Part 2 - Kulkas Berjalan

7.1K 495 35
                                    

#Happy Reading!

"Kamila!" Suara Andin yang keras itu menggema di lorong sekolahnya.

Cewek itu berlari tergesa-gesa untuk mengejar temannya yang tengah marah besar.

"Mil." Panggil Andin kali ini dengan pelan seraya memegang tangan kanan temannya untuk berhenti.

Kamila tetap berjalan, tanpa menoleh ke arah Andin. Membuat Andin tiba-tiba berdiri di depan cewek itu dan berhenti.

"Kamila!" Panggil Andin.

"Apa sih Din? Gue mau ke kelas, ada beberapa soal matematika wajib yang belum gue kerjain." Ucap Kamila, lalu berjalan lagi, meninggalkan Andin.

Andin hanya menghela nafasnya, ia baru mengenal Kamila sudah mengetahui secuil sifatnya, masih banyak sifat Kamila yang belum muncul. Dan itu sepertinya akan menjadi kejutan besar bagi Andin.

******

"Lily was a little girl, Afraid of the big, wide world She grew up within her castle walls." Tristan bersenandung ria saat berjalan menuju kelasnya bersama Kalvian, yang dia sebut sebagai kulkas berjalan, dan Leo.

"BTW, cewek tadi berani banget ya." Leo berkata tiba-tiba, memecah keheningan di antara ketiganya.

"Iya tuh. Cantik lagi. Gue kok kayak asing sama wajahnya ya?" Tanya Tristan.

"Dia adik kelas kan?" Leo dan Tristan terus berbicara sambil berjalan, menyisakan Kalvian yang diam dengan ekspresi datar.

"Mungkin? Tapi nih ya, walaupun adik kelas gue pasti pernah liat wajahnya, kek gak asing gitu. Tapi ini asing banget." Kata Tristan. Dan tak terasa, ketiganya sudah sampai di depan pintu kelas mereka.

"Apa dia anak baru yang digosipin tadi pagi?" Kata Leo. Cowok itu melirik ke arah Gea, cewek dengan seragam ketat, dan make up menor itu tengah menghampiri Kalvian dan tersenyum sok manis pada cowok tersebut.

Sedangkan Kalvian, hanya berjalan berlalu dengan ekspresi datar.

Jujur saja, Leo agak risih dengan Gea, berbeda dengan Keyza, walaupun keduanya menunjukkan rasa suka mereka secara terang-terangan, tetapi Gea memperlihatkan rasa sukanya dengan cara ala cabe-cabean, sedangkan Keyza, menurut Leo caranya menarik perhatian Kalvian itu terlalu basi._- tetapi ia tetap menyukai cara Keyza dibanding Gea.

"Mabar kuy." Ajak Leo dan diangguki oleh Tristan.

"Kal, Lo ikut mabar gak?" Tanya Tristan pada sahabatnya yang dinginnya bikin harus nambah stok sabar.

Kalvian menggeleng, lalu cowok itu berjalan ke bangkunya, duduk di atas kursi, menyumpal telinganya dengan earphone, dan mulai memutar musik.

******

"Mil, Lo kenapa sih?" Tanya Andin sudah seberapa kali ia bertanya begitu dan hanya dikacangin oleh Kamila.

Kamila menghela nafasnya, bel pulang sudah berbunyi sejak satu menit yang lalu, ia menatap teman-teman sekelasnya yang satu persatu pergi meninggalkan kelas.

"Gue gapapa. Cuma emosi aja tadi pas liat muka kakel cewek dempulan sama kakel cowok dingin nan songong itu." Kata Kamila. "Gue gak suka ada yang sok gaya, sok pahlawan, dan gue gak suka temen gue dibully."

Cold SeniorNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ