[Hiatus] Random [Author's Boo...

By Healerellik

1.6K 198 900

Isinya hanyalah fanfict acak yang kemungkinan besar merupakan request/dare. Dan hak cipta kembali ke masing-m... More

The Fate
That's
A Rain
Ganbatte!
Reply
The Magazine
Jealous
Truth Or Dare?
Our Stories
Truth Or Dare? (2)
Truth Or Dare? (2): Omake
Misunderstanding
Partner War
The Fate: A Rainbow After Rain
Your (Un)Secret Admirer
A Rain: Recycle
From One Mistake
The Camping Insident
My Song For You [Aisozou Version]
About Author [So OOT. Don't Read if You Won't]
My Song For You [Shuuna Version]
The New Things About You
Because You Are A Part Of Me
Let Me Take Care of You
[OOT] Maybe Interesting for You
[OOT] Ask Your Opinion
It's Not Only About Her
Say It!
Never End
Siblings?
Catoptric Tristesse
[OOT] Novelet Fanfiction
I'm Here For You
The New Things About You (2)

Dark Side

63 8 23
By Healerellik

[Nijimura Aisozou X Midorima Shinka]

.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki , Heaira Tetsuya, dan Asakura Haruka.

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

.

SMA Teiko. Menjelang istirahat.

"Shin-chan?"

"Ada apa kau memanggilku, Shuuna?" Si Bungsu Midorima menaikkan kacamatanya. Memandang heran pada Bungsu Nijimura di depannya.

"Bisa kau mengajariku materi ini?" Shuuna menunjuk paketnya.

"Ini mudah kan?" ujar Shinka sarkastik. Shuun kontan cemberut mendengarnya. "Bagimu, iya. Tapi aku setengah mati menghapalkan nama-nama enzim ini tahu!"

Shinka terdiam mendengarnya. Apalagi tatapan memelas dari Shuuna membuatnya segera menolehkan kepalanya ke arah lain.

"Ayolah. Kau kan anak Midorima-sensei. Pasti lebih mengerti," rajuk Shuuna. Bahkan ia sampai menarik-narik blazer yang gadis itu gunakan.

"Bukankah Okaa-san-mu juga guru Biologi? Juga kau bisa bertanya pada Aisou. Dia pintar di Biologi kan?" Shinka bersikeras tak mau mengajari kawannya. Di satu sisi, heran melihat childish Shuuna yang tiba-tiba keluar. Tidak biasanya.

Shuuna mendesah kecil. Lalu berkata, "etto, itu karena kemarin sempat ada insiden di rumah. Oleh karena itu, Okaa-san sedikit mewaspadaiku bila bertanya padanya. Dan kau tahu kan kalau Ai-nii terkadang lebih memilih latihannya? Jadi, aku diabaikan."

Shinka terdiam sebentar. Terlebih ketika melihat raut muka Shuuna yang terlihat kemerahan. "Memangnya insiden apa?"

Shuuna tersentak dan segera blushing parah. "A-aku meminta sesuatu pada Okaa-san dan Otou-san." Cicitan Shuuna semakin membuat Shinka penasaran.

"Meminta apa? Bukankah wajar jika kau meminta sesuatu pada orang tuamu?"

"Ta-tapi ini lain!" tanpa sadar, Shuuna mengempaskan buku di genggamannya. Saking gugupnya.

"Memangnya kau menanyakan apa, hm?" tanya Shinka.

Shuuna semakin salah tingkah. Akhirnya, ia pun memilih untuk membisikkannya pada Shinka.

Iris zamrud Shinka melebar seiring wajahnya yang berubah menjadi strawberry kala mendengar bisikan itu. Ia pun menatap wajah polos Shuuna.

"Patut saja! K-kau sih menanyakan hal seperti itu!" omel Shinka. Dan Shuuna hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"H-habis mau bagaimana lagi. Ai-nii jarang bisa mengimbangi hobiku," ujar Shuuna memberikan alasan. Dan Shinka mendesah mendengarnya.

"Baiklah. Aku akan mengajarimu. Tapi lain kali, kau harus memikirkan ucapanmu terlebih dahulu. Apalagi di keluargamu ada Aisou. Kuyakin dia tertawa kan?" Shuuna hanya mengangguk malu mendengar ceramah itu.

"Tch! Sudah kuduga kalau Aisou itu tak jauh beda dari Ryuu. Sama-sama hentai," gumam Shinka.

Shuuna segera menoleh. "Kau bilang apa?"

"Na-nandemonai, Shuuna. Ayo kita belajar," ajak Shinka menutupi kegugupannya itu. Namun semuanya pun sedikit ricuh ketika dengan polosnya Shuuna kembali bertanya.

"Kau sendiri bagaimana? Mengapa kau dan Midorima-senpai tidak meminta adik pada kedua orang tua kalian?"

Shinka tersedak mendengar hal itu. Sekali lagi ia sedikit menyesali sikap Shuuna yang terlalu jujur mengekspresikan apa yang ia pikirkan.

"Shuuna!"

"Tehee. Gomen, Shin-chan."

Shinka hanya menghela napas melihat tingkah Shuuna. Mereka pun segera belajar. Tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang tengah mengawasi mereka.

*****

Belakang sekolah terlihat sepi sekali. Maklum saja. Waktu istirahat sudah akan habis sehingga kebanyakan para murid sudah kembali ke kelas masing-masing.

Lalu Shinka? Ia berada di sini karena ada seseorang yang memberitahunya bahwa ada yang mencarinya di sini.

"Oy Shinka!"

Shinka menoleh ke belakang begitu mendapati seseorang memanggilnya. Ternyata Aisozou.

"Kau yang memanggilku ke sini?" tanyanya dingin.

"Begitulah. Memangnya kenapa?" tanya Aisozou balik.

"Ada apa kau memanggilku ke sini?" Shinka tak menggubris pertanyaan Aisozou. Tangannya bersedekap di depan dada.

"Aku hanya ingin menanyakan. Mengapa kau membuat Shuuna sampai merengek-rengek seperti itu padamu, hm?" Aisozou menyandarkan tubuhnya ke sebuah pohon yang tak jauh dari situ.

"Salahkan dirimu yang tak mau mengajar adikmu itu. Dan juga, sifatnya yang terlalu jujur seperti itu terlalu berbahaya," ujar Shinka sarkastik.

Aisozou menghela napas berat. Mungkin sadar akan kekeliruannya. "Jadwal latihanku padat. Hingga aku tak bisa mengajarinya. Dan juga, kebetulan saja waktu itu Shuuna menanyakan sesuatu yang tidak bisa kujawab. Jadi, dia menanyakannya pada Okaa-san."

"Shuuna sudah menceritakannya padaku. Tapi, setidaknya kuyakin kau bisa mengajarinya dengan perkataan yang lebih halus." Shinka menaikkan kacamatanya. Dan Aisozou hanya tersenyum kecil melihat itu.

"Aku tidak bisa menggunakan bahasa kiasan seperti yang biasa Shuuna lakukan," jawab Aisozou.

"Lalu, apa gunanya dirimu belajar sastra selama ini?" tanya Shinka. Dan Shinka bergerak mundur kala Aisozou mendekatinya setapak demi setapak.

"Oh ya, kau kan pintar bahasa juga. Kau mau mengajariku?" jawab Aisozou. Ia hanya tersenyum tipis melihat Shinka yang sudah memasang alarm dini.

"Tch! Bukannya Shuuna juga pintar bahasa? Minta saja sama dia!"

"Hee? Tapi apa dia mau mengajariku kiasan dari "how to make a baby"?" seringai Aisozou membuat zamrud Shinka melebar.

"Sudah kuduga kalau kau itu mesum, Aisou," jawab gadis bersurai hijau itu. Lelaki bersurai hitam di depannya hanya mengernyit heran.

"Namaku Aisozou. Bukan Aisou. Dan juga, bukan lelaki jika tidak mesum. Apakah Shuntarou-senpai tidak pernah memberitahumu?" ucap Aisozou meralat namanya itu. Sekaligus semakin mendekatkan dirinya ke arah Shinka.

"Terserah aku mau memanggilmu seperti apa. Dan ingat! Shun-nii tidak mesum sepertimu, Nijimuraho!"

Tunggu. Di depannya ini Shinka kah atau siapa? Sesuatu yang baru jika Shinka sampai mengolok marganya seperti itu.

"Hee? Memangnya kau siapa hingga berani mengatakan hal seperti itu, Midorimaho?!" Nada Aisozou berubah dingin. Katakan ia cepat tersulut. Tapi ia memang begitu jika sampai ada yang berani mengusik keluarganya. Walaupun itu seorang Midorima Shinka.

Gadis itu tak menjawab. Ia hanya menaikkan kacamatanya lalu segera melenggang dari hadapan Aisozou. Benar-benar sebuah salam pengejekan.

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" ucap Aisozou seraya menarik pergelangan tangan Shinka.

Dan ia dapatkan selanjutnya tak terduga. Shinka segera mengepalkan tangannya hanya untuk melepaskan tangan Aisozou. Sungguh. Aisozou tidak asing dengan gerakan itu.

"Sepertinya yang punya kemampuan beladiri di sini bukan hanya aku," ucapnya lagi begitu melihat Shinka memasang kuda-kuda. Refleks ia pun mengikuti.

"Lebih tepatnya judo. Dan kau jangan sombong hanya karena kau seorang karateka!" Satu pukulan dilayangkan kembali dan berhasil ditepis oleh Aisozou.

"Hei, kapan aku sombong?" tanya Aisozou seraya berkelit dari tinju siku yang kan mampir di ulu hatinya.

"Tanyamu itu sudah cukup menjadi bukti!"

Aisozou terheran di tengah dirinya yang memilih untuk bertahan. Ini sungguh Shinka, teman adiknya yang polos itu?

Ia segera melompat begitu Shinka menunduk dan langsung menyapu kakinya. Jika tidak, sudah dipastikan ia akan terguling.

"Shinka! Apa benar ini dirimu? Mengapa kau terlihat aneh, hei?"

Shinka tak menjawab. Hanya napasnya yang memburu yang sesekali terdengar jelas di tengah pukulan dan tendangannya. Dan di tengah dirinya yang mengelak dari serangan itu, Aisozou cukup kagum karena itu sudah lumayan cepat untuk seorang gadis.

Suara bel yang berdentang membuyarkan fokus mereka. Syukur Aisozou dapat menangkap pukulan Shinka yang terakhir.

"Tch! Aku hanya membuang waktu bila meladenimu," ucap gadis itu dingin.

"Oh ya? Tapi kau melakukannya sedari tadi. Dan aku rasa, aku tak masalah dengan itu," balas Aisozou. Mata elangnya mengunci pergerakan wajah Shinka yang hanya berjarak setengah lengan dari dirinya.

Iris keduanya bersitatap. Obsidian bertemu zamrud. Perlahan, semburat kemerahan muncul pada pipi gadis itu. Mengembalikan sifatnya yang pemalu. Dan jujur saja. Aisozou cukup menikmatinya.

Bugh!

"Oh shit," rutuk Aisozou begitu sebelah tangan Shinka menebas tangannya. Gadis itu pun mundur ke belakang beberapa langkah. Menjauhkan dirinya dari remaja itu.

Napasnya mulai teratur. Walau masih deg-degan dengan apa yang terjadi barusan. Gadis itu menaikkan kacamatanya. Puas dengan apa yang terjadi.

"Jangan berani macam-macam denganku, Aisou!" wajah strawberry itu berbalik dan langsung berlari meninggalkan Aisozou yang sedikit mengerang karena sakit di tangannya.

Aisozou segera menegakkan dirinya. Dipandangi tangannya yang kemerahan itu. Kembali mengingatkannya akan wajah Shinka yang malu.

"Hmm? Kurasa hijau lebih baik dari warna yang lainnya, bukan?" desis lelaki itu pada dirinya sendiri. Seringainya yang muncul pun seolah menghilangkan rasa sakit yang menderanya.

.

.

.

Yosh! How it, @Asakura_Haruka ?? Apakah Shinka-mu OOC? Dan gomen nasai kalau ada yang tersinggung karena nama anaknya sempat kesebut :v

Your  dare, is Done!

Continue Reading

You'll Also Like

601K 49K 47
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...
7.4M 405K 48
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
128K 7.5K 38
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
194K 3.1K 11
suka suka saya.