BP-8"Kembalinya Masa Lalu"

5K 250 7
                                    

Sammuel pov

Aku memasuki kamar dengan penuh emosi sambil membanting keras pintu. Pasti saat ini semua isi rumah terkejut. Aku jarang berperilaku kasar. Tapi saat ini rasanya benar-benar marah dan ingin melempar semua benda untuk melampiaskan amarahku.

Aku tidak suka Hanna dekat dengan Jonathan. Apalagi saat Jonathan mencium tangannya. Wajah terkejut Hanna membuatku yakin bahwa hubungan mereka masih baru. Secepat itu dia melupakanku.

Aku bertambah tak suka saat Jonathan mengintimidasiku. 
"Aku tidak peduli ada apa di antara kalian. Saat ini dia pegawaiku jadi jangan coba-coba mendekatinya. Itu sama artinya kau cari masalah denganku".

"Sam.. Apa yang kau lakukan sayang. Mengapa kau emosi sekali melihat mereka". Entah sejak kapan mama sudah berdiri di pintu kamarku.

"Aku yang mengenalkan mereka karna masih pariban. Dia karyawan Jonathan. Kuundang mereka kemari untuk makan malam".
Aku menatapnya .. tak percaya.

"Sam.. Jangan bilang dia gadis yang pernah kau ceritakan itu".

Aku tahu takkan bisa menyembunyikan apapun darinya dan aku juga penasaran bagaimana responnya tentang Hanna sehingga  mengangguk sebagai jawabanku.

Sekarang giliran mama yang terpaku. "Sam.. mama bingung. Jonathan sudah seperti anakku sendiri. Aku menyukai Hanna. Bersainglah yang sehat. Siapapun yang dia pilih, mama mendukung".

Aku tersenyum.
Mama sudah memberi lampu hijau.

-------------------------------------------------------------

Sepanjang jalan Jonathan dan Hanna membicarakan hal ringan dan  tertawa bersama. Sama sekali tidak mengungkit acara makan malam tadi.

Hari sudah hampir jam sepuluh malam saat mobil yang mereka tumpangi memasuki pelataran rumah Hanna.

"Sampai disini saja. Aku bisa masuk sendiri"

"Okay" Jonathan menghela nafas lalu tiba-tiba bergerak memiringkan tubuhnya ke arah Hanna.

Hanna menahan nafas sesaat namun masih dapat mencium wangi mahogani dan citrus tubuh pria itu bercampur dengan keringatnya.

Jonathan membuka seatbelt di pinggang Hanna, membuat tubuh mereka bersentuhan.
"Terimakasih Han. Sampai jumpa besok. Slamat malam".
"Malam Nathan".
"Aku suka caramu memanggil namaku".

Hanna segera membuka pintu mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa menoleh lagi. Jantungnya berdebar hingga masuk kamar. Hanna meletakkan tas jinjingnya ke meja di lalu menjatuhkan tubuh ke tempat tidur 'Perasaan apa ini?'

Saat itu hape dalam tasnya berbunyi. Hanna segera duduk dan membuka tas. Hanna melihat nama yang tertera. Nathan is calling. Hanna segera melemparkan hape ke tempat tidur.

Tiga panggilan tak terjawab sebelum terdengar nada pesan. Hanna mengambil hapenya dan membaca pesan masuknya.

"Nice dream Hon ..".
"Hhhh... " Hanna menghela nafas dengan pelan.
'Salahkah aku merasa tersanjung malam ini Nathan..'

Bossku ParibankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang