"Pagi Chan" sapa jongin saat dia sudah memasuki kelas.
"Eum pagi" jawab Chanyeol dengan suara yang terdengar parau.
"Astaga Chan apa yang terjadi denganmu?" kaget Kai saat melihat keadaan temannya itu.
Bagaimana tidak kaget jika saat ini yang dilihat Kai adalah wajah Chanyeol yang terlihat kusut dengan rambut yang tidak tersisir rapi dan jangan lupakan mata pandanya yang sangat jelas itu.
"Aku tidak bisa tidur semalam" ujarnya lesu.
"Aigoo apa yang terjadi dengan temanku selama ini ckckck" ujar Kai prihatin.
"Itu karna kau tidak pernah memperhatikanku sekarang" balas Chanyeol yang terdengar menggelikan di telinga Kai.
"Apa yang kau lakukan sampai tidak bisa tidur, apa kau tengah merana karna putus dengan Seulgi?" tanya Kai.
"Darimana kau tau aku dan Seulgi sudah putus?" tanya Chanyeol heran, pasalnya dia belum cerita dengan Kai.
"Beritanya bahkan sudah menyebar di sekolah" –Kai.
"Ohh" jawab Chanyeol cuek.
"Jadi benar karna itu?" tanya Kai sekali lagi.
"Tentu saja bukan bodoh, buat apa aku merana jika nyatanya aku yang mengakhiri hubungan dengannya" jawab Chanyeol kesal.
"Lalu karna apa? Apa kau sedang ada masalah lain?" tanya Kai yang mulai khawatir dengan temanya ini.
Chanyeol masih diam, dia masih bingung harus berkata apa pada Kai saat ini.
'Sudahlah Chan buang egomu kali ini' batin Chanyeol.
Chanyeol menatap Kai ragu sedangkan Kai menatap Chanyeol heran.
"Kai apa kau mau membantuku?"
"Kau ingin aku membantumu apa?"
"Entahlah aku juga tidah tau, tapi Kai entah kenapa aku selalu memikirkannya. Ada rasa sesak tiap kali aku memikirkannya"
Kai tampak bingung dan heran dengan temannya itu, siapa yang di bicarakan Chanyeol sebenarnya.
"Siapa yang kau maksud itu Chan?"
"Eumm itu... Baekhyun" ujar Chanyeol seperti berbisik.
"Siapa?" tanya Kai yang memang tidak mendengar apa yang Chanyeol katakan.
"Huhh Baekhyun, Byun Baekhyun" ujar Chanyeol akhirnya.
"Nde? Baekhyun? Kau selalu memikirkannya?" tanya Kai tak percaya yang hanya di bahas anggukan kepala oleh Chanyeol.
"Bhuahahahah yak Chan benar kan apa yg aku katakan kau akan kena karmanya hahahah" tawa Kai sambil memegangi perutnya.
Chanyeol hanya diam dan menatap Kai dengan wajah datarnya.
Merasa ditatap seperti itu Kai pun menghentikan tawanya.
"Jadi kenapa kau memikirkan Baekhyun, apa kau menyesali perbuatanmu sekarang?"-Kai.
"Sepertinya begitu, sebenarnya aku sudah menyesal dari dulu tapi aku kurang bagus dalam mengerti perasaanku dan mengekspresikannya. Kau kan tau itu" ujar Chanyeol lemah.
"Hahhh jika benar begitu lebih baik kau minta maaflah dengannya. Mintalah dengan tulus, aku yakin dia akan memaafkanmu" ujar Kai menasehati.
"Begitukah?" tanya Chanyeol ragu.
"Tentu saja, aku akan membantumu meminta maaf padanya" ujar Kai tersenyum.
"Tapi Kai lebih dari itu..." ujar Chanyeol ragu.
"Apa ada yang lain?" tanya Kai heran.
"Itu aku sepertinya...eumm sepertinya aku..... menyukai Baekhyun" sambung Chanyeol.
Kai hanya diam saja menatap Chanyeol, dia tidak menyangka Chanyeol akan secepat ini menyadari perasaannya. Dan dia merasa prihatin sekaligus bingung harus bagaimana terhadap temannya ini. Yang dia tau Baekhyun saat ini menyukai Daniel dan dia juga sebelumnya mendukung jika Baekhyun dan Daniel menjalin hubungan.
"Eumm untuk itu Chan_"
"Aku tau" potong Chanyeol
"Nde?" bingung Kai.
"Aku tau dia sudah bahagia bersama orang lain, tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku lagi Kai. Aku tidak bisa membiarkannya bersama orang lain. Aku tau aku egois, tapi biarkanlah aku kali ini. Aku berjanji tidak akan melukainya lagi" ujar Chanyeol menatap Kai yakin.
"Hmm baiklah, lakukan yang terbaik Chan. Aku akan selalu membantumu" ujar Kai tersenyum dan menepuk bahu Chanyeol.
.
.
.
Saat istirahat
Kini Baekhyun, Kyungsoo dan Daniel tengah makan bersama di kantin seperti biasanya.
"Hai" sapa Kai yang sudah datang dan berniat untuk bergabung di sana.
"Oh hai Kai" sapa yang lainnya.
Kai pun mendudukkan dirinya dan mulai menyantap makanannya.
"Eumm Baekyunie" panggil Kai.
"Nde?" jawab Baekhyun. Ia menghentikan kegiatan makannya dan menatap Kai.
"Baek ada yang ingin aku katakan padamu" ujar Kai dengan raut wajah serius.
"Iya apa itu?" tanya Baekhyun yang terlihat penasaran.
"Ini tentang Chanyeol" ujar Kai yang langsung mendapat tatapan dari Kyungsoo dan Daniel.
"Yak kenapa kau membahasnya" bisik Kyungsoo yang berada di sebelah Kai.
Kai hanya diam menunggu respon dari Baekhyun.
"Emm ada apa dengannya?" tanya Baekhyun akhirnya setelah terdiam sekian menit.
Merasa sudah mendapat respon yang baik dari Baekhyun Kai pun mulai melanjutkan apa yang akan dia katakan.
"Dia bilang ingin bertemu denganmu, dia ingin meminta maaf. Bisakah?"
"Jika dia ingin meminta maaf katakan padanya itu sangat tidak perlu" ujar Baekhyun dan melanjutkan lagi makannya.
"Ayolah Baek, dia hanya ingin meminta maaf saja. Dia bilang dia tidak akan merasa tenang sebelum meminta maaf denganmu" bujuk Kai namun tidak mendapat respon apapun dari Baekhyun.
Kai pun menatap Kyungsoo dan memberi isyarat agar Kyungsoo membantunya. Namun Kyungsoo hanya mengangkat bahunya acuh. Kai pun menatap Kyungsoo dengan tatapan memelasnya hingga membuat Kyungsoo menyerah.
"Sudahlah Baek temui dia, hanya untuk meminta maaf saja. Mau ya" bujuk Kyungsoo.
Baekhyun terlihat tengah berfikir, dia tampak ragu saat ini.
"Temuilah dia Baek" ujar Daniel lembut.
Seketika Baekhyun menatap Daniel dengan raut wajah tertekuknya yang di balas senyum manis oleh Daniel.
"Baekhyunku kan orang baik, tidak apa kan untuk sekedar memberi maaf" ujarnya sekali lagi masih dengan senyum teduhnya yang membuat hati Baekhyun luluh.
"Baiklah" final Baekhyun pasrah.
"Ahh baiklah, nanti sepulang sekolah temuilah dia di atap sekolah Baek" ujar Kai lega yang di balas anggukan kepala oleh Baekhyun.
"Mau aku temani Baek?"-Kyungsoo.
"Tidak usah Kyung" jawab Baekhyun tersenyum.
Daniel yang melihatnya hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan acara makannya lagi.
.
.
.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Baekhyun pun sudah mengemasi peralatan sekolahnya kedalam ranselnya. Dia pun bergegas menuju atap sekolah sesuai dengan kesepakatannya tadi saat istirahat di kantin.
Selama perjalanan ke atap entah kenapa dia merasa sangat gugup. Jantungnya berdebar sangat keras sejak tadi.
Sesampainya di atap dengan ragu dia membuka pintu atap dan mulai mengedarkan pandangannya mencari seseorang.
Sampai matanya tertuju pada sosok pria yang tengah membelakanginya menatap bangunan-bangunan kota yang terlihat dari atap sekolah.
Dengan ragu Baekhyun mendekati orang tersebut kemudian berdehem untuk membuat orang itu menyadari kehadirannya.
Pria itu yang ternyata adalah Chanyeol tersentak kaget kemudian membalikkan tubuhnya ke belakang untuk melihat seseorang yang datang itu.
"Baekhyun" ucap Chanyeol canggung.
"Aku dengar kau ingin mengatakan sesuatu padaku" ujar Baekhyun to the poin, sebenarnya dia juga amat canggung namun dia mencoba bersikap biasa saja.
"Iya kau benar, emm aku ingin meminta maaf padamu. Aku sudah berbuat salah padamu, bahkan sangat salah. Aku tau aku sudah tidak berfikir dengan baik selama ini. Jadi hari ini aku ingin meminta maaf untuk kesalahan fatalku ini padamu Byun Baekhyun. Maukah kau memaafkan pria bodoh ini, bahkan kau bisa menghukumku jika kau mau untuk membayar kesalahanku ini padamu" ujar Chanyeol menatap mata Baekhyun intens.
Baekhyun masih diam menatap Chanyeol tepat di matanya. Dilihatnya di mata itu tampak penyesalan yang mendalam yang membuat hati Baekhyun terenyuh.
"Ya kau memang bodoh Chan" ujar Baekhyun dengan ekspresi dinginnya yang membuat Chanyeol menduduk lesu.
"Tapi bagus lah kau sudah menyadarinya, jangan diulangi lagi ya" ujar Baekhyun lagi dengan tersenyum kepada Chanyeol.
Chanyeol yang mendengarnya mengangkat kepalanya menatap Baekhyun, dilihatnya Baekhyun tersenyum manis kearahnya yang membuat jantungnya berdebar dengan hebatnya.
"Kau memaafkanku?" tanya Chanyeol semangat.
"Iya Chan aku memaafkanmu"
Chanyeol tampak sangat senang dan saking senangnya tanpa sadar dia memeluk Baekhyun erat.
"Gomawo Baek, jeongmal gomawo" ujar Chanyeol senang.
Baekhyun yang dipeluk itu pun hanya bisa diam terpaku, dia tampak shock dengan apa yang di lakukan Chanyeol.
Sadar dengan apa yang dia lakukan, Chanyeol melepas pelukannya kemudian menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali. Dan suasana pun jadi sangat canggung.
"Emmm mian Baek, aku tidak sengaja" ujar Chanyeol lirih takut-takut Baekhyun akan marah.
"Ah sudahlah lupakan, kalo sudah aku akan kembali pulang, bye Chan" ujar Baekhyun cepat dan segera meninggalkan atap. Dia benar-benar malu dan ingin segera pergi dari hadapan Chanyeol.
Chanyeol tampak tersenyum senang, meskipun itu tidak sengaja tapi dia merasa itu tindakan yang tepat dengan memeluk Baekhyun. Ahhh dia bahkan masih merasakan aroma Baekhyun saat ini.
"Pelan-pelan saja Chanyeol, dia pasti akan kembali padamu" ucapnya pada dirinya sediri.
.
.
.
"Aku pulang" teriak Baekhyun saat sudah sampai di rumah.
"Uh anak eomma sudah pulang" ujar Ny. Byun menyambut anak perempuannya pulang.
"Eomma sedang masak apa?" tanya Baekhyun yang saat ini tengah memeluk eommanya dari samping.
"Aigoo anak eomma sudah lapar eoh? Mandilah sana setelah itu kita makan arraso"
"Hahh arraso eomma"
Chup
Baekhyun pergi ke kamarnya setelah sebelumnya mencium pipi eommanya.
Sesampainya di kamar Baekhyun mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur. Dia tengah membayangkan apa yang terjadi tadi di atap sekolah dengan tersenyum kecil.
"Aiss Byun Baekhyun apa yang kau fikirkan" ujarnya kemudian segera bergegas untuk ritual mandinya.
.
.
.
"Chan apa kau sekarang sudah gila, kenpa kau senyum-senyum dari tadi?" tanya kakak Chanyeol yaitu Park Yoora heran karena sendari tadi adiknya bukannya makan malah senyam senyum aneh.
"Apa kau sedang bahagia Chan?" tanya eomma Chanyeol yang kini juga ikut memperhatikan anaknya.
Keluarga Park saat ini tengah makan malam bersama, disana ada Chanyeol, kakak perempuannya dan appa dengan eommanya tentunya.
"Ahh Tidak ada apa-apa kok eomma" jawab Chanyeol yang sudah merubah ekspresi wajahnya seperti biasa.
"Ey jangan bohong Chan, dari waktu ini noona lihat kau tampak stress tapi sekarang malah tersenyum bodoh begitu. Kau tidak sedang mengalami gangguan kejiwaan kan?"
Plak
"Yakk eomma sakit" keluh Yoora tak terima saat mendapat pukulan di kepalanya dari eomma tersayangnya.
"Kau ini Yoora suka sekali menjahili adikmu, bagus jika dia sudah tak stress lagi kan" omel Ny. Park.
"Hufhh" Yoora yang di beri omelan hanya bisa mendengus sebal.
"Apa ada yang menarik Chan" itu suara appa Chanyeol yang sendari tadi diam saja.
"Ahh tidak ada appa. Chan sudah selesai makan,Chan ke kamar ya" ujar Chanyeol kemudian pergi ke kamarnya.
"Pasti ada sesuatu" gumam Yoora yang sendari tadi memicingkan matanya menatap kepergian adiknya.
"Eomma juga berbikir begitu, kau cari taulah oke" bisik Ny.Park kepada putrinya itu.
Yoora menatap eommanya kemudian mengedipkan sebelah matanya pertanda jika dia meng iyakan ucapan eommanya.
Tuan Park yang melihat dua wanita tersayangnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
'Dasar' batin Tn.Park.
TBC
Don't forget to Vomen❤️