(SPToP) - Supernatural Powers...

Por AhmadRizani

3.7K 410 538

[Buku Awal dari SPW] Genre : Action, Code Name & Guild Pedia, adalah nama organisasi yang cukup terkenal di z... Más

Prolog Pembukaan
Special Form(CLOSED)
EPISODE - Manager Dan Pegawai Pedia
EPISODE - Tugas Di Mulai
EPISODE - Pertemuan Di Pelabuhan
EPISODE - Penyusupan Ke Kapal
EPISODE - Menuju Pertemuan
EPISODE - Perjalanan Yang Penuh Salju
EPISODE - Bertarung Di Dalam Badai
EPISODE - Bagian Barat Kota Ambush
EPISODE - Gadis Kecil Yang Dicari
EPISODE - Kejadian Yang Sebenarnya
EPISODE - Perangkap Zerocha
EPISODE - Warna Biru Ditengah Putih
EPISODE - Pertikaian Dingin
EPISODE - Florencia & Mia
EPISODE - Kekuatan Kepala Keluarga
EPISODE - Akhir Dari Kesedihan
EPISODE - Pergerakan Lawan
EPISODE - Bergerak
EPISODE - Sesuai Rencana..?
EPISODE - Serangan Di Pedia
EPISODE - Rosa Mengambil Tindakan
EPISODE - Mereka berkumpul
EPISODE - Topeng Cry
EPISODE - Johnny Sign
EPISODE - Balasan

EPISODE - Jas Hitam

148 18 9
Por AhmadRizani

[Author POV]

Deerrrrr!!

Mila-- gadis bersurai merah yang menjadi lawan Barron dan Hendra. Dia menembaki tempat berlindung mereka berdua, yaitu sebuah meja dapur.

"Ada steak.!" pekik Barron.

"Ini bukan waktu untuk itu..." marah Hendra.

Tring?!

Salah satu peluru hampir mengenai atas rambut Hendra, beruntung Kode Nama miliknya aktif secara otomatis.

"Keluarlah kalian berdua, sampai kapan kalian ingin tetap bersembunyi..." teriak Mila sambil tersenyum.

"Dasar gadis..." cibir Barron.

Barron akhirnya keluar, menangkis beberapa tembakan- disaat yang sama juga Hendra ikutan keluar, Hendra berlari ke tempat Mila, mengayunkan sabitnya horizontal. Mila melompat mundur ke belakang, matanya menangkap pedang Barron yang dilempar ke arahnya.

Trang...

Mila menembaki pedang Barron sebelum heavy manchigun -nya terpental. Tangan kanan Mila berdarah.

Barron dan Hendra kini berdiri di depan Mila, mereka mengepungnya. Saat yang sama pedang Barron kembali dengan sendirinya.

"Sekarang waktu kau yang harus menyerah, nona..." saran Hendra.

< SKIP POV >

Daar?!

Dinding--tembok ruangan yang berada di dekat wajah Aldert hancur terkena tinju tangan pria berambut pirang-- Goten-Sik.

Duag...

"Urgg?!" Aldert semakin menempel ke tembok ketika lutut kiri Goten-Sik menusuk perutnya.

"Menyerang tanpa tahu kekuatan lawan adalah keputusan yang bodoh..." bisik Goten-Sik.

Ia menarik rambut Aldert kemudian melemparnya ke belakang, jubah yang ia kenakan bergerak membentuk objek. Jubah Goten-Sik memukul perut Aldert dan mementalkannya ke tembok yang lain.

"Aku adalah Goten-Sik. Bos mafia Jas Hitam yang berkuasa di Makassar, kau tidak akan bisa mengalahkan Hard Cloak milikku dengan kemampuan 'membuat' itu..." kata Goten-Sik memperkenalkan dirinya, dan mengejek Aldert.

Aldert beranjak bangkit, dia menyeka darah yang keluar dari mulutnya.

"Jangan pernah kau hina kekuatan yang Rosa berikan kepadaku..." Aldert menatap tajam.

Maniknya berubah warna menjadi hijau.

Awakening Mode : Imagine Creator

Dari kelopak mata Aldert muncul tato hijau muda yang bergerak disekitar wajah dan berakhir di punggung, setelan yang dikenakan Aldert menutupi tato itu.

"Hmm? Apa itu??" tanya Goten-Sik. "'Awakening Mode'..?" bingungnya.

"Akan aku tunjukkan kekuatan yang kau ejek ini, yang sebenarnya sangat kuat sekali!" cetus Aldert dingin.

Hologram garis-garis perak bermunculan di depan dan samping Aldert. Mata kanan Aldert bergerak cepat menatap hologram perak itu, sebuah gambar pedang tercipta disana.

Illustrator Hologram : Absolute Sword

Hologram yang ada dikanan Aldert pecah seperti kepingan kaca, lalu berkumpul kembali dan membentuk sebuah pedang berwarna putih yang memiliki permata hijau dan gambar akar atau syaraf di matanya.

"Pedang? Untuk apa benda ketinggalan zaman itu??" tanya Goten - Sik dengan senyuman mengejek.

Albert mengambil pedang itu lalu melesat sampai tiba-tiba telah berada di depan musuhnya, Goten-Sik tersentak ke belakang. Ia menyeringai.

"Bodoh..." batinnya.

Jubah miliknya bergerak ke depan menghalau Aldert.

"Kau tidak akan pernah bisa menembus pertahananku..." batin Goten-Sik begitu meremehkan.

Swush... Crash!?

Wajah Goten-Sik memucat. Ia segera melompat menjaga jarak, perut kirinya tertusuk oleh pedang Aldert sedangkan jubahnya robek.

"B-Bagaimana b-bisa? Uhuk, Uhuk.!" tanyanya terbatuk darah.

"Apa kau tidak mendengar 'kalimatku' tadi? Aku bilang 'Absolute'. Punyamu cuma 'Hard' sedangkan milikku adalah 'Absolute', tentu... Akulah yang menang!"

"S-Sial..."

Brruk!!

Goten-Sik tersungkur di depan Aldert sambil bersimbah darah.

Drap... Drap...

"Paman Aldert!" panggil Hendra yang menyelonong masuk.

"Buat terkejut saja..." batin Aldert kaget.

Tato hijau muda itu kembali ke mata Aldert sebelum Hendra melihatnya.

"Hendra, panggil polisi setelah itu kita pergi..." perintah Aldert, Hendra mengangguk lalu pergi.

Aldert memunculkan tali merah darah dan mengikat Goten-Sik menggunakan tali tersebut.

< Barron & Mila POV <

Barron melepaskan tali yang mengikat kedua lengan Mila, sontak saja itu membuat Mila bertanya - tanya.

Sebelum Mila bertanya, Barron duluan menjawabnya.

"Pergilah. Adikmu pasti mengkhawatirkanmu... Mila Wartawati." ucap Barron.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Mila kepada Barron yang berjalan menjauh.

"Lain kali amatilah ruangan yang ada diseberang kelasmu..." cetus Barron menjauh.

Bola mata Mila melebar. "J-Jangan - jangan kau?!" kalimat Mila tercegat.

"Sampai Jumpa di sekolah, sekertaris..."

< Author POV >

"Haaaah..." Hako mendengus kasar membuat Audi tertawa geli.

"Hako, kau seperti paman-paman saja..." kekeh Audi bercanda, tapi tidak dilayani oleh Hako.

Keheningan terjadi sebentar.

"Au--- Kak Audi..."

"Hmm??"

"Ini misi yang mudah ya?"

"Ya.."

< Aldert & Hendra POV >

Hendra berlari pelan ke depan Aldert yang telah menunggunya di persimpangan koridor.

"Paman Aldert, aku sudah memanggil polisi..." lapor Hendra.

"Bagus. Sekarang tinggal menunggu Barron dan menyusul Shaker..."

Pada saat bersamaan Barron datang, seorang diri.

"Hah? Mana Gadis itu??" tanya Hendra kaget.

"Maaf..." ucap Barron menggaruk kepalanya.

Aldert tersenyum. "Biarkan. Yang penting kita selamat..."

Aldert, Barron dan Hendra berlari santai keluar dari kapal yang merupakan markas kelompok mafia bernama Jas Hitam ini. Mereka berhasil keluar, dan sesampainya di sana mereka dikejutkan oleh tumpukan anggota Jas Hitam yang tak sadarkan diri.

Mereka 'berserakan' dimana, bahkan ada yang 'berenang'.

"Kalian sudah selesai?" tanya Shaker dengan pokerface andalannya.

Aldert mengangguk mengiyakan, lalu mereka menjauh dari pelabuhan. Berita tertangkapnya bos mafia Jas Hitam--- Goten-Sik menguasi siaran pada malam itu.

Menandakan misi Pedia di Makassar selesai.

"Maaf!" seru Hendra menunduk. "Aku berjanji tidak akan melakukan hal berbahaya dan tak bertanggungjawab ini," lanjut Hendra sangat menyesal.

"Itu sudah wajar..." cetus Barron. Urat syaraf muncul di pelipis samping Hendra.

"Hahaha... Aku harap kau menyesal. Ini juga berpengaruh padamu Barron!"

"A-Aku juga!?" pekik Barron setelah mendengar kalimat Aldert.

"Dasar tak tahu diri..." bisik Hendra mengejek.

Shaker menghela nafas lelah saat melihat kedua pemuda di depannya berkelahi, lempar-terima ejekan.

"Haaah... Merepotkan!"








































Preview Next EPISODE

Audi : Kenapa kami tak tampil??!! *ngamuk*

A : W - Woi (-_-)

Audi : KENAPA??? *meraung*

Hako : *menyumbat mulut Audi*

A : Terimakasih Hako X_X

A : Baiklah. Disini ane mau mengumumkan jika di EPISODE berikutnya adalah giliran Audi dan Hako. Berikan semangat ^~^

All : Yee!!

Shaker : Sampai Jumpa di EPISODE berikutnya....

Kuruyamin, Rai_Kagame, HeyRainShakers

Seguir leyendo

También te gustarán

865K 75.5K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
1.5M 78.3K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
2.3M 120K 75
Ini gila, benar-benar gila. Bagaimana mungkin jiwa seseorang yang tertidur setelah dipaksa mencari pasangan tiba-tiba sudah pindah ke raga orang lain...
684K 43.3K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...