Alfa dan Karina (Sudah Ada Ve...

By queen_carol

546K 25.6K 585

Kisah tentang Alfaro dan Karina, yang penasaran silahkan di baca. Gak pakai sinopsis ya😊 More

1
3
5
11
13
15
17
21
24
promo ebook

19

32.3K 2.3K 45
By queen_carol

"Menyesal" satu kata itu yang sekarang terlintas di pikiran Alfaro saat mengajak Karina berjalan ke sebuah mall. Maksud hatinya ingin menyenangkan Karina tapi dia malah menjadi emosi sekarang. Bagaimana Alfaro tidak emosi jika Karina menjadi melawannya dan bersikap genit.

Karina merengek padanya sekarang agar diizinkan berfoto dengan salah satu model pria. Hari ini ada acara peluncuran model pakaian pria terbaru di salah satu butik dan yang menjadi modelnya adalah salah satu model pria yang cukup terkenal.

Tentu saja Alfaro tidak akan mengizinkan hal itu. Dia tidak akan rela Karina berfoto sambil memeluk pria lain.

"Ayo pulang Nana" kata Alfaro datar sambil berjalan keluar mall. Dia menggandeng tangan Karina agar mengikutinya.

"Alfa izinkan aku ya" bujuk Karina.

Karina sendiri memang menjadi salah satu fans dari model pria tersebut. Keberuntungan baginya jika sekarang dia bertemu dengan idolanya.

"Gak" Alfaro terus berjalan menuju ke mobilnya.

"Alfa izinkan aku ya, aku ngidam ingin berfoto dengan model pria itu" Karina tidak berbohong jika dia ingin berfoto dengan model pria itu hanya saja jika dia bilang karena ngidam Karina tidak terlalu yakin karena dia memang ngefans dengan model pria itu.

"Jangan bawa-bawa anakku jika ingin bersikap genit seperti ini" bentak Alfaro dan Karina terdiam.

"Aku... Aku hanya ingin berfoto saja"

"Oh ya tapi kulihat kau malah genit dengan pria itu. Sikapmu itu udah seperti jalang"bentak Alfaro lagi dan kali ini hati Karina sakit.

Alfaro mengatainya jalang dan itu sangat kasar. Karina menangis karena rasa sakit di hatinya.

"Aku bukan jalang" teriak Karina sambil memukul dada Alfaro. Entah dia mendapat kekuatan dari mana bisa berteriak dan memukul Alfaro. Hatinya sudah terlalu sakit.

"Kau memang brengsek Alfa, kau selalu menyakiti hatiku" teriak Karina.

Dia berlari menjauh dari Alfaro tapi Alfaro berhasil menahannya dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Karina berusaha keluar dari mobil tapi Alfaro menahannya dan mengunci pintu mobil.

Karina masih menangis dan memberontak dari Alfaro. Alfaro mencengkram pundak Karina dan melumat bibir Karina.

"Lepaskan" Karina berusaha mendorong tubuh Alfaro.

"Diam Nana, aku lakukan ini karena aku mencintaimu dan aku tidak ingin kau dekat dengan pria lain"

Karina memandang tajam pada Alfaro. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan perkataan dan sikap Alfaro yang selalu kasar. Karina selama ini sudah mulai berusaha menerima Alfaro apalagi dia sedang mengandung anak Alfaro.

Alfaro memasangkan seatbelt pada Karina kemudian melajukan mobilnya. Karina memandang keluar jendela sambil menangis. Alfaro hanya diam, jujur saja dia tadi merasa sangat kesal pada Karina. Rasa cemburu telah membakar dirinya dan membuat dia tidak sabar.

**
Sesampainya di rumah, Alfaro membukakan pintu mobil untuk Karina. Karina keluar tapi dia malah mencoba kabur. Dia berlari tapi Alfaro lebih sigap. Dia menahan tubuh Karina dengan memeluknya kemudian menggendong Karina menuju ke rumah.

Alfaro membawa Karina ke kamar dan mendudukkannya di atas tempat tidur.

"Apa sih maumu Nana? "

"Pergi" bentak Karina.

"Tidak akan aku biarkan" Alfaro balas membentak Karina.

"Kau itu jahat" Karina melempar Alfaro dengan bantal tapi Alfaro hanya diam.

"Dengar, aku minta maaf karena sudah membentakmu. Aku mencintaimu Nana dan aku tidak mau kau dekat dengan pria lain" Alfaro berusaha memeluk Karina walaupun Karina berusaha menolaknya.

"Kau jahat, aku bukan jalang Alfa" teriak Karina.

"Iya sayang, maafkan aku"

"Gak mau, pergi sana jangan dekati aku" Karina histeris.

Alfaro berusaha menenangkan Karina tapi Karina sudah terlanjur emosi.

"Nana tenanglah"

"Gak mau, cukup kau menghinaku Alfa. Cukup! " Karina mendorong tubuh Alfaro tapi Alfaro tidak terpengaruh.

Alfaro mencium bibir Karina lembut walaupun Karina terus melawan. Dia bahkan mengigit bibir Alfaro tapi Alfaro tidak melawan Karina.

Walaupun darah mengalir di sudut bibirnya, dia tetap mencium bibir Karina.

"Maafkan aku sayang, aku mohon" bisik Alfaro.

Karina menangis di pelukan Alfaro sampai dia tertidur. Alfaro membaringkan Karina kemudian dia mengelus pipi Karina. Alfaro mengepalkan tangannya mengingat betapa kasarnya dia pada Karina. Dia sangat menyesal dan dia harus bisa menjaga emosinya. Dia tidak ingin kehilangan Karina dan anaknya.

Alfaro mengecup kening Karina kemudian dia memandang lekat wajah Karina.
"Maafkan aku sayang, maafkan aku"

**
Karina membuka matanya saat sinar mentari menerpa wajahnya. Karina memicingkan matanya menyesuaikan dengan keadaan sekitar.

Dilihatnya Alfaro tidak ada di sampingnya. Karina duduk dan mengingat kejadian kemarin. Air matanya menetes lagi saat teringat kata-kata Alfaro.

Sedang asyik dia melamun, Alfaro masuk ke dalam kamar sambil membawa satu bucket besar bunga.

"Selamat pagi sayang" Alfaro memberikan bucket itu pada Karina dan dia juga menghapus air mata Karina.

Karina menolak bucket bunga itu tapi Alfaro mengenggam tangannya.

"Jangan marah lagi sayang" Alfaro mengelus perut Karina.
"Kasihan calon anak kita jika kamu marah terus"

"Jangan jadikan anakku sebagai alasanmu"
Perkataan Karina menohok hati Alfaro. Dia teringat kemarin dia juga berkata seperti itu pada Karina.

"Nana" Alfaro memelas tapi Karina hanya diam.

Saat dia berusaha membujuk Karina, handphone Alfaro berbunyi. Alfaro menjawab telepon itu dengan raut wajah serius.

Setelah mematikan teleponnya, Alfaro memandang Karina.

"Jangan kemana-mana ya sayang, aku harus pergi sebentar" Alfaro mengecup bibir Karina kemudian pergi meninggalkan Karina.

Karina melihat dari jendela ketika mobil Alfaro menjauh dari rumah. Karina segera membersihkan dirinya. Entah mengapa dia masih sangat sakit pada Alfaro. Air matanya kembali menetes kemudian dia mengelus perutnya.

Kehamilannya baru berusia tiga bulan. Karina membuka lemari pakaian dan mengambil tasnya. Dia ingin pergi dari Alfaro.  Rasa sakit hatinya menguasainya dan dia ingin menjauh dari Alfaro sementara.

Karina turun ke bawah dan melihat ada beberapa penjaga di depan pintu.

"Nyonya anda mau kemana? "

"Ehmmm aku mau ke rumah mertuaku" jawab Karina asal.

"Tuan melarang anda keluar rumah, maaf nyonya anda harus kembali masuk"

"Apa kau mau melawanku, mama mertuaku menyuruhku segera datang. Dia sudah meminta izin pada Alfa" jawab Karina tegas.

"Maaf nyonya, tuan tidak memberitahu apapun kepada kami"

Karina memejamkan matanya sesaat karena dia tidak bisa mengecoh penjaga yang ada. Karina masuk kembali ke dalam rumah dan keluar melalui pintu belakang. Beberapa pelayan melihatnya tapi Karina mengancam mereka.

Rasa sakit hati dan emosinya yang turun naik semenjak hamil membuat Karina lebih berani sekarang. Kata kasar Alfaro sudah mencambuknya untuk menjadi lebih berani.

Karina terpaksa melewati jalan belakang agar bisa keluar dari rumah. Karina hanya ingin jauh dari Alfaro sementara ini.

**
Alfaro mendapat kabar bahwa ada masalah di kantornya. Dia segera datang untuk menyelesaikan semuanya setelah itu dia akan membujuk Karina lagi.

Hari sudah sore saat Alfaro pulang ke rumah dan dia sangat marah besar saat mengetahui bahwa Karina pergi. Alfaro berteriak frustasi saat tidak menemukan Karina di rumah. Karina tidak boleh meninggalkannya. Dia harus menemukan Karina kembali.
#
#
#
#
#
Maaf utk typo yg ada
By:queen_carol.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 241 8
Lee Jieun tidak pernah mengerti mengenai hubungannya dengan Jeon Jungkook. Entah keduanya saling membutuhkan atau malah saling menghancurkan. Tapi sa...
3.3K 640 16
[END] ~Sequel dari cerita 'im not fine' jadi yg blm baca bisa lgsg cek di akun ku supaya lebih nyambung. Eunbi sudah berjanji,untuk melupakannya. Dan...
1.9M 90.5K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
985K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...