[COMPLETE] Destiny of Three w...

By McySan

209K 19K 1.3K

[Bukan Novel Terjemahan] Kisah cinta tiga dunia, yang dibatasi oleh peraturan. Dapatkah mereka saling memili... More

Bab. 0 (Prolog)
Chenyi : Bab. 1
Chenyi : Bab. 3
Chenyi : Bab. 4
Chenyi : Bab. 5
Chenyi : Bab. 6
Chenyi : Bab. 7
Chenyi : Bab. 8
Chenyi : Bab. 9
Chenyi : Bab. 10
Chenyi : Bab. 11
Chenyi : Bab. 12
Chenyi : Visualisasi + Bab. 13
Chenyi : Bab. 14
Chenzi & Chenli : Bab. 15
Chenzi & Chenli : Bab. 16
Chenzi & Chenli : Bab. 17
Chenzi & Chenli : Bab. 18
Chenzi & Chenli : Bab. 19
Chenzi & Chenli : Bab. 20
Chenzi & Chenli : Bab. 21
Chenzi & Chenli : Bab. 22
Chenzi & Chenli : Bab. 23
Chenzi & Chenli : Bab. 24
Chenzi & Chenli : Bab. 25
Chenzi & Chenli : Bab. 26
Chenzi & Chenli : Bab. 27
Chenzi & Chenli : Bab. 28
Chenzi & Chenli : Bab. 29
Chenzi & Chenli : Bab. 30
Chenyu : Bab. 31
Chenyu : Bab. 32
Chenyu : Bab. 33
Chenyu : Bab. 34
Chenyu : Bab. 35
Chenyu : Bab. 36
Chenyu : Bab. 37
Chenyu : Bab. 38
Chenyu : Bab. 39
Chenyu : Bab. 40
Chenyu : Bab. 41

Chenyi : Bab. 2

8.5K 841 25
By McySan

Sesuai janji Raja Hantu, dia akan datang ke bumi ke esokkan harinya. Yang berarti hampir setahun kemudian dia baru akan datang ke bumi, menurut perhitungan waktu di bumi sendiri. Raja Bumi, bersama para rakyatnya merayakan tahun baru bersama. Bertepatan dengan kedatangan Raja Hantu ke sana,

"Aku mengerti jika perbedaan waktu di bumi, dunia langit dan juga dunia hantu sangatlah berbeda, jadi kau tidak perlu meminta maaf begitu terutama kau adalah Raja Hantu sedangkan aku hanyalah manusia biasa yang punya kekuasaan kecil disini..",

Seorang pria berpakaian mewah, berlilitkan jubah bermotif naga di bagian belakangnya terlihat berjalan diiringi puluhan bahkan mungkin ratusan prajurit dengan ditemani seorang pria lainnya yang berpakaian serba hitam. "Raja Hu, kau terlalu merendah. Bagaimanapun juga, kau dan aku itu sama-sama adalah seorang raja yang memimpin satu dunia, yang menjadi perbedaan hanyalah waktu dan usia..",

Pria berpakaian hitam, adalah Raja Hantu. Sementara pria dalam balutan jubah bermotif naga sendiri adalah Raja Hu dari dunia manusia. Keduanya terlihat tengah berjalan-jalan bersama di tengah-tengah pasar. Raja Hantu sendiri datang ke sana dengan dua tujuan, satu untuk meminta maaf atas kejadian kemarin jika sesuai dengan waktu di dunia hantu atau bisa di bilang hampir satu tahun yang lalu di dunia manusia atau bumi.

Tujuan kedua Raja Hantu datang ke bumi sendiri adalah, untuk mencari tau suatu hal. Dia sendiri sudah mendapat kabar dari ular peliharaannya, yakni adalah Hēi shé. Seekor ular hitam berbisa mematikan yang juga muncul sekitar satu tahun yang lalu, 

"Hm, Benar. Tapi bagaimanapun juga aku hanyalah manusia biasa, sedangkan kau, kau adalah raja hantu, memiliki umur panjang, menguasai berbagai jenis bela diri dan juga jenis racun di dunia. Kabarnya, kau adalah satu-satunya Raja Hantu yang paling berbakat dan hebat. Bisa bekerja bersama orang hebat sepertimu, aku Raja Hu seperti mendapatkan seorang guru..",

Raja Hu merendah, membungkuk seraya menjulurkan kedua tangannya yang tertutupi lengan hanfunya yang panjang ke depan sambil memberi hormat.

"Tidak-tidak, kau terlalu memuji. Aku hanya mendapat sedikit karunia, mungkin karna kebaikkan ibu kandungku terdahulu. Sehingga aku mendapat kekuataan sebesar ini..", Raja Hantu, Chenyi tersenyum dengan tipis. Membalas memberi hormat pada raja bumi,

"Sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita, Raja Hu. Sebenarnya aku tidak bisa berlama-lama di dunia manusia, karena itu tidak baik untuk tubuh juga jiwaku..", Ujar Raja Hantu lagi memberi isyarat tangan mengajak Raja Hu untuk melanjutkan perjalanan berkeliling pasar.

Pria itu hanya tersenyum mengiyakan permintaan Raja Hantu, berjalan beriringan dengan Raja Hu dan terhenti lagi ketika mendengar dan melihat sekelompok orang berteriak dan terdengar tengah memaki dan juga mengatai.

'Iblis!'

'Pembawa bencana!'

'Dasar perempuan iblis! Sepertinya anak dalam kandungannya juga adalah anak iblis!'

"Tidak..tidak..itu tidak benar, aku mohon ini hanya salah paham saja..", Dari kejauhan Raja Hantu sudah bisa melihat seorang gadis manis yang tidak asing baginya mulai resah dan gelisah. Air matanya mulai menetes seiringan dengan beberapa tangan terlihat mencoba merebut keranjangnya, dan beberapa lainnya mengambil kesempatan dengan menyentuh beberapa bagian tubuhnya.

Raja Hantu juga bisa melihat gadis itu terus di ombak-ambik oleh puluhan penduduk desa yang terpengaruhi oleh mitos ular hitam, rambutnya dijambak, pakaiannya sedikit sobek karna cakaran dari beberapa wanita yang dapat Raja Hantu baca pikirannya sejak awal memang tidak suka dengan gadis itu. "Aku mohon..lepaskan aku..",

Tidak ada yang mau ataupun bersedia membantunya, jikapun ada yang merasa iba mereka hanya bisa bergumam dalam hati bahwa mereka merasa kasihan, tapi apa gunanya hal itu jika kaki dan tangan mereka tidak mau bergerak menolonginya. Benar-benar sifat dasar manusia,

"Yang Mulia Raja tiba..",

Tiba-tiba saja terdengar teriakan, dan sekelompok prajurit terlihat menepikan para penduduk desa yang bergemuruh di pasar, dan hanya menyisakan Gadis itu seorang diri ditengah-tengahnya. "Nona, Kau tidak apa-apa..?", Tanya Raja Hu dengan wajah memukau, tampan dan terlihat mengagumkan setelah berjalan meninggalkannya kearah tengah-tengah pasar dimana gadis itu berada.

Gadis itu mengangguk pelan, rasa sakit dikepalanya mengalahkan semua hal, termasuk mungkin betapa tampannya Raja Hu di hadapannya kini, yang tengah membantunya untuk beranjak berdiri. "Sa-- Saya baik-baik saja, Yang Mulia..", Ujar Gadis itu membalas dengan memberi hormat dan masih tertunduk kepalanya demi menunjukkan rasa hormat itu sendiri.

Raja Hu, pria itu meneliti gadis yang Raja Hantu sebenarnya tau namanya adalah Wu Gu dari Ular hitam peliharaannya dari atas sampai bawah. Pria itu terlihat Tersenyum lagi kemudian melepaskan jubah kebesarannya menutupi tubuh Wu Gu yang terlihat berantakan, "Pakai ini, kau bisa sakit jika pakaianmu rusak begitu..",

Wu Gu tersipu, "Ter-- Terima Kasih atas kebaikkan anda, Yang Mulia. Tapi ini jubah kebesaran anda, saya yang rendahan ini tidak bisa menerimanya.", ujarnya melepaskan jubah kebesaran sang raja Hu dari punggungnya dan menjulurkannya kembali mengunakan kedua tangannya.

Raja Hu lagi-lagi menyunggingkan sebuah senyum, "Tidak masalah, selama jubah ini bisa berguna..",

"Kasim Gao..", Panggil Raja Hu dan dengan segera seorang pria lainnya dalam balutan baju layaknya seorang kasim yakni kasim Gao. "Iya, Yang Mulia..?", Tanya Kasim itu pada Raja Hu yang tidak menoleh dari memandangi Wu Gu yang ada di hadapannya.

"Tanyakan apa yang terjadi disini, di hari perayaan tahun baru yang indah ini..",

"Baik, Yang Mulia.",

Beberapa menit kemudian, Kasim Gao kembali memberitahukan pada Raja Hu masalah yang baru saja terjadi. Yakni, 'Gadis ini kedapatan membawa ular hitam oleh penduduk desa, Yang Mulia. Mereka menuduhnya telah berbuat asusila dengan iblis..'

Raja Hu menatap lurus pada Wu Gu, Gadis ini? Tidak mungkin.. dan ya, Raja Hantu bisa membaca pikirannya itu dengan sangat jelas.

"Nona, Apa itu benar? Kau membawa ular hitam denganmu..?", Tanya Raja Hu padanya.

Gadis itu mengangguk, "Dia adalah teman saya, Yang Mulia. Dia sudah menyelamatkan saya dari bahaya, jadi saya ingin memeliharanya sebagai tanda terima kasih..", Jawabnya menjelaskan pada Raja Hu yang mengangguk pelan sekali.

"Aku percaya Nona tidak melakukan hal itu, dan aku juga tidak percaya dengan mitos seperti itu. Baiklah, bagaimana jika begini saja, Nona lepaskan ular hitam ini di hutan maka semua orang akan merasa lega. Jika tidak kau akan terus di curigai seperti ini..",

Wu Gu mengeleng, "Maaf, Yang Mulia. Tapi saya tidak bisa melepaskannya begitu saja, dia teman saya dan saya tidak yakin dia akan mau melakukannya..",

"Kalau begitu, serahkan saja padaku..", Raja Hantu, Chenyi tersenyum sejenak sebelum akhirnya berjalan menembus ke arah tengah pasar muncul dalam balutan pakaian hanfu berwarna hitam yang menyeramkan. Namun sama sekali tidak membuat Wu Gu takut akan sosoknya, dan tentu saja melihat hal itu, Raja Hantu yakin jika Wu Gu masih mengingatnya.

"Tu-- Tuan..??", Wu Gu memanggilnya dengan suara yang tidak akan pernah dilupakan oleh Raja Hantu sedikitpun. Bahkan parahnya,  nyaris setiap malam pria itu akan mendengar suara Wu Gu seolah berbisik di telinganya.

Raja Hantu tanpa sadar tersenyum, anehnya hatinya sedikit berdebar ketika melihat wajah Wu Gu yang terlihat senang melihat sosok tampan tapi menyeramkan miliknya. "Lama tidak bertemu..", Ujar Raja Hantu memperhatikan bagian perut Wu Gu yang bulat bagai buah semangka. Debaran di hatinya semakin menjadi-jadi, Anakku..

"Ra-- Maksudku, Tuan Gui. Apa kalian saling mengenal satu sama lain..?", Tanya Raja Hu dengan penasaran ketika melihat keakraban kedua orang di hadapannya. Raja Hantu dan Wu Gu sendiri saling melempar pandang sebelum akhirnya, Chenyi menjawab dengan mengangguk.

"Aku mengenalnya, kami pernah bertemu sebelumnya..", Jawab Raja Hantu singkat dengan nada khas pria, serak dan juga rendah. Raja Hu mengangguk, sementara Wu Gu tertunduk dengan wajah merona. Baginya, berbicara dengan seorang raja secara langsung adalah hal yang menakjubkan dan disaat yang bersamaan, dia bertemu dengan penolongnya.

"Nona, Pakailah kembali jubah itu atau nanti kau bisa masuk angin..", Ujar Raja Hu tersenyum hangat. Wu Gu mengeleng, menyerahkan jubah itu kepada Raja Hu yang sedikit kecewa atas penolakan itu. Namun dia tidak boleh menunjukkannya sama sekali, karna gambarannya sebagai Raja di mata para rakyat tidaklah boleh rendah.

Sedih karna mendapat penolakan dari gadis desa yang berderajat rendah, bukanlah hal yang pantas bagi seorang Raja seperti dirinya. "Yang Mulia Hu, Biarkan aku berbincang dengan teman lamaku ini. Bolehkah?",

Raja Hantu terlihat serius dengan ucapannya, tidak menyangka Raja Hu hari ini akan melihat pria yang biasanya dingin, tidak berperasaan, dan terlalu kuno akan berubah menjadi pria seperti yang ada di depannya saat ini.

"Baiklah, Aku sepertinya juga ada urusan jadi tidak bisa menemani Tuan Gui untuk berjalan-jalan..", Ujar Raja Hu dengan tenang seraya mengijinkan.

Raja Hantu meraih tangan Wu Gu, menariknya pergi begitu saja dari kerumunan orang. Membawanya ke hutan dimana mereka pernah bertemu di sebuah gua, dengan langkah kaki yang cepat sementara Wu Gu menjadi tertarik-tarik oleh langkah kaki Raja Hantu yang lebar.

Duk..

"Akh..", Wu Gu meringis ketika kakinya tersandung batu di bawahnya. Raja Hantu menoleh dan terlihat marah,

"Kenapa kau jalannya begitu? Ayolah, aku tidak bisa berlama-lama disini. Apa kau tau?!", Serunya sedikit meninggikan nada bicaranya pada Wu Gu.

Gadis itu menunduk, "Maaf, Tuan. Anda melangkah terlalu cepat--", Raja Hantu menghentikan perkataan Wu Gu. Mencengkram kedua sisi lengannya, "Aku melangkah terlalu cepat katamu? Hah! Kau manusia yang terlalu lambat..", Sinisnya membuat Wu Gu tersentak terkejut tidak percaya dengan perkataan Raja Hantu di depannya.

Dia seperti pribadi yang berbeda, lain, bukan dirinya yang tadi lembut dan penuh kehangatan. "Ma-- Maaf, Ayo cepat pergi. Aku tidak ingin ada yang melihat..", lirih Raja Hantu sadar baru saja meninggikan nada bicaranya pada Wu Gu yang gemetaran dan terlihat meneteskan air mata.

"Jangan menangis, Wu Gu. Aku minta maaf, Aku terkadang tidak bisa mengendalikan emosiku. Maaf..",

Tbc.

😆 Buat yang binggung, sebenarnya Raja hantu itu kayak punya kepribadian ganda. Kadang dia lembut kadang juga kasar, jadi jangan heran kalau tiba-tiba dia baik kadang juga jahat.. hahahah

#Peace✌

Continue Reading

You'll Also Like

18.7K 2.5K 28
Semua berawal dari seorang murid yang menggunakan Tanaman pembangkit. Yang menurut sejarah bisa membangkitkan mayat. Dia adalah murid yang selalu ber...
235K 20.4K 20
Follow dulu sebelum baca πŸ˜– Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
2.1M 109K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
801K 71.5K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...