Bossku Paribanku

By LindayunitaLindayuni

118K 5.7K 140

Punya boss super duper tampan memang selalu menarik.. Apalagi bila dijodohkan dengannya dengan alasan pariban... More

BP-1"Paribanku"
BP-2"Ohh boss"
BP-3"Sengsara membawa nikmat"
BP-4"Keluarga Cemara"
BP-5"Kencan Pertama"
BP-7"Jonathan vs Sammuel
BP-8"Kembalinya Masa Lalu"
BP-9"First Kiss"
BP-10"Lesson"
BP-11"Artimu"
BP-12"Bos jadi staf"
BP-13 "is it love?"
BP-14 "Is it love? part 2"
BP-15 "Cemburu"
BP-16 Dance
BP-17 His Family
BP-18 "Nathan"
BP-19 "Kisah lama kembali"
BP-20 "Bias
BP-21"Galau
BP"22 Who is she?
BP-23 "So difficult

BP-6"Namboru Paribanku"

6.5K 284 11
By LindayunitaLindayuni


Di sepanjang perjalanan mereka berdua lebih banyak diam. Jalan dengan boss, membuat suasana canggung.

Hanna tahu jika sedari tadi Jonathan melirik lewat ekor matanya yang tajam ke arahnya.

Hanna agak sedikit kecewa. Ia ingat semua novel-novel romantis yang ia baca. Sang pemuda terkesima dengan penampilan sang gadis lalu memuji. Tapi Jonathan tidak memujinya sama sekali.

'Masa bodoh. Yang penting perasaanku mengatakan bahwa aku cantik'.

" Terima kasih sudah mengikuti ajakanku. Ke depan Aku berencana ingin belajar mengenalmu".

Pernyataan Jonathan membuat Hanna bingung dan merasa apa dia tidak salah dengar Jonathan ingin mengenalnya. Apa setahun bekerja di kantornya, masih belum kenal. Hanna tidak mengerti bahwa Jonathan ingin mengenalnya dalam hal yang lain.

"Ehmm... Tempat yang akan kita kunjungi ini, Dia selalu menanyakan kabarmu?". Jonathan mengatakannya sambil melirik ke arah Hanna yang sedang melihat keluar lewat jendela di sebelah kirinya.

"Owhh.. ada keluarga bapak yang menanyakan saya?" Sekarang Hanna mulai merasa ada yang tak beres dengan telinganya.

"Yahh.. kurasa kamu mengenalinya".

Hanna baru membuka mulutnya hendak bertanya lebih jauh, Jonathan sudah memotong dengan berkata yang mengejutkan Hanna "Bagaimana jika kamu berhenti memanggil saya Bapak? Kita bisa menggantinya dengan aku dan kamu atau kamu bisa memanggil namaku saja agar tidak formil".

"Tapi.. " hahhh yang benar saja sungut Hanna.

"Mungkin dimulai dari malam ini. Selanjutnya aku yakin kamu bisa belajar dengan cepat".

"Iyya pak, aku ehh ... iya Jo na than".

"Terima kasih. Aku senang kamu memanggil namaku Hanna. Kamu sangat cantik malam ini".

Akhirnya Hanna mendengar Jonathan memujinya dan sukses membuat kaki Hanna menjadi lemas seperti jelly. Sukurlah saat ini dia sedang berada dalam mobil dengan posisi duduk.

***********************************

Hanna pov ..

Perjalanan kami tempuh dalam waktu 30 menit sebelum memasuki mansion indah dengan taman yang tertata rapi dan air mancur kecil di depannya.

Mansion itu sangat luas dan indah. Aku mengagumi keindahannya.

Jonathan turun dari kursi penumpang dan membuka pintu mobilku. Dia membantuku turun dari mobil dan meletakkan tangannya di pinggangku saat kami masuk ke mansion itu. Hatiku siap meleleh jika Jonathan bersikap baik kepadaku sedikit lagi saja.

oh my God....

Kurasa sebentar lagi aku dapat terkena serangan jantung saat tahu siapa keluarga Jonathan yang kenal padaku. Wanita itu tersenyum menyambut kedatangan kami.

'Apa aku bermimpi' .

Yeah. Siapa lagi kalau bukan wanita yang berdiri di sebelahku pada saat hari pernikahan Marissa. Wanita yang menyeretku hingga hampir jatuh ke depan Jonathan dan ingin menjodohkan kami.

" Malam namboru", Jonathan menjabat tangan adik kandung ayahnya itu lalu wanita itu menjabat tanganku, memelukku dan mencium kedua pipiku. Wanita ini masih cantik di usia senjanya. Ia menyambut kami dengan gaun biru pastel sesuai dengan usianya. Ia sangat ramah dan menerimaku dengan sangat baik.

"Malam Jonathan. Bagaimana kabar orangtuamu? Apa masih selalu mendesakmu menikah dan cepat memberi mereka penerus yang akan memanggilnya opung".

Jonathan terkekeh dan berkata "Mereka sehat dan sedang melakukan wisata rohani ke Yerusalem untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Jerman. Mengulang masa indah pertemuan mereka".

"Kukira doa mereka disana sudah dikabulkan". Entah mengapa saat berkata seperti itu tante Jonathan memandang ke arahku.

"Kau cantik sekali Hanna".

"Kurasa Jonathan tak berhenti memandangmu selama di jalan tapi tak berani bicara. Aku tahu sifat anak itu. Kaku..".

"Terima kasih namboru". Aku melirik ke arah Jonathan. Dia nampak tidak seperti biasanya.

"Ayo masuk. Kalian harus menghabiskan makanan yang kumasak" ujarnya lagi

Aku mencoba menghabiskan makan malam yang nikmat dan menggugah selera makan itu..

Sungguh apabila tidak sedang dalam posisi seperti ini, aku akan dengan senang hati menghabiskan makan malam ini.

Tapi tidak saat ini. Saat jutaan pertanyaan hinggap di kepalaku.

Tebakanku salah. Ini sama sekali bukan makan malam kantor atau pekerjaan tapi lebih seperti makan malam keluarga. Seperti saat ingin mengenalkan seorang wanita kepada keluarganya.

'Ada apa ini. Apa tujuan makan malam ini. Kenapa Jonathan harus menuruti wanita ini. Bagaimana setelah ini'.

Hanna melirik ke Jonathan yang tidak menampakkan ekspresi apapun. Datar saja.

"Hanna, kamu terlalu banyak berpikir. Nikmati saja makan malammu." Kata wanita itu.

" Iya namboru. Aku tidak tahu kalau Jonathan akan membawaku kemari".

"Sepertinya Jonathan tidak menjelaskan dengan benar", serunya.

" Tadi kami buru-buru karna baru selesai rapat kantor sore ini. Setelah telponmu terus-menerus selama aku berada di Sumatra, sekarang aku membawanya" akhirnya Jonathan mencoba menjelaskan.

" Yeah.. sejak acara itu aku teringat terus pada kalian berdua. Jonathan terlalu tertutup untuk bercerita padaku. Jadi aku mengundang kalian berdua untuk makan di tempatku" ujarnya.

" Aku ingin melihat sendiri sudah sejauh mana pergerakan kalian" lanjutnya sambil terkekeh dan membuatku hampir saja tersedak minuman yang sedang kutelan.

"Kami belum memiliki hubungan apa-apa namboru. Kami baru belajar untuk saling mengenal" Jonathan berkata sambil melirik ke arahku. Aku mengerti isyaratnya dan menganggukkan kepalaku.

" Bagus. Setidaknya berada di kantor yang sama membuat kalian jadi punya banyak waktu".

Lalu kata-kata selanjutnya membuat jantungku semakin berdebar kencang "Segerakan saja Jonathan. Resmikan hubungan kalian. Jangan membuatnya menunggu terlalu lama".

Jonathan sekilas menatapku sekilas tak sampai sedetik dengan pandangan yang tak ku mengerti sebelum mengalihkan pandangannya.

Lama terdiam sebelum wanita itu tertawa " Kalian terlalu serius. Aku tak pernah memaksa. Tapi kurasa suatu saat kalian berdua akan berterima kasih padaku".

Aku berusaha mengalihkan pembicaraan dengan berkata " Namboru, ceritakan tentang keluarga dan anakmu".

"Aku tinggal bersama kedua anakku, Sammuel dan Giselle. Suamiku sudah meninggal akibat penyakit jantung 5 tahun yang lalu. Giselle masih menempuh study di Korea sedangkan Sam baru saja pulang dari Inggris dan meneruskan bisnis almarhum suamiku".

Sam.. nama yang terdengar tak asing. Sam juga sekolah di Inggris. Ah.. bukannya banyak orang dengan nama Sam di dunia ini.

"Maaf. Aku terlalu banyak bertanya".
" Jika maksudmu tentang kematian suamiku. Aku sudah menerimanya dengan besar hati Hanna". Aku tersenyum. Sukurlah kata-kataku tidak membuatnya tersinggung. Namboru ini memang baik sekali pikirku.

_________________________________________

Seorang pria muda berpakaian jas resmi tiba-tiba memasuki ruang makan.

Aku tak bisa melihat wajahnya hanya melihat punggungnya.

"Malam ma" serunya sambil mencium kedua pipi namboru Jonathan. Ia melirik ke arah kami berdua lalu berkata "Hai bang Jo dan .... Hanna " sambil tersenyum miring ke arahku seolah sudah sering bertemu denganku.

' Owh Tuhan. Mengapa setelah sekian lama, aku harus bertemu kembali dengan pria yang mematahkan hatiku 10 tahun lalu '.

To be continued

Author

Linda Yunita Hasibuan

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 74.2K 44
JUST FICTION! 17+ "DILARANG PLAGIAT! NYARI IDE ITU SUSAH" "ANTI PELAKOR-PELAKOR CLUB" __________ Violyn Georgia Clarence gadis yang duduk di bangku...
250K 3.3K 25
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
463K 23.6K 43
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
4.5M 169K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...