"Pergilah!" wanita cantik itu terlihat sangat kesal, karena ia merasa sangat tanggung dalam hasratnya
Drave mengusir Jessy dari dalam ruangannya, lalu matanya terus menatap tajam gadis yang berdiri di depan pintu. Gadis itu terlihat takut, kakinya gemetar
Drave tak menghiraukan umpatan Jessy, karena mood-nya benar benar hancur hari ini. Dan semua itu karena gadis yang berdiri di hadapannya
"Katakan, siapa nama mu?" suara Drave benar benar tajam
"Che- chelyna Parker'' jawab Chelyn takut
"Parker? Apa kau tidak mendengar perintahku dengan jelas!" Chelyn menutup mata karena suara pria itu benar benar sangat membuatnya takut
"Ma- maafkan saya pak, tapi saya mengalami sedikit kesulitan tentang berkas itu. Dan saya mencoba menelpon anda, tapi tidak ada jawaban" jawab Chelyn gugup
"Kemarilah!" ucap Drave tajam
Dengan sedikit takut Chelyn melangkah mendekati meja atasannya
Chelyn berdiri tepat di depan Drave, hanya terhalang sebuah meja
Drave dapat mencium aroma lilac yang sangat feminim dari tubuh Chelyn. Dan sialnya membuat bagian dari tubuhnya mengeras
Drave berusaha menahan hasratnya yang kembali muncul. Ia merapatkan duduknya dan hal itu membuat rahangnya mengatup keras
Drave kehilangan fokus saat Chelyn menjelaskan isi dari berkas di hadapannya. Tatapannya mengarah ke bentuk tubuh Chelyn yang terbalut dengan pakaian kantor
Ia membayangkan jika tubuh polos wanita itu menggeliat dibawah tubuhnya. Mereka akan mencapai puncak kenikmatan dari gelombang gairah mereka yang membara
Drave juga membayangkan jika mereka akan menghabiskan malam mereka dengan banyak kenikmatan yang mereka capai
"Bagaiman pak?" tanya Chelyn setelah selesai menjelaskan masalah di dalam berkas itu. Tapi yang ditanya justru tak mendengarnya
"Pak.. Pak!" Chelyn menjentikkan jari beberapa kali