Tentang Keano

By zeenyz

3K 610 61

Namaku Kayla, Kayla Daniza Anandia Putri. Disini, aku akan membagi ceritaku tentang seseorang yang ada dan be... More

Perkenalan
Keano, 1 September 2014
Keano, 15 September 2014
Keano, 15 November 2014
Keano, 24 Desember 2014
Keano, 31 Desember 2014
Keano, 1 April 2018
Keano, 12 April 2015

Keano, 8 Agustus 2014

609 91 15
By zeenyz

Namanya Keano, Keano Danadyaksa Putra Bayanaka. 

Keano artinya angin sejuk, Danadyaksa artinya penjaga kejayaan, Putra Bayanaka dapat diartikan sebagai seorang putra yang luar biasa. Aku sangat menyukai rangkaian nama ini, dan aku tak pernah lupa untuk selalu memberikan apresiasi besar kepada orang tuanya yang telah memberikan nama yang begitu indah

Aku pertama kali bertemu dengannya pada waktu ospek perkuliahan, dengan pertemuan yang cukup sederhana, tapi memiliki kenangan yang luar biasa bagiku

Apa? Mau aku menceritakan tentang pertemuan kami? Baiklah, akan aku ceritakan. Kalian bisa mengambil posisi paling nyaman bagi kalian. Aku akan segera memulai kisahku ini

Ini tentang Keano, 8 Agustus 2014


8 Agustus, 2014
Universitas Indonesia

Ini adalah hari pertamaku, hari pertama dimana aku akan memulai kehidupan sebagai mahasiswa. Aku sudah naik tingkat sekarang, ke tingkat tertinggi dari seorang pelajar. Meskipun aku sebenarnya masih harus dikatakan sebagai calon mahasiswa, dikarenakan masih ada orientasi dan hal-hal lainnya yang harus ku jalani disini, di kampus baruku

Aku berjalan pelan menusuri jalanan kampus yang terlihat cukup sibuk, bisa terlihat dari kedua retinaku banyak kakak senior yang dan juga beberapa mahasiswa baru sepertiku yang berlalu-lalang. Ini masih cukup pagi, sebenarnya, masih ada waktu 1 jam sebelum kegiatan pertamaku di sini dimulai, namun, aku memilih untuk berjaga-jaga dengan datang lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Aku tinggal di salah satu apartemen yang terletak di Daerah Sudirman, dan untuk ke sini aku harus rela berdempit-dempitan dengan banyak orang di kereta

"Ah elah, kayak gini mah gue gak bisa ngerokok dulu. Tau gitu gue singgah ke mana dulu kek"

Iya, itu suaraku, itu berasal dariku. Dari kalimat sederhana itu, bisakah kalian menebak sifatku? Kurasa, kalian sudah mempunyai gambaran besar tentang bagaimana caraku menjalani hidup. Ya, aku berbohong tentang alasan mengapa aku sudah berada disini di waktu yang masih sangat pagi ini. Alasan sebenarnya adalah karena aku ingin menghirup bungkusan tembakau yang selalu tersedia dalam tasku. 

Satu rahasia pertama yang akan kuberitahukan kepada kalian, aku, Kayla, adalah seorang perokok

"Ini kenapa banyak orang dimana-mana sih? Gak ada tempat sepi apa gitu? Ngeselin elah"

Gerutuan terdengar keluar secara terus-terusan dari mulutku, aku tidak bisa menghentikannya. Kekesalanku seakan memuncak pagi ini. Pertama, aku harus rela bangun pagi demi setidaknya satu batang rokok yang bisa kuhabiskan, karena aku tidak mungkin menggunakan bungkusan tembakau itu di apartemenku. Kedua, saat sampai sini aku malah tidak bisa menemukan cela untuk menyalakan bungkusan itu, aku tidak mungkin kan merokok di depan para senior ini? Di hari pertamaku sebagai mahasiswa? Of course, no. Ketiga, apa yang harus kulakukan sekarang dalam lingkungan seluas ini? Masih ada waktu sekita 45 menit lagi, dan itu masih sangat lama bagiku

"Mohon maaf, permisi"

Aku menolehkan kepalaku ke arah samping kananku, menemukan satu sosok pria tinggi yang sepertinya adalah pemilik suara yang menggangguku barusan. Sekilas, aku meneliti penampilan orang ini. Ia tinggi, jauh lebih tinggi dariku, sepertinya tinggiku bahkan tidak bisa mencapai bahu lebarnya. Dan...harus ku akui, orang ini tampan, sangat tampan bahkan

"Maaf jika saya mengganggu, tapi dilihat dari baju yang kamu pakai sekarang, kamu juga mahasiswa baru? Saya boleh tau kamu ambil jurusan apa?"

Salah satu alisku terangkat, ada beberapa pertanyaan yang bersarang di otakku sekarang. Pertama, ada urusan apa orang asing ini denganku, sampai menghampiriku dan tiba-tiba menanyakan jurusanku? Ku beri tahu, aku bukan orang yang senang bersosialisasi dengan orang asing. Kedua, kenapa gaya bicaranya harus formal seperti itu? Ia sedang tidak berbicara dengan dosen atau kakak senior, aku merasa semakin tidak nyaman dengan gaya bicara yang seperti itu

"Akuntansi. Kenapa?"

Aku menjawab dengan nada ketus. Iya, aku tahu, orang ini tidak mempunyai salah apapun padaku dan aku tidak seharusnya bersikap seperti itu, aku masih ingat diajarkan etika waktu sekolah dulu. Tapi, saat itu aku sedang berada dalam posisi yang menahan kesal, ditambah harus bertemu dengan seseorang yang tiba-tiba mencoba untuk akrab denganku. Menurutmu bagaimana aku akan bersikap?

"Oh? Kebetulan saya juga mengambil jurusan akuntansi. Kamu tahu jalan ke fakultas ekonomi? Boleh saya ikut kamu ke sana?"

Kedua alisku mengkerut bingung. Aku sedang berada dalam keadaan bimbang sekarang. Haruskah aku mengiyakan orang ini dan menuntunnya ke arah tujuan kami? Tapi, ayolah, aku bukanlah orang baik seperti itu

"Yaudah, ayo"

Pada akhirnya, aku tetap memilih untuk berjalan beriringan dengan pria ini. Setidaknya untuk pagi ini, aku bisa menjadi orang baik sesaat. Sebenarnya, aku hanya merasa kasihan, kampusku adalah Universitas Indonesia, dan jika kalian pernah ke sana tentunya kalian pasti tau betapa luasnya kampus itu. Aku masih punya hati nurani untuk tidak membiarkan seseorang kehilangan arah dalam lingkungan yang besar ini

"Perkenalkan, nama saya Keano, Keano Danadyaksa Putra Bayanaka"

Tepat sebelum kakiku melangkah, orang ini kembali menginterupsiku. Aku menatapnya lagi, meskipun harus sedikit mendongak ke atas. Aku cukup kaget dengan dia yang mengenalkan diri dengan nama lengkapnya. Kalau itu aku, aku tidak akan mau repot-repot menyebutkan nama panjangku pada orang asing, apalagi ini baru berselang 5 menit setelah kami bertemu

"Kayla"

Aku menyambut uluran tangannya, lalu membalas perkenalan dengan singkat. Aku bisa melihat ia melukiskan sebuah senyuman di bibirnya, senyuman yang terlihat...menyejukkan

Aku memutuskan untuk lanjut berjalan di depannya tanpa berniat untuk membuka percakapan kembali. Kalau kalian berpikir aku akan menyukai orang ini, atau setidaknya merubah sikapku menjadi lebih ramah, maka kalian salah besar. Aku hanya menyukai bagaimana senyumnya terlihat menyejukkan bagiku, tidak lebih dari itu

"Boleh saya bertanya lagi? Kamu kenapa memilih akuntansi sebagai jurusanmu?"

Aku mendengar suaranya lagi setelah beberapa saat terjebak dalam keheningan. Aku semakin tidak mengerti dengan orang ini. Untuk apa bertanya hal seperti itu padaku? Apa itu memang pertanyaan lumrah yang diucapkan sesama mahasiswa baru saat mereka berkenalan?

"Gatau, disuruh bokap"

Aku kembali menjawab dengan singkat. Itu memang benar, aku ada di sini, di kampus ini, dengan status sebagai mahasiswa baru FE UI jurusan akuntansi adalah karena ayahku. Ayah memaksaku untuk mengambil jurusan ini. Aku tidak bisa menolak, dan tidak berniat untuk menolak juga. Toh, aku tidak mempunyai mimpi untuk diwujudkan atau sesuatu yang sangat ingin aku capai

"Kalau saya, saya mengambil jurusan ini karena prospek kerjanya luas. Dan kata ayah saya, Indonesia sebenarnya sedang kekurangan akuntan. Lulusan akuntansi itu banyak, tapi sebagian besar dari mereka malah memilih untuk berkarir dalam bidang lainnya, bukan malah menekuni profesi akuntan. Saya ingin menjadi seorang akuntan, mengabdi untuk jurusan yang saya pilih"

Hah? Apa?

Aku berkali-kali mengerjapkan mataku, bahkan meskipun aku sama sekali tidak menatap orang yang ada di sampingku ini. Aku bingung, sama sekali tidak mengerti satu kata pun yang diucapkan oleh orang ini. Lagipula, untuk apa menjelaskan hal seperti itu padaku? Kenapa aku harus tau tentang alasan dia mengambil akuntansi, dan bahkan tentang semua hal tidak penting itu?

"Gue gak ngerti, skip lah"

Aku mengibaskan tanganku di udara, memberi isyarat pada orang ini untuk berhenti membahas hal-hal yang tidak akan bisa dicerna oleh otak kecilku. Aku bukan orang yang pintar, asal kalian tahu

"Haha, maaf, saya hanya terlalu bersemangat"

Aku hanya mengangguk acuh sebagai balasan, tidak sekali pun berniat untuk memandang ke samping. Aku akan membiarkan orang ini, terserah dia saja lah

"Itu tuh FE UI, duluan gih sana ke dalam"

Kami berdua akhirnya sampai ke depan fakultas ekonomi, perjalanan kami tidak seberapa jauh. Aku menunjuk halaman di depanku dengan daguku, menyuruh orang di sampingku ini untuk segera melangkah masuk. Aku masih ingin bersantai, dan menemui satu orang asing ini sudah cukup membuatku pusing, aku belum siap untuk harus bertemu lebih banyak lagi orang untuk sekarang

"Kayla, boleh saya tahu nama lengkap kamu?"

Huh? Untuk apa dia bertanya seperti itu?

"Kayla Daniza Anandia Putri"

Pada akhirnya, aku tetap menjawab pertanyaannya. Aku hanya ingin cepat terbebas dari orang ini sebenarnya. Ada beberapa bagian dalam diriku yang sedang memberontak dan butuh untuk segera ditenangkan, sebelum aku menghadapi lingkungan baru ku ini. Aku masih menahan kekesalanku, anyway

"Kayla Daniza Anandia Putri. Hari ini, 8 Agustus 2014, saya mengucapkan doa kepada Tuhan. Saya berdoa, 4 tahun dari sekarang, saya bisa melihat kamu bersanding menemani saya di depan altar, mengucapkan janji suci di hadapan pendeta. Jika Tuhan mengabulkan doa saya, artinya 4 tahun lagi, saya, Keano Danadyaksa Putra Bayanaka, akan menjadi suami kamu"

....apa? WHAT? SUAMI?


~-~-~-


3 Maret, 2023
Menteng, Jakarta

Bagaimana dengan ceritaku? Apa kalian kaget?

Ya, pada tanggal 8 Agustus 2014 silam, aku dilamar oleh seseorang yang bahkan baru kukenal selama 20 menit. Oh, apakah itu bisa ku katakan sebagai lamaran? Haha, anggap saja seperti itu

Iya, itu adalah Keano, seperti itulah sosok Keano. Dia yang selalu tanpa ragu mengutarakan pemikirannya, apapun yang bersarang dalam hatinya. Dia yang tanpa ragu mengatakan ingin menikahiku di hari pertama kita bertatap muka

Sepertinya cerita untuk hari ini sudah cukup? Maaf jika membuat kalian penasaran, tapi aku masih harus mengerjakan beberapa urusan disini, dan juga anakku yang terus merengek minta untuk ditemani

Sekian kisahku hari ini, tentang Keano

3 Maret 2023, dari Kayla


- Keano, 8 Agustus 2014 - END -


Cast

Keano Danadyaksa Putra Bayakana

Lulusan FE UI Jurusan akuntansi, AKT'14

IPK terakhir 4,00. Cumlaude. Lulusan terbaik

Menjabat sebagai Auditor Senior di jajaran BPK, dan juga menjadi General Manager di salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia

Sudah menikah

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 86.2K 194
"Oppa", she called. "Yes, princess", seven voices replied back. It's a book about pure sibling bond. I don't own anything except the storyline.
211K 7.4K 97
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
458K 31.3K 46
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
61K 1.2K 46
*Completed* "Fake it till you make it?" A PR relationship with a heartbroken singer in the midst of a world tour sounds like the last thing Lando Nor...