"Ah,, biarkan saja berkas itu. Kau urus berkas yang lain" ucap Drave dingin lalu beranjak dari tempat duduknya
Chelyn menatap bingung pada atasannya. Lalu bergerak meninggalkan ruangan Drave
Drave melirik Chelyn yang berjalan, tubuhnya yang indah dan kakinya yang jenjang dibalut dengan celana berwarna biru mampu membuat bagian tubuhnya kembali menegang
"Sial!! Aku harus bisa mengenyahkan bayangan wanita itu" umpat Drave mengepalkan tangan
Drave berjalan mendekati sebuah lemari kecil yang berisi beberapa botol wine
Drave meneguk habis wine dari botolnya, berusaha menjernihkan pikirannya karena hasrat yang begitu mendesak
Chelyn keluar dari ruangan Drave dengan kesal, banyak umpatan kasar yang keluar dari mulutnya
"Dia pikir dia itu siapa? Berani membentakku," Chelyn menghempaskan pantatnya di kursi yang empuk
Pria itu terlihat sangat kesal, saat dia masuk ke ruangannya tiba tiba. Dan wanita itu seolah tak terima karena kesenangannya diganggu Chelyn
Hasrat yang besar nampak di wajah pria itu, matanya menggelap karena gairahnya yang membara
Karena merasa lelah Chelyn membuka ponselnya, ada beberapa pesan masuk dari Gerald sahabatnya saat di Melbourne
"Bukankah saat ini masih jam kerja? Apa kau tidak tau jika saat jam kerja semua pegawai dilarang memainkan ponsel?" suara Drave yang dingin mengejutkan Chelyn
"Maaf pak" Chelyn meletakkan kembali ponselnya dan kembali menatap berkas dihadapannya
Chelyn kembali larut dalam aktivitasnya, dan begitu pula Drave. Ia juga larut dalam imajinasinya yang liar saat matanya menatap Chelyn
Rambutnya yang lembut diikat rapi dan sebuah jepit kecil menahan ikatanya. Drave berpikir, jika rambut itu terurai bebas di tubuh polos mereka
Suara deheman Chelyn membangunkannya dari lamunan, lantas ia berjalan meninggalkan meja Chelyn
Sekali lagi, Chelyn bingung dengan sikap atasannya
***
Jam di mejanya menunjukkan pukul 8 malam, dan semua berkasnya hampir selesai. Karena atasannya yang menjengkelkan itu meminta semua berkas ini selesai dan harus ada di mejanya pagi hari
"Akkhiiirnya.....!" Chelyn menyandarkan tubuhnya di tempat duduk, meregangkan semua ototnya
"Sudah selesai?" suara yang tajam membuatnya memekik kaget. Lagi lagi Drave mengejutkannya
"Sudah!" jawab Chelyn lelah
"Letakkan di mejaku, lalu kau bisa pulang" ucap Drave datar
Chelyn melangkah melewati Drave yang terus menatapnya. Tanggan nya penuh dengan berkas berkas kerjanya