Keano, 8 Agustus 2014

609 91 15
                                    

Namanya Keano, Keano Danadyaksa Putra Bayanaka. 

Keano artinya angin sejuk, Danadyaksa artinya penjaga kejayaan, Putra Bayanaka dapat diartikan sebagai seorang putra yang luar biasa. Aku sangat menyukai rangkaian nama ini, dan aku tak pernah lupa untuk selalu memberikan apresiasi besar kepada orang tuanya yang telah memberikan nama yang begitu indah

Aku pertama kali bertemu dengannya pada waktu ospek perkuliahan, dengan pertemuan yang cukup sederhana, tapi memiliki kenangan yang luar biasa bagiku

Apa? Mau aku menceritakan tentang pertemuan kami? Baiklah, akan aku ceritakan. Kalian bisa mengambil posisi paling nyaman bagi kalian. Aku akan segera memulai kisahku ini

Ini tentang Keano, 8 Agustus 2014


8 Agustus, 2014
Universitas Indonesia

Ini adalah hari pertamaku, hari pertama dimana aku akan memulai kehidupan sebagai mahasiswa. Aku sudah naik tingkat sekarang, ke tingkat tertinggi dari seorang pelajar. Meskipun aku sebenarnya masih harus dikatakan sebagai calon mahasiswa, dikarenakan masih ada orientasi dan hal-hal lainnya yang harus ku jalani disini, di kampus baruku

Aku berjalan pelan menusuri jalanan kampus yang terlihat cukup sibuk, bisa terlihat dari kedua retinaku banyak kakak senior yang dan juga beberapa mahasiswa baru sepertiku yang berlalu-lalang. Ini masih cukup pagi, sebenarnya, masih ada waktu 1 jam sebelum kegiatan pertamaku di sini dimulai, namun, aku memilih untuk berjaga-jaga dengan datang lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Aku tinggal di salah satu apartemen yang terletak di Daerah Sudirman, dan untuk ke sini aku harus rela berdempit-dempitan dengan banyak orang di kereta

"Ah elah, kayak gini mah gue gak bisa ngerokok dulu. Tau gitu gue singgah ke mana dulu kek"

Iya, itu suaraku, itu berasal dariku. Dari kalimat sederhana itu, bisakah kalian menebak sifatku? Kurasa, kalian sudah mempunyai gambaran besar tentang bagaimana caraku menjalani hidup. Ya, aku berbohong tentang alasan mengapa aku sudah berada disini di waktu yang masih sangat pagi ini. Alasan sebenarnya adalah karena aku ingin menghirup bungkusan tembakau yang selalu tersedia dalam tasku. 

Satu rahasia pertama yang akan kuberitahukan kepada kalian, aku, Kayla, adalah seorang perokok

"Ini kenapa banyak orang dimana-mana sih? Gak ada tempat sepi apa gitu? Ngeselin elah"

Gerutuan terdengar keluar secara terus-terusan dari mulutku, aku tidak bisa menghentikannya. Kekesalanku seakan memuncak pagi ini. Pertama, aku harus rela bangun pagi demi setidaknya satu batang rokok yang bisa kuhabiskan, karena aku tidak mungkin menggunakan bungkusan tembakau itu di apartemenku. Kedua, saat sampai sini aku malah tidak bisa menemukan cela untuk menyalakan bungkusan itu, aku tidak mungkin kan merokok di depan para senior ini? Di hari pertamaku sebagai mahasiswa? Of course, no. Ketiga, apa yang harus kulakukan sekarang dalam lingkungan seluas ini? Masih ada waktu sekita 45 menit lagi, dan itu masih sangat lama bagiku

"Mohon maaf, permisi"

Aku menolehkan kepalaku ke arah samping kananku, menemukan satu sosok pria tinggi yang sepertinya adalah pemilik suara yang menggangguku barusan. Sekilas, aku meneliti penampilan orang ini. Ia tinggi, jauh lebih tinggi dariku, sepertinya tinggiku bahkan tidak bisa mencapai bahu lebarnya. Dan...harus ku akui, orang ini tampan, sangat tampan bahkan

"Maaf jika saya mengganggu, tapi dilihat dari baju yang kamu pakai sekarang, kamu juga mahasiswa baru? Saya boleh tau kamu ambil jurusan apa?"

Salah satu alisku terangkat, ada beberapa pertanyaan yang bersarang di otakku sekarang. Pertama, ada urusan apa orang asing ini denganku, sampai menghampiriku dan tiba-tiba menanyakan jurusanku? Ku beri tahu, aku bukan orang yang senang bersosialisasi dengan orang asing. Kedua, kenapa gaya bicaranya harus formal seperti itu? Ia sedang tidak berbicara dengan dosen atau kakak senior, aku merasa semakin tidak nyaman dengan gaya bicara yang seperti itu

Tentang KeanoWhere stories live. Discover now