Descendant (Sad Story Vkook)...

By elmi_wirastiti30

136K 10.1K 1.8K

"Hyung kenapa kau membenciku? Sebesar itukah kau membenciku? Hingga kau ingin membunuhku dengan teman kesayan... More

PROLOG
Hyung (Part 2)
Tears and Smile (Chapter 3)
Tears (Part 4)
Loyalty (Part 5)
Enemy (Part 6)
Look Me Hyung (part 7)
Fire (Part 8)
Second (Part 9)
Limitless (Part 10)
perhatian ini penting (30/11/2017) 😭😭😭😭
Waiting For Secret (Part 11)
A Secret, Believe? (Part 12)
I Don't Know (part 13)
When You Meet Dark? (14)
Analogi (15)
Break Dawn (16)
Love Yourself, Please (chapter 17)
Blood on Fight (Part 18)
Drag Me Down (Part 19)
Revenge (20)
Sweet Psychopat (21)
Magic Door (22)
So my Lie (23)
I want all of these ends (24)
Adventure Time (25)
when fate says now (26)
the heirs (27)
the enemy is real and God is just (28)
Celebration pending (29)
Do You Want? (30)
When You Look Me (31)
Extradionary (32)
I hate this day (33)
When Did You Come? (34)
nightmare (35)
The Legend (36)
core (37)
Good Liar (38)
Omelas (39)
Save (40)
half destroyed (41)
Bad Dream (42)
Promosi anak baru ✓
When These Eyes are Swollen (43)
time to start (44)
Rival (45)
mysterious (46)
I am weak (47)
deadly explosion (48)
Breaking Dawn (49)
Not Today (50)
Angry Mom (51)
Inheritance and Will (52)
Kim Taehyung (53)
Latitude (54)
Last Wait (55) [END]✓

Beginning (Part 1)

12.5K 827 221
By elmi_wirastiti30

Jeon Jungkook as Kim Jungkook (18 Tahun)

Seorang anak salah satu pengusaha terkenal di Korea, juga merupakan calon pewaris tunggal harta ayahnya, Kim Minseok...harta yang tidak akan habis tujuh turunan. Salah satu namja cerdas, baik hati, penurut dan bertutur kata sopan... Anak kedua dari istri muda tuan Minseok, Kim Nana. Salah satu namja yang sering terancam nyawanya, karena merupakan pewaris tunggal ayahnya. Mempunyai kakak bernama Taehyung, namun berbeda ibu... Namja yang sayang pada kakanya. Meski kakaknya berusaha membunuhnya karena sebuah dendam...

............................................................

Kim Taehyung (19 Tahun)

Namja yang terkenal dingin dan tanpa ekspresi, namja yang handal dengan ilmu bela dirinya, lihai menggunakan senjata api dan senjata tajam, termasuk pistol. Anak pertama dari Kim Minseok dengan ibunya Kim Hera. Namja tampan yang menyimpan dendam terhadap adiknya, Jungkook, bahkan membencinya karena suatu tragedi...

.............................................................

Jung Hoseok as Hobi (20 Tahun)

Namja tampan yang terkenal dengan kepandaian dan kelihaiannya dalam kemampuan beladiri dan menggunakan senjata. Pengawal setia Kim Jungkook sejak kecil, sahabat serta kakak untuk Jungkook. Pandai dalam menganalisis dan memata-matai lawan, mampu berbicara dalam lima bahasa. Pengawal terhebat dan paling setia pada tuannya, Kim Jungkook. Pengawal yang rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi tuannya....

Kim Seokjin (22 Tahun)

Kim Seokjin namja tampan yang lahir di Busan, kakak sepupu Kim Taehyung. Anak tunggal dari seorang kanglomerat, Kim Hanbin. Ahli dalam menganalisa, dan memecahkan masalah. Pandai dalam enam bahasa, dan mampu bela diri, meski tidak semahir adik sepupunya Kim Taehyung. Namja yang selalu membantu Taehyung, namun juga membantu memutuskan masalah yang dihadapi adik sepupunya, termasuk rencana Taehyung membalaskan dendam terhadap adiknya... meski Seokjin sebenarnya tidak menyetujui tindakan adik sepupunya.

...........................


Hai semua nih di ff ini, author hanya pinjam nama dan karakter doang. Tidak bermaksud merugikan siapapun termasuk pemainnya. Author hanya menyalurkan hobby saja, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih... Oh ya pada bagian chap ini, author hanya menyebutkan empat cast dulu... di next chap akan saya sebutkan empat cast lagi...^^

Enjoy reading....

(Author **** POV)

Taehyung menghembuskan nafasnya bersiap melakukannya, hanya sekali tekan bukan? Dan semuanya akan berakhir.

Pistol yang ia genggam kini sudah siap... dan Jungkook menutup matanya menerima kemungkinan yang akan terjadi.

1 detik....

2 detik....

3 detik....

"Jika kau melepaskan peluru itu Taehyung! Akan kupastikan peluru ini menembus jantungmu terlebih dahulu..."

Taehyung melirik ke arah belakang, melihat sosok itu. sesosok namja tampan dengan rambut hitam juga jas hitamnya, sosok yang menatap tajam ke arahnya.

"Hobi hyung..." gumam Jungkook, saat melihat namja tampan yang menodongkan pistolnya di punggung Taehyung. Namja yang dipanggil 'Hobi' yang sudah ia anggap saudaranya begitu juga dengan namja tersebut yang sudah menganggap 'Jungkook' sebagai adiknya sendiri.

"Kau..." ucap Taehyung dingin, melirik tajam ke arah namja tampan dengan pistol yang sudah siap.

"Jangan mengganggu tuan Jungkook..." ucap namja yang dipanggil 'Hobi' itu dengan santai.

Dan kini keduanya menatap tajam, saling melempar tatapan dingin, namun mematikan.... tatapan antara seorang pendendam terhadap adiknya dan pengawal setia dari namja bergigi kelinci itu.

........

Taehyung menatap tajam ke arah namja tampan dengan rambut hitamnya, tak lupa dengan pistol yang ia arahkan ke arah pengawal setia adiknya, adik yang paling ia benci dan ia bunuh Kim Jungkook. Hobi pun juga tak kalah tajamnya menatap namja tampan dengan rambut coklatnya, dan mengacungkan pistol kesayangannya ke arah namja yang dipanggil 'Tae'. Sekaligus anak pertama dari tuannya, Kim Minseok

"Jangan ganggu aku bedebah..." ucap Taehyung dengan nada dinginnya, menatap pengawal adiknya yang kini menatap tajam kearahnya.

"Justru aku yang berkata begitu, beraninya kau mengganggu tuan Jungkook..." ucap Hobi dengan santai tak lupa seulas senyum tipisnya yang terkesan santai.

"Heh.... Tuan! dasar pengawal bodoh... tidak seharusnya kau menjaga namja seperti dia. Kau tahu? dia adalah pembunuh ibuku!!" kini Taehyung meninggikan suaranya membuat parkiran yang sepi itu menggema akan suara tegasnya.

"Atas dasar apa kau mengatakan bahwa adikmu adalah seorang pembunuh??!!" ucap Hobi yang tak kalah keras, bahkan terdapat penekanan di akhir kata 'pembunuh'.

"Karena aku melihatnya dengan kepala mataku sendiri..." balas Taehyung santai.

"Apa kau melihat kejadiannya dari awal?"

Deg...

Bibir Taehyung langsung kelu, ia ingat kejadian itu... kejadian saat Jungkook memegang pisau di tangannya tak lupa darah yang bersimbah di tangannya dengan berakhir tubuh ibunya, yang tak bernayawa.

"Lalu apa kau pernah berpikir, bagaimana anak tujuh tahun bisa melakukan pembunuhan?" Taehyung bungkam, saat namja di depannya mengutarakan pendapatnya.

Sementara Hobi? Dia tersenyum kemenangan saat melihat Taehyung yang bungkam.

Keduanya saling menatap tajam dan hendak membunuh, tak lupa tangan kanannya masih setia mengacungkan psitol mereka, lebih tepatnya pistol kesayangan mereka.

Jungkook yang berdiri disana tiba-tiba tubuhnya jatuh terduduk lemas bersandar pada dinding di belakangnya, tak lupa linangan air matanya jatuh membasahi lantai yang ia pijak. Saat melihat kakak yang ia sayangi, menodongkan pistol pada namja yang ia anggap sebagai kakak, teman sekaligus pengawal yang selalu setia padanya.

Kedua tangan Jungkook bergetar menutup kedua telinganya, entah kenapa telinganya sangat takut ketika melihat pistol yang saling mereka todongkan. Seakan pistol itu hendak mengeluarkan isinya menembus tubuh mereka. Kini Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya menolak dengan apa yang ia lihat ini tidaklah nyata, namun... semua ini nyata adanya.

"Hikksss.... Tae... Hyung, Hikkss.... Hobi Hyung..." Jungkook menahan isakannya, bahkan buliran air mata jatuh dengan deras dari pelupuknya.

Hobi yang melihat Jungkook yang kini terisak dengan tubuh bergetar ketakutan, merasa sedih... sakit dan iba melihat namja yang ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri. Ia tahu bagaimana perasaan namja yang kini ia lindungi, apalagi nyawanya terancam oleh namja di depannya, yang notabene adalah kakak dari Jungkook, Kim Taehyung.

"Heh... tahu apa kau? Kau hanya anak dari seorang pengedar narkoba dan ja-"

Klik....

Suara pistol hitam pekat itu berbunyi, bunyi yang menandakan bahwa peluru siap untuk ditembakan oleh tuannya.

"Jaga bicaramu, Kim... aku tahu kalau kau adalah anak dari bosku... tapi, ingat aku tak akan segan, menembakan pistol ini ke kepalamu..." ancam hobi, tak lupa dengan tatapan dinginya.

Taehyung mengulas senyumnya, justru ia tak merasa takut dengan namja di depannya. sebenarnya Taehyung malas berdebat dengan pengawal yang sudah mengganggu kegiatanya, untuk membalas dendam pada adiknya.

Hingga kini keduanya, sudah siap dengan pistolnya. Tangan mereka sudah siap, hanya sekali tembak dan salah satu dari mereka pasti akan mati dengan peluru panas yang menembus ke kepala mereaka, asal mereka dapat memanfaatkan waktu secepat mungkin.

Jungkook ingin berteriak, tapi entah kenapa kerongkongannya enggan mengeluarkan suara. Ia sangat takut... takut, jika peluru itu menembus, dan membunuh mereka.....

1 detik...

2 detik....

3 detik....

DORRRRR.......

............

(Flashback **** ON)

"Tae... Tae... Hyung...."

"Nghhh.... lima menit lagi..."

Seorang bocah berwajah tampan dan manis, kini duduk di atas tubuh kakaknya yang tidur tengkurap di balik selimut kesayangannya. Tubuh namja tampan yang tengah terlelap itu terusik karena adiknya yang mengguncang-guncangkan tubuhnya, tak lupa suara adik kesayangannya yang memanggil namanya untuk segera bangun dari alam mimpinya.

"Hyung.... ayo bangun... bangun..." namja kecil itu tetap berusaha keras memanggil kakaknya yang tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Kookie... Hyung masih ngantuk..." ucap Taehyung namja yang sedari tadi terusik dari tidurnya, karena adiknya yang terkenal dengan gigi kelincinya, Jungkook.

"Hyung... Hyung sudah janji pada Kookie katanya mau lihat lampion..." ucap Jungkook kecil yang memputkan bibrinya tak lupa pipi tembemnya yang membuat wajahnya terlihat sangat gemas bagi siapapun yang melihatnya.

Taehyung melirik jam yang bertengger di dinding, terlihat jam menunjukan pukul tengah malam.

"Hyung... ayo bangun.... bangun..." Jungkook kecil tetap mengguncang-guncangkan tubuh kakaknya, berharap kakaknya segera bangun dan berdiri. Ia terlalu bersemangat untuk melihat lampion tepat di hari ulang tahunnya karena kakaknya sudah berjanji demikian.

"Ya... Kookie, hyung akan bangun..."

Mendengar penuturan kakaknya, dengan semangat yang luar biasa dalam tubuh bocah itu. Jungkook turun dari punggung kakaknya yang sedari tadi ia duduki dan turun dari tempat tidur kakaknya.

Dengan tubuh yang malas dan mata terpejam Taehyung menyentuh kakinya di lantai yang dingin tanpa alas kaki, Taehyung duduk di sisi ranjang dan menguap. Sungguh ia benar-benar mengantuk apalagi hari menunjukan tengah malam. Jungkook mempoutkan bibirnya melihat kakaknya seperti itu.

Taehyung yang hanya duduk di sisi ranjang dengan mata terpejam, tidak ada pergerakan untuk bangun atau apa, hingga....

Huuuuufffff......

Jungkook meniup wajah kakaknya hingga membuat poni yang menutupi dahi kakaknya bergerak, bahkan Taehyung membuka kedua bola matanya saat merasakan hembusan angin kecil yang menerpa kelopaknya. Ya.... Jungkook meniup kelopak kakaknya, seperti meniup lilin ulang tahun. Berharap kakaknya bangun dari tidurnya, meski caranya terdengar menggelikan mengingat dia masih bocah yang polos dan hanya mengikuti kata hatinya....

Taehyung mengedipkan kelopaknya berkali-kali, samar-samar ia melihat adiknya. dan kini terlihat jelas wajah adiknya, yang sedang melakukan aksi 'ayo mengambek' dengan bibir yang dipoutkan dan tangan yang ia tekuk di dadanya.

Taehyung langsung bangun berdiri, ia tidak tega melihat adiknya mengambek seperti ini. Apalagi, ia tidak betah melihat adiknya bersikap kesal padanya. Karena Taehyung sangat menyayangi Jungkook adiknya. Meski ia bukanlah adik kandungnya, mengingat Jungkook adalah anak dari istri kedua ayahanya.

Taehyung memang sudah tahu kalau ayahnya mempunyai dua istri, toh... ia tidak mempermasalahkannya, apalagi ia senang. Karena kedatangan ibu keduanya Taehyung, memiliki adik dengan wajah manis dan selalu menemani hari-harinya, Kim Jungkook.

"Nah... Kookie ayo kita ke halaman belakang..." Taehyung mengulas senyum kotaknya mengusap lembut rambut adiknya.

Secercah senyum terulas di wajah tampan adiknya, saat kakaknya akhirnya mau menuruti keinginan yang bisa terbilang sangat sederhana itu, keinginan untuk melihat dan menerbangkan lampion berdua hanya dengan kakaknya.

Jungkook sangat menyayangi Taehyung kakaknya dan juga ibu dari kakaknya. Jungkook merasa senang, karena memiliki dua ibu yang menyayanginya. Karena ia merasa banyak kasih sayang yang ia dapatkan. Ya... Jungkook kecil yang masih polos, sangat menyukai yang namanya kasih sayang. Bahkan ia bukan bocah yang manja karena kedua orangtuanya mendidiknya agar menjadi anak yang mandiri, begitu pula dengan kakaknya.

Melihat senyum Jungkook yang terulas, Taehyung merasa senang. Bahkan kini ia menarik tangan adiknya dengan lembut dan membawanya ke belakang halaman menepati janjinya pada namja dengan gigi kelincinya yang mengikuti langkahnya dari belakang dengan senyum manis yang terulas.

Skip....

"Yeeee.... Hyung, Kookie berhasil menerbangkannya, lihat Hyung... lampion Kookie sudah terbang jauh..."

Jungkook tersenyum girang, bahkan ia melompat-lompat dengan riangnya saat melihat lampion yang ia buat bersama kakaknya terbang jauh ke atas langit. Taehyung begitu senang melihat Jungkook yang bahagia karena hal kecil yang ia buat. Padahal Taehyung bisa melakukan hal yang lebih besar dari pada ini. misalnya mengajak ia ke taman bermain, atau membelikan mainan mahal untuknya.

Namun...

Jungkook hanya meminta menerbangkan lampion bersamanya, tepat dimana adiknya memasuki usia delapan tahun.

"Kau hebat Kookie, Hyung senang... kau sekarang pintar membuatnya.." ucap Taehyung yang mengulas senyunya dan mengusap lembut rambut hitam adiknya.

Jungkook tertawa menunjukan gigi kelincinya, dalam benaknya ia beruntung karena mempunyai adik dengan wajah yang sangat manis.

"Tae... Tae Hyung, kata orang... jika kita menerbangkan lampion dan mengharapkan sesuatu. Permintaan kita akan terkabul apakah benar begitu?" tanya Jungkook dengan wajah polos dan penasarannya.

Taehyung tersenyum, dan kini ia berjongkok menyamakan tinggi tubuhnya dengan sang adik.

"Sepertinya begitu, tapi Hyung tak begitu yakin... karena hanya Tuhan yang mampu..."

Jungkook menganggukan kepalanya, pertanda paham dengan apa yang dikatakan kakaknya.

"Apa Kookie meminta sesuatu saat menerbangkan lampion?" tanya Taehyung yang kini memegang kedua pundak adiknya.

Jungkook kecil mengangguk manis di depan kakaknya, hingga tanpa sadar Taehyung terkekeh melihat wajah adiknya.

"kekekeke.... aigoo Kookie, kau sangat manis. Hyung gemas melihatmu... jika kau bersikap manis seperti itu. Bisa-bisa banyak orang yang akan membawamu pulang karena wajah manismu..." canda Taehyung kepada adiknya.

Jungkook tersenyum, ia merasa senang mendengar candaan kakaknya.

"Hyung takut kalau aku diculik?" tanya Jungkook dengan wajah polosnya.

"Tentu saja, kalau Kookie diculik... Hyung bisa gila tahu... makanya jangan pernah menerima ajakan orang asing, mereka jahat kau tahu?" nasihat Taehyung terhadap adiknya yang masih polos.

Jungkook menganggukan kepalanya...

"Hyung..." panggil Jungkook sekali lagi.

"Iya, Kookie..." jawab Taehyung.

"Kookie, sayang hyung..." ucap Jungkook dengan senyum manisnya menatap wajah kakaknya yang tampan.

"Hyung juga Kookie, bahkan Hyung lebih menyayangimu dari siapapun.." balas Taehyung dengan senyumnya, bahkan ia membentangkan tangannya menunjukan ekspresi sayangnya yang besar terhadap adiknya, Kim Jungkook.

Greppp...

Tak lama Jungkook memeluk tubuh kakaknya, begitu juga dengan Taehyung yang membalas pelukan adiknya. Jungkook sangat senang dengan pelukan kakaknya, baginya pelukan kakaknya adalah pelukan terbaik setelah ayah dan ibunya.

"Kookie... Hyung janji akan melindungimu, dan akan menjagamu... tak akan kubiarkan siapapun menyakiti adik manisku ini..." ucap Taehyung dengan sadar, juga akan janjinya terhadap sang adik.

Jungkook menganggukan kepalanya, pertanda ia menyetujui apa yang dijanjikan kakaknya. Taehyung semakin erat memeluk tubuh adiknya, memberikan kehangatan di tengah malam ini. Ya... Taehyung adalah kakak yang terbaik untuk Jungkook, dan Jungkook adalah adik yang terbaik untuk Taehyung.

Karena mereka adalah dua saudara, satu keturunan dengan marga yang sama... meski mereka berbeda ibu...

(Flashback **** OFF)

....................

Jungkook menitikan air matanya, kedua kelopaknya membulat saat melihat namja tampan dengan rambut hitamnya. Berdiri di depannya dengan telapak tangan yang mengeluarkan darah, menahan pisau tajam dari seseorang yang menggunakan topengnya. Seseorang yang hendak menusuknya.

Bukan hanya itu terlihat juga jasad seorang namja dengan tubuh besar, juga kacamata hitamnya yang berdiri tak jauh di belakang Jungkook dengan pistol yang masih digenggam jasad itu. Disan juga tak nampak namja tampan dengan rambut cokltanya, namja yang sempat membunuh namja tampan dengan wajah manisnya.

Tak lama.....

DOORRRR.....

Brukkkkk....

Namja bertubuh besar dengan topengnya, itu langsung ambruk saat pistol pengawal tampan itu berhasil menembakan pelurunya tepat di perut pria itu hingga jatuh.

Kini Hobi mendekati tuannya, dan berjongkok menyamakan tinggi tuannya.

"Tuan, anda tak apa?"

Jungkook menangis, dia menatap takut ke arah jasad yang baru saja tewas di depan pengawalnya. Hobi yang melihat tuannya seperti itu merasa iba, dan langsung memegang kedua pundak tuannya.

"Tuan Jungkook, anda tenanglah... mereka sudah tewas, berhentilah menangis, dan anda jangan takut... karena aku disini untuk menjaga tuan..." seulas senyum menenangkan muncul di wajah tampan Hoseok atau namja yang dipanggil Hobi itu.

Tak lama....

Hobi merasakan tubuhnya di peluk oleh seseorang, seseorang dengan wajah manisnya, juga gigi kelincinya. Tubuhnya bergetar ketakutan juga air mata yang tak henti-hentinya turun...

Hobi hanya menepuk punggung tuan mudanya, ia sangat sedih melihat Jungkook seperti ini. Apalagi, akhir-akhir ini nyawa tuan mudanya sering terancam karena... statusnya sebagai calon pewaris tunggal harta ayahnya.

"Hikksss.... Hobi Hyung.... aku takut..." isak Jungkook mengenggelamkan wajahnya di balik jas pengawal setianya, pengawal yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri sejak mereka berusia bocah.

"Tenanglah, tuan... anda baik saja... tenanglah, Hyung akan menjagamu..."

Jungkook menganggukan kepalanya, namun air matanya masih saja turun. Hatinya merasa tenang seketika setelah mendengar penuturan yang menjadi mantra penenang untuknya. Jungkook sejujurnya takut, sangat takut... bahkan ia takut dengan kakak yang ia sayangi. Kakak yang hendak membunuhnya, kakak yang pernah berjanji padanya untuk menjaga dan menyayanginya. Namun....

Janji itu dilanggar sendiri, oleh kakaknya. Karena dendam dan kesalahan yang tak pernah Jungkook lihat, dan Jungkook tidak menyukainya. Tidak suka dengan sikap Taehyung yang sekarang....

.....................

"Jin Hyung, ada apa? kenapa kau memanggilku??!" tanya Taehyung dengan wajah kesalnya, menatap seseorang yang kini bersandar di mobil hitam mewahnya.

"Hei, bocah!! Apa kau gila? Kenapa kau melakukannya malam ini?" tanya Seokjin kesal menatap adik sepupunya yang menurutnya sembarangan dalam menentukan sesuatu.

"Aku sudah tidak tahan hyung... aku ingin segera mengakhirinya..." ucap Taehyung dingin namun terdapat raut tegas di wajahnya.

"Jangan gegabah Tae, jika kau-"

"Aku tahu Hyung!!! Tapi...."

Tes...

Tes...

Taehyung menjatuhkan air matanya, menundukan kepalanya. Dan ia menangis....

Ya... menangis, entah itu air mata apa. hanya Taehyung yang tahu....

Seokjin menyentuh pundak kanan adik sepupunya, tak lama ia memberikan pelukan penenang untuk adiknya, ia sangat tahu bagaimana perasaan adik sepupunya Taehyung. Ia tahu bagaimana penderitaan Taehyung sejak kecil. Sejak kejadian berdarah, yang merenggut nyawa ibu dari adiknya....

"Tae... aku tahu kalau kau masih menyayangi Jungkook adikmu... karena aku tahu, kau baru saja menembakan sebuah peluru yang kau simpan selama ini pada namja asing yang hendak menembak adikmu dari belakang..." jelas Seokjin.

Taehyung hanya menangis, bahkan ia menahan isakannya. Apa yang dikatakan kakak sepupunya benar adanya, ia tidak menembak adik ataupun pengawal adiknya, namun... ia menembak seorang namja yang hendak membunuh adiknya dari belakang.

Entah apa yang ada dipikiran Taehyung saat itu, padahal bisa saja adiknya mati di tangan orang lain tanpa harus mengotori tangannya. Dan bukankah itu adalah hal yang Taehyung tunggu, hal yang menyangkut kematian adiknya?

Namun...

Entahlah terkadang Taehyung ragu....

Terkadang ia juga bisa menjadi iblis, yang bisa saja membunuh adiknya dengan mudah. Apalagi Taehyung sudah lama menunggu kesempatan ini, membalaskan dendam atas kematian wanita yang ia sayangi, wanita yang pernah melahirkannya....

Dengan membunuh Jungkookn adiknya....

Namun, meski ia telah menyelamatkan adiknya tanpa sadar. Namun rasa benci itu masih ada, dendam itu masih setia hinggap di hatinya, dan rencana jahat terhadap adiknya masih tertata rapi di otaknya. Dan hanya saja Taehyung menunggu waktu itu, waktu yang tepat untuk melakukannya....

Kini Taehyung menjatuhkan kepalanya dalam pelukan kakak sepupunya, ia membutuhkan ketenangan, sandaran dan juga pelukan. Ia sangat membutuhkannya, mencoba menetralkan hatinya. Mengubur kenangan bersama adiknya, Jungkook dalam-dalam....

Karena Taehyung tetap menganggap kalau kematian ibunya adalah kesalahan Jungkook adiknya, dan selamanya akan begitu....

..............................

TBC....

Hai semua.... author kembali dengan chap ini, semoga kalian gak bosan dengan kedatangan author...

Disini author udah usaha yang terbaik buat bikin chap ini dan author gak mau bikin kalian kecewa. Jangan lupa vommentnya ya^^ karena kalian adalah semangat saya...

Maaf kalau typo masih bertebaran, cerita tambah gaje atau apalah. Karena author hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan....

Semoga hasilnya memuaskan ya^^

Sekian dari saya, bye... sampai jumpa dengan saya di ff lainnya....

Salam cinta dan sayang untuk kalian semua....

#el


Continue Reading

You'll Also Like

17.1K 578 32
Up nya tergantung mood author . . . Annyeong hoseyo안녕하제요 Beloved army BTS x ARMY Ini adalah foto dan biodata tentang member BTS Cerita ini gak mesti...
78.4K 6.4K 16
Taehyung kecil yang memiliki penyakit jantung harus rela meninggalkan Seoul dan pergi ke desa untuk kesembuhannya, karna ibunya tidak memiliki cukup...
194K 15.3K 11
Ada sebuah rahasia besar dalam pernikahan Sasuke dan Naruto.
991 71 3
menceritakan tentang hidup seorang gadis bernama Jeon Taehyung dia anak dari Jeon jungkook, dia ditinggalkan oleh ibunya saat ibunya melahirkan dia