Kath POV
Saat ini aku sedang bermain bersama Emmet, lebih tepat nya aku sedang menemani Emmet bermain. Geraldine sedang kerja, dirumah cuma ada aku, Emmet dan beberapa pelayan lain nya.
"Mommy" panggil Emmet menyadarkan lamunanku
"Kenapa sayang"
"I miss daddy" jawab nya sambil berjalan mendekati ku
Dasar anak ini, belum juga ditinggal sehari sudah bilang kalau dia kangen Geraldine, dasar.
"Kangen daddy hmm? Daddy nya kan lagi kerja cari uang buat Emmet"
"Tapi Emmet kangen daddy" jawab nya lagi sambil memanyunkan bibirnya itu.
"Emm gimana kalo Emmet temenin mommy buat belanja susu Emmet sama nanti kita beli ice cream"
"Okeyyy, Emmet mau ice cleam" jawab nya senang
"Mommy bilang sama daddy kamu dulu ya"
Ya karna Geraldine bilang kalau aku mau kemana-mana sama Emmet harus izin sama dia dulu, merepotkan bukan? Ya memang.
Aku membuka aplikasi whatsapp ku dan mengirimi pesan ke Geraldine.
Tidak lama dibalas oleh nya, cih lihatlah dia! Walaupun dia tidak ada disini, dia tetap menyebalkan.
Aku memegangi pipi ku yang memanas ini. Entah kenapa sekarang ini aku jadi sering deg-degan, apa aku sakit jantung? Aish Kath pikiran macam apa itu?
*********
Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju supermarket dengan Emmet dan pastinya dengan Geraldine juga.
"Mommy nanti janji ya beliin Emmet ice cleam"
"Iya sayang"
Aku melirik Geraldine dan melihat dia tersenyum, senyum nya astaga, kenapa dia kalau tersenyum terlihat sangat tampan. Apa yang aku pikirkan? Kenapa belakangan ini aku selalu terpesona dengan Geraldine? Apa aku mencintai nya? Aish Kath yang benar saja? Aku suka dengan seorang Geraldine? Ya aku akui dia memang tampan, tapi kalau mencintai nya? Emm sepertinya tidak.
Aku sudah sampai di supermarket, dan saat ini aku sedang mencari barang-barang apa saja yang harus dibeli, sedangkan Geraldine mendorong troly nya.
Deggg...
Aku seperti melihat ibu tiri ku itu.
Sedang apa dia disini? Ditempat susu bayi? Aku berjalan mendekati nya.
Ternyata benar itu adalah ibu tiri sialan ku itu.
Aku bersikap seperti biasa, mengambil benerapa susu untuk Emmet, seperti nya dia belum menyadari keberadaan ku.
Aku berjalan menjauh dari tempat susu itu dan mendadak berhenti karna ucapan tante-tante itu.
"Sudah lama tidak bertemu Erlina Kathleen Kwanny"
Aku membalikan badan ku untuk berhadapan dengan nya.
"Maaf, anda siapa?"
Aku lihat dia terkejut dengan perkagaan ku, tapi dengan cepat dia menutupi ekspresi terkejutnya itu.
"Kamu lupa sama mommy sayang"
"Cih! Mommy? Saya tidak punya mommy seperti anda jalang"
Geraldine yang mengerti situasi ku saat ini, menghampiri ku.
"Dia siapa sayang?"
Aku melihat kearah Geraldine "dia? Dulu dia pembantu dirumah aku"
"Kurang ajar kamy Kath!" jawab tante-tante itu kesal
"Jangan panggil nama saya! Saya tidak sudi anda memanggil nama saya"
"Jadi kamu sekarang sudah ketemu cowo baru? Dia kaya? Pinter juga kamu ya nyari cowo nya"
Aku diam tidak menanggapi perkataan nya, aku mengepalkan tangan ku kesal.
Sungguh saat ini aku ingin menyumpah serapah jalang satu ini, tapi disini ada Emmet, aku tidak mau Emmet mendengar nya.
"Kenapa tidak menjawab? Benar kan kamu sudah di pakai sama orang ini" kata nya lagi sambil menunjuk Geraldine dengan tatapan matanya itu
"Jaga mulut anda ya, saya tidak sejalang anda, jangan samakan saya dengan anda"
"Jelas kita sama lah sayang, aku mommy kamu"
"Mommy saya cuma satu, dan itu bukan anda!"
"Ah iya mommy kamu yang gila itu ya...
Belum dia menyelesaikan kata-katanya itu aku menampar pipi nya itu
"Jangan pernah menyebut mommy saya gila! Dan jangan pernah muncul lagi dihadapan saya, saya muak melihat muka anda yang seperti ondel-ondel itu! Permisi"
Setelah berkata seperti itu aku pergi meninggalkan nya.
Kalian penasaran kenapa orang itu menyebut mommy aku gila? Ya memang mommy aku gila dan saat ini dia dirumah sakit jiwa, lebih tepat nya jalang itu lah yang membuat mommy gila. Mommy tidak bisa menerima kenyataan kalau daddy selingkuh dan menikah dengan jalang itu, dan kondisi mommy sekarang makin parah setelah dia tau kalau daddy sudah meninggal. Kehidupan ku sungguh dramatis bukan? Kenapa tuhan memberikan cobaan seperti ini kepadaku? Sangat sulit untuk menjalani ini semua.
********
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dan aku belum bisa tidur. Aku berjalan menuju balkon kamar ini dengan hati-hati takut membangunkan Emmet dan Geraldine.
Aku berdiri di pinggir balkon merasakan angin malam ini, aku memejamkan mata ku, sampai ada yang memeluk ku dari belakang.
"Kenapa?" tanya Geraldine yang tiba-tiba datang dan memeluk ku itu
"Kenapa apanya?" tanya ku balik.
"Kenapa kamu ga cerita kalau mommy kamu masih ada? i mean kenapa kamu ga cerita apa yang terjadi sama mommy kamu"
Aku diam, tidak menjawab. Aku meneteskan air mata ku, entah kenapa kalau disinggung soal orang tua aku menjadi cengeng seperti ini, Geraldine membalik kan badan ku agar berhadapan dengan nya, dan dia menghapus air mata ku.
"Besok kita jenguk mommy kamu ya"
Aku menatap mata nya dan menganggukan kepala ku, dia membawa ku kedalam pelukan nya, bukan nya berhenti nangis aku malah menangis makin kencang. Geraldine makin mengeratkan pelukan nya dan mencium kening ku
Aku menenggelamkan kepalaku di dada nya itu, sungguh aku merasa sangat nyaman di pelukan Geraldine saat ini.
Hai hai haiiiiiii
Maaf baru update hehehe, gimana cerita nya? Gajelas ya? Jelek ya? Yaudahlah ya maafkan penulis amatiran ini hehehe.
Jangan lupa vote sama comment nya gaes, comment kalian berarti banget buat aku❤ comment kalian penyemangat aku eaaa😂
See ya next part❤❤