Gue keluar dari mobil, dengan dress berwarna hitam yang panjang dan heel berwarna hitam, berjalan menuju sekolah.
Rambut gue yang di urai menyamping, di padukan dengan bando mutiara putih dan wajah yang ber-make up tipis.
"Pakai topeng ini, dan persiapkan nama samaran", sahut seseorang yang menunggu di pintu gerbang aula.
"Hah? Emang prom night-nya gini?", jawab gue sambil mengambil topeng berwarna putih.
"Udah ketentuan OSIS", ucap orang itu singkat, padat, tapi tak jelas.
Nama samaran? Ugh. Nyebelin.
"Git, nama samaran lo apa?", gue memakai topeng putih itu, topeng yang menutupi dari dahi sampai hidung.
"Ngg.. Lova", jawab Gita seraya memberitahu nama samarannya ke orang 'jutek' itu.
"Lo apa?", orang itu menunjukku dengan penanya.
"Ih jutek amat!", gue melotot ke arah orang itu, "Eemm.. Charlotte aja deh"
"Apah? Selot?", orang itu menaikkan sebelah alisnya.
"Sini ah gue tulis!", gue merampas buku yang di pegangnya, "Nih, bikin Charlotte aja susah!"
Gue membenarkan posisi topeng dan menarik tangan Gita menuju aula.
-----
BOSTON POV
Gue mau ngasi surprise buat Zimo, haha. Gue bakal dateng ke pesta prom night-nya. Lalu gue jadi pasangannya deh, pasti Zimo bakal kaget dan tambah cinta sama gue.
Han, pastiin gue jadi pasangan Zimo, nama samaran gue Peterpan.
-Boston
Sip lah tu
-Hana
-----
ZIMO POV
"Baiklah, terima kasih semuanya sudah hadir di pesta prom night tahun ini. Malam ini, adalah malam yang spesial untuk kita semua. Karena malam ini adalah acara perpisahan bagi siswa siswi kelas 12. Enjoy!", pembukaan seorang MC, yang tak lain adalah Hana.
Musik DJ di mainkan, seluruh siswa siswi bertaburan mencari pasangannya.
"Baiklah semuanya harap tenang! OSIS telah merencanakan, pencarian pasangan menunggunakan sistem random. Dengan menggunakan nama samaran. Semuanya duduk di kursi bawah panggung. Oh iya, setelah gue panggil, pasangan segera menuju bagian tengah aula untuk berdansa", Hana membuka laptop dan menghubungkan ke infocus.
"Azrier I'm coming!", teriak Gita pelan. Lah? Sejak kapan Gita di samping gue?
"Okay, yang pertama gue panggil..", Hana menyipitkan matanya dan mengotak-atik laptop, "Eerr.. Bunga, dengan..", aplikasi random di mulai, "Lebah"
"CIEEE JODOH CIEE, BUNGA LEBAH!", semua orang pada ber-cie ria. Andaikan gue bisa dicintai sama orang yang gue cintai. Aih, pikiran macam apa ini?!
"Oke semuanya tenang.. Bunga dan Lebah, silahkan ke tengah aula. Selanjutnya..", Hana melanjutkan sistem pengacakan.
Semakin lama, semakin sedikit orang di bawah panggung. Tapi mana nama gue?! Gita aja udah dapet!
"Oh, Charlotte dengan..."
Deg. Nama.. Gue?
"Peterpan", siapa itu Peterpan?
Seseorang menghampiriku, lalu menggandeng tanganku. Dia mengajakku untuk berdansa.
Dasar tidak sopan, ucapku dalam hati.
"Hai", kata Peterpan.
"O.. Hai"
"Charlotte? Nama yang bagus.."
"Makasih", gue menyipitkan mata, menatap matanya dan berusaha mencari identitasnya.
Matanya yang kecoklatan..
"Titan?", gue memelototkan mata dan terdiam, melepas pegangan tanganku dengannya.
"Lo kenapa?", ucap Titan.
Gue berlari sekencang-kencangnya keluar sekolah membuka topeng. Air mata gue terus menetes.
GUBRAKKK..
Gue ketabrak di persimpangan pintu masuk aula.
"Zee?"
"Boston!", sontak entah mengapa gue memeluk Boston.
"Lo kenapa?", Boston menepuk pundakku, "Kok lo nangis?"
"Enggak apa kok", gue menghapus air mata lalu melepaskan diri dari pelukan Boston, "Oiya, lo ngapain disini?"
"Eh acaranya udah mulai ya?", Boston menunjuk aula, gue cuma mengangguk, "Yah gue telat dong?"
"Telat untuk?", gue mengerutkan dahi.
"Eerr.. Bukan apa-apa"
-----
"Lo tau gak?! Prom night gue semalam is the best-lah!! Gue pasangannya Ajil alias Azrier, haha. Jodoh banget gak sih!", teriak Gita sambil mengepalkan tangannya ke atas tanda kegirangan.
"Terbaik bagi lo, terburuk bagi gue!", gue menyilangkan tangan di dada.
"Ih, kok gitu?"
"Masa gue sepasang sama Titan?!"
"Lah, bagus dong!", Gita menepuk lenganku.
"Gue dalam tahap move on! Ngerti gak sih? Lagipula gue udah punya pacar! Masa gue mau php-in Boston?", gue memamerkan fotoku dengan Boston di photobox.
"Terserah lo aja sih", Gita merebahkan diri ke kasur.
"Ditambah lagi, Titan juga sama Kayla kan", gue melihat jendela. Mengingat masa kecil yang selalu bersama Titan.
Tok tok tok...
"Masuk!", kataku.
"Zee, di bawah ada Boston, tuh!", ucap mama sambil membuka pintu.
Gue menatap Gita dan sesekali menaikkan kedua alis, lalu turun ke bawah.
"Hai Ton!", gue tersenyum manis.
"Eerr.. Hai", Boston mencari sesuatu, "Ini buat lo"
Boston memberiku sekotak cupcake dan 1 notebook.
"Ini untuk apa?",
"Happy 1 year 6 months, baby", senyum Boston mengembang.
"Alay banget sih, hahaha", gue mengambil 1 cupcake, "Nih ya, gue suapin, yummm"
"Ih apaan sih, kena pipi nih", Boston mengusap cream di pipinya dan mengambil segumpal cream di cupcake, "Ini 6 bulan", Boston mengambil 1 cupcake, "Ini 1 tahun"
"Ihh, jangan gitudongg", gue membuang semua cream dari Boston.
Kami tertawa bareng, makan cupcake bareng, tapi Boston bilang buka notebook-nya nanti aja.
"Byee", gue melambaikan tangan lalu membalikkan badan.
"Tunggu", Boston menarik tanganku.
"Kenapa?", gue membalikkan badan, "Mau kena cream lagi?"
"Zee.. Gue.. Gue mau hubungan kita berakhir. Sampai disini, 1 setengah tahun", Boston menundukkan kepala.
"Hah? Lo pasti canda", mata gue berkaca-kaca.
"Gue serius, lagipula.. Ngapain juga candaan gue nyakitin lo?"
"Tapi sekarang lo nyakitin gue!", gue mulai menitikkan air mata. Please, kenapa mata gue selalu basah?!
"Zee, gue gak maksud..", Boston memegang kepalanya dengan satu tangan.
"Gak maksud? Gue kira.. Sshit!", gue mejambak rambut pelan, lalu membanting pintu.
"Zee? Kamu kenapa?", teriak mama dari dapur.
"Gaada!", teriak gue. Gue mengambil sekotak cupcake dan notebook, "Jadi ini fungsi kalian? Pemanis di awal!"
Gue membuang kedua sampah itu. Lalu berlari ke kamar sambil mengusap air mata.
-----
HAI SEMUA!
MAKASIH YA UDAH BACA SAMPAI SINI^^
JANGAN LUPA, VOMMENT AND SHARE
LOVE AND KISS,
SYH