Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)

By Grace_yui

763K 59.6K 3.9K

"Dasar Om-om mesum! Sukanya mainin hati cewek! Baru juga putus elo udah punya nenek grandong disini,Huh!!!" B... More

Chapter #1
Chapter #2
Chapter #3
Chapter # 4
Chapter # 5
Chapter # 6
Chapter # 7
Pasangan Patah hati
Kencan???
Two Week's
Cokelat Ice Cream
Hmmm...
Pacar!
Next Part
Kepergok!
Segara Vs Keendranata Part. 1
Segara Vs Keendranata Part. 2
Holiday Part. 1
Holiday Part. 2
Holiday Part. 3
Belah Duren
(Ga') Cemburu
Kesal
Kejutan Part.1
Kejutan Part. 2
Kejutan Part. 3
Status : Engagement
First Day
First Day
Kangen
2nd Day
Aku Menyerah!
New Case trailer
Request
Cetak
Cover
Notes
Coming Soon
Pacarku Gay
OPEN PO PACARKU GAY?
Giveaway
My Best Friend

Doraemon

14.4K 1.8K 114
By Grace_yui

Segara Pov

Aku menyipitkan mataku saat kudengar suara berisik entah dari mana asalnya.

"Arghh, suara berisik apaan sih?" gerutuku kesal.

"Damn!" makiku kesal dan spontan membuatku terduduk di atas tempat tidur yang sempit ini.

"Ahhh," aku meringis saat menyadari siapa sosok yang kini sedang tidur nyenyak disampingku. Si galak Ayyang yang mirip dengan kucing persia kesayangan Mama kalau tidur.

Aku bangkit dari tempat tidur dan mencari sumber keberisikan yang mengganggu tidur nyenyakku.

"Fuhhh!!" aku menoleh menatap Ayyang dan kembali menatap handphone ditanganku.

"Ok, gue akan ganti semua bunyi nih hape... selalu saja ganggu!" dengusku kesal dan segera mengganti semua dering handphonenya.

"Beres!" aku tersenyum riang.

"Wait!" pekikku saat aku ingat sesuatu.

Segera ku raih kembali handphone Ayyang dan ku ganti nada dering khusus untukku.

"Wait! Kok?" aku geleng kepala saat membaca namaku di phonebook-nya 'Pengacara Gay'.

"Ck! Ganti apa ya? Ummm,?" aku kembali menatap Ayyang yang masih tidur lelap.

"Dia galak, kira-kira cewek galak kalau namain pacarnya apa?" aku menggigit bibir bawahku sambil memikirkan nama apa yang bagus untukku.

"My Heart? Norak ah! Berasa ABG lebay" aku geleng kepala.

"Yayangku? Nggak... nggak! Itu udah biasa..." kembali kugelengkan kepalaku, tidak setuju dengan apa yang baru saja kuucapkan.

"Ahhh... ini pasti keren..." aku tersenyum setelah mengganti nama dan tak lupa aku mengambil potretku, lalu memasangnya sebagai profile contact.

"Ok, sebaiknya aku buatkan sarapan lalu mandi..." aku berjalan ke luar kamar dengan pelan dan menuju dapur yang super bersih.

"Wahhh, dia suka memasak sepertinya. Lengkap sekali..." gumamku sambil menatap peralatan-peralatan di dapur ini.

"Ok, kita lihat ada apa di kulkasnya..." aku menggosokkan kedua telapak tanganku dan membuka lemari pendinginnya.

Ting!

Sebuah pesan masuk di handphoneku dan di layar muncul nama 'Tata Cantiq' , aku mengerutkan keningku.

"Tata Cantiq?" tanyaku dalam hati.

"Keendranata!" geramku kesal. Pasti waktu di Bali dia mengganti nama Tata saat meminjam handphoneku, aku ini bukan pria lebay yang menamai contact di phonebook-ku seperti itu. Seharusnya nama Tata hanya huruf T, sama seperti aku memberikan nama K pada namanya.

Jadi dia serius soal mendekati Ayyang lagi?

"Apa sebaiknya aku segera menikahi Ayyang?" tanyaku pada diriku sendiri.

"Sebaiknya aku membuatkan sarapan untuknya, dia pasti tidak pernah sarapan!" dengusku kesal dan membuka pintu kulkas dengan segera.

"Astaga! Apa-apaan ini?!" protesku saat melihat isi lemari pendingin Ayyang yang hanya berisi air mineral.

"Memangnya dia itu putri lautan apa?! Yang hanya dengan minum kenyang?!" aku geleng kepala dan menutup kembali lemari pendingin itu.

"Lalu apa?" tanyaku sambil menggaruk kepalaku.

"Jo!! Ijo!" pekik seseorang di luar sana.

"Apaan tuh?" aku mengabaikan suara itu dan kembali melihat dapur Ayyang.

"Jo!! Ijo!! Sayur, buah segar!!!"

"Sayur?" aku berjalan ke depan dan melihat ternyata ada penjual sayur keliling yang sudah ditunggui seorang ibu-ibu.

-

Ayyang Pov

Aku menggeliatkan tubuhku yang terasa lelah dan melirik sumber suara gaduh itu. Ku sipitkan mataku dan terlihat Ira, Janu dan sepupuku Gabby menatapku seolah aku adalah makhluk aneh dari galaxi lain.

"Kalian ngapain di-" aku menoleh ke kiri dan kanan.

Kamarku?

"Ini kamar gue?! Arghhh!! Ternyata semalam cuma mimpi!" pekikku riang dan segera memeluk tiga sahabatku itu.

"Janu... Ira... dan lo baby... gue kangen kalian..." ucapku sambil tersenyum lebar.

"Kok lo ada disini?" tanya Ira pertama kali.

"Jangan tanya gimana gue disini! Yang penting gue seneng!!" aku menatap kesekelilingku, memastikan ini bukan mimpi.

"Gue nggak mimpi!" sahutku yang kemudian tertawa keras.

"Masak iya sih gue mimpi Segara nyuruh gue naikin berat delapan kilo! Yang bener aja kan?hahaha" aku tertawa keras.

"Jadi bener Segara disini?" tanya Janu padaku dan yang lain.

"Hah?! Nggak mungkin! Gue cuma mimpi kalau-"

"Jadi kamu masak hari ini?" tanya Ira menunjuk ke arah luar kamar.

"Masak?" tanyaku pada yang lainnya.

"Tuh, benerkan?! Segara yang masak. Ihhh, baby sweet banget sih Segara. Sayangnya suamiku yang ganteng itu alergi masuk dapur! Tahu gitu gue nikah sama Kee aja kalau tahu Arion nggak mau masak buat gue!" protes Gabby kesal.

"Terima nasib aja deh By. Lo kan udah cinta mati juga sama laki' lo. Pakai alasan segala!" protes Janu sambil menonyor kepala Gabby.

"Hahaha... itu dia guys! Sayangnya manusia gunung itu sekalinya masuk dapur dia udah mau bakar dapur gue!" sahut Gabby bersemangat.

"Kok bisa?" tanya Ira penasaran.

"Ya bisa dong. Orang gue ngerengek minta digorengin telur habis gitu gue yoga di depan dia sambil ngomongin Keenan yang perhatian sama gue... dan ujung-ujungnya gue ditubruk dia dan lupa kompor dimatiin! Sampai alarm kebakaran nyala! Hahahahaha..."

"Dasar sableng! Buat anak terus aja tiap hari!" protes Ira dan aku meringis.

"Maklum lah Ra! Arion kan sexy abis... gimana-gimana... lo kan udah nikah hampir setahun nih... kok lo nggak isi-isi sih?" tanyaku pada Gabby dan dia tersenyum lebar.

"Ishh! Lo kaya' ABG ditembak aja sih" ucap Janu sambil mencibir dan memalingkan wajahnya.

"Ihhh, gue sama Arion udah sepakat. Kita mau pending baby dulu. Mau pacaran dulu dan senang-senang... gue masih mau miliki dia sendiri..."

"Pasti hot banget ya?" tanya Ira dan aku hanya terkikik mendengar pertanyaan Ira.

"Super sexy dan super hot!" dan spontan kami berempat tertawa riuh mendengar jawaban Gabby.

"Lo-"

"Yang..."

Deg.

Kami semua terdiam dan menoleh bersamaan ke pemilik suara bass yang baru saja mengucapkan kata 'Yang'.

"Oh, My God! Sexy!" bisik Janu ditelingaku.

"Astaga!" pekik Ira seperti orang tercekik dan kini dia mencubit lenganku.

"Segara?" ucap Gabby sambil menggerakkan jarinya ke arah Segara dan diriku bergantian.

"Kalian... umm..." Gabby meringis dan menatap kearahku.

"Kok bisa sih elo dapatin cowok-cowok sexy?" bisik Janu dan tentu saja dia akan memulai bergosip dengan Ira.

"Emang elo?!" protes Ira berbisik.

"Um... mereka..." Segara kembali bersuara dan menunjuk Ira dan Janu.

"Hei... hei... kenapa ada cowok di kamar kamu sih Yang?" aku mengerutkan dahiku.

"Huh!" aku mendesah kesal. Bagaimana bisa dia berdiri angkuh dihadapan teman-temanku dan memamerkan tubuh sexy nya yang hanya dibalut handuk sampai pinggangnya.

Aku segera melompat dan menyambar selimut dan melemparnya pada Segara.

"Nanti temen-temen gue pada dewasa sebelum waktunya!" geramku kesal pada Segara.

"Hah?!"

"Dan-" aku berbalik menatap Segara sambil berkacak pinggang.

"Satu-satunya cowok di kamar ini cuma kamu!" teriakku kesal dan menendang kaki Segara.

"Aww!!" pekik Segara sambil meringis dan mundur beberapa langkah.

"Duhhh, pasti sakit itu ya... dia kan latihan taekwondo... Ayyayy kan bukan cewek ya?" tanya Janu pada Gabby dan Ira. Aku melotot pada Janu, dasar bencong ga jelas! Untung saja dia sahabat super baikku, coba kalau bukan. Sudah kujadikan perkedel.

"Ehmm, guys... sepertinya ini urusan rumah tangga baby..." Gabby meringis dan menarik Ira dan Janu.

"Baby, kita balik ya. Tadi itu kita mau ngajakin beli minyak goreng kok. Mumpung lagi promo..." aku menatap Gabby heran.

Minyak goreng?

Sejak kapan menteri kesehatan itu belanja minyak goreng? Dia saja sudah mendeklarasikan bahwa dia tidak akan pakai minyak goreng dan yang aku dengar dari cerita Ira dan Janu bahwa Arion, suami Gabby diajari vegetarian katanya biar sehat dan sexy. Jadi, dalam rangka apa coba dia ikut promo minyak goreng murah?

"Sayang... kalian apa masih-" aku menoleh ke arah pintu.

"Segara?"

Arghh... kacau, semua orang pasti berpikir macam-macam. Apalagi Segara dengan keadaan seperti itu.

"Wowww... jadi dia sudah berubah haluan ya?"

"Tentu saja...,"

"Eh,-" aku memekik kaget saat Segara tiba-tiba menarikku.

"Serasi bukan?" tanya Segara sambil melingkarkan kedua lengannya padaku, sehingga membuatku ikut terbungkus dalam selimut yang tadi ku lemparkan padanya.

Cess.

Spontan aku merinding dan jantungku berdegub cepat saat kurasakan dinginnya tubuh Segara setelah mandi menyentuh kulit lenganku.

"Sebentar lagi aku akan menyebarkan undangan..."

"Apaan sih..." cicitku pelan, suaraku serasa tercekat ditenggorokanku.

"Undangan ulang tahun?!" tanya Arion sambil menghela napas panjang. Dia itu berbeda sekali dengan suami mantan istri Segara yang sangat ramah dan murah senyum. Aku juga heran, apa yang disukai Gabby dari pria yang mirip gunung es itu coba?

"Sayang... aku harus segera-"

"Aku ikut! Kamu tahu di swalayan depan ada promo minyak goreng kan? Guys! Ayooo!!!" Gabby menarik Janu dan Ira.

"Ehh, Janu... Ira!! Woi! Kalian-"

"Hei... hei..." aku benar-benar tidak bisa bergerak dalam kurungan Segara.

"Apa kamu tahu Yang..." bisik Segara ditelingaku dengan pelan, sementara aku berusaha lepas darinya.

"Kalau kamu banyak gerak, handukku bisa lepas..."

"Hah?!" spontan aku terdiam begitu mendengar kata 'handuk lepas' dan itu artinya bisa bahaya.

"Bentar aja pengen peluk kamu..." bisik Segara sambil mencium pipiku.

"Segara!!" pekikku keras sambil menginjak kakinya.

"Awww!!! Aduhhhh!!" teriak Segara sambil meringis dan memegangi kakinya dan saat handuk Segara terlepas spontan aku berteriak keras dan menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku.

"Yang! Astaga! Bilang aja kalau kamu mau lihat, nggak usah KDRT kali Yang..." ucap Segara yang sesekali mendesis karena kakinya yang baru saja aku injak.

"Nggak! Gue nggak ingin lihat! Gue-gue...,"

"Yakin??"

Aku segera berbalik dan berjalan menjauhi Segara yang kini terdengar tertawa.

Kenapa dia tertawa? Dia mengerjaiku?

"Yang... nggak mau lihat ya?"

"Aaaaaa!!! jeritku takut dan segera melompat ke tempat tidur dan sembunyi di balik bantal.

"Baby!!" suara Gabby muncul kembali di kamarku, diiringi tawa keras Segara.

"Hahahaha... pacarku sangat lucu sekali... hahahhaha... dan... dan... hahahhaaha..."

"Dasar nggak punya malu! Ingat umur deh Segara! Udah tua masih aja pakai celana gambar Doraemon!" seru Arion sarkas.

Hah? Doraemon?

Perlahan aku mengintip dari balik bantal. Tampak Segara memakai celana boxer bergambar Doraemon.

"Jadi, dia tidak telanjang?" gumamku dan spontan aku mendesah lega.

"Hhh..." aku tersenyum lebara.

"Jadi kamu mau dia telanjang di depan kamu baby?" tanya Gabby padaku.

"Hah?? Eh- eng-enggak! Bukan gitu! Cuma-"

"Dia sudah pernah lihat kok..." ucap Segara sambil mengerling padaku dan tersenyum lebar.

"Hah?!" aku melongo.

Kapan?

Kapan aku melihatnya telanjang?

Ini fitnah namanya.

"Baby, gue nggak pernah-"

"Dia sudah besar sayang..., Segara juga nggak akan berani sama Ayyang. Dia masih gay yang sama..." ucap Arion lagi.

"Kalo' gue berani?" tanya Segara pada Arion.

"Oh ya? Hmm, ya selamat kalau begitu..." sahut Arion sambil angkat bahu dan berlalu pergi.

"Segara! Awas kalo' kamu main-main sama sepupu gue! Gue akan minta Sonya menuntut elo!" ancam Gabby yang kemudian ikutan pergi.

Lohhh, kok mereka pergi sih!

"By!" teriakku sambil melompat, tapi sialnya kakiku tersangkut guling dan aku kembali jatuh di tempat tidur.

"Hmmm, apa kita perlu membuktikannya pada mereka Yang?"

"Hah?! Buk-bukti?!" tanyaku gugup.

"Bukti a-apa?" panik, aku panik saat Segara mendekat.

"Bukti itu..." dia meringis dan mendekat.

"Bukti kalau aku nggak main-main sama kamu..."

GLEK!

Mama...!

-

Hallo... siapa yang kangen Abang dan Ayy??

Terhibur nggak?

Semoga yang kangen, bisa terobati kangennya ya...

Umm, ada yang tahu nggak sih namanya Segara di phonebook Ayyang kira-kira diganti siapa??

Tebak ya...

Kalau kemarin passwordnya soklinsoftener500gram, kira-kira apa nama Segara di hape Ayyang?

Makasih buat semua yang udah baca dan vomment ya...

Hanya kata terima kasih yang bisa Yui ucapkan.

Peluk & cium
Ayyang Segara🤗🤗🤗😘

Continue Reading

You'll Also Like

14.8K 2.1K 40
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka
48.5K 8.1K 20
Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya hilang saat tetangga baru nya suka menan...
418K 46.9K 92
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...
136K 13.5K 99
keseharian keluarga kim manoban