Brisbane, Sydney.
"Miss Parker!" panggil supervisor RG Comphany
Merasa namanya dipanggil, Chelyn masuk ke dalam ruang interview.
Chelyn merasa gugup, ia baru pertama kali datang ke salah satu perusahaan fashion terbesar di Sydney. Karena ia baru lulus bulan lalu dengan nilai IPK yang tinggi, jadi rektor menyarankannya untuk melamar di perusahaan ini.
"Kenapa kau ingin bekerja disini?" tanya supervisor yang mulai menginterviewnya.
"Karena saya rasa saya bisa bekerja dengan baik disini dan nilai IPK saya juga sesuai dengan persyaratan disini" jawab Chelyn semakin gugup.
"Apa kau sudah memiliki pengalaman kerja di bidang ini?"
"Saat saya masih kuliah saya pernah magang di perusahaan North fashion sebagai designer selama beberapa bulan" Chelyn mulai bisa mengatasi rasa gugupnya.
"Baiklah, melihat prestasi akademik dan surat pengalaman ini. Kamu diterima di perusahaan ini sebagai sekertaris direktur. Kau bisa mulai bekerja besok senin"
"Baik pak!" Setelah selesai, Chelyn pulang ke apartemen kecil yang ia sewa. Chelyn merasa senang ia ingin memberitahukan kabar ini pada Momy Watson.
Ia benar benar beruntung karena ia akan bekerja di RG Comphany , bagaimana tidak perusahaan fashion terbesar di Sydney. Bahkan perusahaan ini pernah menjadi sampul majalah TIMES Hollywood. Berkat rancangannya yang hampir menyamai Paris.
Omong omong soal pendidikan Chelyn, dia lulusan terbaik di Universitas Sydney jurusan Design fashion. Jadi gak salah jika supervisor langsung menerimanya.
Chelyn melangkah keluar gedung. Tapi seketika sebuah sedan berwarna putih hampir menabrak tubuhnya.
Chelyn memekik terkejut, wajahnya pucat pasi, napasnya tersengal sengal
"Hey! Apa kau tidak bisa menyetir? Bagaimana jika aku tertabrak, apa kau mau tanggung jawab?" Chelyn memaki keras pada pengemudinya
Lantas pengemudi sedan keluar dari mobil. Dengan setelan jas berwarna silver dan kacamata hitam yang menempel di mata. Hidung mancung dan garis rahang yang tinggi mempertegas jika pria itu adalah pria tampan dan kaya
Pria itu melepas kacamata dan menampakkan sepasang manik berwarna biru yang sangat indah
Chelyn pernah melihat pria itu, tapi dimana?? Bisiknya dalam hati
Sepasang mata itu kini menatapnya tajam, sangat tajam. Chelyn merasa sangat risih dengan tatapan pria itu
Chelyn balas menatap tajam pria itu, tangannya mengepal kesal. Dan sepatu dengan hak kecil ia hentakkan tepat di kaki pria itu
Saat pria itu mengaduh, dan Chelyn berjalan *ah bukan berjalan lebih tepatnya sedikit berlari* pergi