TOGETHER (✔)

By Linzylee

5K 341 160

Some day, we'll reach that place With the same heart just like always We'll be looking at each other with a s... More

1. Fever : Will you always be with me?
2. Good Bye stage : We'll Waiting for you
Stronger: I'm tired!
Out of Line : How Are You?
4. At The End : On Stage

3. My Love : Talk to me

622 47 11
By Linzylee

'Let me hold your hand, baby'

*****

Musim dingin datang lagi, menandakan satu tahun berlalu sejak laki-laki itu meninggalkan panggung kebanggaannya. Park Chorong menyaksikannya, waktu yang mengubah segala hal sejak saat itu. Gadis dengan rambut pirang tersebut menjadi saksi nyata atas semua yang terjadi kepada laki-laki itu, semua yang berubah disekitar mereka. Tidak terlalu menyakitkan, namun tetap menyesakkan.

Chorong menarik selimut lembut yang jatuh ke lantai untuk menutupi laki-laki yang terlelap di salah satu sofa ruang kerjanya. Musim dingin tidak pernah menjadi sahabat baik laki-laki itu, jadi Chorong selalu memastikannya hangat dan nyaman, tidak ingin membiarkan demam menyapanya lagi. Mereka sudah sejauh ini, melakukan segala hal untuk membuatnya menjadi lebih baik dan jatuh sakit akan membuat segalanya hancur. Ia tidak ingin melihat bagaimana mata laki-laki itu penuh dengan keputusasaan lagi. Terlalu menyakitkan.

Secara perlahan Chorong melangkah menjauhi sofa, tidak ingin gerakan sekecil apapun mengganggu tidur laki-laki itu. Ia lebih memilih berdiri didekat jendela ruang kerjanya. Dari sana ia dapat melihat butiran salju yang turun perlahan menutupi jalan-jalan dibawahnya. Fokusnya jatuh pada bangku kecil yang berada disebrang restorannya. Melihat bagaimana salju mulai menutupi seluruh bagian bangku tersebut membuatnya menggali kembali ingatannya tentang masa lalu. 2 tahun lalu, ketika pertama kalinya ia menyapa laki-laki itu.

Nam Woohyun. Laki-laki bodoh yang ia lihat duduk di bangku kecil yang berada disebarang restorannya. Saat itu salju juga sedang turun, tidak lebat, namun hanya orang bodoh yang akan berkeliaran tanpa pakaian hangat. Nam Woohyun melakukannya, menjadi orang bodoh yang duduk di bangku kecil tersebut saat salju turun dan tanpa menggunakan pakaian hangat.

Chorong masih mengingatnya dengan baik ketika para karyawan di restorannya berdiri didekat jendela dan membicarakan seorang laki-laki bodoh yang duduk diluar tanpa peduli hawa dingin yang menusuk. Chorong yang saat itu baru saja turun dari lantai dua, tempat kantornya berada, langsung menghampiri mereka untuk menegur karyawannya yang sibuk berbicara satu sama lain disaat jam kerja.

"Sampai kapan kalian akan berdiri disana dan terus berbicara?" tanya Chorong dengan nada kesal.

"Mianhae bos."

Para karyawan langsung membubarka diri. Chorong mendekati jendela, tempat dimana para karyawannya berdiri beberapa menit yang lalu. Merasa penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan, Chorong coba melihat sekeliling restorannya dan kaget melihat laki-laki yang duduk kursi kecil di seberang restorannya tanpa mengenakan pakaian hangat.

"KIM SAEHAN!"

Chorong memanggil salah satu karyawannya. Seorang laki-laki jangkung dengan lap ditangannya datang menghampirinya. "ye bos?"

"Pinjamkan aku mantelmu dan bawakan segelas kopi hangat, cepat."

"ne..."

Beberapa menit selanjutnya, laki-laki yang dipanggil Kim Saehan tersebut datang membawa mantel dan segelas kopi hangat. Chorong dengan cepat mengambilnya dan berjalan keluar restoran setelah mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Apa kau gila?" ujar Chorong setelah berdiri didekat laki-laki itu.

Laki-laki itu mendongak, memperhatikan Chorong yang tengah berdiri dihadapannya. Masker putih menutupi mulut dan hidungnya, hanya mata jernih laki-laki itu yang dapat dilihatnya dengan jelas. Mata yang mentapnya kosong. Chorong dapat melihat betapa kesepiannya laki-laki itu dari matanya.

"Harusnya kau menggunakan pakaian hangat jika kau berada diluar ruangan."

Tidak ada jawaban. Chorong merengut mendapati laki-laki itu tidak membalasnya.

"Setidaknya katakan sesuatu karena aku berniat baik untuk meminjamkanmu mantel dan membawakanmu kopi hangat." Chorong mendengus sebal sambil meletakan mantel yang dibawanya ke pangkuan laki-laki itu.

Segala sesuatunya akan menjadi adegan dramatis jika laki-laki itu menolak pemberiannya. Namun nyatanya, laki-laki itu mengenakan mantel tersebut tanpa mengatakan apapun dan menyesap kopi yang dibawa Chorong tanpa malu-malu. Chorong kembali mendengus melihat kelakuan laki-laki tersebut.

"Kau masih tidak ingin mengatakan apapun?"

Laki-laki itu kembali mendongak, menatap Chorong dengan mata jernih yang jauh lebih baik daripada tatapan kosongnya tadi.

"Kau bisu?" tanya Chorong.

Laki-laki itu menggeleng.

"Kenapa tidak ingin bicara?"

Laki-laki itu diam.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Kau bisa pakai ini untuk mengatakan sesuatu..." Chorong menyodorkan hp yang ada di saku mantelnya.

"Buka pesan dan tulis namamu disana."

Laki-laki itu mengambilnya, kemudian mengetik sesuatu selema beberapa detik. Setelah selesai, ia menunjukan isi pesan yang ia ketik ke Chorong.

"Nam Woohyun?" gumam Chorong saat membaca tulisan yang diketik laki-laki tersebut.

*****

Saat itu Chorong berfikir bahwa di dunia ini laki-laki yang bernama Nam Woohyun tidak hanya satu, dan tidak mungkin Nam Woohyun yang ada dihadapannya saat itu adalah Nam Woohyun dari Infinite yang begitu ia kagumi. Namun takdir benar-benar ingin bermain dengannya. Laki-laki itu adalah laki-laki yang sama dengan gambar laki-laki di poster-poster yang menghiasi dinding kamarnya. Nam Woohyun dari Infinite.

*****

"Namamu Nam Woohyun?"

Laki-laki itu hanya mengangguk pelan sambil menyesap kopi hangatnya.

"Woohyun-ssi, udara semakin dingin di luar, bagaimana jika kau mampir ke restoranku?" Chorong coba untuk menawarkan dengan maksud baik. Di luar ruangan memang terlalu dingin, bahkan ketika kau mengenakan baju hangat sekalipun.

Laki-laki itu meletakan cup kopinya dibawah bangku kecil tempatnya duduk. Isi cupnya sudah kosong. Kemudian laki-laki itu mengetik sesuatu di ponsel Chorong yang masih ada di genggamannya dan menunjukkan kembali isinya.

"Tentu saja Woohyun-ssi, restoranku sangat hangat, kau bisa beristirahat disana."

Woohyun mengangguk cepat mendengar jawaban Chorong. Entah kenapa melihat cara laki-laki itu mengangguk membuat Chorong gemas. Laki-laki itu bertingkah seperti anak kecil yang ditanyakan 'apakah kau mau mainan dan manisan?' dan dijawab dengan anggukan antusias yang kekanakan.

Chorong terkekeh kecil sambil mengulurkan tangannya kearah Woohyun yang langsung disambut dengan cepat. Suhu dingin tangan laki-laki itu langsung menembus sarung tangan Chorong, sepertinya sebentar lagi laki-laki itu akan membeku jika Chorong tidak cepat membawanya masuk ke ruangan hangat.

*****

Dan kelanjutan dari potongan ingatan itu adalah ketika ia mengajak Woohyun beristirahat di kantornya. Itu adalah kenangan yang tidak terlupakan. Ketika pada akhirnya Woohyun membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. Chorong ingin tahu bagaimana ekspresinya ketika ia melihat Nam Woohyun yang selalu dipujanya berada dihadapannya. Nam Woohyun dari Infinite!

Kenangan itu terus berlanjut ke hari-hari berikutnya. Sejak pertemuan pertama mereka, Nam Woohyun selalu menyempatkan diri mengunjungi restoran Chorong ketika memiliki waktu senggang. Entah apa yang membuat mereka menjadi begitu dekat. Seiring berjalannya waktu Woohyun mulai membuka dirinya, bercerita banyak hal kepada Chorong, dan mengeluhkan hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman dan aman.

Chorong mulai tahu mengapa tatapan kosong menghiasi mata Woohyun ketika pertama kalinya bertemu. Laki-laki itu kesepian karena member lain memiliki jadwal, sementara dirinya hanya diminta tinggal sepanjang waktu di dorm dan sendirian. Pihak agensi mengatakan bahwa ia tidak dalam keadaan baik dan mengosongkan seluruh jadwalnya selama lebih dari dua bulan. Hal itu membuatnya merasa sendirian. Dan hari ketika ia duduk di bangku, di depan restoran Chorong, adalah hari dimana ia merasa bosan dan memilih kabur dari dorm tanpa mengenakan pakaian hangat.

Setelah itu Woohyun terlalu sering jatuh sakit, sistem kekebalan tubuhnya menurun tanpa diketahui penyebabnya. Dokter memintanya bed rest dan vakum dari dunia hiburan hingga diketahui penyebabnya. Pihak agensi menyetujui permintaan dokter, mereka benar-benar mengosongkan seluruh jadwal Woohyun tanpa memberikan alasan kepada Inspirit. Selama kurun waktu satu bulan setelah keputusan agensi, segala sesuatu tidak berubah menjadi baik, Woohyun jatuh ke dalam depresi berat setelah itu. Kejadian dimana Woohyun tiba-tiba pingsan adalah puncak dari segala masalah selanjutnya.

Pihak agensi menyatakan Woohyun tidak memperpanjang kontrak dan memilih keluar dari Infinite setelah kontrak 7 tahun mereka selesai kapada media. Itu adalah keputusan agensi dan keluarga Woohyun tanpa persetujuan Woohyun. Woohyun terlalu keras kepala dan dalam keadaan depresi berat untuk di ajak diskusi dengan baik. Woohyun mengetahui segalanya setelah dipulangkan ke rumah keluarganya. Ibunya mencoba berbicara dengan Woohyun, dan Woohyun sempat marah namun pada akhirnya menerima dengan enggan.

*****

Chorong mengingat segalanya dengan baik. Tidak ada yang berjalan dengan baik setelah mini konser menyedihkan yang diadakan oleh pihak agensi untuk perpisahan Woohyun. Segala sesuatu dilakukan pihak agensi, keluarga Woohyu, Infinite dan Chorong untuk membuat Woohyun merasa lebih baik. Namun untuk menyembuhkan Woohyun membutuhkan waktu yang lama. Selain fisik, psikis Woohyun juga dalam keadaan buruk. Jadi selama satu tahun Woohyun menghabiskan waktunya untuk menjalani trapi dengan psikiater dan menjalani rawat jalan untuk memperbaiki kesehatannya yang tidak stabil.

*****

"uuuh..."

Chorong berbalik setelah mendengar suara Woohyun mengeluh. Laki-laki itu sedang mengucek matanya dengan perlahan, membuat Chorong tersenyum maklum. Setidaknya selama satu tahun ini, Chorong selalu menemani Woohyun, dan tidak ada yang berubah dari laki-laki itu. Nam Woohyun tetap menggemaskan dan kekanak-kanakan.

"Bagaimana tidurmu, Woohyun-ah?" Chorong berjalan mendekatinya.

"Lebih baik."

"Aigo, uri Woohyun semakin membaik." Goda Chorong sambil mengecek suhu tubuh Woohyun dengan menempelkan telapak tangannya pada kening Woohyun. "Suhu tubuhmu normal."

Woohyun mengangguk dengan bibir cemberut, "berhentilah menggodaku, Rongie."

"Eiiiiiii aku tidak menggodamu, sayang. Berhentilah cemberut..." Chorong terkekeh kecil.

"Kau semakin menyebalkan!"

"Ne, dan kau semakin cute."

"YAAAA!!!" Woohyun berseru kesal. Chorong kembali terkekeh, menggoda Woohyun adalah kebiasaan menyenangkan yang selalu ingin ia lakukan. Laki-laki yang menjadi kekasihnya sejak 6 bulan terakhir itu benar-benar mudah digoda, dan Chorong merupakan salah satu orang yang sangat suka menggoda Woohyun.

"Hahahaha... oke oke maafkan aku."

"Aku benar-benar membencimu."

"Aku tau kau mencintaiku, sayang."

"Berhentilha memanggilku dengan sebutan menjijikan itu."

"Kau pacaraku, kenapa aku tidak boleh memanggilmu sayang?"

"Itu terdengar sedikit bodoh."

"Berhentilah bertingkah malu-malu seperti kau bocah SMA, kau terlihat sangat menggemaskan."

"YA! Ku katakan berhentilah menggodaku. Seharusnya itu tugasku sebagai laki-laki."

"Siapa bilang hanya laki-laki yang boleh menggoda."

"Terserah kau saja."

Woohyun kembali membaringkan tubuhnya di sofa, kemudian membalik tubuhnya membelakangi Chorong dan mengangkat selimutnya hingga kepala. Chorong terkekeh melihat bagaimana cara kekanakan Woohyun ketika merajuk. Jika sudah seperti ini, Chorong butuh waktu lama untuk membuat Woohyun mau berbicara lagi padanya. Chorong sudah biasa, mau bagaimanapun laki-laki kekanakan ini merupakan kekasihnya, dan Chorong sangat mencintainya.

"talk to me, baby." Bujuk Chorong sambil menarik selimut yang menutupi kepala Woohyun.

Chorong tersenyum maklum begitu melihat Woohyun bernafas teratur dengan mata terpejam. Kekasihnya tertidur lagi, mungkin pengaruh obatnya belum hilang.

"Sleep well, Woohyun-ah." Chorong mengecup bibir Woohyun dengan singkat sebelum memperbaiki letak selimutnya dan memilih meninggalkan ruangannya untuk membiarkan Woohyun tidur dengan nyenyak di sofa.

Chorong tidak akan merasa keberatan untuk merawatnya dan menjaganya sebelum ia harus membagi Woohyun dengan Inspirit sebentar lagi. Pihak agensi memintanya kembali lagi dengan Infinite. Mau tidak mau, Chorong harus mendukungnya dan membiarkan Woohyun membagi perhatiannya ke para fans yang sudah menunggu lama untuknya. Chorong juga tidak sabar melihat kekasihnya kembali ke atas panggung.

Nam Woohyun akan terlihat lebih hidup diatas panggung.

Nam Woohyun akan terlihat lebih bersinar dengan light stage yang menyirami tubuhnya.

Aku benar-benar menunggu untuk melihatnya kembali bernyanyi, di atas panggung, dan bersama dengan member Infinite yang lain.

Cr.  Woorongrls

Hai!!!  Ku pikir makin lama ff ini makin gaje hehehe, jadi ku putuskan akan posting satu part lagi setelah ini dan menutup cerita ini ヽ(´▽`)/

Dan satu lagi, mungkin ff transparence gak bisa aku posting malam ini, aku lagi ngerjain tugas yg harus di kumpulkan besok pagi, mungkin kita bisa ketemu di ff  Transparence besok malam atau lusa malam, aku usahain part 2nya benar-benar di posting minggu ini (*^_^*)

Have a nice dream semua

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 117K 62
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
359K 29.8K 56
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.4M 19.4K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
30.2M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...