A Sweet Treat For Wattpad Aut...

By AryNilandari

170K 26.4K 7K

Hanya untuk kamu yang ingin selalu meningkatkan keterampilan menulis. Karena tulisanmu menunjukkan siapa d... More

Daftar Isi
I. Sajian Pembuka
I.1. Empty Your Plate
I.2. Jadi, Intinya Wattpad Itu....
I.3. Niat
I.4. Modal
I.5. Ide
I.6. Genre
1.7. Just Write!
1.8. Outline, Perlukah?
II. Sajian Utama
II.1 Karakter
II.2. Setting
II.3 Konflik dan Penyelesaian
II.4 Emosi
II.5. POV (Point of View)
II.6 Dialog
II.7 Alur, Plot, dan Struktur
II.9 Logika Cerita
II.10 Judul
II.12 Etika, Moral, dan Budaya
Kelas Membuat Outline (Pemula)
Kelas Membuat Outline (Advance)
Konfirmasi Kelas Outline
Kelas Teknik Outline Kembali digelar!
Konfirmasi Kelas Outline 25 dan 27 April 2018
III. Sajian Penutup
III.1a. Study Case: Edit Revise Rewrite WMHS
III.2. Cover, Sinopsis, dan Blurb
III.6 Dari Wattpad ke Paper-Book (Penerbitan)
Pelatihan Offline
WORKSHOP MENULIS WATTPAD

II.8 Deskripsi

3.1K 451 98
By AryNilandari

Pernah baca fiksi yang isinya dialog semua?

Biasanya cepat bosan karena alur terasa lambat dan cenderung berisik. Kita seakan disuruh mendengarkan orang mengobrol tanpa dilibatkan, tanpa diberi kesempatan berpikir dan mencerna. Kesannya asyik, ringan, lincah, tapi kalau dialog semua, cerita jadi kayak kebanyakan vetsin, atau dangkal.

Sebaliknya, pernah baca fiksi yang padet det dari margin ke margin, teksnya penuh, isinya deskripsi semua?

Rasanya kayak baca textbook, buku pelajaran, baru sebentar pasti jadi ngantuk, atau kalau maksain, mata berair dan belekan.

Dialog dan deskripsi adalah unsur fiksi yang harus ada dan seimbang untuk mendapatkan cerita yang baik, dalam, enjoyable. Dialog menjadi tempat istirahat mata, dan deskripsi memberi kedalaman sehingga pembaca dapat menyelam lebih jauh.


Aku Sudah Menulis Sampai Selesai, Ada Deskripsi Tapi Enggak Menarik, Gimana Dong?

Endapkan 1-2 jam, atau bahkan sehari, kalau waktunya memungkinkan. Kerjakan yang lain. Lupakan dulu naskah itu.

Sudah?

Ok, sekarang kita bisa membacanya lagi dengan mata dan hati lebih jernih. Kepala pun siap bekerja. Kita akan menyunting. Bukan typo atau kaidah kebahasaannya. Itu bisa belakangan. Kita akan melihat, benarkah deskripsinya terasa tidak meyakinkan, datar, sangat biasa.

Cerita kita akan menarik (engaging ) jika kita melibatkan pembaca di dalamnya. Pembaca yang tidak diasingkan dari cerita, akan bisa merasakan keterkaitan dengan cerita; tokoh-tokohnya, settingnya, konflik, dan penyelesaiannya.

Satu contoh yang sederhana saja, bandingkan:

a. Kue itu enak.

b. Kue di depannya masih berasap. Aroma wangi dan manis memenuhi udara. Bagian tengahnya merekah, memunculkan cairan ungu kental. Bagian bawahnya agak keras dan gosong.Tapi dibandingkan roti yang rasanya seperti kardus itu, kue ini mampu menerbitkan liur.

Terasa bedanya kan? Alternatif (b) menggunakan kata-kata yang merangsang mata, hidung, telinga, peraba, dan pengecap.

Pancaindra pembaca digerakkan dan diaktifkan, sehingga teks lebih bermakna, lebih hidup. Memang tidak semua deskripsi dan narasi harus dipanjang-panjangkan seperti itu, penulis harus bisa mencari celah yang tepat, dengan cara yang tepat, dan cocok untuk audiens-nya.

Coba saja bayangkan, kalau kita menulis model (a) sepanjang naskah. Boring ya.

Penulisan (b) menggunakan prinsip SHOW, DON'T TELL. Penulis membantu pembaca mengaktifkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan perabanya.


CARA MENUNJUKKAN KESAMAAN (SHOW RESEMBLANCE)

Cara paling efektif menyajikan gambaran hidup di benak pembaca adalah dengan metafora, simile, analogi, personifikasi, simbolisme, dan alusi (aku enggak bahas detail satu satu ya, bisa googling atau lihat buku pelajaran Bahasa Indonesia saja). Kita enggak perlu repot-repot menggunakan deskripsi panjang, alih-alih meminjam pengalaman pembaca untuk membuat koneksi.

Contoh 1, dari PELIK, karyaku untuk beliawritingmarathon:

"Rayn! Kamu sudah di TKP?" Ardi berteriak. Rayn menjauhkan ponsel dari telinga. "Sori. Sori. Sori. Aku belum bisa berangkat, nemani Jihan dulu sampai Ibu datang. Bentar lagi katanya. Tunggu ya. Jangan panik. Ingat saja trik yang kuajarkan. Kamu bakal baik-baik saja. Sudah ya, aku harus ngawasi Jihan. Itu anak apa bola bekel sih .... Hei ... hei, JIHAN! Jangan lompat-lompat! Aduh ...."

Dalam percakapan telepon itu, enggak perlu ada alasan kenapa Ardi harus jaga Jihan. Apa yang tergambar di benakmu membaca kalimat yang dicetak tebal?

Contoh 2 (masih dari PELIK):

Megan menyemburkan napas. "Sudah kulaksanakan. Satu gelas minuman untuk Wynter seperti yang kamu mau. Enggak bisa di kepala, aku enggak nyampe. Kamu lupa, Wynter tinggi banget, ada kali 180 cm. Dan dia enggak pernah bisa duduk diam dua menit aja. Kalau kata orang-orang tua di kampung, bokong kukusan. Kamu tahu kukusan jadul buat bikin tumpeng? Terbuat dari anyaman bambu, bentuknya kerucut, enggak bisa diberdirikan pada ujung lancipnya, pasti oleng dan muter ... iya, iya, aku diam deh. Enggak usah melotot begitu. Silakan ngomong."


CARA MENDESKRIPSIKAN TOKOH

Jangan cuma bilang ganteng, cantik, tinggi, pendek, baik, jahat dst. Tokohmu akan jadi dua dimensi saja kalau begitu. Beri ia kedalaman melalui deskripsi pemikiran, tindakan, motif, emosi, pendapat, atau cara dia memandang diri sendiri dan dunia.

Caranya bisa melalui si tokoh berbicara tentang dirinya, bisa melalui cermin, bisa juga meminjam tokoh lain untuk berbicara tentangnya. Apa pun caranya, pastikan tidak hanya fisik saja yang digambarkan.

Contoh 1 (masih dari PELIK):

Wynter hanya mendengkus. Mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mata biru cowok itu bikin Megan merinding. Waspada, pikirnya, kalau bule gosong ini ada di waktu dan tempat yang salah, pasti berarti masalah. Pernah Wynter terlihat di sekitar ruang keputrian, sepatu Sheila terisi rootbeer. Atau saat cowok itu menyelip di antara para cheerleader di kafetaria, tikus putih tiba-tiba muncul di meja mereka. Oh ya, sosok tinggi langsing dengan rambut pirang butek itu kayak noda di kacamata, terlihat ke mana pun ia menoleh. Tapi Megan anti banget berurusan dengannya. Tidak disangka hari ini bakal ketiban sial. Ah, masa bodolah. Megan sudah kebelet pipis. Ia menghambur ke WC terdekat, tapi Wynter lebih sigap menghadangnya.


Contoh 2 (masih dari PELIK):

Rayn pasti merasa sangat terasing di sini. Padahal di sekolah, anak itu populer lebih dari yang disadarinya. Terutama di kalangan cewek. Julukan yang mereka berikan macam-macam tergantung pada kesan pertama ketemu Rayn. Si pemalu yang lugu, si ganteng-imut dengan senyum maut, si pendiam dengan tatapan tajam, si jutek yang bikin hati potek, cowok serius sok misterius, dan entah apa lagi. Ardi pernah mencoba menyangkal julukan negatif, tapi Rayn bilang, biarkan saja, enggak perlu menarik perhatian lebih jauh. Yang penting kelainannya tidak terpapar. Memang dari dulu, Ardi diwanti-wanti Mami Kiara untuk menjaga rahasia putranya demi keamanan. Penderita prosopagnosia, terutama anak kecil, rentan penculikan. Kalaupun sudah cukup dewasa seperti Rayn, kekurangannya bisa mengundang perundungan.

Contoh 3 (dari Write Me His Story , aku = Wynter):

Video pertama adalah waktu wisuda SD. Itu pertama kalinya Miss Jansen melihatku. Langsung menarik perhatiannya karena mukaku mirip putranya. Tapi yang membuat Miss Jansen diam-diam merekamku dengan ponselnya adalah karena aku berbeda. Aku datang tanpa orangtua, terlambat, berlari-lari masuk ke aula dengan penampilan paling berantakan. Dan perasaannya mengatakan bahwa aku akrab dengan masalah, atau identik dengan masalah.

Video kedua, di lapangan, ekskul Wushu kelas 7. Aku sedang melakukan push up, di saat 20 anak lainnya berlatih jurus. Miss Jansen mendapatkan video candid itu dari Miss Mala, asisten Master Zhang. "Katanya, kamu dihukum karena memukul kakak kelas duluan. Tapi kamu menolak menceritakan masalahnya pada Master Zhang."

Ya, aku ingat. Sampai detik ini Master Zhang tidak tahu alasanku memukul Dito. Aku tidak perlu menceritakannya juga sekarang. Tidak relevan.

Video ketiga, wisuda SMP. Dokumentasi resmi sekolah. Déjà vu, kata Miss Jansen. Sendiri, terlambat, berantakan. Ditambah kehebohan lain yang kutimbulkan. Kepala sekolah menahan giliranku sampai aku memakai seragam lengkap dan rapi. Jadilah, aku mencoba meminjam vest dan jas murid yang sudah selesai serah terima ijazah. Sayangnya, anak itu menolak. Dan kami ribut di depan panggung.


CARA MENDESKRIPSIKAN SETTING

Penulis sering terjebak menganggap pembaca sudah tahu detail setting tempatnya hanya dengan menyebut kelas, sekolah, kamar, dapur, dll. Atau untuk setting waktu hanya dengan menyebut malam, pagi, musim hujan, musim semi, dll.

Padahal, sering setting mendetail penting untuk membantu pembaca keluar dari kesehariannya sendiri, masuk ke dalam cerita.

Contoh dari Write Me His Story:

Sudah delapan tahun aku tidak melihat salju. Tapi aku masih ingat sensasi kristal dingin itu ketika jatuh tepat di lidahku. Ya, begitu salju turun, aku siap di halaman flat, dengan badan terbungkus tebal dari kaki sampai kepala, menengadah ke langit dan membuka mulut.

Mum selalu menertawakanku. "Silly Wynter," katanya. "Kenapa tidak kamu cicipi saja yang sudah terkumpul di dedaunan? Lebih mudah. Daripada kamu mangap lama-lama kayak kuda nil. Berapa besar kemungkinan kristal es itu jatuh tepat di lidahmu?"

"Fifty-fifty. Tepat atau meleset." Itu jawabanku, setiap tahun, sejak aku bisa menghitung peluang hingga terakhir kali aku bertemu musim dingin menjelang ulang tahun ke-8. Keras kepala menurut Mum. Matematis, menurutku.

Aku juga ingat, Mum tidak pernah mengizinkan aku keluar flat tanpa perlindungan pakaian berlapis-lapis. Membuat aku seperti anak Eskimo atau astronot penjelajah bulan. Susah berjalan. Lebih susah lagi kalau sudah sampai di halaman, eh kepengin pipis. Jadilah, balik lagi ke flat kami di lantai 4, bongkar semua lapisan. Aku pernah menangis gara-gara kehilangan momen, salju keburu berhenti. Aku menyalahkan Mum, tapi apa pun alasanku, Mum tetap membungkusku rapat-rapat. Mum tidak mau aku terkena frostbite.


Kesimpulan

Jangan takut menampilkan tokoh dan setting tempat yang antimainstream, karena itu akan menjadikan ceritamu unik. Deskripsi yang hidup akan membantu pembaca membuat koneksi lebih kuat dengan si tokoh dan tempatnya berada. Gunakan panca indramu saat menggambarkan sesuatu yang berbeda dengan cara yang berbeda, tapi manfaatkan pengalaman pembaca untuk menunjukkan kesamaan sehingga deskripsimu menjadi lebih efektif.


Selamat menulis. Salam kreatif

________________

Pengumuman

Dear sahabat-sahabat penulis Wattpad,

Terima kasih sudah membaca Sweet Treat sejauh ini. Tetap setia walaupun aku sudah lama enggak update buku ini karena mengejar deadline judul-judul lain dulu yang sudah diminta penerbit. Tapi Insya Allah, akan kuteruskan nanti pelan-pelan.

Bab ini aku tulis dengan pamrih ya. Kalau kalian mendapatkan manfaat dari sini, mohon kunjungi PELIK di beliawritingmarathon

Simpan di library, baca,  dan vomment semua bab-nya. Syukur-syukur, ikuti terus sampai tamat. Karena dengan cerita itu, aku punya misi untuk menyediakan bacaan sehat dan "mendalam" bagi remaja.  Tapi buku akan diterbitkan kalau viewernya banyak. So, dukung aku ya.

Kalau kalian sudah pernah membaca Write Me His Story, pasti tahulah, karya-karyaku selalu antimainstream dan tidak mengumbar sensasi, sehingga memang agak sulit mendapatkan viewer. Haha. (sad but true)

Kalau belum baca, silakan, mumpung gratis dan semua part masih ada sampai tamat.

Oke, itu saja dulu.

Salam sayang

Ary

Continue Reading

You'll Also Like

182K 203 4
21+
281K 20.1K 17
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...
702K 52.4K 66
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...