Jungkook memang tidak diragukan dalam memainkan games apapun,karena itu ia memenangkan seluruh games yang tadi Ia dan Yugyeom mainkan.
Mereka berdua berjalan menuju restoran lain. untuk mengisi ke kosongan perut mereka. Setelah mereka menemukan tempat kosong,Yugyeom bertugas untuk memesan makanan,dengan alasan karena Jungkook yang mentraktirnya.
Mereka berjalan keluar untuk mencari restoran steak. Karena Jungkook sedang ingin makan itu katanya.
Setelah sampai di restoran mereka segera duduk ditempat yang kosong dan memesan makanan
"Hey kau ingin apa Sir?" Yugyeom berakting bak pelayan restoran dan memberikan buku menu pada Jungkook
"Emm,aku ingin steak tenderloin dan minumnya lemon tea,belikan dessert juya gyeom ah" ujar Jungkook sambil merapihkan pakaiannya yang terlihat kusut sehabis bermain game tadi.
"Ah baiklah,aku sama saja denganmu" setelah itu Yugyeom memanggil witers dan Jungkook memberikan kartu yang biasa digunakan untuk membayar secara tidak langsung.
Jungkook melihat lihat keadaan sekitar. Namun tidak ada yang menarik,jadinya ia fokus kembali dengan benda persegi yang sering disebut handphone.
.
Setealah selesai makan. Jungkook pun segera keluar untuk pulang kerumah. Begitu juga dengan Yugyeom, dia sudah pulang. Karena rumahnya dan Jungkook beda arah.
.
.
.
.
.
.
"Noona,sehabis ini kita akan kemana?" Jimin bertanya kepada wanita yang berada di depannya itu. Ngomong ngomong, mereka sudah selesai dari acara makannya. Maka dari itu Jimin berinisiatif bertanya pada Yoongi.
"Emm,sepertinya langsung pulang saja,Eomma ku sudah menungguku,maaf ya" dengan itu Jimin bisa bernafas lega,karena ya mereka masih canggung bukan.
"Tidak apa apa noona,kalau begitu mau pulang sekarang?" Jimin bertanya lagi namun dijawab gelengan halus dari Yoongi.
"Maaf Jimin,aku akan dijemput supir pribadi orang tuaku,jadi kau pulang duluan saja tidak apa kan?" Yoongi memasang muka bersalahnya.
Tanpa mereka ketahui ada sepasang mata elang yang memperhatikan mereka dan mendengar semua pembicaraan merea,seseorang itu hanya menampilkan smirk andalannya dan tetap fokus pada objek penglihatannya.
"Ah begitu,tidak apa noona,aku bisa pulang sendiri,kalau begitu aku duluan,sampai jumpa dan terima kasih noona" Jimin berdiri untuk berpamitan pulang.
"Ah baiklah,hati hati dijalan ne,iya sampai jumpa lagi Jimin" balas Yoongi.
Setelah itu Jimin berjalan keluar dari restoran untuk kembali ke rumahnya. Ah Jimin aku berdoa agar kau selamat dari amukan Taehyung.
"Sepertinya actingmu bagus" suara berat dari belakang mengagetkan Yoongi. Sementara orang itu lansung duduk didepan Yoongi.
"Kau?!" Suara Yoongi naik oktaf,orang didepannya itu telah membuatnya kaget
"Kenapa? Kau terkejut?" Tanya seseorang itu dengan suara berat khasnya.
"Tentu saja. Kau membuatku kaget.. KIM NAMJOON BODOH!" Maki Yoongi pada seseorang yang bernama Kim Namjoon itu.
"Heyhey,aku ini supir pribadimu jadinya?" Tanya Namjoon meledek wanita itu
"Aish,kau ini,kalau aku bilang aku bersama mu bagaimana? Kau bodoh kadang kadang" tangan Yoongi reflek menoyor kepala laki-laki itu. Sementara laki-laki yang diperlakukan seperti itu hanya menatapnya datar.
"Iya iya,kau menang,kalau begitu mau kemana kita tuan Puteri?" Tanya Namjoon gombal,membuat Yoongi merona hebat.
"Emm,nonton! Aku rasa ada film yang bagus kemarin" semangat Yoongi membuat Namjoon terkekeh kemudian mengacak rambut hitam sang kekasih.
"Yasudah,lets go baby" ajak Namjoon pada Yoongi
.
.
.
.
.
Sementara Jimin,Ia meruntuki sikap pelupanya. Ia lupa kalau Ia punya janji dengan Taehyung tadi pagi. Ia menepuk dahinya terus menerus sambil bergumam "bodoh" Tanpa henti. Ia juga ingat karen Taehyung menanyakan keberadaanya. Saat itu juga Ia ingat dengan janji dia meminta Taehyung untuk kerumahnya dan menemaninya.
"Hey jangan terus ditepuk kau bisa bodoh" suara yang Jimin kenal membuatnya berhenti dari aktivitas menepuk dahinya.
Laki-laki yang Jimin kenal sedang berada di depannya. Laki-laki yang super menyebalkan-menurut Jimin.
"Apalagi?" Tanya Jimin langsung,tidak ingin berbasa basi dengan laki-laki aneh-menurut Jimin.
"Tidak ada apa apa,aku hanya ingin pulang" jawab laki-laki itu. Jimin memperhatikan penampilan laki-laki dihadapannya itu.
"Kau dari mana?" Tanya laki-laki yang melihat Jimin berjalan seorang diri.
"Habis makan" jawab Jimin cepat
"Dengan siapa?" Tanya nya lagi membuat Jimin bingung.mau apa sebenarnya.
"Apa penting bagimu?" Omongan pedas itu meluncur otomatis dari mulut Jimin.
"Ya,sangat penting. Makannya aku bertanya" jawab laki-laki itu lagi.Jimin hanya mengendikan bahunya,lalu berjalan lagi. Namun langkah ia terhenti saat laki-laki yang menggangunya itu menahan langkah kakinya.
"ADA APA JEON JUNGKOOK!" Tidak tau kenapa Jimin malah jadi menaikan intonasinya itu.
Sementara orang yang bernama Jeon Jungkook itu terkekeh pelan
"Hey santailah, aku hanya penasaran" jawab nya jujur
"Dengan Yoongi noona. Puas?!" Setelah mengucapkan itu Jimin berjalan lagi namun lagi lagi langkahnya terhenti.
"Apa lagi?" Tanya Jimin lebih lembut. Ia capek dari yang kasar sampai halus laki-laki dihadapannya itu tidak pergi- pergi. Padahal Jimin ingin pulang.
"Temani aku jalan. Aku tidak ada teman" pinta Jungkook pada Jimin. Jimin hanya melihat Jungkook tajam.tapi itu tidak menakutkan.
"Aku mohon,aku ingin nonton film,tapi tidak punya teman" jelas Jungkook. Jimin hanya menatap laki-laki itu kemudian menangguk pasrah. Bukan karena ia mau. Tapi ia hanya ingin saja menemaninya. Mungkin ia pikir setelah ini laki-laki itu tidak akan menganggunya.-berdoa saja Jimin hahaha
Jimin sudah mengirim pesan permintaan maaf kepada Taehyung. Ia berjanji sebagai gantinya, besok ia akan meneraktir Taehyung makan dikantin. Jimin yakin pasti Taehyung memaafkannya.
Jungkook dan Jimin berjalan menuju halte bus untuk pergi ke bioskop.
"Terima kasih" Jungkook tiba tiba mengucapkan itu pada Jimin. Jimin menengok ke arah Jungkook lalu tersenyum kecil.
"Untuk?" Tanya Jimin berpura pura tidak tau
"Mau menemaniku nonton,tenang saja aku yang meneraktirmu" ucap Jungkook sambil menepuk nepuk dadanya bangga.
"Memang seharusnya seperti itu. Kau yang memaksa ya kau harus meneraktir" Jimin membalasnya dengan nada yang sedikit sewot membuat Jungkook tersenyum.
"Kau seperti orang gila tersenyum seperti itu" Jimin sempat melihat Jungkook tersenyum. Kalau boleh jujur. Jimin sangat menyukai senyuman Jungkook. Tampan menurut Jimin.
Setelah sampai di halte bus mereka duduk untuk menunggu bus datang.
"Kenapa kau mengajak ku?" Tanya Jimin bingung,sambil menengok kearah Jungkook meminta jawaban.
"Hanya ingin,kenapa?, Kau tidak mau?" Tanya Jungkook melihat kearah Jimin yang sedang melihat kearahnya pula. Jimin langsung memutuskan pandanganny dari Jungkook
"Sebenarnya tidak. Tapi aku mau menemanimu dengan syarat kau tidak boleh mangangguku" pinta Jimin di jawan gelengan oleh Jungkook
"Mana bisa seperti itu. Kau itukan orang yang ku suka" ledek Jungkook
"Dasar gila" baru juga Jimin ingin pergi karena omongan Jungkook namun dia ditahan oleh Jungkook.
"Aku bercanda. Kau itu kan calon pendampingku-jk sunbaeku. Jadi mana bisa seperti itu" kilah Jungkook. Ia hanya tertawa sedikit dengan hayalan yang ia pikirkan tadi.
Tidak lama busnya datang dan Jungkook langsung menarik tangan Jimin untuk segera masuk ke dalam bus. Jimin yang kaget langsung menepis tangan Jungkook yang menariknya.
"Jangan asal tarik,aku bisa jalan sendiri" jawab Jimin sambil naik bus mendahului Jungkook. Padahal ia seperti itu hanya untuk menghilangkan rona merah diwajahnya akibat perlakuan manis Jungkook.
Sementara Jungkook lagi lagi hanya terkekeh melihat sikap tsundere Jimin. "Kau sangat menggemaskan. Lihat saja sebentar lagi kau akan menjadi milik ku seutuhnya Jeon Jimin" setelah mengucapkan itu Jungkook menyusul Jimin naik bus.
.
?
.
.
!
.
.
.
.
.
End!!
Hehe;)
Tapi boong. Ini masih tbc.
Maaf ya jarang up. ini di draft dari kapan tapi baru sempet hehe. gimana siyok gak tau Jikook honeymoon ke Jepang? aku mah seneng BANGET . dah ah bacot.
vomment juseyo<3