6.Kecewa

11 1 0
                                    

Sesampainya bintang dirumah, ia lagi - lagi melamun, memikirkan apa yang terjadi hari ini dimulai dari bertabrakan dengan seorang laki - laki yang tak lain adalah seseorang yang pernah bintang taksir.

"Ya Allah, terima kasih hari ini engkau telah memberikan takdir yang sangat menyenangkan, bintang janji akan berusaha sekuat hati untuk bersama dengan reza"

lama bintang melamun sampai nama Permana muncul di fikirannya, bintang sudah menjalin hubungan kurang lebih selama 1 tahun belakangan ini, mereka bertemu di salah satu rapat besar antar perusahaan, permana bekerja di Direktorat Pajak DKI Jakarta, ya walaupun hanya staf, untungnya bintang tidak melihat seseorang dari sekedar hartanya melainkan hatinya.

"Ya Allah, permana bagaimana?" bintang bertanya - tanya, dengan cepat bintang menyambar hapenya yang diletakan di nakas hiasannya "halo permana, kamu sedang apa? iya aku udah sampe rumah, nanti aku makan" jawab bintang atas pertanyaan permana.

"aku mau cerita sama kamu, kamu kapan bisa kerumah? tanya bintang

" pulang kerja aku mampir ke rumah kamu ya, mau martabakku ga? kata permana

"mau mau mau, kamu ya selalu deh punya cara supaya aku seneng!" gombalan bintang yang bahagia karena permana membawa martabak favoritnya

setelah berbicara panjang dan lebar kurang lebih selama tiga puluh delapan menit, permana memaksa bintang untuk menutup telpnya karena dia sedang bersiap siap pulang menghampiri bintang

setibanya dirumah bintang, permana langsung mengetuk pintu rumah kekasihnya, ya bisa dibilang rumahnya biasa saja tidak seperti kebanyakan orang yang rumahnya di perumahan, rumah bintang dipinggir jalan raya dan daerah perkampungan tetapi permana betah berlama lama dirumah bintang karena keluarga bintang sangat baik padanya.

"assalamualaikum ibu, bapak?" kebetulan kedua orang tua bintang sedang berada di ruang tamu. "eh nak permana, ayo masuk dulu, nanti ibu panggilin bintang ya. sekalian mau minum apa? gpp kan di  temenin bapak yang super jutek ini?" kata kata bertebaran dimana - mana karena ibunya bintang

"bapak ga jutek bu, cuma cool. kalo punya anak yang cantik dan pintar kan bapaknya juga harus keren, jadi yang paling tepat untuk bapak ya cool" protes bapak "yasudahlah ibu kedalam dulu mau panggil bintang" jawab ibu sambil berlalu

"eh permana, udh lama nunggu aku?" tanya bintang "engga koc, baru saja aku sampai dan ngobrol - ngobrol sedikit dengan bapak" jawab permana

"ini martabak untuk aku? makasi ya mas" bintang bahagia melihat martak keju susu favoritnya

Permana senang melihat bintang lahap memakan martabak darinya.

"btw, kamu mau ngomong apa sih? kayanya penting banget?" tanya permana

"oh iya aku lupa, ayoo kita kedepan deket kandang ayam mas, hehehe gpp ya?" kata bintang yang sebenarnya malu

"mas, masih kena Reza kan? yang sering aku ceritain dulu" tanya bintang

"iya masih inget, kenapa?" tanya permana

"aku, aku....., aku ketemu dia di koridor busway ang sama di jam yang sama dan duduk bersebelahan" bintang berbicara takut kalau permana akan marah

"ooh gitu, terus kenapa?" tanya permana lagi

"rasanya masih sama seperti yang dulu mas, setelah bertahun - tahun tidak ketemu akhirnya aku ketemu, itempat yang tidak bisa diduga, perasaan kaget, bingung dan senang menjadi satu, maaf mas bukannya aku berniat membuat kamu marah, aku hanya cerita" bintang gelisah

" ya terus kenapa ? aku ga sama sekali marah sama kamu koc, itu wajar, perasaan tidak bisa direncanakan, dia bisa datang kapan saja, dan sebenarnya aku juga ingin berbicara denganmu" kata permana

"aku di jodohkan oleh ibuku dengan ank teman ibu, aku bingung. bagaimana kamu, bagaimana perasaan kita berdua. dan kamu belum da tanda untuk serius dengan aku, setiap aku ajak untuk serius kamu akan bilang belum siap, menunggu waktu yang tepat" kata permana

"Maksud mas apa? aku ndak mau ya kita putus begitu saja. katakan aku memang egois, tapi kenapa harus begini? kata bintang meluapkan emosinya

"aku tahu, aku juga bingung, disatu sisi aku sayang bahkan cinta sama kamu tetapi dilain sisi beliau ibu kandungku bintang, tidak bisa aku menolak keinginannya" kata permana menjelaskan

"baik, kalau memang mau mas seperti itu, aku bisa apa lagi. aku berdoa supaya mas bahagia dengan dia pilihan ibu mu. dan terima kasih untuk segala kebahagiaan yang mas kasih, tapi aku ga akan pernah maafin mas, karena aku kecewa!!!" kata bintan meluapkan emosinya

Bintang meninggalkan permana sendirian dekat kandang ayam. bintang langsung masuk ke kamarnya dan menangis sekuat kuatnya. dia bertanya - tanya kenapa permana sampai hati begitu saja melepaskan dia. dia bingung.

lalu diambilnya air wudhu untuk solat istikharah, dilaksanakanlah solat tersebut dengan hikmat. satu tujuan bintang, agar mengetahui bahwa keputusannya benar untuk tidak berpacaran dengan permana

setelah itu dia tetap menangis terus hingga dia tertidur.

Bintang & RezaWhere stories live. Discover now