Enigma ✅

By veraciouSri98

36.9K 6.3K 894

[ROMANCE MYSTERY FANFICTION] Ia tidak pernah merasa hidupnya aman sejak kejadian yang menimpanya. Kecelakaan... More

Prolog
1. Incident
2. Empty
3. Believe Me
4. Stranger Man
5. Step
6. Embraced You
7. What is Right?
8. Refusal
9. Confused
10. Bright Spot
11. Thorn
12. Pieces
13. Way
15. I Love You
16. Not Enigma [END]
Epilog

14. Sufferance

1.4K 307 81
By veraciouSri98


Rasa ini masih tertinggal

Tanah dengan jejak itu mengeras

Dan hujan tak akan turun dalam waktu yang lama

.

.

.

Aku bernyanyi dalam sepi dengan nada melolong penuh rintih


__Enigma Chapter 14 "Sufferance"__

Gadis itu sengaja diposisikan dalam keadaan setengah duduk, ia tak memberontak seperti sebelumnya akibat obat penenang yang baru saja meluncur mulus di pembuluh darahnya. Jungkook sendiri tampak berdiri di balik kaca ruangan itu, menatap Yein yang mulai saat ini akan berjuang untuk menyembuhkan diri. Lupakan tentang hal yang dinamakan balas dendam, ia memiliki tekad lain saat ini.

"Yein-ssi! Kau mendengarku?"

Yein mengangguk lemah menjawab pertanyaan Mijoo.

"Bagaimana perasaanmu saat ini?"

"Tidak baik, rasanya sangat tidak baik," jawabnya lirih.

Mijoo mengangguk pelan, "Apa kau tahu kenapa kau bisa di sini?"

Yein kini menggeleng.

"Sekarang kau harus tahu, kenapa kau berada di sini. Dengar! Kau sakit, alasan kau berada di sini... karena kau sedang sakit."

Gadis itu tak menjawab apapun, Jungkook yang berada di balik kaca beberapa kali menghela napas gusar.

"Akhir-akhir ini kau sering mendapat teror?"

Yein mengangguk.

"Sebenarnya kau tidak diteror siapapun! Tak ada yang mencoba mencelakaimu!"

Yein menggeleng, "Tidak. Dia mencoba membunuhku! Dia mencekikku, membenturkan kepalaku. Dia mencoba untuk membunuhku! Polisi wanita itu yang melakukannya kepadaku! Jungkook melihat dia mencekikku!"

"Tapi Jungkook mengatakan, dia tak mencekikmu! Selama ini kau hanya berhalusinasi! Tak ada seseorang yang mencoba melukaimu!"

"TIDAK! KAU SALAH! DIA MELUKAIKU! AKU MERASAKAN DIA MELUKAIKU!" teriaknya namun tak mampu bergerak dari tempat tidurnya.

Mijoo tersenyum tipis, lalu mengusap kepala Yein, "Tak ada yang melukaimu! Selama ini kau hanya berhalusinasi, tak ada yang melukaimu. Kau harus mempercayaiku!"

Yein kembali menggeleng, "Tidak mungkin! Aku tidak gila!"

"Kau memang tidak gila, kau sekarang sedang sakit dan aku mencoba menyembuhkanmu!"

"AKU TAK PERCAYA PADAMU! TAK ADA ORANG YANG HARUS KUPERCAYAI! AKU TIDAK GILAAAA!"

Yein mulai memberontak membuat orang-orang di sana menghela napas gusar, Mijoo berbalik menatap Jungkook.

"Ini sulit!" ujar Mijoo tanpa suara membuat Jungkook menghela panjang.

.

.

.

Lelaki itu –Jeon Jungkook- bergerak membuka pintu salah satu kamar perawatan rumah sakit. Matanya mendapati Yein yang tertidur akibat obat yang ia konsumsi beberapa saat yang lalu. Ia berjalan ke sisi kiri ranjang dan mengambil kursi di sana, atensinya hanya mengarah pada Yein.

"Kau harus sembuh! Harus! Bayar kesalahanmu dengan kesembuhan dan aku akan memaafkanmu sepenuhnya!" bisiknya lembut.

Jungkook menghela napas pelan.

"Aku tidak percaya, di saat aku mencari tahu tentangmu... aku terlalu mudah terjatuh dalam pesonamu. Aku tidak tahu, bahwa aku akan mencintaimu sedalam ini."

Ia mengusap rambut gadis itu perlahan.

"Kita bisa hidup bahagia 'kan? Aku menjadi milikmu dan kau menjadi milikku. Bisa 'kan?"

Ddddrrtt Ddrrrttt

Jungkook menarik ponselnya dan mengamati ID Caller.

"Untuk apa kau menghubungiku lagi, detektif Seo?"

"Aku hanya ingin memastikan bahwa Yein baik-baik saja bersamamu!"

Jungkook menghela napas, "Kalau kau tidak percaya. Datanglah ke rumah sakit Seoul, bagian ahli kejiwaan, kau bisa menemukan kami di sana."

"Mungkinkah kau... membuat Yein melakukan terapi?"

"Tentu saja! Aku ingin dia sembuh!"


__Enigma__

Jisoo menutup panggilannya lalu menatap Eunwoo yang kini memandangnya intens, "Apa yang dikatakan lelaki itu? Di mana dia?"

"Mereka di rumah sakit Seoul. Jungkook akan membuat Yein melakukan terapi. Kau tak perlu khawatir!"

Eunwoo menghela gusar, "Aku masih tak bisa mempercayainya!" ucapnya lalu beranjak pergi, namun Jisoo menahannya.

"Memangnya apa urusanmu dengan mereka? Berhentilah mengurusi hal pribadi orang lain!"

"Ini tentang Yein!"

Jisoo mendesah, "Lalu? Memangnya siapa kau untuk Yein?"

Eunwoo tak menjawab.

"Jungkook setidaknya punya ikatan dengan Yein karena kecelakaan itu, mereka punya hal yang perlu diselesaikan. Sedangkan kau siapa? Kau hanya orang yang masuk antara mereka berdua. Semua hal yang berhubungan tentang Yein sudah tak ada urusannya lagi denganmu, orang dengan gangguan mental tak memiliki kekuatan hukum. Jadi apa urusannya lagi denganmu?"

"KARENA AKU MENCINTAINYA!" teriak Eunwoo membuat ruangan itu menjadi hening. Lelaki itu kemudian beranjak meninggalkan Jisoo yang kini berganti terdiam.

Jisoo menarik napas gusar, "Kenapa ini tiba-tiba sangat menyakitkan?"

.

.

.

Jisoo berjalan menuju sebuah purchase drink di area kantor, ia memasukkan koin dan memilih cola untuk ia teguk saat ini. Gadis itu membuka kaleng dan meneguknya dengan rakus.

Ia menarik napas dalam, "KARENA AKU MENCINTAINYA!"

"Apa aku sudah gila?" gumamnya seorang diri.

Jisoo mendudukkan diri pada sebuah kursi dan menatap langit-langit kantor.

"Aku memang sudah gila. Kenapa tiba-tiba saja aku merasa sakit mendengarnya? Ini tidak mungkin 'kan?"

Jisoo tertawa hambar.

"Aku tidak mungkin menyukai lelaki menyebalkan itu!" yakinnya pada diri sendiri sembari menepuk dadanya, "Ku mohon jangan seperti ini, Seo Jisoo!"


__Enigma__

Lelaki berparas tampan itu melajukan mobilnya dengan cepat menuju sebuah rumah sakit, setelah tiba di sana dengan segera ia mendekati resepsionis.

"Pasien bernama Jung Yein, dia dirawat dimana?"

"Tunggu sebentar!" ujar wanita muda itu, ia lalu mengetikkan sesuatu pada komputer dan menatapnya lamat.

"Pasien Jung Yein, baru saja masuk pagi tadi. Dia di rawat di bangsal 3 bagian kejiwaan lantai dua."

Eunwoo membungkuk hormat, "Terima kasih!"

Lelaki itu dengan segera berjalan ke tempat itu, ia benar-benar ingin memastikan bahwa Yein baik-baik saja.

Cukup beberapa menit hingga ia melihat sosok Jungkook terduduk di kursi koridor bersama dengan seorang dokter perempuan. Ia kembali berjalan mendekat hingga akhirnya Jungkook menyadari keberadaan Eunwoo.

"Kalau begitu saya permisi, tuan Jeon!"

"Ya dokter Lee!" ia tersenyum membungkuk membiarkan wanita itu pergi, "Aku fikir detektif Seo yang akan datang. Kenapa malah kau?" tanyanya sarkatis.

"Di mana Yein?"

Jungkook menghela napas, "Di ruangan itu!" tunjuk lelaki itu pada ruangan yang tak jauh darinya dengan dagu.

Eunwoo berjalan hendak mendekati ruangan itu namun Jungkook menahannya, "Dia sedang beristirahat! Jangan menganggunya!"

Eunwoo menatap Jungkook sinis, "Lepaskan tanganmu!"

"Aku tak mengerti kenapa kau masih ikut campur dalam urusan Yein. Yein sudah tak ada urusannya dengan kepolisian, aku akan mengirimkan hasil kesehatan Yein agar semuanya benar-benar ditutup. Jadi jangan ganggu Yein lagi! Lebih baik kau pergi!"

"Aku tidak mau!" ujarnya lalu menyentak tangan Jungkook.

Ia membuka kamar perawatan Yein dan membuat Jungkook semakin emosi, "Sudah kubilang Yein butuh istirahat. Kenapa kau sangat memaksa?" ujarnya dengan suara tetap tenang agar Yein tak terbangun.

Eunwoo tak menjawab, ia hanya memandangi Yein sendu.

"Pergi sekarang juga sebelum aku memanggil keamanan!"

Eunwoo sama sekali tak mengindahkannya, ia malah berjalan mendekati Yein membuat Jungkook semakin kesal.

"Detektif Cha!" Jungkook mulai meninggikan suaranya, ia ikut berjalan mendekat, "Jangan ganggu waktu istirahatnya," ujarnya lalu menarik Eunwoo keluar, tapi lelaki itu tak bergeming namun mulai menyentakkan tangan Jungkook dan memberontak dari lelaki itu.

"Apa hakmu melarangku melihatnya?"

"Baiklah kau boleh melihatnya, tapi tidak saat ini! Pergi sekarang juga!"

Eunwoo tersenyum kecut, "AKU BILANG AKU TAK MAU!" teriaknya dan membuat Jungkook mencengkram kerah lelaki itu erat.

"Kecilkan suaramu, brengsek! Kelakuanmu tak seperti polisi melainkan preman, kau tahu?"

"J-jungkook-ah!" suara seorang gadis membuat Jungkook melepaskan cengkramannya, ia lalu berlari mendekati Yein yang kini perlahan membuka matanya.

"Kenapa? Kau merasa sakit?"

Yein mengangguk.

"Di mana?"

"Semuanya," ujarnya. Ia kemudian mengedarkan pandangannya hingga dirinya mendapati Eunwoo berdiri tak jauh dari sana.

"AAAAKKHHHH!" teriak gadis itu tiba-tiba.

Jungkook mendekatkan diri pada gadis itu, "Yein-ah! Tidak apa-apa!"

"SURUH ORANG ITU PERGI! DIA MENYAKITIKUUU!!!" teriaknya semakin tak karuan, Jungkook menolehkan kepalanya menatap Eunwoo lalu menggerakkan kepalanya mengusir lelaki itu.

Eunwoo masih terdiam tak bergerak.

"Dia dan temannya mau membunuhku! Jungkook, tolong aku!"

"Kau akan baik-baik saja bersamaku! Tidak apa-apa, aku berada di sini untukmu!" ucapnya, ia memeluk gadis itu erat. Gadis yang kini mulai terisak dengan tubuh bergetar ketakutan. Hingga beberapa saat kemudian beberapa perawat datang bersama dengan dokter Lee, mereka menyuntikkan sebuah cairan dan perlahan gadis itu kembali tenang. Jungkook menarik napas lega lalu menatap Eunwoo sinis, dengan gerakan cepat ia menarik lelaki itu dan saat berada di koridor ia melayangkan satu pukulan di pipi Eunwoo.

"Aku sudah mengatakan padamu untuk pergi!"

Eunwoo mengusap pipinya lalu bangkit menatap Jungkook sinis, "Apa yang sudah kau katakan pada Yein? Kau meracuni pikirannya 'kan?"

"Lelaki ini benar-benar membuatku kesal," gumamnya lalu balas menatap Eunwoo, "Yein sedang sakit dan pikirannya sedang tak stabil. Aku tak perlu melakukan hal itu karena dia sedang melakukan perawatan untuk kesembuhannya. Kedatanganmu bahkan membuatnya lepas kendali, jadi lebih baik pergi saja! Yang dia butuhkan adalah aku bukan kau!"

"Kau!"


BUGH


Satu pukulan pembalasan dari Eunwoo membuat Jungkook hampir kehilangan keseimbangan, "Aku tak akan melepaskan Yein untuk lelaki sepertimu, Jeon Jungkook," ujarnya lalu berjalan pergi.

"Dia itu sinting atau apa? Benar-benar mengesalkan!"


AAAKKKHHH


Lelaki itu mengernyitkan dahinya lalu kembali berlari masuk, ia kini mendapati Yein yang tengah memegang pecahan kaca vas. Ia mengarahkan pecahan itu ke depan, tak peduli dengan tangannya yang terluka.

"Bukankah kalian sudah menyuntikkan obat penenang padanya?"

"Sepertinya itu tak begitu mempan!" ujar dokter Lee yang kini bergerak menghindari Yein. Gadis itu membuat beberapa perawat memilih menjauh.

Jungkook menghela napas gusar, ia melangkah mendekati gadis itu, "Yein-ah!"

"Jangan mendekat!"

"Lepaskan pecahan itu, oke?"

Gadis itu menggeleng keras.

"Kau bisa terluka jika melakukan itu!" kini suara Mijoo terdengar.

"Benar, kau bisa terluka. Tak ada yang akan menyakitimu di sini, jadi lepaskan pecahan vas itu, eoh?"

"Aku tidak mau! Kau menganggapku gila! Aku tidak gila!"

Jungkook mengangguk pelan, "Kau memang tidak gila! Kau hanya sedikit sakit, benarkan dokter?"

Mijoo ikut berjalan mendekat, "Benar, aku akan menyembuhkanmu!"

Yein perlahan menurunkan tangannya masih dengan pecahan yang belum terlepas, Jungkook tersenyum tipis lalu semakin mendekat dengan Yein dan tanpa disangka gadis itu malah menggoreskan pecahan itu di leher Jungkook.

AKKKHHH

Jungkook membulatkan matanya terkejut, ia memegang lehernya dan perlahan jatuh berlutut di depan Yein. Gadis itu menjatuhkan pecahan tadi dan menutup mulutnya tak percaya, "Aku tidak melukainya! Aku tidak melukainya! Bukan aku!"

Jungkook menatap gadis itu sendu, "Ya, bukan kau!" dan lelaki itu mulai menyandarkan dirinya di perut Yein, walaupun kesadarannya masih ada, ia kini merasa lemas.

Para perawat dengan segera mendekati Yein dan Jungkook, mereka kembali menyuntikkan Yein dengan obat penenang berdosis dua kali lipat dari sebelumnya. Sedangkan dua perawat lainnya membantu Jungkook keluar dari ruangan itu untuk melakukan perawatan.

Yein kembali dibaringkan, matanya perlahan tertutup dengan setetes airmata yang lolos dari pelupuknya, "Aku melukainya!"

To Be Continued

A/N : Dikit lagi Enigma tamat dan itu berarti utangku semakin berkurang. Tinggal tunggu Dream catcher 'kan? Dan untuk Our Way, akan diusahakan secepatnya, oke?

Satu lagi. Siapa tau nih yah! Ada yang nanya kenapa aku keluar dari GC. Baik itu GC ARMY, Lovelinus, Banglyz. Lineku lagi error, sampai sekarang nggak tau kenapa bisa gitu. Jadi maklumin aja! Invite aku lagi, kalau lineku udah baik nanti aku gabung!

Continue Reading

You'll Also Like

69.3K 365 1
Jungkook x Jimin = Perfect ! Top¡JJK • Bottom¡PJM #7 slash #6 rated #262 Random Cr: Eveus_
1K 162 5
Seokjin tak pernah sekalipun mengusik si calon Alpha pack daerah selatan. Tetapi mengapa kehidupannya diusik oleh dia dan kekasihnya sehingga membuat...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
213K 17.6K 89
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...