Cold Senior

By NabilaKhanza6

61.7K 3.2K 204

"Mungkin, dingin itu perlu hangat. Itu pendapat gue." Kalvian Alkano. Si cassanova SMA Merpati. Ganteng, ding... More

Prolog
Part 1 - Kalvian Alkano
Part 2 - Kulkas Berjalan
Part 4 - Kean?
Part 5 - Muka Triplek
Part 6 - Permulaan
Part 7 - Mulai?

Part 3 - Tristan Raditya Manunggal

6.6K 460 19
By NabilaKhanza6

Intip Kalvi di mulmed👆👆👆

#HappyReading!

"Lo belum pilih ekskul nih mil. Lo mau ikut ekskul apa?" Tanya Andin tiba-tiba membuat Kamila menoleh.

"Hm, enaknya ekskul apa? Lo ikut ekskul apa?" Tanya Kamila.

"Gue? Gue ikut jurnalistik sama passus."

"Passus? Gue sih pengen ikut passus, karena bakat gue di situ. Trus yang kedua gue bingung." Kata Kamila.

"Iya, Lo tinggi. Kalo pilihan kedua kenapa Lo pusing?"

"Gue mau milih, antara karate sama taekwondo. Menurut lo enak yang mana?" Tanya Kamila meminta pendapat dari Andin.

Gadis yang duduk sebangku dengan Kamila itu menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi. "Kalo itu jangan tanya ke gue."

******

Kaki yang terbalut sepatu hitam dan kaos kaki itu melangkah dengan semangat di lorong sekolahannya.

"Lo serius mau ikut taekwondo? Dan Lo juga serius mau nyamperin kak Tristan? Asal Lo tahu dia itu-"

"Gue udah yakin pilih ekskul itu An. Apa salahnya? Sekarang Lo tunjukkin di mana letak kelas kak, siapa tadi? Kak Tristan?"

"Iya. Tristan Raditya Manunggal." Jawab Andin singkat. Ia hanya pasrah saat tangannya ditarik-tarik oleh Kamila. "Itu kelasnya udah keliatan, yang pojok nomor 2, yang ada kakel cowok pada nongkrong di depan kelasnya."

Mata Kamila mengamati pemandangan di depannya, tampak beberapa kakak kelas cowok tengah asik tertawa di depan kelas yang akan ditujunya. Lantas, ia segera menarik salah satu tangan Andin. Membuat si empunya sedikit terhuyung ke depan.

"Wah ada adek kelas nih." Sahut salah satu kakak kelas cowok dengan rambut hitam legam.

"Cantik juga tuh." Imbuh cowok yang satu lagi.

"Ada apa ke sini dek?" Tanya cowok dengan tubuh proposional dan rambut berwarna coklat terang itu menghampiri Kamila dan Andin yang sejak tadi terlihat risih dengan kata-kata yang terlontar dari mulut para kakak kelas cowok itu. Kamila mendongak sekilas. Dan agak terkejut, itu Leo. Tepatnya Leonardo Azriel. Cowok yang kemarin menabraknya di koridor sekolahan.

"Em, anu kak, mau ketemu Kak Tristan, ada?" Kamila bertanya dengan agak gugup dan matanya menatap ke arah lain. Tidak mungkin kan dia mendongak karena tinggi Kamila hanya sebatas bahu cowok itu saja.

Belum sempat cowok di depan Kamila menjawab, tapi sebuah suara membuat ke tiganya, Kamila, Andin, dan juga cowok itu menoleh.

"Wah ada apa adik-adik manis?" Tanya Wildan yang baru muncul dari dalam kelas, diikuti sosok yang dicari Kamila.

Langsung saja satu toyoran mendarat di kepala Wildan, membuat cowok itu mendelik sebal ke arah Tristan.

"Nah, itu Tristan." Ucap cowok yang tadi belum sempat menjawab karena keduluan Wildan.

"Hah? Tristan? Dicariin adik kelas? Kenapa enggak gue aja?" Tanya Wildan bertubi-tubi, tetapi cowok tadi segera pergi dan Tristan melangkah lebih dekat ke arah cewek yang ada di luar kelasnya.

"Ada apa nyari gue?" Tanya Tristan to the point. Ciri khas seorang Tristan yang tidak suka basa basi. Walaupun kalo udah kenal, basinya minta ampun:v.

Mata Kamila sedikit membulat melihat wajah Tristan. "K-kakak yang namanya kak Tristan?"

Tristan mengangguk singkat. Dan mendapat toyoran dari Wildan, sontak cowok itu mendelik, "ngapain Lo toyor-toyor kepala gue?"

"Lo ini, kalo pasang muka yang lembut dikit kek, sangar amat kasian adek kelas kita tuh." Wildan mengedikkan dagunya ke arah Kamila. Wildan tak habis pikir dengan Tristan, kalo udah kumpul sama temen-temennya, cowok itu sudah seperti kehilangan jaim-jaimnya. Tapi, ini di depan adkel, mati-matian Tristan menjaga image-nya.

"Suka-suka gue dong, trus ngapain Lo masih di sini?" Tristan bertanya sinis ke arah cowok cerewet nan menyebalkan di sampingnya itu.

"Suka-suka gue juga dong. Badan-badan gue." Jawab Wildan sewot.

Tristan hanya mendengus. Lantas menatap Kamila dengan tatapan bertanya.

"Em, ka-kakak yang temennya kakak cowok muka datar itu ya?" Kamila bertanya takut-takut. Takut kalau Tristan akan tersinggung dengan sebutan temannya itu.

Sontak, Tristan hanya terbahak singkat, sedangkan Wildan terbahak keras mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut adik kelas di depannya. "Ya kali, muka datar, muka triplek sekalian!"

Tristan mendengus, tidak bisakah Wildan tidak diam? Eh, bukannya dia sama saja?

"Kalvian maksud Lo?" Tanya Tristan.

"Oh, iya namanya Kak Kalvian. Tapi pantes disebut kakel muka datar." Gumam Kamila, tetapi terdengar di telinga Tristan.

"Jadi, Lo mau apa ketemu gue?" Tristan langsung saja ke tujuannya, karena ia ingin segera pergi ke dalam kelas dan melempar guyonan ke arah teman-teman sekelasnya.

"Em, aku mau daftar ekskul taekwondo kak." Jawab Kamila dan dibalas Tristan dengan anggukan kepala.

"Oke. Besok jadwalnya ekskul habis KBM Lo Dateng aja. Oh ya, catet nomer sama nama Lo, nanti gue masukin ke grup." Tristan berkata seraya menyodorkan sebuah benda persegi tipis, dengan layar yang menyala kepada Kamila.

Kamila menerima benda itu dari tangan Tristan dengan ragu, lalu mengetikkan nomor ponselnya ke HP Tristan dan terakhir, ia mengembalikan benda itu ke pemiliknya.

"Ya udah kak, kita permisi dulu. Makasih sebelumnya." Ucap Kamila sebelum berbalik tanpa melihat terlebih dahulu, dan wajahnya pun menabrak dada bidang seseorang.

Kepalanya seakan berputar, lalu berakhir dengan semuanya gelap. Ia pun berharap, semoga tubuhnya tidak terjatuh di atas lantai yang keras.

******

Kedua mata yang sebelumnya terpejam itu akhirnya terbuka perlahan, tangannya refleks terarah ke wajah untuk menutupi matanya yang silau karena cahaya lampu yang terang.

"Bangun?" Tanya suara datar nan dingin tiba-tiba membuat Kamila terjengit kaget dan hampir jatuh dari tempat tidur di UKS, jika tangannya refleks memegangi pinggiran kasur.

"Lo ngapain di sini!" Teriak Kamila histeris kala matanya menangkap sosok makhluk menyebalkan di hidupnya.

Sosok itu hanya menatap Kamila dengan datar, lalu beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu, lalu tubuhnya hilang di balik pintu UKS yang tertutup.

Sontak itu membuat Kamila bernapas lega, lalu ingin menutup matanya lagi, kala tidak ada orang yang masuk ke dalam ruangan itu.

"Andin! Ya Allah, ngagetin aja." Kata Kamila saat Andin masuk dengan wajah nyengir tanpa dosa.

"Gimana? Masih pusing?" Tanya Andin.

"Sedikit sih. Kenapa?" Kamila memegang kepalanya yang memang masih sedikit pusing.

"Gue anter Lo pulang, ini udah jam pulang Mil." Sahut Andin, membuat Kamila membulat, matanya sontak menangkap ransel yang terpasang di punggung, juga ranselnya yang ada di tangan cewek itu.

"Udah jam pulang?! Jadi, gue pingsan selama enam jam?!" Tanya Kamila histeris kala matanya menangkap jam dinding yang ada di UKS.

Andin hanya meringis mendengarnya, "Iya, dan Lo tau? Yang nungguin Lo selama itu adalah Kak Kalvi."

"Apa?! Kakel muka triplek itu?!"

******

Halloooo akhirnya aku bisa up! Huhu terhura:'))

Beri satu kata buat part ini, tulis di komentar!

Maap lagi dan lagi telat up, maklum, baru selesai PAT.

Thanks and see you



TBC,

Continue Reading

You'll Also Like

5.9M 389K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
2.5M 136K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
1.3M 119K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 18.2K 7
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...