Why?

By AlmeeraRifatur84

19.3K 638 18

If you ask me "why are you my sister?" Then I will answer "I do not know why" EkaFatika88 More

Prolog
Prolog (2)
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Pengumuman
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
announcement

Chapter 13

458 19 0
By AlmeeraRifatur84

Dengan sangat terpaksa Sandra pun menjelaskan "Leon itu habis dioperasi,terus kenapa kog gw yang ngejagain,itu karena orang tuanya kemarin lusa pergi ke Lombok,urusan bisnis,jadi nggak ada yang bisa ngejagai dia"

"Apa urusannya sama lo?lo kan bukan siapa2nya Leon?"tanya Dirga.

"Orang tua gw itu temenan sama orang tuanya Leon"jawab Sandra.

Mendengar penjelasan singkat dari Sandra,semua yang mendengarnya pun hanya mengangguk-anggukkan kepala mereka. Setelah puas mendengar penjelasan singkat Sandra,satu per satu dari mereka pun mulai berdiri dan pergi menuju ketujuan masing2,hingga meninggalkan Sandra,Nicole,Jasmine,Rio,Riu,Reza,Dirga,dan juga Azam.

Karena tidak ada yang perlu dibicaraka lagi,akhirnya mereka pun memesan makanan dan memakannya bersama dalam diam.

]=_=[

Pulang sekolah Sandra langsung saja menjalankan mobilnya menuju kerumah sakit dimana Leon dirawat.

Sesampainya disana ia kembali berjalan menghampiri kamar Leon yang baru. Kamar Leon dipindahkan untuk keamanan.

"Udah sadar lo?"tanya Sandra dengan nada bicara yang sedikit dinaikkan pada Leon yang duduk diranjangnya dengan laptop didepannya.

Mendengar suara Sandra,Leon pun mengalihkan pandangannya dari laptop yang ada didepannya,Leon pun menatap Sandra sejenak dan kembali fokus lagi dengan laptopnya.

Merasa penasaran dengan apa yang dilihat oleh Leon,Sandra pun berjalan mendekati Leon dan duduk disebelah Leon sambil melihat apa yang dilihat Leon.

Expresi Sandra berubah kaget seketika setelah melihat apa yang dilihat oleh Leon.

Ternyata Leon memasang earphone bluetooth ditelinga kanannya dan yang dilihat Leon dilaptopnya adalah konser tunggal taylor swift.

"Sumpah ya,kirain lo lagi ngerencanain sesuatu buat misi kita"seru Sandra merasa kecewa akan sikap penasarannya tadi yang sia2.

"Gw bosen"balas Leon sambil tetap melihat taylor swift didepannya.

Tanpa memperdulikan Leon,Sandra pun mulai berfikir dan "Apa mungkin Brian tau semuanya?tapi harusnya sih iya"seru Sandra bertanya pada Leon.

"Hmm...."balas Leon sambil mengangguk dan disusul dengan bangkitnya Sandra dari tempat duduknya kemudian beralih duduk disofa.

Ia kembali diam dan termenung,hingga 30 menit pun berlalu dengan Sandra yang terus melamun dan Leon dengan TS.nya.

"Gw mau pergi,lo bantuin gw,oke?"seru Sandra yang kemudian bangkit dari duduknya "Gw harap lo bakalan jadi hacker profesional"lanjut Sandra sambil melangkah pergi dari kamar Leon.

Hanya dengan kata2 tersebut,Leon telah faham akan apa yang akan dilakukan Sandra.

]=_=[

Kini Sandra sudah siap dengan yang ia pakai

"Lo udah bisa nemuin dia?"tanya Sandra pada Leon melalui earphone bluetooth yang ia pakai.

"Kalo dari cctv,kelihatannya dia ada disekitar perempatan didekat perpustakaan dipusat kota,dia sendirian,benar2 sendirian"

Dengan keyakinan mutlak,Sandra pun kembali berjalan menuju lokasi. Dan benar saja,ketika ia sudah ada disana,ia melihat seseorang yang kelihatannya seumuran dengannya duduk dibangku taman dengan buku didepannya.

"Apa dia orangnya?"tanya Sandra pada Leon tanpa melakukan gerakan yang akan membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

"Iya"

Setelah mendapat kepastian dari Leon,kini Sandra hanya bersandar pada sebatang pohon yang tidak jauh dari target. Sandra hanya menunggu situasi yang tepat.

Tak lama setelah itu,target pun bangkit dari duduknya dan berjalan mendekatinya.

Tidak mau membuang kesempatan emas ini,Sandra pun mengeluarkan phone cellnya dan memainkan phone cell tersebut sambil berjalan mendekati terget.

"Maaf"seru Sandra ketika ia baru saja menabrak target hingga tas target terjatuh ,Sandra pun mengambil tas tersebut sambil memasukkan pelacak kedalam tas tersebut tanpa membuat curiga target "Sekali lagi saya minta maaf"lanjut Sandra sambil memberikan tas tersebut tanpa memperlihatkan wajahnya –alias nunduk-.

Kemudian,Sandra pergi menjauh dari target.

Setelah jarak dirinya dengan target sudah cukup jauh,ia pun mengenakan jaket,topi,dan juga kacamatanya,kemudian mengikuti target dari belakang tanpa membuat curiga orang sekitar.

"Terus sekarang gw harus gimana?apa gw harus nyulik dia terus maksa dia ngomong sambil ngancem dia pakek pistol?"tanya Sandra pada Leon.

"Percuma,dia lebih memilih mati dari pada buka mulut"

"Terus gimana?"

"Ikutin aja dulu"

Perintah Leon,dan Sandra hanya bisa mengerutu dengan terus mengikuti target dari belakang.

Ternyata ia pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan sebuah buku,setelah ia memberikan buku itu ke petugas perpustakaan ia pun pergi lagi.

Karena penasaran,Sandra akhirnya membiarkan target pergi dan masuk kedalam perpustakaan,menunggu buku itu ditata lagi oleh petugas.

Untungnya ia sempat melihat no buku yang sebelumnya dipinjam oleh target,tanpa menunggu waktu lama Sandra pun mencatat no. Buku yang dipinjam target tadi diphone cell.nya.

Kini ia hanya membaca buku sambil sesekali melirik kearah petugas yang sedang berjaga.

Tak lama kemudian,buku yang tertumpuk di meja penjaga itu pun kini diambil oleh petugas tersebut dan mulai ditata.

Setelah penjaga itu selesai menata buku tersebut,Sandra pun langsung saja memulai aksinya,ia mulai dengan menelusuri setiap rak buku sambil mencocokkan no. buku yang ada diphone cell.nya.

Setelah lama mencari,akhirnya ia mendapatkan buku tersebut,dan buku yang ia dapat hanyalah novel remaja.

"Beneran yang ini?"tanya Sandra ragu pada dirinya sendiri.

Kemudian Sandra pun mulai membuka setiap lembar buku tersebut,mungkin saja ada petunjuk,dan benar saja,tengah2 buku itu telah dilubangi untuk memberi ruang pada flasdisk yang disimpan disitu.

"Oh my God"seru Sandra sambil mengambil flashdisk tersebut dan memasukkannya kedalam saku jaketnya,ia kembali membuka-buka setiap lembaran lagi,dan ia tidak menemukan apa2 setelah itu.

Tanpa pikir panjang ia pun mengembalikan buku tersebut dan pergi.

Setelah ia keluar dari perpustakaan, ia pun berjalan disepanjang trotoar yang terdapat banyak pedagang kaki lima disana.

Ketika ia berada dikermaian,tiba2 saja ia merasakan perutnya ditusuk dengan pisau oleh seseorang dari belakang,tentu saja hal tersebut membuat kaget orang2 yang berada disekitar.

Saat pisau itu kembali dicabut dari perutnya,tanpa pikir panjang lagi Sandra pun berbalik,dan dengan cepat ia menampil pisau tersebut yang membuat pisau itu terjatuh dari tangan orang tersebut.

Dilihat dari penampilannya,kelihatannya dia seorang pengawal suatu perusahaan.

Kemudian dengan sisa tenaga yang ia punya,Sandra pun menginjak kaki orang tersebut dan memukulnya hingga ia tersungkur.

"Oh my God,baju putih gw kotor,gara2 lo"seru Sandra pada pengawal tersebut.

Orang itu kembali bangkit,dan perkelahian tanpa senjata pun dimulai. Sandra sempat tersungkur dengan tangannya yang menampil kaca yang dijual hingga pecah sehingga membuat tanganya berdarah karena tergores kaca tersebut.

Kemudian Sandra pun kembali bangkit sambil mengambil sebuah pengorengan dari seorang penjual dan memukulkannya kekepala orang tersebut hingga membuat orang itu pingsan seketika.

Melihat dirinya sudah aman,ia baru merasakan betapa perihnya perutnya saat ini,ia pun terduduk sambil memegangi perutnya dan merintih kesakitan.

Hingga ia merasakan ada seseorang duduk didepannya sambil memegangi pundaknya "nak,saya panggilin ambulans ya?"tanya seorang wanita paruh baya tersebut,yang terlihat khawatir akan keadaan Sandra.

"Saya nggak apa2,makasih"jawab Sandra yang kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan semuanya.

"Bi',jemput Sandra di Halte depannya Gor"seru Sandra setelah berhasil menghubungi Bi' Tutik sambil menahan rasa sakit diperutnya.

"Iya non"

Kini Sandra mengancing jakenya dan pergi ketoko distro sebentar,ia hanya membeli sebuah tas dan jaket baru. Ia pun memasukkan jaketnya kedalam tas dan memakai jaket yang baru ia beli.

Ia kembali berjalan,berusaha berjalan seperti biasa,hingga ketika ia berjalan disebuah jembatan ia melihat ada seorang anak kecil bermain disana dengan orang tuanya yang sibuk berfoto.

Anak itu duduk ditepi jembatan,sambil melempar satu per satu batu yang ia bawa kesungai,hingga tiba2 sang ibu tak sengaja menyenggol anaknya dengan kakinya,yang membuat anak itu terjun bebas kesungai.

Kedua orang tua itu pun hanya kaget,bukannya langsung terjun ia malah bingung meminta bantuan seseorang disekitarnya.

Tanpa pikir panjang lagi,Sandra langsung saja melepas tasnya dan naik keatas pagar pembatas kemudian terjun kedalam sungai,ia pun membawa anak itu ketepi sungai.

Seketika orang2 mengerumuni dirinya dan anak itu,kini ia merasakan perutnya semakin perih.

"Ini tas kamu kan?Makasih"seru seseorang yang mungkin ayah dari anak tadi sambil meletakkan tas Sandra disebelah Sandra.

Sandra hanya mengangguk lemas.

"Hmmm.....mbak baik2 aja kan?mbak sakit?"tanya orang tersebut melihat Sandra yang memegangi perutnya sambil merintih kesakitan.

"Nggak,saya nggak apa2"jawab Sandra.

"Sekali lagi saya ucapakan terima kasih banyak"seru orang itu yang kemudian pergi meninggalkan Sandra.

Ketika Sandra hendak bangkit dari duduknya,ia kembali merasakan seseorang mencengkram kedua bahunya "Nona kenapa?"seru seseorang yang ternyata Bi' Tutik.

Melihat darah ditangan Sandra,Bi' Tutik pun membuka jaket Sandra dan menemukan baju dan perut Sandra yang sobek dengan darah disekitarnya.

Mungkin karena kehabisan darah,wajah Sandra jadi sangat pucat,kemudian ia pun tak sadarkan diri.

]=_=[

Kini Sandra sudah dirumah sakit dengan Bi' Tutik dan Leon disekitarnya. Bi' Tutik terus menangis karena keadaan Sandra yang sampai sekarang belum sadarkan diri.

"Bi',saya tidur dulu ya,capek"seru Leon yang kemudian melangkah menghampiri sofa diruangan tersebut,dan tertidur.

30 menit setelah itu,Sandra pun mulai sadarkan diri.

"Non....Nona sudah sadar?"tanya Bi' Tutik dan dijawab anggukan kepala oleh Sandra.

Setelah mengangguk,Sandra pun berusaha untuk duduk,ketika ia sudah duduk,ia pun menyadari bajunya sudah diganti dengan baju rumah sakit.

"Loh....Bi' jaket Sandra mana?Ahh tas?tas Sandra mana?"tanya Sandra seperti sedang mencari sesuatu yang kelihatannya penting.

"Ini..."jawab Bi' Tutik sambil memberikan tas tersebut kepemiliknya.

Tanpa memperdulikan Bi' Tutik yang masih bingung,Sandra pun membuka tas tersebut ia pun mulai lega karena barang yang ia cari masih ada disana.

Flashdisk itu masih ada didalam jaketnya,dengan senyum kemenangan Sandra pun melemparkan flashdisk itu ke Leon yang baru bangun dari tidur sejenaknya.

"buat lo"seru Sandra pada Leon, "Hmmm...Bibi' bisa tunggu diuar dulu,Sandra mau ngomong berdua sama Leon"lanjut Sandra yang dibalas anggukan kepala oleh Bi' Tutik.

Setelah Bi' Tutik keluar ruangan,Sandra pun bangkit dari duduknya dan beralih duduk disofa dengan Leon "Laptop"seru Sandra meminta laptop pada Leon.

Kemudian Leon pun mengeluarkan laptopnya dari tas yang sedari tadi diam saja dibawah bersandar pada sofa,dan meletakkannya diatas meja didepan Sandra.

Sandra pun membuka laptop tersebut dan mengaktifkannya,setelah aktif ia pun mencolokkan flasdisk tersebut dan memeriksa file2 yang ada didalamnya.

"Cuman ada 1 file"seru Sandra yang membuat Leon mengalihkan pandangannya yang sebelumnya kosong ke laptop didepan Sandra.

Kemudian Sandra pun membuka file tersebut "Ini....bukannya ini bukti suatu kejahatan?"tanya Sandra pada Leon,sedangkan Leon hanya diam saja melihat membaca setiap tulisan di file tersebut.

Ada beberapa foto koran,artikel2,dan ada beberapa video juga rekaman suara didalamnya.

Seperti kesetanan,Leon mengambil alih laptop tersebut dari Sandra yang membuat Sandra terkejut.

Leon semakin fokus dengan apa yang ada didepannya,hingga ada sebuah video ditengah2 artikel tersebut,tanpa ragu Leon langsung saja membuka video tersebut.

Video cctv disebuah jalan dipusat kota,ada sebuah mobil yang ditabrak mobil lain dari belakang,hingga membuat mobil itu hilang kendali dan terbalik.

3 orang yang ada dimobil yang terbalik itu berhasil keluar ketika bagian mesin mobil mengeluarkan api,kedua orang tua dan seorang anak lelakinya yang terus meronta ronta ingin dilepaskan diri dari gendongan sang ayah,sang ibu pun menangis tersendu sendu sambil terus berjalan menjauhi mobil,tak lama setelah itu mobil itu pun meledak.

Video itu akhirya selesai,dibawah video itu ada sebuah rekaman suara ditelfon.

X:"bagaimana pun caranya,keluarga itu harus mati,terutama anak2nya"

Y:"Siap,saya akan membunuh mereka semua"

Hanya itu isi rekaman tersebut.

Setelah melihat semuanya,Leon terlihat lemas dengan wajahnya yang pucat sambil bersandar disofa dan mengacak acak rambutnya sendiri seperti orang yang sedang frustasi.

"Le,lo kenapa?"tanya Sandra yang tidak tau apa2.

"AHHH...."teriak Leon yang terlihat benar2 frustasi.

Tak disangka,dengan perlahan Leon menyandarkan kepalanya yang terasa sangat berat diatas bahu Sandra.

Tak lama setelah itu,Sandra merasakan bahunya basah.

Ia pun menyadari kalau Leon saat ini sedang menangis,tanpa keragu lagi dengan perlahan Sandra pun beralih memeluk Leon,dan Leon hanya bisa diam menerima pelukan itu.

"Itu kasus kecelakaan keluarga gw dulu"seru Leon berbisik,yang membuat Sandra terbelalak tak percaya.





TBC.....

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
30.4M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
1.3M 97.7K 43
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
722K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...