Alfa dan Karina (Sudah Ada Ve...

By queen_carol

546K 25.6K 585

Kisah tentang Alfaro dan Karina, yang penasaran silahkan di baca. Gak pakai sinopsis ya😊 More

1
3
5
11
13
17
19
21
24
promo ebook

15

34.5K 2.3K 33
By queen_carol

Alfaro terlihat sangat emosi sekarang. Dia bahkan meninggalkan Karina sendiri di rumah. Dia harus menyelesaikan masalah Cheril. Sebelumnya dia menyewa seorang detektif untuk mencari ayah Karina. Pria tua itu harus mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Alfaro akan memastikan pria tua itu tidak akan berbuat kejahatan lagi.

Saat Alfaro kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya,dia melihat Karina sudah tertidur. Alfaro mendekati Karina dan melihat bahwa Karina baru saja menangis. Terlihat dari jejak air mata di pipinya.

Alfaro menyentuh jejak itu dan bekas luka Karina. Karina pasti merasa sakit hati karena sikap Alfaro tadi tapi Alfaro juga tidak bisa mengontrol emosinya. Adiknya terluka dan sekarang mamanya sakit. Mamanya yang selalu ceria dan sehat sekarang sedang terbaring lemah.

"Bangun" kata Alfaro mengguncang pundak Karina.

"Ehmmm" Karina membuka matanya dan langsung terduduk saat melihat Alfaro sudah ada di depannya.

"Bersiaplah, besok pagi kita akan segera kembali ke London bersama mama papaku"

Hanya itu yang di ucapkan Alfaro kemudian dia pergi lagi meninggalkan Karina sendiri. Bukannya Alfaro membenci Karina hanya saja dia masih sangat emosi sekarang. Dia takut menyakiti Karina jika melihat Karina menjaga jarak darinya. Alfaro jenuh juga jika selalu melihat sikap Karina kepadanya. Karina hanya bisa diam, mengangguk, menunduk dengan wajah takut. Alfaro merasa dia bukan monster jadi dia tidak suka di pandang seperti itu oleh Karina wanita yang dia cintai dan wanita yang sedang mengandung anaknya.

Karina hanya bisa diam setelah melihat Alfaro pergi. Jujur, jauh di lubuk hatinya dia ingin Alfaro dekat dengannya walaupun terkadang keraguan melanda hatinya.

**
Semenjak menghilangnya Cheril semua menjadi tidak sama lagi. Sudah sebulan Cheril tidak ada kabar bahkan saat mereka mencari Jason, Jason terlihat tidak mengetahui kemana Cheril pergi.

Joyce menjadi sakit sejak itu dan Radit sangat terluka melihat wanita yang dia cintai bersedih dan sakit. Alfaro lebih merasa bersalah karena dia merasa telah gagal menjaga Cheril dan membuat mamanya sakit.

Alfaro menjadi lebih sering marah walaupun dia berusaha untuk tidak lepas kendali di hadapan Karina. Sebulan Alfaro menghindari Karina hanya karena tidak ingin menyakiti Karina.

Karina yang merasakan semua itu menjadi sadar bahwa sebenarnya dia membutuhkan Alfaro dan menginginkan Alfaro. Tidak ada lagi pelukan mesra dan kecupan dari Alfaro. Alfaro tidak tidur bersama Karina,dia memilih tidur di sofa.

Karina mengelus perutnya dan kembali menangis. Dia beranggapan bahwa Alfaro membencinya karena ayahnya. Karina benci dengan keadaan ini, dia benci karena dia harus menjadi anak pria jahat itu. Dia benci menjadi penyebab kesedihan sebuah keluarga yang bahagia. Ibu mertuanya sangat baik padanya tapi semenjak beliau sakit, Karina tidak bisa menemuinya karena dia terlalu lemah untuk di temui. Hanya anak-anaknya dan ayah mertuanya yang bisa masuk menemui mama mertuanya.

Karina juga terlalu malu mencoba untuk menemui ibu mertuanya. Dia malu karena dia beranggapan ini karena ayah jahatnya itu.

Terdengar pintu di buka dan saat Karina membalik tubuhnya terlihat Alfaro masuk dan langsung menyampirkan jasnya di sofa. Alfaro membuka kemejanya dan menggantinya dengan baju kaos santai. Setiap pulang kerja Alfaro akan ke rumah orang tuanya untuk menemani mamanya. Saat ini juga akan sama seperti kemarin. Alfaro akan pergi dan baru kembali saat Karina sudah tertidur.

Alfaro tidak menyapanya tapi tidak juga marah padanya. Tidak ada senyum disana seperti dulu walaupun Karina menolaknya. Karina yakin Alfaro sudah bosan padanya. Karina sadar mungkin karena dia yang terlalu tidak peka.

Karina menangis saat Alfaro kembali pergi. Karina rindu dengan Alfaro, sudah sebulan ini jarang mendengar suara Alfaro bahkan tidak ada pelukan. Alfaro memang masih peduli padanya terbukti dari kebutuhannya yang tercukupi. Alfaro juga sangat memperhatikan makanan dan minumannya.

Karina menghapus air matanya, dia tidak bisa seperti ini terus. Dia tidak boleh egois dan mengharap Alfaro yang harus mengerti perasaannya tapi dia harus bertindak jika dia tidak mau kehilangan Alfaro.

"Aku memang mencintaimu Alfa" bisik Karina pada dirinya sendiri.

**
Karina melihat jam di dinding kamarnya, sudah jam satu malam. Alfaro belum pulang dan Karina merasa khawatir. Dia harus berbicara dengan Alfaro malam ini juga.

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil Alfaro. Karina memejamkan matanya berpura-pura tidur.

Satu menit
Dua menit
Tiga menit
Lima menit kemudian baru Alfaro masuk ke dalam kamar.

Alfaro membuka pakaiannya dan hanya menggunakan celana pendek saja. Berbaring di sofa sambil menatap Karina yang tertidur.

Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Akhirnya Karina membuka matanya dan langsung beradu dengan mata Alfaro yang sedang menatapanya.

Karina tidak menunduk seperti biasa tapi menantang mata Alfaro. Alfaro terus menatap Karina yang merasa tertantang dengan tatapan Karina.

Karina bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati Alfaro. Dia duduk di atas meja di hadapan Alfaro.

" Alfa" panggilnya.

"Ehmmm" jawab Alfaro.

"Maukah kau melepaskanku dan membiarkan aku pergi menjauh darimu. Aku berjanji tidak akan menganggumu lagi" Karina berkata dengan nyaring dan lancar. Keberanian yang seharian ini dia kumpulkan.

Alfaro membesarkan matany. "Kau pikir aku akan setuju hah! Kau pikir aku akan melepaskan kau dan calon anak kita. Jangan harap nyonya Dimitri" Alfaro menekankan kata Dimitri agar Karina ingat siapa dirinya.

Karina terkejut dengan bentakkan Alfaro tapi dia tidak akan menundukkan wajahnya. Dia tidak akan takut karena dia sekarang tahu bahwa dia mencintai Alfaro jadi untuk apa dia takut dengan Alfaro.

Secara tiba-tiba Karina langsung duduk di pangkuan Alfaro dan memeluk Alfaro erat.

"Kalau begitu mengapa kau mengacuhkan aku? Mengapa kau menjauhiku? Apa kau bosan denganku jika memang benar lebih baik biarkan aku pergi. Kau tahu aku merindukanmu Alfa sangat merindukanmu" tangis Karina pun pecah. Dia menangis di pelukan Alfaro.

Alfaro terdiam sesaat tapi kemudian dia membalas pelukan Karina.

" Apa sekarang kau mengakui bahwa kau mencintaiku, kau tidak meragukanku lagi"

"Iya" jawab Karina mantap.

"Jangan buat aku begini Alfa aku mohon"

"Sstttt, maafkan aku sayang. Aku menghindarimu bukan karena marah atau bosan denganmu hanya saja aku takut lepas kendali di hadapanmu. Aku takut menyakiti fisik dan hatimu" jawab Alfaro.

Alfaro mengecup pundak Karina dan mengelus punggung Karina.

"Aku juga merindukanmu sayang"

Karina terus memeluk erat Alfaro. Dia tidak ingin melepaskannya karena dia sangat merindukan Alfaro. Dia lega karena sudah berani berbicara dengan Alfaro untuk menghilangkan kesalahpahaman di antara mereka.

**
Alfaro membawa Karina ke rumah orang tuanya. Karina ingin menemui ibu mertuanya.

Sesampainya di rumah mertuanya, Karina langsung menuju ke kamar mertuanya.

Hatinya sedih saat melihat ibu mertuanya terbaring lemah. Ayah mertuanya meninggalkan Karina dan ibu mertuanya berdua di kamar.

"Ma"panggil Karina.

Joyce melihat Karina kemudian tersenyum.

"Kemarilah nak" Joyce menyuruh Karina mendekat.
"Bagaimana kabar cucu mama? " Joyce mengelus perut Karina.

"Cucu mama sehat" jawab Karina.
"Mama masih sakit? "

"Mama gak sakit nak hanya capek saja"

Karina menangis kemudian dia langsung berlutut di hadapan Joyce.

"Maafkan Karina ma, maafkan papa Karina yang udah jahat banget pada keluarga mama. Karina mohon maaf ma" Karina menangis bahkan dia bersujud di hadapan Joyce.

Joyce terkejut melihat sikap Karina, dia tidak mau menantunya seperti ini.

"Bangun nak"

" Gak ma, mama harus janji untuk kuat dan sehat kasihan papa dan Alfa ma, mereka sangat mengkhawatirkan mama. Ayo ma bangkit semangat, Nana mohon ma" Karina menangis.

"Radit, Alfa" panggil Joyce.

Radit dan Alfaro masuk ke dalam kamar dan melihat Karina sedang bersujud sambil memangis.

"Bantu Karina bangun Alfa,mama gak mau Karina seperti ini" kata Joyce.

"Pa, maakan Nana dan ayah Nana ya" kata Karina.

"Bangun sayang, kenapa kau seperti ini sih" Alfaro mengangkat tubuh Karina dan menggendongnya.

"Alfa bawa pulang istrimu dan tenangkan dia" kata Radit.

Alfaro membawa Karina pulang.

"Alfa, aku mau minta maaf dengan mama dan papa" rengek Karina.

"Ssttt, diamlah Nana jika kau seperti ini terus aku akan marah dan tidak mau berbicara denganmu lagi" ancam Alfaro.

Karina langsung diam, dia tidak mau Alfaro mengacuhkannya lagi. Karina memeluk Alfaro tapi sambil menangis. Alfaro sakit melihat Karina seperti ini, ini karena tua bangka itu.
#
#
#
#
#
Maaf utk typo yg ada
By:queen_carol

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 411 9
Karya pertama jadi mohon dimaklumi atas segala kekurangannya🙏🏼 (21+) BIJAK DALAM MEMBACA!!!!! Sohyun itu wanita yang polos, nyatanya selama ini keh...
1.4K 241 8
Lee Jieun tidak pernah mengerti mengenai hubungannya dengan Jeon Jungkook. Entah keduanya saling membutuhkan atau malah saling menghancurkan. Tapi sa...
6.4K 812 23
Yuki, gadis yang punya ribuan cerita untuk disampaikannya lewat story ini. Kumpulan sepenggal cerita pendek tentang Ia.. Suara yang selalu berbicar...
820K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...