Maaf ya :') lagi-lagi ku lama dalam hal update meng update.
Kim sibuk. Enggak sok sibuk tapi beneran sibuk hiks
Di tambah sempet sakit lagi waktu laluuuuu
Mian yeorobun... Jeongmal mianhaeyeo :')
Oh ya, soal ff pdc nya...
Nnt lah ya, biar update nya bisa rutin, jd tunda dulu. Tundanya bentaran doang.
INI FRANK JUGA TERNYATA UDH 3 BLM BLM DI UPDATE YAAAA 😭😭😭😭😭
BANYAK BNGT UTANG KIM
LUNASIN INI DULU AJA DEH YA
eh iya nnt baca note di bawahnya. Ada yang penting hehehe
BTW MAKASIH BUAT 100K VIEWERS NYAAAAAAAA AKU TERHARUUUUU YG BACA MAKIN BANYAKKKK
MAKASIHHHHH 😭😭😭
***
"Jangan seperti itu. Wajah mu membuat ku jadi ingin meninju wajah Taehyung karena mendapatkan mu"
Kali ini Mirae tertawa. Mengikuti Jungkook yang tertawa di akhir ucapannya.
Meski Mirae tahu dia tengah tidak baik-baik saja. Dia sok keren.
Jelas. Dia Jeon Jungkook. Laki-laki keras kepala yang selalu ingin menang sendiri.
Laki-laki yang sekarang Mirae sakiti.
***
Kalau di tanya tentang hal yang paling Mirae benci di dunia, maka ia akan menyebut kesepian sebagai jawabannya.
Mirae selalu benci sendirian sejak kecil. Dan dia tengah merasakan hal itu saat ini.
Kesepian seolah menjadi temannya beberapa bulan belakangan. Lucu sekali. Di saat dia akan tiba-tiba mengingat soal ayahnya, dan menyebalkan saat dia hanya bisa memikirkannya.
"Hhh..."
Helaan nafas mengiringi langkah Mirae menuju pintu balkon.
Angin kering musim panas menyeruak masuk menghantam tubuhnya yang hanya berbalut kimono mandi.
Langit mulai menggelap. Hiruk pikuk kota Seoul begitu kentara di tengah kesepian yang Mirae rasakan.
Ketika dulu di Jepang, maka di jam inilah suara melengking Yuki akan mengusik pendengarannya.
Gadis berisik itu akan menerobos masuk ke kamarnya tanpa berfikir jika kedatangannya adalah gangguan bagi Mirae yang sedang tertidur.
Dulu Mirae sangat membenci hal itu. Mirae akan mengomeli Yuki yang hanya ingin cerita soal laki-laki idamannya dari sekolah tetangga.
Tapi, sekarang mau tidak mau Mirae harus mengakuinya. Mengakui jika dia rindu teman cerewetnya itu.
Setidaknya dulu dia tidak pernah merasa kesepian.
"Kau sedang apa?"
Mirae yang berjengit. Tangannya sontak memegangi pembatas balkon setelah sebuah benda melingkari pinggangnya.
Aroma segar cemara menyeruak menelusup indra penciumannya. Helaian rambut lembut bergerak manja di lekukan lehernya.
Hanya dengan hal itu Mirae tahu. Bibirnya jadi tersenyum.
"Lepaskan aku dan pergilah mandi"
"Kenapa memakai kimono mandi? Kau mengingatkan ku pada kejadian waktu itu"
Bukannya menuruti ucapannya, laki-laki itu malah membawa Mirae pada ingatan waktu lalu.
Ketika bagaimana Mirae si pengecut yang di kerjai oleh Taehyung si brengsek.
"Kau membuatku merasa buruk"
"Hmm? Tidak, aku suka"
"Suka apa?"
"Suka pada mu"
Oh, itu tidak lucu sama sekali. Tapi, entah kenapa Mirae tertawa. Sesuatu menggelitiki isi perutnya dan Mirae rasa selera humornya menurun.
"Tidak lucu. Sumpah"
"Tapi, kau tertawa"
"Itu karena bicara mu yang terlewat random"
"Gengsi sekali untuk mengatakan kalau aku lucu?"
Taehyung meninggikan suara. Mirae bisa rasakan kalau kepala laki-laki itu terangkat dari bahunya.
Pergerakan yang Taehyung ciptakan sontak membuat Mirae refleks menoleh. Ada keinginan untuk melihat bagaimana ekspresi laki-laki itu saat ini.
Taehyung menatapnya datar. Apa dia marah? Konyol sekali, ini bukan suatu hal yang perlu di besar-besarkan.
"Apa?"
"Kau pulang dengan Jungkook, ya?"
Engh? Mirae meringis. Dia mau jawab apa? Jujur atau berbohong sama saja buruknya.
"Nah, sudah ku bilang untuk pakai taxy"
"Itu... Engh?"
Mati kau Mirae.
"Jangan. Jangan mencari alasan untuk berbohong"
"Siapa juga yang mau berbohong?"
"Ketahuan, kau pulang dengan Jungkook. Kau harus di hukum, tahu?"
Baiklah Kim Taehyung. Mirae hanya menggeleng pelan. Taehyung menjadi yang sosok cerewet akhir-akhir ini. Sosok yang lebih lagi senang mengatur Mirae. Dan, perlu di ingat jika dia adalah sosok yang akhir-akhir ini memenuhi isi otak Mirae.
"Mirae-ya..."
Taehyung kembali melakukan penggerakan yang tidak terduga.
Tangan kekarnya kembali merengkuh Mirae. Kepalanya menelusup manja di celah lekukan leher gadis itu.
Taehyung putuskan jika ini ada posisi favoritnya dengan Mirae.
"Hmm"
"Jangan terlalu dekat dengan Jungkook"
"Hmm, iya"
"Aku hanya takut. Membayangkan kau pergi sudah membuat ku setengah gila"
Kali ini Mirae memilih untuk diam. Mendengar ucapan Taehyung, malah membuat rasa takut mencuat dari dalam dirinya.
Dia... apa dia akan pergi seperti yang Taehyung takutkan? Atau bertahan seperti yang dia inginkan?
Mengingat jika faktanya, mereka sedang berada di tempat yang salah.
Tidak.
Bukan tempatnya.
Tapi, merekalah yang salah.
Ini akan benar, kalau Mirae bukan bersama Taehyung.
***
Langit musim panas terlihat cerah pagi ini. Bahkan, sangat cerah karena terasa amat menyengat.
Kakinya yang berbalut sepatu bewarna tosca, mengetuk seirama pada aspal. Tubuhnya menyandar nyaman pada pohon di pinggir jalan.
Matanya tak kunjung lepas dari sosok yang sedang berlari dari kedai penjual minuman. Sosok yang sekarang tersenyum percis pada Mirae.
Ah, hanya senyuman. Jangan berlebihan. Tolong.
"Kau masih mau berlari?" sosok itu berhenti tepat di hadapannya.
Tangannya terjulur memberikan sebotol minuman dingin pada Mirae.
"Mungkin cukup. Aku ingin cepat-cepat pulang. Tubuhku terasa sangat lengket"
Mirae menjauh dari pohon yang dia sandari. Meneguk minumannya dengan cepat yang hanya mengisahkan separuh dari isi sebelumnya.
"Baiklah, ayo pulang"
Taehyung tersenyum.
Wajah gadisnya begitu berseri pagi ini. Berkilau seperti berlian di bawah matahari yang hari ini mungkin, merasa kalah karena ada yang jauh lebih bersinar di banding dirinya.
Taehyung tahu jika dia sok puitis. Dia jadi ingin menertawakan dirinya sendiri.
"Besok mau Jogging lagi, tidak?"
Suara lucu dari gadis di sebelahnya memecah lamunan Taehyung. Mirae tersenyum girang memamerkan manik cerah yang membuat Taehyung iri.
Kenapa ada manik seindah itu di dunia ini?
"Kau mau?"
"Tentu"
Mirae melompat kecil ke hadapan Taehyung. Berjalan mundur dengan rona bahagia yang masih bertahan di wajahnya.
Ah, gadis itu bisa saja tertabrak seseorang yang sedang berlari atau yang lebih parah lagi, dia bisa tertabrak oleh pengguna sepeda.
"Kembali ke samping ku, kau bisa terjatuh nanti" Taehyung menggapai tangan Mirae. Menggenggam tangan mungil itu dalam tautannya.
Bahkan ini terasa sangat pas. Tangan itu seolah tercipta untuk hanya berada dalam genggamannya.
Gadisnya tertawa. Itu membuat Taehyung tersenyum tipis. Dia manja akhir-akhir ini. Dan Taehyung menyukainya.
"Jadi, mau tidak?"
"Iya, besok kita jogging lagi"
"Tapi, kau harus cepat bangun. Jangan membuatku menunggu, aku benci menunggu"
"Kan, sudah ku bilang untuk menciumku agar aku cepat bangun tapi, kau tidak mau"
Sialan.
"Yak?! Jangan keras-keras!"
Wajah Mirae memerah lucu. Taehyung tanpa sadar tertawa yang membuat Mirae semakin dongkol.
Taehyung si bodoh. Dia fikir dia berbicara dimana?
Mirae mencibir. Dia kembali berjalan di sisi Taehyung dan melepaskan genggaman laki-laki itu. Serius, Taehyung menyebalkan.
"Wajahmu semakin jelek kalau marah. Mau lihat?"
Taehyung tertawa. Dia terlihat menyebalkan sekaligus tampan. Ck, apa-apaan?
Drt Drt Drt
"Sebentar"
Taehyung mengacak puncak kepalanya dengan lembut sebelum merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya yang bergetar.
Kelakuannya membuat Mirae semakin gencar untuk mengumpat. Taehyung yang sedang memegang ponsel terkekeh sebelum mengalihkan pandangannya pada benda segi empat itu.
'Hyojoo'
Nama itu...
Taehyung diam tanpa niat untuk mengangkat sama sekali. Ini seolah dejavu.
Dejavu mengerikan yang membuat Mirae tersakiti beberapa waktu lalu.
"Kenapa? Siapa yang menelphone?"
Mirae yang sadar perubahan mimik Taehyung menatap laki-laki itu secara lamat.
Menduga-duga apa yang terjadi dari ekspresi tak terbaca itu.
"Mi..."
"Hmm?"
"Boleh aku angkat?"
Taehyung berhenti melangkah yang di ikuti oleh Mirae.
Tangannya menjulur menyodorkan ponselnya sendiri yang membuat dahi mulus Mirae berkerut.
Sesuatu sedang tidak beres.
Dan benar saat Mirae melihat nama pemanggil.
Hyojoo...
Mirae terlalu senang beberapa waktu ini hingga melupakan keberadaan gadis itu.
#Tae's💞
Begini sayang2ku sekalian.
Aku itu ada rencana mau self-publish buku yang STUCK.
Self publish itu, nerbitin hehehe
Kalo Kim nerbitin STUCK, ada yang mau kah? Kisaran harga Pokokny di bawah 100k, isi beda dari yang ada di wattpad.
Yg buku lebih mantap pokoe.
Engga promosi sih ini, nanya aja HA HA HA
Yudh deh makasih.-.