✅ A Missing Part

By Audeer

6.6M 301K 1.1K

[COMPLETE] "No great love ever come without great struggle" Kendra Damaris (23), anak tunggal dari sebuah ke... More

Prolog
Chapter 1 - It's Me
Chapter 2 - Damar Airlines
Chapter 3 - Must be Crazy
Chapter 4 - Vacation
Chapter 5 - Fiancé
Chapter 6 - Bad Habit
Chapter 7 - A Question
Chapter 8 - Airport
Chapter 9 - Double Date?
Chapter 10 - Bad intention
Chapter 11 - Waiting for you
Chapter 12 - By your side
Chapter 13 - Stuck in my head
Chapter 14 - Our Wedding
Chapter 15 - Edward
Chapter 16 - Gin and Tonic
Chapter 17 - High Line
Chapter 18 - Canada
Chapter 19 - Aaron's Secrets
Chapter 20 - Trauma
Chapter 21 - Another side
Chapter 22 - Perfect Breakfast
Chapter 23 - Don't Care?
Chapter 24 - Day Without You
Chapter 25 - Bad News
Chapter 26 - In a Dream
Chapter 27 - Just a dream
Chapter 28 - Australia
Chapter 29 - Because of you
Chapter 30 - Call
Chapter 32 - Junior?
Chapter 33 - Jealous
Chapter 34 - Twin
Chapter 35 - Don't Leave Me
Chapter 36 - Tasya
Chapter 37 - Back to you
Chapter 38 - Clinic
Chapter 39 - Ambitious
Chapter 40 - Told you
Chapter 41 - Between us
Chapter 42 - Next to you
Chapter 43 - Marco
Chapter 44 - New Jersey
Chapter 45 - New Jersey (2)
Chapter 46 - I Need You
Chapter 47 - Say Sorry
Chapter 48 - Be my Friend
Chapter 49 - Olivia's Birthday
Chapter 50 - Nostalgia
Chapter 51 - News
Chapter 52 - Shooting star
Chapter 53 - New Job
Chapter 54 - Luxury
Chapter 55 - Jeremy
Chapter 56 - Reason
Chapter 57 - Art Gallery
Chapter 58 - Protective
Chapter 59 - Regret
Chapter 60 - Treasure
Chapter 61 - Cold
Chapter 62 - Spring
Chapter 63 - Leave
Chapter 64 - I'm Ready
Chapter 65 - Get lost
Epilog
Thankyou
Edisi Kangen

Chapter 31 - Aurora

82.1K 3.9K 5
By Audeer

[As Aurora in media]

Author's POV
"Huh!" Kendra langsung bangkit terduduk dan dengan napas terengah-engah, seolah dirinya kehausan akan udara. Matanya menyipit berusaha melihat jam dinding kamarnya.

Lagi, lagi Kendra terbangun karena mimpinya.

Sejak kejadian hari itu, bayangan tentang kecelakaan pesawat jatuh terus saja terputar dalam mimpinya.
Entah apa yang salah dengan dirinya belakangan ini.

Dengan langkah beratnya, ia melangkah keluar dari kamarnya hendak mengambil air minum karena kehausan.

Saat ia membuka pintu kamar, perhatian Kendra tertuju pada Aaron dan Aurora.

Sudah hampir jam sepuluh, tapi kedua orang itu masih saja bercanda dan tampak sedang membicarakan sesuatu,

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Kendra sambil menguap.

👑

Gadis itu melirik jam tangannya dan mengerucutkan bibirnya. "Kau selingkuh ya, kak?" Bisik Aurora ketika ia mendekati telinga Aaron.

"Apa-apaan! Tidak, Aurora." Aaron terkekeh sembari mengelus rambut hitam panjang milik Aurora. Merasakan helai per helai rambut hitam legam yang lembut itu.

"Tidak apa-apa, kak. Beritahu aku dan aku akan segera melaporkannya kepada istri tersayangmu!" Ancam Aurora dengan nada yang pelan namun terdengar sangat menyengkak.

"Kau bahkan berada dipihaknya sekarang!" Desis Aaron pelan.

Keduanya tertawa, sudah lama mereka tidak tertawa bersama karena Aurora tetap masih harus menyelesaikan studinya di Brooklyn.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Kendra yang baru saja bergabung bersama mereka.

Keduanya tersentak lalu tertawa menatap Kendra yang memakai sleep shirt putih, dengan wajah dan penampilannya yang sama-sama kusut.

"Kau bisa tertawa juga ternyata," lanjut Kendra dengan langkah berat, hendak mengambil air.

"Kau belum tidur?" Tanya Aaron, ia sedikit merasa bersalah karena sudah meninggalkan wanita itu tadi. Untung saja Aurora datang dan menemaninya.

"Kau tidak bertanya kepadaku, kak?" Tanya Aurora dengan bibirnya yang manyun.

Belakangan ini, perhatian kakaknya yang biasanya berlebih itu jarang lagi tertuju padanya, dan Aurora yakin perhatian itu pasti lari kepada Kendra sekarang.

Meskipun tidak ditunjukkannya langsung, ia tahu betul kakaknya ini pasti sangat menyayangi Kendra.

"Aurora, tinggallah disini lebih lama lagi," pinta Kendra, ia menyodorkan botol air dingin kepada Aurora dan mengajaknya duduk di sofa empuk itu.

Aurora hanya tersenyum melirik kakaknya itu. Berharap kakaknya itu iri dengannya yang sedang diajak Kendra duduk dan mengobrol bersama.

"Aku ingin tidur memeluk kakakmu lagi," bisik Kendra.

Keduanya tertawa melirik Aaron yang masih sibuk mencari botol air dingin di kulkas, mengira Kendra akan memberikannya tadi. Tapi Kendra malah memberikan botol air dingin menyegarkan itu kepada Aurora.

"Apa yang kalian tertawakan?" Tanya Aaron galak.

"Itu rahasia!" Sahut Kendra, cepat. Ia kemudian mendekati Aaron yang sibuk membuka tutup pintu kulkas untuk mencari botol air itu.

"Apa yang rahasia?" Aaron yang mengetahui Kendra datang mendekatinya, ia langsung memojokinya di dinding polos di dekat kulkas sambil tersenyum menyeringai, berusaha menggoda wanita itu.

Dugaan Aurora benar, ia mengenal betul kakaknya yang pasti cemburu ingin diperlakukan sama dengannya. Akhirnya, yang hanya bisa kakaknya lakukan hanyalah bertindak agresif.

Sedikit berlebihan.

"Ada aku disini" Sindir Aurora sambil berdecak pelan melihat tingkah kakaknya itu.

Jika tidak mengingatkan mereka tentang keberadaannya disini, takutnya kedua orang itu terus melanjutkan hal yang belum pantas ia lihat dan melupakan dirinya begitu saja.

Kendra mendorongnya dengan sekuat tenaga kemudian mengambilkan botol air dingin itu di laci kulkas dan memberikannya kepada Aaron, "Tidak perlu berpura-pura mesra di depan adikmu. Dia sudah tahu semuanya," Ucap Kendra santai.

Kendra kembali duduk disamping Aurora. Karena Aurora sudah menemani malamnya yang membosankan ini, Kendra jadi tidak tahan ingin berbagi cerita dan sedikit bercurhat dengannya.

Anehnya, Aurora tidak sekalipun terkejut mendengar cerita dari sepihak itu bahwa hubungan mereka tidak sebaik yang orang-orang kira. Dia pendengar dan juga adik yang sangat baik.

Suara bel pintu menyentakkan ketiga orang itu, Kendra segera berlari membukakan pintu untuk siapapun itu.

"Mom, dad!" Kendra langsung memeluk kedua orangtuanya itu dengan erat setelah pintu baru saja terbuka.

Setelah peluk-peluk rindu, kedua orangtuannya-pun masuk kedalam rumah dan meramaikan suasana rumah, "Hey dad!" Sapa Aaron, keduanya lalu saling bertukar pelukan akrab.

"Sudah siap, Rora?" Tanya Abercio ketika melepas pelukannya dengan Aaron.

"Aku ingin memanggil uncle dengan dad juga, seperti kakak!" Seru Aurora sembari memeluk kakaknya dan juga Abercio.

Meskipun usia Aurora yang hampir mendekati kepala dua itu, Anak gadis itu masih saja bersikap manis dan terlihat menggemaskan. Mungkin karena sudah dianggap sebagai anak bungsu oleh keduanya.

"Kau boleh, Rora!" Olivia mendekatinya.

"Hey, memangnya kalian memang sedekat itu?" gerutu Kendra lalu bergantian menatap kedua orang yang masih asik berpelukan itu. Iri kenapa Aurora lebih dipedulikan kedua orangtuanya itu dibandingkan dirinya.

Sayangnya semua orang terus saja mengabaikannya.

"Kenapa tidak berangkat besok pagi saja?" Tanya Aaron heran, ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Tidak apa-apa kak, besok aku sudah harus ke kampus. Mereka akan mengantarku sampai ke Penn Station," Jawab Aurora.

👑

Keesokan harinya, dengan tidur yang sangat cukup, Kendra akhirnya kembali bekerja.

"Ed! Ed! Ed!" Seru Kendra sembari bergabung dengan Edward yang sedang berjalan memasuki lokasi shooting mereka.

"Sepertinya mood-mu sedang baik," tebak Edward, kedua orang itu berjalan di atas jembatan kayu itu bersama dengan jaket tebal melindungi mereka dari gigitan dinginnya cuaca.

Tibanya di ujung jembatan, disana sudah banyak orang yang mempersiapkan alat-alat kamera dan sebagainya, "Let's make it fast. Sudah mendekati musim dingin dan akan sangat dingin nantinya," jelas sutradara.

Keduanya berusaha untuk melakukan yang terbaik, terutama untuk Kendra.

Ia sudah dapat mengendalikan dirinya, tidak lagi kaku karena belakangan, ia sudah menemukan seseorang yang mampu menggetarkan dan mencuri seluruh bagian dari hatinya.

Selesainya, Kendra berlari mencari manager dan penata riasnya, ia sudah sangat kedinginan disana dengan kostum yang cukup tipis pada cuaca seperti ini.

"Here!"

Kendra mendongak, menatap siapa pria yang memberikannya segelas minuman hangat kesukaannya dengan gelas kertas spesial yang harus mengantre panjang untuk mendapatkannya, apalagi pada cuaca sedingin ini.

TBC
👑

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 275K 61
PART SUDAH TIDAK LENGKAP Cetak ✔ Dreame ✔ 18+ Kimmyra dipaksa menikah dan menjadi istri kedua. Kimmyra tau populasi wanita di dunia memang lebih bany...
1.8M 92.5K 50
Kehidupan Ariana berubah ketika ia diminta untuk berpura-pura menjadi saudara kembarnya. Pasalnya dengan menyanggupi permintaan tersebut, Ariana haru...
24.5K 1.9K 40
[Completed] Harry Edward Styles adalah mahasiswa termuda yang lulus S1 manajemen di Oxford. Sejak sekolah dasar Harry sering sekali mengikuti Akseler...
1.7M 93.9K 61
Adriana Azura adalah seorang gadis sederhana. Selain dari kecerdasan otaknya, Adriana tak mempunyai apapun untuk disombongkan. Ia terlahir dari kelua...