalu merangkul pundak putra sulungnya. "Apa kau membenci ayahanda? Yang ayahanda lihat, sejak hari dimana ayahanda memilihmu sebagai putra mahkota, kau sangat marah dan mulai mengabaikanku sejak saat itu..",

Chenzi mencoba melepaskan rangkulan ayahnya, lalu tertawa dengan risih. "Tidak ayahanda, untuk apa Zi'er membenci ayahanda? Zi'er hanya merasa em---menjadi putra mahkota sangatlah merepotkan, terutama jika suatu hari menjadi Raja Hantu mengantikan ayahanda. Zi'er ingin bebas ayahanda, Zi'er tidak ingin menjadi pria kaku dan dingin seperti---ayahanda.", dia ragu. Mengatai ayahandanya sendiri, tidak tau apa pria itu akan marah atau tidak.

Chenyi mengerti maksud Chenzi, memang benar, menjadi Raja Hantu adalah pekerjaan yang sulit, ditambah tidak jarang orang-orang takut dan menghinanya, menganggapnya sebagai orang jahat, karna Raja Hantu di wajibkan memakai pakaian berwarna gelap yang selalu identik dengan yang namanya kegelapan. Untuk itu dia memaklumi Chenzi yang memikirkan betapa muram dan suramnya masa depannya kelak, jika dia menjadi Raja Hantu.

"Ayahanda mengerti, tapi, Da Zi dengarkan ayahanda. Menjadi Putra Mahkota dunia Hantu, berarti semua orang menempatkan kepercayaannya pada-mu, itu berarti mereka yakin bahwa kau dapat melaksanakannya, saran ayahanda, jalani saja, ayahanda yakin, putra ayah dapat melakukannya dengan baik..", Tukas Chenyi menepuk bahu Chenzi lalu beranjak bangun.

Membiarkan Chenzi memikirkannya akan lebih baik, karna ini menyangkut masa depan dunia Hantu.

Sementara itu, Chenli baru saja sampai di dunia manusia. Dia tengah bersembunyi di balik tembok gubuk, memperhatikan Jia Lan, seorang gadis manusia yang dikenalnya sejak beberapa hari ini. Gadis itu tengah menjemur pakaian, dia ingin membantu, namun tergiang di pikirannya untuk menjahili Jia Lan sebentar. Untuk itu dia bergerak, perlahan, meringankan tubuhnya dan bergerak dibelakang Jia Lan. Ketika tiba dibelakangnya, Chenli memegang tangan Jia Lan yang tengah menjemur pakaian.

"Merindukanku?", Bisiknya bertanya ditelinga Jia Lan dari belakang.

Dia bisa merasakan tubuh Jia Lan menegang, "Pa---Pangeran???", Gadis itu gelagapan. Merontah ketika Chenli melingkarkan tangannya di perut Jia Lan yang datar.

[Note : Perhitungkan waktunya aku ganti ya disini, wkwk jujur aku sedikit binggung]

"Jia Lan, aku sangat merindukanmu. Aku bahkan tidak bisa tidur dan mulai menghitung waktu, aku takut ketika tertidur, waktu telah berlalu dengan cepat. Tiga jam di dunia hantu sama dengan 12 jam disini, setengah hari. Jika aku tertidur selama 24 jam di dunia hantu, sudah berapa hari terlewatkan? Aku bahkan tidak makan dengan baik akhir-akhir ini, kau tau kenapa?", Chenli mengosokkan dagunya di leher jenjang Jia Lan, membuat gadis itu merasakan geli dan mencoba untuk melepaskan diri.

Kali ini Chenli melepaskan pelukannya, membalikkan tubuh Jia Lan menghadapnya. Dia dengan berani mengendong tubuh Jia Lan memasukki gubuk gadis itu, membaringkannya dengan lembut ke atas ranjang. "Pa---Pangeran, jangan---", Jia Lan menolak ketika Chenli berusaha membuka pakaiannya. Melihat wajah ketakutannya, Chenli mengurungkan niatnya. Dia tidak akan memaksa Jia Lan, dia tidak mau.

"Baiklah, maafkan aku. Sepertinya aku terlalu lapar hingga tidak bisa mengendalikan pikiran, Jia Lan, aku---aku ingin melamarmu. Aku sudah membicarakan hal ini dengan Ayahanda dan juga Ibunda, mereka bilang selama aku mencintaimu, dan Jia Lan menyetujuinya, ayahanda dan ibunda akan datang dan melamarmu untuk menjadi pengantinku..", Ujar Chenli menjelaskan.

Dia sudah berencana matang, dia akan menikahi Jia Lan. Hidup bahagia bersamanya, seperti Chenyi dan Wu Gu, ayahanda dan ibundanya. Tanpa harus takut akan perbedaan status dan jenis, baginya, Jia Lan adalah segalanya. "Jia Lan, kenapa diam saja? Kau tidak senang? Apa---apa Jia Lan tidak menyukaiku??", Dia terlihat panik. Jika Jia Lan tidak membalas perasaannya, maka dia akan sangat sedih dan hancur.

"Tidak, Pangeran.", Jia Lan menjawab tenang.

Dibalas senyuman yang merekah di wajah Chenli, dia membalas, "Aku sudah tau jika Jia Lan juga menyukaiku, Jia Lan...", Dia mendekatkan wajahnya yang tampan kearah Jia Lan. Memberinya sebuah kecupan lembut di bibir, "Aku ingin memilikimu.", Lanjutnya menempelkan keningnya dikening Jia Lan, membiarkan keduanya sedikit terengah karna suhu di sekitar yang meningkat.

Chenli berniat melakukannya lagi ketika Jia Lan menghentikannya dengan mendorong tubuhnya, lalu memasang posisi waspada. Hal ini membuat Chenli mengerang pasrah lalu dengan wajah cemberut dia mendudukkan diri dikursi disamping ranjang, "Selalu saja begini, Jia Lan berhenti menolakku. Aku ingin menyentuhmu, sedikit saja. Biarkan aku---", Dia hendak menyerang Jia Lan secara diam-diam dan cepat namun gadis itu seolah dapat membaca pikirannya, dan langsung menepis tangan dan mendorong Chenli menjauh.

"Jia Lan!!!!", Pekik Chenli geram. Dia menghentakkan kaki seperti anak kecil, membuat Jia Lan mau tidak mau terkekeh.

Sambil beranjak bangun dari atas ranjang, dia mendekati Chenli, memeluknya dari belakang dan membenamkan wajahnya di punggung Chenli. "Maafkan saya, Pangeran. Hanya saja, saya belum siap. Saya takut..", Gumamnya masih membenamkan wajah cantiknya disana.

"Apa yang kau takutkan? Ada aku disini, tidak ada yang perlu ditakutkan, Jia Lan..", Balas Chenli memainkan jari-jari tangan Jia Lan yang sedikit kasar akibat terlalu banyak melakukan pekerjaan yang keras. "Apapun yang Jia Lan takutkan, akan Chenli habisi!", Teriaknya menyemangati Jia Lan yang terkekeh kemudian mempererat pelukannya pada diri Chenli.

Tidak sadar, jika mereka sedang di awasi.

***

"Kakak, ada apa?", Chenyu, pria itu baru saja pulang dari istana Langit akibat di panggil oleh Chenyi untuk kembali.

Chenyi yang mondar-mandir di depan meja kerjanya terhenti, sambil memegangi selembar kertas dia mendekat kearah Chenyu, menyerahkannya. "Apa kau melihat Chenzi di istana langit ketika bertemu Putri Sanyue? Dia menuliskan surat menolak untuk menjadi Putra Mahkota, dia akan pergi untuk berkelana. Anak ini benar-benar, padahal aku baru saja menasehatinya barusan!",

Wu Gu maju dan mencoba menenangkan suaminya yang terlihat sangat panik, "Yang Mulia, Zi'er memang sedikit berlebihan kali ini. Tapi saya harap anda jangan terlalu panik, dia mungkin hanya terlalu emosi dan melakukan hal ini, kita tunggu sampai malam. Jika dia belum kembali, kita akan mencarinya dengan seksama..", Dia memberikan saran. Yang di setujui Chenyu, dia juga mengatakan hal yang serupa kepada Chenyi.

"Baiklah", Chenyi menjawab.

Dia lalu menghela napas kasar dan mendudukkan diri ke kursi, "Jika-pun tidak ingin menjadi putra mahkota, dia tidak seharusnya kabur dari rumah!",

"Jika tidak menemukannya juga, terpaksa Chenli harus mengantikan kakaknya.", Ujar Chenyi menambahkan.

Tidak ada pilihan..

Tbc.

Kira-kira, Chenzi kemana ya? Apa yang akan terjadi, apakah Chenli akan menjadi putra mahkota? Apakah pernikahannya dengan Jia Lan akan berhasil?

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 358K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
1.5K 60 9
21+ Fantasi + Adult + Romantis + Isekai Reina adalah gadis lembut yang menyukai makan, anak kecil dan hobi membaca novel dewasa. Baginya yang besar...
79.1K 10.6K 162
• NOVEL TERJEMAHAN • Yu Qing, yang tidak memiliki anak karena ketidaksuburan sebelum perjalanan waktu, menjadi ibu yang siap pakai begitu dia menyebe...
1.2M 104K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...