✅ A Missing Part

By Audeer

6.6M 300K 1.1K

[COMPLETE] "No great love ever come without great struggle" Kendra Damaris (23), anak tunggal dari sebuah ke... More

Prolog
Chapter 1 - It's Me
Chapter 2 - Damar Airlines
Chapter 3 - Must be Crazy
Chapter 4 - Vacation
Chapter 5 - Fiancé
Chapter 6 - Bad Habit
Chapter 7 - A Question
Chapter 8 - Airport
Chapter 9 - Double Date?
Chapter 10 - Bad intention
Chapter 11 - Waiting for you
Chapter 12 - By your side
Chapter 13 - Stuck in my head
Chapter 14 - Our Wedding
Chapter 15 - Edward
Chapter 16 - Gin and Tonic
Chapter 17 - High Line
Chapter 18 - Canada
Chapter 19 - Aaron's Secrets
Chapter 20 - Trauma
Chapter 21 - Another side
Chapter 22 - Perfect Breakfast
Chapter 23 - Don't Care?
Chapter 24 - Day Without You
Chapter 25 - Bad News
Chapter 26 - In a Dream
Chapter 27 - Just a dream
Chapter 28 - Australia
Chapter 29 - Because of you
Chapter 30 - Call
Chapter 31 - Aurora
Chapter 32 - Junior?
Chapter 33 - Jealous
Chapter 34 - Twin
Chapter 35 - Don't Leave Me
Chapter 36 - Tasya
Chapter 38 - Clinic
Chapter 39 - Ambitious
Chapter 40 - Told you
Chapter 41 - Between us
Chapter 42 - Next to you
Chapter 43 - Marco
Chapter 44 - New Jersey
Chapter 45 - New Jersey (2)
Chapter 46 - I Need You
Chapter 47 - Say Sorry
Chapter 48 - Be my Friend
Chapter 49 - Olivia's Birthday
Chapter 50 - Nostalgia
Chapter 51 - News
Chapter 52 - Shooting star
Chapter 53 - New Job
Chapter 54 - Luxury
Chapter 55 - Jeremy
Chapter 56 - Reason
Chapter 57 - Art Gallery
Chapter 58 - Protective
Chapter 59 - Regret
Chapter 60 - Treasure
Chapter 61 - Cold
Chapter 62 - Spring
Chapter 63 - Leave
Chapter 64 - I'm Ready
Chapter 65 - Get lost
Epilog
Thankyou
Edisi Kangen

Chapter 37 - Back to you

82K 4.1K 2
By Audeer

[As Poppy and Kendra in media]

Author's POV
Belum sempat berkata 'halo' Kendra sudah dengan cepat menyahut, "Aar, Aaron! Poppy...Poppy, dia, tadi dia..." Suara Kendra terdengar bergetar dan panik.

"Ada apa? Hey! Kau dengar aku? Kau dimana sekarang, Ken?" Tanyanya panik. Ia memberikan isyarat kepada Tasya, menandakan ia harus pergi ke tempat yang disebutkan Kendra barusan.

"Biar aku mengantarmu, mendesak bukan? Mobilmu masih di bandara!" Sahut Tasya yang ikutan panik.

Aaron hanya mengangguk-angguk, ia benar-benar ingin segera kesana melihat sendiri apa yang terjadi.

Sesampainya di rumah sakit yang berjarak tidak jauh dari club, Aaron dan Tasya segera berlari ke dalam ruangan yang sempat disebutkan oleh Kendra. Wanita itu cerdas, meskipun panik, ia masih dapat berpikir jernih dan segera menyebutkan secara lengkap dimana keberadaannya.

Kendra mendongak, mata sembapnya langsung memandang kearahnya saat pintu yang sedikit terbuka. Kendra terlihat sangat kacau, sangat kacau. Pakaian yang ia kenakan bahkan sangat tipis tanpa jaket di cuaca sedingin ini, matanya sembap, seperti habis menangis hebat.

Aaron melangkah dengan cepat meraih wanita itu dalam dekapannya. Hatinya ikut sedih melihat kekacauan wanita satu itu.

Tasya hanya menatap keduanya dari ambang pintu, ia baru saja melihat kejadian langka seperti ini. Si dingin itu sangat perhatian kepada wanita yang disebut Kendra. Apa hubungan mereka sebenarnya?

Benaknya muncul banyak pertanyaan sebelum melihat wajah Kendra dengan jelas.

"Poppy, aku kira dia kenapa-kenapa..." keluh Kendra terisak. Kebenciannya kepada pria yang sedang memeluknya ini lenyap begitu saja.

"Dia akan segera sadar," Ucap Aaron, ia mengecup dan mengusap kepala Kendra dengan pelan.

"Hmm?" Kendra melepaskan pelukan itu, tiba-tiba saja matanya tertuju kepada Tasya yang masih berdiri diambang pintu.

Saat melihat dengan jelas wajah Kendra, Tasya tersentak kaget, mereka pernah bertemu sebelumnya. Belum lagi Kendra adalah bintang terkenal, tidak heran lagi jika Aaron memang punya hubungan semacam itu dengannya, "Err, aku ingin pamit, Aaron aku duluan ya!" Teriaknya dengan senyuman kecil.

"Tunggu, kau, wanita cantik di bandara itu, bukan?" Tanya Kendra. Ia menyeka air matanya dengan sapu tangan yang baru saja ia terima dari Aaron.

"Masuklah, Tasya. Kalian saling kenal?" Tanya Aaron.

Keduanya mengangguk serentak.

Melihat raut wajah Kendra, Aaron yakin, kepala kedua wanita itu pasti sedang dipenuhi oleh banyak pertanyaan, Aaron merangkul dan menarik Kendra lebih dekat.

Keduanya sama-sama terkejut untuk alasan yang berbeda.

Aaron berharap, Tasya bisa mengerti setelah apa yang ia lihat tentang dirinya dan Kendra.

Tasya berdiri mematung disana. Bukan hanya terkejut, ia bahkan tidak sanggup berkata-kata lagi. Ia merapatkan bibirnya yang tadinya sedikit terbuka, melemparkan senyuman paksa.

Sedangkan Kendra, ia terus bertanya-tanya apa memang semua yang ia lihat sewaktu itu hanya salah paham?

Setelah berkenalan secara langsung dengan Kendra, ia segera pamit dan meninggalkan ruangan itu. Kini ia bisa menebak apa yang tadi akan Aaron katakan, saat berada di Luxury.

Dapat dipastikan, wanita cantik berambut merah itu akan menangis hebat setelah meninggalkan bangunan itu jauh-jauh.

"Poppy!!!" Suara teriakan itu membuat keduanya terkejut.

Luke datang bersama dengan bantingan pintu yang keras setelah mendengar berita tentang kesalahan yang terjadi disalah satu acara masak. Poppy diminta menjadi bintang tamu mengajar masak kepada sekelompok anak-anak, tapi acara itu malah berakibat fatal.

Poppy mengorbankan dirinya sendiri menyelamatkan salah satu anak yang terjebak api di studio. Banyak kerugian yang harus ditanggung, tapi untungnya Poppy baik-baik saja.

"Poppyyy!!!!" Teriaknya lagi.

"Tenanglah, Luke. Dia akan baik-baik saja!" Ucap Aaron sambil menyambut kedatangan pria berkulit hitam itu.

Siapapun yang mendengar berita itu pasti akan terkejut. Poppy yang terbilang cukup beruntung, wajahnya tidak apa-apa. Hanya luka bakar di lengan dan pingsan karena menghirup asap berlebihan. Diluar sana, Poppy sang penyelamat sedang menjadi berita hangat.

Mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit. Meninggalkan Luke yang sedang mengucap-ucapkan kata-kata manis untuk Poppy yang bahkan masih belum siuman.

"Aku melihat kalian berciuman," Ucap Kendra tiba-tiba, ia berjalan pelan memakai jaket milik Aaron yang sedikit kebesaran untuknya.

Aaron mendongak, "Kau tidak pulang karena itu?" Tebak Aaron. Ia berjalan pelan, berusaha menyamakan langkah kakinya dengan langkah kecil Kendra.

"Tidak!" Dustanya.

"Benar begitu?" Ledek Aaron sambil terkekeh.

Ucapan Aaron ada benarnya, tapi untuk berkata jujur kepada Aaron, ia juga sangat malu sudah bersikap begitu kekanak-kanakan. Padahal Kendra juga biasa melakukan adegan ciuman ketika sedang ber-shooting.

"Tidak juga," Jawab Kendra.

Keduanya tertawa, lalu melanjutkan cerita, meluruskan apa yang sebenarnya menjadi kesalahpahaman keduanya, sambil menunggu kepastian kondisi Poppy.

Menurut Kendra, Aaron jadi orang yang lebih hangat setelah kecelakaan salah satu pesawat Damar Airlines.

TBC
👑

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 52.8K 28
(COMPLETE) "Untuk pelayanan sesungguhnya, kau tidak perlu membayar" Sahla harus tetap mempertahankannya, sebagai pelayan kafe untuk membiayai kehidu...
1.1M 60.5K 28
#VianoTheSeries Albert Darrance Legger, lelaki yang selalu berjalan lurus tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya. Seorang CEO Viano Retail dengan kep...
2.5M 38.4K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
2M 207K 54
[ SUDAH TERBIT, DAPATKAN DI TOKO BUKU ONLINE ] #ProjectCelebrity-02 Savanna tiba-tiba saja mendapat sebuah DM instagram dari Romeo Aldrian, seorang a...