Seishun Academy

By OYL_5555

26.1K 899 196

[Sequel Seishun High School] Sistem sekolah yang baru terkadang memaksa kita untuk beradaptasi atau memaksa k... More

1. New Rules
2. Dunia Baru
3. Kids Jaman Now
4. Kids Jaman Now II
5. Hmm...
6. BebNin
7. Adem, Alay dan Panda
8. MyLdy
9. 0-12-1 (Dibaca = Ori)
10. Sunday~
11. Unchhhh
Side Story : SisDesTa
12. Anniv
13. Q-Time
14. AnndthMchlle
15. Shani
16. Cute
17. Gracia
Random : Gak ada judul
Hehe
18. Lama tak berjumpa

Side Story : YurLy

568 18 0
By OYL_5555

YURIVA POV

Hari ini hari sabtu, dimana semua orang tengah beristirahat dari aktivitas selama 5 hari sebelumnya. Termasuk Aku, Tatang dan Meme. Kedua sahabatku dan bisa dibilang aku mempunyai hubungan spesial dengan salah satunya.

Oh iya, perkenalkan aku Zahra Yuriva Dermawan salah satu siswa kelas N yang merupakan generasi 4!

"Yur"

"Kenapa?"

"Kita ngapain disini?"

"Main"

"Kenapa malah ngobrol sama readers?"

"Cemburu ya?"

"Hmm"

Ngomong-ngomong kita baru di bukit, jalan jalan aja sih, refreshing. Kata Tatang, Kak Anin bilang disini emang asik banyak burung burungnya padahal bukan marga satwa atau hutan lindung.

Tapi kata Kak Melody sih disini emang tiap tahun pasti lepas beberapa ratus burung. Eventnya tiap Februari. Gak tau juga maksudnya apa bulan Februari. Hmm berarti bulan depan ya.

"Yuri!!!!"

"I-iya"

Bye, mau habisin waktu sama yang tersayang dulu~

YURIVA POV END

Wajah Lintang yang sudah memerah karena geram terhadap Yuri itupun di abadikan oleh Melati.

"Meme!!!" Teriak Lintang ketika flash tertangkap oleh pengelihatannya.

"Hehe" Melati terkekeh dengan tingkah sahabatnya ini.

Dengan perasaan yang kesal Lintang berjalan menjauh meninggalkan Yuriva dan Meme.

Yuri dan Meme hanya tertawa sambil berjalan mengikuti Lintang.

******

Setelah mengakhiri jalan jalan mereka, Yuri Lintang serta Meme langsung terduduk di kantin.

"Uuuu yang kepleset"

"Sakit tauu"

"Cini cini diobatin" Yuri langsung mencium pipi Lily membuat Lily terdiam.

Sementara keduanya tengah bermesraan Meme hanya bermain handphonenya. "Jadi nyamuk lagi gue"

"Haha mampus lu Me, salah sendiri ngikutin kita melulu!"

"Ye yang nyuruh gue ikut kan lu berdua. Kok jadi nyalahin gue sekarang" Meme bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh.

"Gara gara kamu" Lintang menyenggol bahu Yuri. "Kok aku?"

"Kan emang kamu" Lintang menyentil kepala Yuri lalu pergi meninggalkannya.

Yuri merengut kesal. Ia meraih tas pinggangnya dan mengikuti langkah Lintang.

******

Satu bulan berlalu..
Hal yang Yuri, Lintang dan seluruh siswi di Seishun kini telah datang.

Event Pelepasan 1000 burung.

Btw ini hoax ya gak sampe 1000 😂
Cuma 1 burung per 2 orang murid.

Pagi pagi sekali seluruh siswi dengan jaket lumayan tebalnya sudah berhamburan di lapangan belakang.

Sebelumnya para siswi sudah mendaftarkan diri mereka dengan pasangannya untuk mengambil jatah mereka atas 1 burung.

"Zahra Yuriva Dermawan" Yuri yang mendengar namanya dipanggil pun menarik Lintang yang masih kedinginan untuk beranjak dari tempat mereka.

Setelah menerima burung itu, Yuriva sibuk memegang burung dara berwarna putih itu. "Bagus ya burungnya kirain dara biasa kayak di rumah rumah gitu"

Lintang duduk memeluk lutut. "Dingin bangett" Ucapnya mengigil.

"Salah sendiri, udah tau lagi dingin dinginnya kenapa malah mandi"

"Kan biar wangi"

"Wangi wangi. Tapi malah beku kayak es" Yuriva tertawa sementara Lintang menatap kesal ke arah Yuriva.

Anin datang menghampiri keduanya. Ia datang bersama Michelle yang memegang burung dara yang hampir sama dengan yang dibawa oleh Yuri. "Lintang kedinginan?"

"Iya Ka"

"Sini Yur aku bawa daranya, kamu peluk Lintang ya. Atau aku yang meluk Lintan- Aduhh" Anin mengelus kaki kirinya yang baru saja ditendang oleh Michelle.

"Paaan sih Syel, sakit tau. Lagian aku cuma bercanda" Anin merengut kesal sambil menerima burung dari Yuri.

Melody masih sibuk memanggil satu persatu nama hingga akhirnya sampai di namanya sendiri.

Setelah kata kata dari Jiro-San. Akhirnya Melody menjadi orang pertama yang melepaskan burung dara yang kemudian terbang ke langit.

Yuri dan Lintang sama-sama mengenggam burung dara itu. Yuri memberi sebuah kalung kecil di kaki burung dara itu. Kalung berisi harapan keduanya yang telah terisi dalam sebuah kertas.

"Semoga semua harapan kita bisa setinggi terbangnya burung ini" Yuri tersenyum menatap Lintang. Lintang ikut tersenyum lalu keduanya melempar burung itu keatas.

Burung dara putih dengan kalung di salah satu kakinya kini telah terbang jauh.

Yuriva dan Lintang tersenyum menatap kepergian burung dara itu. Yuriva melepaskan tatapannya dan menatap gadis yang berada disampingnya.

"Would you be mine?"

Lintang tersenyum lalu mengangguk menjawab pertanyaan Yuriva. Keduanya lantas berpelukan.

"Uwww so sweet" Yuri dan Lintang terperanjat dan menatap kaget ke seseorang yang melihat mereka.

"Kak Anin, Kak Gracia apaan sih!!??"

"By the wy, bukannya kalian udah lama jadian ya?"

"Atau kalian berdua cuma pencitraan belaka"

"KEPO!!!" Yuri menarik Lintang untuk pergi dari kedua kakak kelasnya yang usilnya minta ampun itu.

"Ahhh jadi inget dulu awal jadian sama Michelle"

"Iya jadi inget dulu sama Cici Shani juga"

"Oh iya Gre" Anin menatap Gracia. Keduanya sama sama berjongkok daritadi.

"Apa?"

"Lu utang cerita sama gue!!"

"Apaan!! Enggak!!!" Gracia mendorong Anin membuat Anin jatuh ke tanah. "Gre!!!"

******

Kini 7 bulan sudah berlalu semenjak hari itu. Lintang dan Yuriva kembali datang ke tempat mereka melepas burung itu dulu.

Entah apa yang mendorong keduanya untuk hadir ke tempat ini. Mungkin alasan paling tepat adalah mereka rindu berjalan berdua seperti pagi ini.

Dan masih seperti dulu. Lintang memeluk dirinya sendiri akibat kebablasan mandi padahal ia tau bahwa hari ini sangat dingin. Hingga membuat Lintang terpaksa memakai jaket tebal serta syal dan juga kupluk berwarna merah. Berbanding terbalik dengan Yuri yang hanya memakai jaket tipis disertai syal.

Yuriva terkekeh melihat Lintang yang mengigil. "Udah lama loh aku bilang. Kamu tuh jangan mandi kalo mau keluar pagi pagi. Masih aja"

"Kamu kenapa gak ngingetin sih Yur!"

"Kok jadi nyalahin aku?" Yuri mencubit pipi Lintang. "Pipi kamu dingin.." Komentar Yuri sambil menarik Lintang dalam pelukannya.

Lintang memejamkan matanya menikmati pelukan Yuriva. "Apa kita sampai sini aja trus balik ke Asrama?"

Lintang menggeleng. "Nanggung" Lintang melepaskan pelukannya dan menatap ke depan. "Yuk" Lintang menarik tangan Yuri menuju ke puncak bukit.

"Yakin mau ke puncak?" Lintang menggeleng. "Kita ke tempat sebelum aku kepleset dulu"

Yuri mengangguk mengerti, kemudian mengikuti langkah Lintang. "Nariknya jangan kenceng kenceng atuh, sakit"

*****

Keduanya sudah sampai di dekat tempat yang mereka inginkan. Lebih tepatnya tempat yang Lintang inginkan.

Yuri meletakkan kepalanya di paha Lintang. "Huh.. Sekarang udah jam 7 aja. Padahal kayaknya baru 2 jam kita disini ya"

"Emang udah 2 jam" Lintang mencubit hidung Yuri. "Aku laper"

"Aku juga, tapi mager mau turun"

"Delivery aja" Yuri menoyor kepala Lintang. "Ngaco"

Tiba tiba beberapa burung dara putih datang menghampiri keduanya. Salah satu burung hingga di kursi tempat mereka duduk. "Loh Yur, itu kan"

"Woah masih ada!!" Teriak Yuri senang. Ia mendekatkan tangannya dan burung itu mendekati tangan Yuri dan hinggap disana.

Yuri mengambil kalung itu dan membacanya. "Yah ini mah bukan punya ku"

"Loh trus?"

"Punya kita!" Yuri mengecup pipi Lintang lalu kabur pergi meninggalkan Lintang sendiri.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

416K 30.7K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
57.1K 10.1K 29
kisah seorang jenderal yg di permalukan setelah kekalahan yg di alaminya. seorang jenderal agung pemimpin 300.000 pasukan di khianati hingga menyebab...
151K 14.9K 26
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
735K 58.9K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...