anjing squad ❌94.line

By dairylatte

49K 6K 883

(n.) anjing squad. squad yg isinya cowo cewe cakep nan famous kelahiran tahun 1994. berbeda-beda marga tapi t... More

null.
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20

#12

1.7K 266 29
By dairylatte

Pelarian
.
.
.

"Jadi... Lo beneran putus?" tanya Seulgi hati-hati.

Sehabis pulang sekolah tadi, Jaebum langsung jemput Seulgi di SMA SM. Mereka udah janjian dari kemarin mau pulang bareng. Soalnya Jaebum mau curhat ke Seulgi. Curhat lewat via line itu nggak cukup. Dan disini lah mereka di sebuah rumah makan di dalem mall.

Seulgi tanya tentang hubungan Jaebum tapi cowok itu nggak jawab. Dia malah sibuk makan kwetiau. Seulgi memutar bola matanya, dia tahu kalau Jaebum sebenernya cuma pura-pura.

"Pingin gue iris kuping lo biar tambah budeg?"

Seulgi ngacung-acungin pisau di depan Jaebum dengan jengkelnya. Dan hal itu berhasil bikin Jaebum tertawa. "Jangan dong, ntar gue nggak bisa dengerin suara merdu lo."

"Bacot."

Seperti itulah reaksi Seulgi kalo ada yang gombalin dia. Percuma, nggak mempan. Soalnya Seulgi nggak mudah baper.

"Susah ya ngebaperin lo." ungkap Jaebum.

"Gombal-gembel gitu nggak mempan buat ngebaperin gue."

Jaebum tersenyum, "Playing hard to get, eh?"

"Bukan gitu," sanggah Seulgi. "Gue cuma nggak suka aja sama cowok suka gombal-gembel gitu."

"Lah trus kenapa lo bisa suka Jongin?"

Seketika Seulgi yang lagi makan beef steak langsung tersedak hebat. Pertanyaan yang cukup sensitif.

"Eh, Gi? Lo nggak papa?" tanya Jaebum heboh karena Seulgi batuk-batuk keras banget. Dia nyodorin minuman. "Sensitif ya pertanyaan gue? Maaf-maaf."

Seulgi langsung minum itu minuman sambil terus mukulin dadanya yang sakit. Bukan sakit karena kenyataan pahit yang diterimanya tapi karena bener-bener keselek dia.

Dia masih batuk-batuk sampe ngeluarin air mata. Tapi Jaebum ngiranya Seulgi nangis karena pertanyaan sensitif itu.

"Seulgi, jangan nangis!!" Jaebum asli panik. Dia nggak pernah liat cewek nangis sambil terus batuk-batuk gini. "Gue ngaku salah. Berhenti nangis, oke?"

"Goblok." umpat Seulgi ditengah batuknya. Seriusan dia pingin ketawa tapi dagingnya masih nyantol di tenggorokan. "Air..."

Jaebum nyodorin air lagi. Dia lihat cewek itu minum sebotol penuh air mineral sambil terus mukulin dadanya. Jaebum ngerasa bersalah banget soalnya bikin Seulgi nangis gegara nginget hubungan cintanya yang pahit. Bukannya ngehibur tapi malah bikin nangis, gitu pikirnya Jaebum.

Air di dalem botol kemasan udah habis. Seulgi naruh botol itu sambil bernapas lega. Dia menyeka air matanya sendiri dengan tissue. Sebelum dia natap Jaebum yang udah pucet saking paniknya.

"Seulgi.."

"Bego!"

"Oke gue ngaku bego. Gue gabakal bahas Jongin lagi. Gue kapok liat lo nangis kayak gitu tadi."

"Gue nangis karna keselek goblog. Bukan karna yang lo maksud."

"Ha?" Jaebum melongo. "Jadi lo nangis tadi karna keselek?"

Seulgi ngangguk sambil senyum, "Lo lucu kalo panik gitu."

"Ah elah... Kirain...." Jaebum bernapas lega.

"Mending sekarang lo cerita tentang Jiyeon. Lo ngajak gue kesini buat cerita kan?"

Jaebum balik makan kwetiau, "Kalo dipikir-pikir bakal bosenin ntar kalo gue aja yang cerita."

Seulgi mengernyit, "Nggak bakal lah."

"Gimana kalo.." Jaebum sengaja gantungin ucapannya biar Seulgi penasaran.

"Gimana kalo apa?"

"Gimana kalo lo juga cerita tentang doi lo? Jadi biar impas gitu."

Cewek itu menimang-nimang sejenak ajakan Jaebum sebelum dia akhirnya mengangguk, "Ok, i'll tell you everything about him."

"Everything?" tanya Jaebum dengan senyum terpatri di bibirnya.

"Everything." Seulgi mengangguk yakin.

Jaebum pun memulai ceritanya duluan. Dia bercerita mulai darimana dia mengenal Jiyeon. Bagaimana masa-masa usaha pendekatan Jaebum untuk mendapatkan Jiyeon. Sesekali Seulgi tersenyum karna Jaebum menceritakan semua tindakan manisnya ke Jiyeon yang sekarang hanya bernamakan kenangan. Lalu cerita Jaebum berlanjut  dimana Jaebum menyatakan perasaannya ke Jiyeon dan tentang ciuman pertama mereka.

"It was just simple peck. But it means a lot for me."

"Deep..." Seulgi ikut tersenyum bersama Jaebum.

"Gue nggak pernah sebahagia ini sebelumnya. Sampe akhirnya gue tahu dia deket sama cowok lain."

Raut wajah Jaebum nggak berubah sama sekali tapi beda dengan matanya. Seulgi bisa lihat mata cowok itu berubah sedih ketika bibir cowok itu melontarkan kata demi kata yang menyayat hatinya sendiri.

"Jiyeon pasti berarti banget buat lo."

"Banget..." Jaebum ngulangin kata Seulgi dengan suara lirih disertai senyum tulusnya.

"Ok, sekarang giliran gue." Seulgi menarik napas beratnya sebelum dia mulai bercerita, "He's our friend. He has been my friend since we were five. Yeah, he's Kim Jongin. The boy who loves Soojung so much."

Sama seperti Jaebum, Seulgi menceritakan awal kejadian dia bertemu dengan Jongin di taman kanak-kanak. Mereka berteman sejak itu hingga mereka tumbuh kembang menjadi seperti sekarang. Mereka terus bersama dan bersekolah di tempat yang sama pula. Hingga di tahun terakhir di sekolah menengah pertama, Seulgi mulai menganggapnya lebih dari teman. Lebih tepatnya ketika Jongin masih berkencan dengan Sooyoung.

"Jadi, lo suka Jongin sudah lama banget?"

Seulgi mengangkat bahu tidak tahu, "Ntahlah."

"Ok, ok, lanjut."

Seulgi cerita tentang kebiasaan Jongin yang mulai berubah sejak putus sama Sooyoung. Jongin jadi suka mainin cewek dan hal itu bikin Seulgi nangis hampir setiap hari diawal-awal masa perubahan itu. Sampai mereka ketemu Soojung di SMA SM. Mereka berteman baik dengan gadis itu. Tapi tiba-tiba ketika kenaikan kelas sebelas, Jongin curhat ke Seulgi kalau dia suka sama Soojung.

"I love him but he love her." Seulgi tersenyum pahit.

Kini giliran Jaebum ikut tersenyum pahit bersama Seulgi. "Tapi lo nggak benci sama Soojung kan?"

"Nggak lah," Seulgi menggeleng kecil. "Anehnya, Soojung adalah orang pertama yang bisa tau perasaan gue ke Jongin."

"Seriusan?" Jaebum cengo. "Untung Soojung nggak suka sama Jongin kalo suka... it will be complicated."

"Ntahlah.. Itu bukan urusan gue. Kalau-kalau Soojung juga suka Jongin, it's ok. Perasaan nggak bisa dipaksain."

Jaebum tersenyum lalu dia ngusap-usap puncak kepala Seulgi, "Gue suka gaya lo. Lo keren, dewasa banget."

"Thanks!"  Seulgi menundukkan kepala sebentar. "Lagian gue juga berusaha move on."

"Move on?  Ke siapa emang?" tanya Jaebum.

"Ntahlah, belum nemu." jawab Seulgi.

"Lo bisa jadiin gue tempat move on."

Seulgi terdiam. Mencerna kata-kata Jaebum yang sedikit bingungin. "Maksud lo?"

"Lo bisa jadiin gue pelarian, tempat move on, a second home atau apalah itu sebagai gantinya Jongin." jawab Jaebum yakin.

"Dan lo jadiin gue pelarian dari Jiyeon?" tanya Seulgi dengan kerutan di dahi.

"Ng.. sounds a good idea." Jaebum terkekeh.

"Anjir." Seulgi ikut terkekeh bersama Jaebum. "Boleh juga."

"Lo setuju?"

"Why not?"

Mereka berdua pun tertawa karena kekonyolan ini. "Jadi..."

"Jadi?"

Jaebum ngelihat arloji di pergelangan tangannya. Dia ngacungin jari kelingkingnya, "Mulai jam ini, jam 16.52, kita berstatus pelarian-zone."

"Jelek amat njir namanya."

"Udahlah, keren tau. Siniin kelingking lo."

Jaebum narik paksa kelingking Seulgi dan mulai detik itu juga mereka terikat sebagai pelarian-zone.

Continue Reading

You'll Also Like

76.9K 7.6K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
309K 23.7K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
72.4K 7.1K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
35.1K 4.5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...