Typo 999+++
Jangan lupa vote n commentnya yah ;)
<•~•>
Tunggu Landon, sebentar lagi kau akan memilikinya secara utuh. Batin Landon lalu tersenyum kecil dan berjalan meninggalkan kamarnya.
.
.
.
Mentari pagi menyinari ruangan yang sebelumnya gelap, gadis yang sedang tertidur nyenyak jadi merasa terganggu karenanya. Ia menggeliat untuk merenggangkan badannya dengan mata yang masih tertutup.
Gadis itu terduduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan nyawanya dan menormalkan penglihatannya. Merasa sudah, gadis itu beranjak dari ranjang dan memasuki kamar mandi.
Selesai di kamar mandi, ia keluar dan baru memperhatikan setiap sisi kamar ini.
"Ini kamar siapa gila?" Kata Werlyn dengan bingung dan marah. Dengan cepat Werlyn keluar dari kamar yang lumayan besar ini.
"Ini penthouse?" Kata Werlyn monolog. Ia dapat melihat betapa besarnya setiap sisi di apartement ini. Oh penthouse maksudnya.
Gadis itu menuruni tangga dengan cepat sembari melihat sesekali ke bawah. Ia mendapati seorang lelaki yang sedang tertidur nyenyak.
Hari ini hari senin, seharusnya lelaki itu sudah harus siap bekerja, apalagi sekarang sudah jam 6 pagi.
Jam enam pagi... gumam gadis itu setelah melihat jam di dinding.
"Buset dah gue telat!" Kata Werlyn lalu berlari kembali ke dalam kamar dan membersihkan tubuh. Hal yang ia lupakan adalah ia tidak membawa seragamnya.
Akhirnya Werlyn keluar dari kamar mandi dengan bathrope putihnya. Ia merutuki dirinya yang begitu cerobohnya karena ia kesini tanpa adanya rencana, lebih tepatnya secara tiba-tiba.
"Kau sudah bangun?" Ujar lelaki yang sedang berjalan ke arahnya tanpa melihat ke arah Werlyn.
"Ya! Tutup matamu!"
Lelaki itu menaiki kepalanya, "oh, sorry not sorry."
"Kau akan kesekolah? Padahal seragam saja kau tidak membawanya." Ujar Landon dengan kekehan di belakangnya.
"Sebentar lagi akan mulai ujian kalau gue gak masuk sekolah, bisa-bisa gue ketinggalan pelajaran." Elak Werlyn lalu berjalan ke tas yang berisi baju dirinya, beruntungnya ia masih memiliki satu baju cadangan kalau tidak ia akan memakai apa hari ini.
Gadis itu memasuki kamar mandi dengan baju yang berada di tangannya. Setelah selesai, ia berjalan melewati Landon dengan santainya dengan tas perginya itu.
"Kau akan kemana?" Tanya Landon setelah melihat Werlyn yang dengan seenaknya melewatinya.
"Kenapa? Gue mau pulang."
"Oh..pulang aja, palingan gak ada orang di rumah lo." Kata Landon dengan santainya sembari memasuki kedua tangannya pada masing-masing saku celananya.
Lelaki itu melewati Werlyn dengan satu kedipan mata lalu meninggalkannya. Werlyn seakan membeku sebentar. Dia wink? Pikir Werlyn.
"What! Gak ada orang?" Kata Werlyn monolog. Dengan segera ia mengambil handphonenya itu lalu menelpon kedua orangtuanya itu.
Werlyn menutup telponnya saat mengetahui penjelasannya dari Anthony. Seketika ia merasa kesal dengan papanya yang dengan gampangnya menitipkan anaknya pada lelaki yang bahkan belum begitu dengannya.
Satu lagi, tidak biasanya Shofia akan membiarkan putrinya itu tinggal dengan seorang lelaki tanpa memiliki ikatan. Tapi sekarang ia menyetujuinya...why?!
Ada yang mau bergantian posisi denganku?
Mungkin saja wajah lelaki itu tampan tapi untuk sifatnya...big no!, sifatnya kebalikan dari wajah tampannya itu. Dia pemaksa dan sering mengambil keuntungan!
Oleh karena itu setelah mendengar kalau ia akan menginap disini selama beberapa hati kedepan, gadis itu sangat kesal. Meskipun baru beberapa hari ia sudah bersama, tidak menutup kemungkinan gadis itu tidak tau sifat buruk lelaki itu.
Suara deringan handphone trdengar jelas di kedua pendengaran gadis itu, dengan cepat ia mengambil handphonenya lalu menggeser tombol hijau untuk menjawabnya.
"Ya kenapa?" Tanya Werlyn sembari berjalan ke arah sofa di dekatnya.
"Gue gak bisa jelasin sekarang, besok aja pas di sekolah, gue izin hari ini gak masuk sekolah." Balas Werlyn
"Iya-iya nanti gue traktir lo besok."
"Hmm...okay gue tutup telponnya yah, bye." Kata Werlyn lalu menutup telponnya lalu beranjak dari sofa ke keluar kamar.
.
.
.
Akhirnya malam pun datang, dinginnya malam sangat terasa di kulit gadis yang sedang duduk menghadap ke jendela dengan lagu mellow yang ia putar pada handphonenya.
Oh jangan lupakan pemandangan dari jendela sungguh bagus, germerlap lampu malam dapat menaikkan mood gadis itu.
Akhirnya gadis itu menguap sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya, lalu lama-kelamaan gadis itu tertidur di sofa itu.
Setengah jam kemudian, seorang lelaki memasuki kamar Werlyn dengan baju tidurnya yang berwarna biru melihat gadis yang tertidur itu. Lelaki itu menyeringai kecil saat melihat gadis yang belum lama ini dapat merubah sifat irit bicaranya menjadi suka menjahili gadis itu dengan menggodanya.
Menggoda akan menjadi hobi barunya setelah gadis itu datang ke kehidupannya. Lelaki itu memperhatikan wajah Werlyn sembari tersenyum sendiri, matanya menelusuri wajahnya dari atas sampai penglihatannya jatuh ke bibir yang berwarna merah muda.
Benda itu sudah pernah ia cicipi, rasanya sangat manis. Mungkin untuk kedepannya lelaki itu akan mencobanya terus menerus, biarkan saja gadis ini akan marah padanya atau kesal padanya. Ia tidak peduli.
Setelah cukup lama melihatnya akhirnya Landon mengangkat tubuh Werlyn dengan pelan-pelan lalu membawanya ke atas ranjang berukuran king size itu.
"Cantik saat tidur namun kebalikan saat sadar." Kata Landon monolog lalu mendekatkan wajahnya ke gadis itu dan mengecup sekilas dahi Werlyn.
"Good night, my muffin." Setelah itu Landon lalu keluar kamar dan memasuki kamar di sebelahnya.
<•~•>
Udah chapter #7 nih suka gak?
Banyakin commentnya yah ;)
Aku suka baca comment kalian maupun kritik dan sarannya.
Thankyou guys;)
2017.09.28