KookV Family (END)

Oleh rinjanikyu

378K 27.1K 5.9K

Some Chapter was privat so just follow. Kehidupan KookV setelah keduanya menikah. The Best Rank (03/08/2017)... Lebih Banyak

#1. Alasan Kau Mencintaiku?
#2. Istri yang Baik??
#3. Taehyung Hamil???
Vote VKook on WGM
#4. Pengecualian seorang Jeon Jungkook?
#5. Gym
#6. Sakit Kookie?
#7. Kucing dan Kelinci Bagian 1
#8. Kucing dan Kelinci bagian 2
#9. Baby?
#10. Bangkrut Kookie?
#11. Honeymoon Part 1
#12. Honeymoon Part 2 (Uang Saku)
#13. Honeymoon Part 3 (Barbbie Beach)
#14. Honeymoon part 4 (Back to Seoul)
#15. Tetangga baru
KookV on Music Bank SG
#16. Baby Jeon
#17. If You
Bonus Chapter 17
#18. Your gone
#19. Danger
Bonus Chapter 19
Warning!!!!
#20. Secret Message.
#21. Hiks
Promosi
#22. Pelukan.
#23. Kencan Buta.
#24. Tulus
New
#25. Dokter itu?
#26. Karena Pakaianmu!
KookV on DNA
#27. Barang berharga
#28. Reason
Bonus Chapter 28
#29. Hurt Kookie
Bonus Chapter 29
#30. Don't Leave Me
#31. Lost My Heart
Bonus Chapter and Voting:*
P
#33. Love me mom
#34. My Baby boo^^
#35. With You is My Happines:*
Hai hai
promo

#32. Wellcome The Key of Happines^^

6.4K 603 194
Oleh rinjanikyu

Votement yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*


oOo

Taehyung terdiam dengan mata berkaca saat netranya terfokus pada pamandangan menyakitkan di depannya.

Di depannya, terlihat beberapa orang yang tengah menimbun peti indah nan mungil berisi buah hatinya, putri kecilnya yang telah tiada.

Taehyung merasakan tangannya digenggam kuat oleh Jungkook--yang berdiri dibelakang kursi roda yang tengah dia duduki.

Taehyung paham, suami tampannya itu bermaksud untuk menguatkannya, saling berbagi rasa sakit untuk saling menyembuhkan.

Tapi.....ini sangat menyakitkan.

kalian tidak akan bisa mengerti, Jungkook juga tidak akan bisa mengerti. Dirinya kini adalah seorang ibu yang kehilangan bayinya untuk selamanya tanpa diberi kesempatan untuk mengasuh, atau bersama sang anak barang sebentar saja.

Tes!

Air mata Taehyung jatuh diatas telapak tangannya yang terbuka, dan si cantik itu langsung mengepalkan dengan kuat. Tidak, Taehyung merasa sangat sakit kini, dan jangan memaksanya untuk tersenyum seolah-olah semuanya baik-baik saja.

Biarkan dirinya berduka, toh itulah proses dalam hidup yang pasti pernah dirasakan semua orang bukan? yaitu kehilangan sesuatu yang berharga.

Biarkan Taehyung merasakan sakit yang menjalar keseluruh tubuhnya, agar dirinya belajar menghargai kebahagiaan, menghargai kebersamaan, agar kelak dirinya lebih siap dalam hidupnya.

Biarkan dia menangis, jangan hapus air matanya. Biarkan air mata itu membasahi seluruh tubuhnya, biarkan air mata itu menggenang. Karena air mata itulah yang akan membersihkan hatinya dari rasa sakit, dari penyesalan, dari amarah yang kini menyelimutinya.

Biarkan Taehyung menjadi manusia lemah saat ini, jangan memaksanya untuk  berdiri, karena dengan itu Taehyung akan sadar jika dia membutuhkan sandaran.

Biarkan dia mengetahui kebenaran yang seakan melemparnya ke neraka. Kebenaran yang membuatnya terpuruk. Agar perlahan dirinya bisa menerima kenyataan, lalu kemudian perlahan bangkit, dan mulai berjalan kedepan menyongsong kebahagiaan yang disiapkan Tuhan untuknya.

Ada orang bijak berkata, "Waktu akan menyembuhkan segala luka, merubah orang bodoh jadi bijak, orang jahat menjadi baik". Jungkook paham, paham betul akan kalimat yang pernah dibacanya itu, semua itu masuk akal bukan?

Waktu akan menyembuhkan luka yang kini mendera hatinya dan Taehyung, dan Jungkook tidak keberatan untuk menunggu saat itu tiba.

Tidak keberaran sama sekali jika itu untuk Taehyungnya.



***

Pemakaman bayi cantik yang diberi nama Jeon Inhyeon itu sudah selesai sejak 30 menit lalu.

Kini seluruh keluarga besar Jeon dan Kim berkumpul dikediaman Jungkook dan Taehyung.

Sementara sang empunya rumah tengah berada di dalam kamarnya. Keluarga tentu mengerti akan kesedihan yang keduanya rasakan, dan mereka mencoba paham situasinya kini.

Jungkook berjongkok di depan kursi roda yang tengah diduduki Taehyung.
Si tampan itu perlahan mengangkat kedua jemari Taehyung dengan lembut, dan Jungkook tersenyum miris--kala netranya melihat mata indah sang istri begitu kosong.

Jungkook kemudian mengecupi jari-jari lentik itu dengan lembut, jelas ada cinta yang tersemat, setiap kali dia mendekatkan bibir tipisnya pada jemari lentik Taehyung.

Jungkook mengerti jika Taehyung tengah terluka kini, karena dirinya juga merasakan hal yang sama.

Namun.......

"Tae, mau ikut menjemput baby jeon, hmm? Dokter Jung, bilang baby jeon sudah boleh pulang, karena uri baby jeon sudah tidak membutuhkan incubator lagi dia sudah stabil Tae, aku dan--"

"Bisakah aku tetap disini? A-Aku merasa lelah Kookie."

Jungkook terdiam mendengar pertanyaan Taehyung.

Ini?

Tapi setelahnya Jungkook berusaha untuk maklum, Taehyung baru saja pulih setelah operasi persalinan.  Tentu saja istri cantiknya itu lelah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?
Semuanya akan baik-baik saja bukan?
Taehyungnya akan kembali seperti semula bukan?

Ya, semoga.

Si tampan Jeon itu tersenyum. "Tentu saja, kau harus istirahat, baby juga tidak mau melihat mommy-nya sakit, kajja!"

Hup!

Jungkook menggendong Taehyung ala bridal, dan membawa tubuh yang kini ramping itu kearah ranjang keduanya, lalu membaringkan tubuh itu dengan lembut.

Chup~

"Istirahat ne, aku akan meminta eomma untuk membawakan makanan untukmu, " ucap Jungkook setelah dia mengecup bibir pucat Taehyung.

Tidak ada jawaban dari Taehyung, Jungkook justru melihat mata selentik bulu burung merak itu terpejam dengan raut lelah. Tidak masalah Jungkook paham.

Tangan kekarnya mengelus pipi Taehyung dengan lembut. "Aku mencintaimu Tae, kita akan melewati ini bersama, kita bisa berbagi rasa sakit bersama. Jangan lupa minum obatmu, ya? Umm, aku harus pergi sekarang karena baby jeon sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mommy cantiknya."

Chup~

"Saranghae," ujar Jungkook pelan setelah mencium kening Taehyung.

Hening, sampai Jungkook beranjak dan berjalan menuju pintu, hanya decitan pintu yang tertutuplah yang menjadi pertanda bagi Taehyung jika Jungkook sudah pergi.

Dan tidak butuh waktu lama, untuk melihat cairan bening yang bernama air mata itu, meluncur deras dari pelupuk mata Taehyung yang tertutup.

Si cantik itu semakin tergugu dalam tangisnya yang terdengar begitu pilu, tubuh rampingnya terbaring menyamping, dengan tangan yang meremat dadanya seolah disanalah sumber rasa sakit yang kini mendera dirinya.

"Mianhae, hiks... Mianhae. Kumohon maafkan aku, hiks... mianhae."

Hanya itu yang mampu Jungkook dengar kini, Jungkook hanya bisa bediri kaku membelakangi pintu yang sebenarnya belum tertutup sempurna.

Dan kini sitampan itu sangat paham jika Taehyung tengah berada difase terbawahnya.

Menghela napas sejenak, Jungkook mengusap wajah tampannya dengan kasar, matanya berkedip cepat berusaha menetralkan rasa panas yang tiba-tiba menggenang dipelupuk matanya.

Jungkook sadar, dia tidak boleh terpuruk ada baby jeon yang kini tengah menunggunya, dan ini kembali mambuat mood Jungkook membaik.

Dengan gontai kaki jenjang itu melangkah pasti menuju satu-satunya buah hatinya kini.

Buah cintanya dengan Taehyung.

Baby Jeon.


***

Bogum meletakan sebuket bunga mawar putih yang terbingkai indah diatas pusara dengan nama Jeon Inhyeon.

Ya, Bogum berjongkok dengan kaca mata hitam yang membingkai matanya, tidak ada orang lain disampingnya.

Dokter muda itu datang setelah pemakaman berakhir.

Bogum mengusap nisan yang terukir nama sang pemilik dengan lembut. "Aku, entah kenapa aku merasa bersalah. Hey nak, apa kau melihatku disurga sana? Bagaimana menurutmu aku ini? Kau tau, sebagai seorang Dokter aku dilatih untuk tidak memakai perasaan dalam mengambil keputusan, peluang adalah yang paling penting. Aku tidak akan berbohong jika aku merasa bersalah jika pasien yang kutangani tidak bisa kuselamatkan. Ck, meskipun aku tau dengan benar jika kematian ada ditangan Tuhan, aku tetap merasa bersalah."

Bogum menghela napas sejenak, kemudian menatap langit yang dihiasi awan mendung pertanda akan turunnya hujan.

"Aku merasa semakin gila saat melihat raut cantik eommamu yang kosong begitu mengetahui kau tiada. Kenapa kau tidak bertahan, eoh? Aku sudah berusaha membagi darah yang seharusnya untuk eommamu, aku berikan sebagian untukmu. Tapi, kenapa kau tetap tidak bertahan? Kau membuatku semakin percaya jika keajaiban itu tidak pernah ada. Jika kau bisa bertahan barang 20 menit saja, mungkin kami bisa mencarikan stok darah AB negatif dari Bank Darah, kau tau dengan kekuasaan yang dimiliki appamu, dia bisa menyelamatkanmu dengan itu. Tapi, kenapa kau tidak bisa bertahan. Lihat, kau membuatku seperti orang bodoh karena rasa bersalah ini. Aku minta satu hal, jangan biarkan eommamu terpuruk Jeon Inhyeonie, maafkan aku jika menurutmu aku bersalah, sungguh maafkan aku."

Hanya itu, dan setelahnya hujan rintik mulai menyapa Bumi dengan segala isinya, dan Park Bogum adalah satu dari sekian orang yabg membiarkan air hujan itu jatuh menyelimuti tubuhnya yang penuh dengan rasa bersalah itu.




***

Jungkook melangkah tegas kearah ruangan Dokter Jung, dan sitampan itu mengernyit kala melihat Jimin dan Yoongi tengah duduk didepan ruangan Dokter Jung.

"Kalian sedang apa, eoh?"

Grepp!

"Aku dan Yoongi hyung tentu saja mau menemanimu untuk mengambil baby jeonmu itu. Ya, itu juga jika kau mengijinkan," ujar Jimin sambil merangkul bahu kokoh itu.

Jungkook melihat kearah Yoongi seolah bertanya apakah itu benar, "Ne, apa yang dikatakan Jimin benar," ujar Yoongi santai.

Jungkook mengangguk paham. "Tentu saja aku sama sekali tidak keberatan, kurasa baby jeon akan senang melihat kalian berdua."

"Kajja, Kita masuk hyungdeul." 

Baru saja Jungkook dan Jimin melangkah, Yoongi mengintrupsi dan itu berhasil menghentikan langkah keduanya.

"Soal Taehyung yang tidak bersedia menjemput baby jeon, ku harap kau mengerti Jungkookie. Itu bukan masalah, Taehyung hanya butuh waktu, dia akan kembali menjadi Taehyungmu begitu melihat baby jeon, jangan terlalu bersedih akan hal ini," ujar Yoongi pelan, dan Jimin tersenyum seolah menyetujui perkataan sang pujaan hati, sambil menepuk bahu Jungkook ringan.

Sementara senyum Jungkook perlahan terkembang meskipun sangat tipis. "Ne, terimakasih banyak hyung, aku bahagia memiliki kalian, gomawo"

"Nah, sekarang ayo kita sambut baby jeon yang tampannya setara dengan ku itu, kajja!!!" ujar Jimin semangat.

"Idiot!"

"Hyung, aigooo... Yoongi Hyung tunggu aku."

Jungkook kini tertawa pelan untuk pertama kalinya sejak insiden hari itu.

Jungkook rasa dia harus berterimakasih pada Jimin dan Yoongi untuk hal ini.

***

Jantung Jungkook berdetak cepat, kala netranya melihat suster membawa bayi mungil dengan kain berwarna pink, yang bisa Jungkook pastikan itu adalah baby jeonnya.

Ugh, apa kalian pernah merasa gugup? Rasanya persis ketika dia berdiri di altar mengucapkan sumpah pernikahan bersama Taehyung dulu.

Perasaan bahagia nan hangat  tengah mendera hatinya ini, karena kini dia resmi menyandang gelar seorang Ayah.

"Ini tuan Jeon, bayi anda pulih dengan cepat, berat badannya bahkan sudah bertambah sejak 3 lalu, lalu dia sangat tampan, dan kami mengucapkan selamat untuk itu. Dan untuk putrimu kami turut berduka, dan maaf kami hanya bisa melakukan ini," ujar Dokter Jung ketika suster itu sudah berdiri dihadapan mereka dengan bayi tampan nan mungil didekapannya.

Jungkook menyalami Dokter Jung dengan raut tidak terbaca.

"Terimaksih banyak Dokter, aku mengerti, anda tidak perlu merasa bersalah."

Dan begitu suster itu menyerahkan bayi tampan itu pada Jungkook, maka saat itu juga Jeon Jungkook merasa begitu bersyukur.

Jungkook menunduk memperhatikan baby jeon yang kini memandangnya dengan antusias.

baby jeonnya sangat tampan bukan? Jungkook tidak bisa untuk tidak mengecup pipi gembil itu dengan lembut.

Chup~

Chup~

"Selamat datang jagoan daddy, dan terimakasih sudah bertahan sayang, daddy mencintaimu," bisik Jungkook ditelinga sang aegya.

Melihat itu Jimin maupun Yoobgi hanya bisa bersyukur, setidaknya baik Jungkook ataupun Taehyung mereka berdua memiliki alasan untuk bangkit, memiliki alasan untuk kuat, dan memiliki alasan untuk bahagia.

Alasan itu adalah baby Jeon.

Bayi tampan nan mungil yang kini tengah tersenyum pada sang daddy.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc.

Hay?
Gimana?
Ada yang kecewa sama chapter ini?

Hmm....gpp klo kalian merasa chapter ini gk sesuai, it's okey kok semua orang punya selera dan pandangan sendiri2 kan?

Dan aku tidak akan memaksa kalian untuk menyukai alur yang aku buat ini, so jangan dibaca klo gk sreg yah....nanti bepernya gk ketulungan lhoo....

Aku mau ngasih apresiasi dan mengucapkan terimakasih untuk Readers semua yg sudah berpartisipasi dalam voting ne:* terimakasih banyak aku udh baca semua kok, dan aku udh bls setiap akun yah:* sekali lagi terimakasih:*

Sekian yah, untuk chapter ini, aku harap sih kalian bisa nangkep pesan moral yang terselip disela2 kalimat2 tidak berfaedah itu yah.......

Intinya adalah "kematian itu adalah Takdir Tuhan, kita yang ditinggalkan boleh merasa bersedih, boleh merasa kehilangan, boleh menangis, boleh mengenang, boleh juga meratapi.

tapi jangan lupa untuk melihat kesamping, karena disana kalian akan melihat keluarga dan sahabat2 kalian tengah menggenggam tangan kalian untuk berbagi rasa sakit, untuk saling menyembuhkan. Tolong jangan abaikan mereka. Mereka melakukan itu karena mereka perduli.

Dan jangan lupa juga untuk melihat kedepan, karena disana kalian akan menemukan mimpi yang kalian cita-citakan, mereka berada depan kalian, penyemangat kalian berada didepan kalian, tujuan hidup kalian berada didepan kalian, kebahagian itu berada didepan kalian.

Jadi jika ingin berbahagia, maka terimalah rasa sakit itu, jangan lari atau menghindar. tapi setelah itu, bangkit lagi. katakan pada pada rasa sakit jika ini masih belum seberapa! Toh saat ini aku masih bisa bangkit, aku masih bisa berdiri, aku bisa berjalan, dan aku mampu berlari mengejar kebahagiaan yang Tuhan berikan pada setiap umatnya."

Jadi jangan berputus asa okey:*
"Love Yourself" kata BTS.

Karawang/2017/11/04.
By: rinjanikyu^^

And siyuuuu soon:*

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

72.3K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
213K 20.4K 27
Jk-27 tahun Taehyung- 17 tahun Kookv jangan salah lapak!! BOYS LOVE Rank #2.taejung 06072021 #5.taegguk 06072021 #3.vkook 06072021 #3.kookv 17072021...
456K 17.1K 26
KOOKV | IND | COMPLETED ✓ berisi cerita kookv ; vottom ✓ rated-m 18+ dan fluff yey ✓ jika dibawah umur, pikirkan kembali sebelum membaca:) tapi kala...
211K 15.3K 16
🔞 BxB area. Jungkook pelakor. Kemewahan, kekuasaan serta keluarga dan kekasih yang sangat mencintainya, tentu saja Kim Taehyung memiliki itu semua...