akhirnya tiba dimana reza harus pamit karena sudah waktunya untuk pergi ke Belanda. mereka berpelukan tidak relaa melepaskan satu sama lain. mereka masih ingin bersama, membagi kasih, menikmati waktu untuk bersama.
bintang pun merasa hal sama, bahkan dia merasa khawatir, sejak semalam dia sulit tidur karena memikirkan reza. bagaimana nanti dia disana? bagaimana kalau ada yang mendekatinya? bagaimana kalau dia lupa sama bintang? banyak sekali pertanyaan yang tersimpan di hati bintang. sikap yang memang ada dikala harus berpacaran jarak jauh.
"sayang, sampai disana langsung email aku ya, jangan menghilang?!" bintang meminta dengan tatapan yang sedih.
"iya sayang, segera setelah aku sampai langsung aku kabari ya?!, kamu jangan telat makan ya tau sendiri kamu kan punya penyakit lambung! kamu harus dengerin apa kata orangtua kamu ya selama aku ga ada disamping kamu, pokoknya kamu harus jaga diri, pulang kerja minta jemput bapak saja jangan sendirian, kamu suka sekali melamun soalnya" kata reza panjang
"iya sayang, aku akan menajga diri aku untuk kita nanti. asal kamu tau aku sangat mencintai kamu melebihi apapun, aku sudah mencintaimu saat kita kuliah, aku mencintaimu setiap hari mulai dari dulu sampai dengan seterusnya, aku akan menunggu kamu sampai kamu kembali dari Benlanda" bintang lagi - lagi berurai air mata
"aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu. aku akan segera kembali dan mengabari kamu. kamu harus tunggu aku di sini, tempat dimana kita sekarang berpijak. oke sayang?! aku pergi dulu. kamu jaga diri baik - baik ya. i love you sayang" reza berpamitan
"i love you too mas, kamu harus cepat kembali ya, belum juga kamu pergi aku sudah merindumu. aku cinta kamu mas. aku cinta kamu" jawab bintang dan reza langsung masuk untuk mengambil boarding pass pesawat.
sekarang bintang dan reza terpisah oleh jarak, mereka harus menjaga hati agar tetapsaling mencintai. menanti waktu yang tepat untuk mereka melabuhkan perasaan mereka.