Dark side

By YoungraPark

85.8K 13.6K 2.3K

Min Yoongi adalah seorang profiler suara profesional, ia memiliki kemampuan pendengeran yang sangat sensitif... More

Dark Side Movie Trailer
Prologue
CHAPTER I : Begin
CHAPTER II : First Case
CHAPTER III : Comeback
CHAPTER V : Puzzle Profile
CHAPTER VI : Find One Piece Puzzle
CHAPTER VII : The Profile
CHAPTER VIII : Dejavu
CHAPTER IX : Suga Is Here
CHAPTER X : Confused
CHAPTER XI : Strom
CHAPTER XII : The X File
CHAPTER XIII : Lost And Found
CHAPTER XIV : Unspoken Word Part 1
CHAPTER XV : Unspoken Word Part 2
CHAPTER XVI : Final Case
#ASKYoungraPark
CHAPTER XVII : One Fine Day
CHAPTER XVIII : Goodbye For Now
CHAPTER XIX : A Supplementary Story; Lost
CHAPTER XX : A Supplementary Story; Cold On Spring Day

CHAPTER IV : Sesi Episode

4.1K 748 84
By YoungraPark

Rujukan cerita: Pengantar kriminologi | Ilmu dasar psikologi | Dissociative Identity Disorder | Psikopat documentary

Peringatan: AU. Mature content.

This story pure from my imagination and just for my own pleasure.

______________________

Dark Side

Park Jimin X Min Yoongi

Other cast

_______________________

Jimin dengan segera memeluk tubuh Yoongi, dan mengusapkan punggungnya perlahan dengan tangannya. Dengan nyaman Yoongi menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jimin, Yoongi mendengar detak jantung Jimin yang mulai beraturan, suara detak itu membuatnya sedikit merasa nyaman.

Tanpa mereka sadari Seokjin memperhatikan mereka dari celah kaca besar yang tertutup tirai berwarna putih carang itu dengan tatapan khawatirnya, ia masih terdiam di sana.

"Sekarang katakan padaku apa yang terjadi? Hm?"

Yoongi menghempaskan nafasnya perlahan, "Diaㅡdia kembali."

Seokjin terkejut, yah dia mengetahui dia yang di maksud oleh Yoongi. Wajahnya sedikit pucat, dengan tergesa dan merasa penasaran. Ia membuka pintu ruangannya, "Yoongi."

Ia semakin mengeratkan pelukannya pada Jimin, perasaan takut itu datang kembali, "Dia menelponku Hyung."

...

Jimin dengan segera pergi untuk menemui Taehyung untuk melacak panggilan terakhir pada telephone genggam Yoongi.
Dengan lihai ia memainkan jari-jarinya pada keyboard komputernya, "Maaf Jim, aku tak menemukannya." Jimin mengernyitkan keningnya.

"Ku rasa dia pintar dalam hal bidang IT."

"Maksudmu?"

"Ia menggunakan alat anti pelacak pada telepon genggamnnya. Sehingga saat kau mencoba melacaknya, Ipnya akan selalu berubah-rubah."

"Tae, aku tak mau tahu kau harus menemukannya!" Taehyung terkejut, ia tak pernah melihat Jimin semarah ini hingga membentaknya, "Astaga yak! Ada apa denganmu? Aku usahakan untuk menemukan Ipnya yang tepat!" Ia kembali fokus pada layar komputernya.

"Maafkan aku Tae akuㅡ" Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya kasar, "Kau menyukai Yoongi-Hyung?"

"Apa? Ah ituㅡhmㅡ"

"Tak perlu kau katakan pun aku tahu." Taehyung tertawa kecil.

"Entahlah Tae, aku tak tahu. Aku hanya ingin melindunginya."

Taehyung melihat ke arah Jimin yang sedang duduk di kursi sebelahnya, "Yoongi-Hyung itu terkenal sangat dingin, entah sudah berapa kali ia mempunyai partner kerja. Mereka semua menyerah bekerja padanya, dengan alasan Yoongi-Hyung membuat mereka merasa tak di anggapㅡkau adalah partnernya yang paling lama selama ini."

"Jadi kesimpulannya?" Taehyung memutarkan kedua matanya, "Kau ini bodoh yah? Ku rasa cara kerja otakmu itu memang lambat! "

"Mulutmu itu astaga!" Ia memukul kepala Taehyung dengan buku di atas meja, "Aww yak!" Ia bangun dari duduknya, meringis sakit.

"Aku pergi!"

"Yak alien mau kemana kau?!"

"Bertemu dengan bunny-ku!" Ia lalu pergi meninggalkan Jimin yang masih emosi di sana, "Dasar menjijikan!"

...

Aku melihat tubuh anak itu, kepalanya bergerak ke sana kemari. Ia masih hidup.

"Kau ingin ikut bermainkan, sayang?" Ia berjongkok di hadapanku dan tersenyum.

Dia mulai menyentuhkan jari-jarinya pada tubuhku dengan sensual, "Kau anak yang baik dan manis, ikuti perkataanku." Aku hanya terdiam.

"Berbaliklah." Dengan tubuh yang bergetar aku berbalik.

TAK

TAK

TAK

Aku mengigit bibirku menahan sakit, aku tak boleh menangis. Ia menyambuk punggungku dengan keras entah berapa kali ia melakukannya, perlahan tangannya masuk ke dalam bajuku, menyentuh luka bekas cambukannya. Ia membisik pada telinga kananku dan mengecupnya, "Anak pintar, karena kau mendengarkan perintahku. Aku akan memberikan hadiah untukmu."

Aku hanya diam dan menunggunya, ia pergi entah kemana. Lalu ia kembali lagi.

Ia membawa sesuatu seperti cap berukuran kecil, namun cap itu terdapat pisau yang berbentuk. "Tangan kananmu sayang." Aku menyerahkan tangan kananku padanya perlahan, ia tersenyum padaku. Pria itu mencium tanganku tepat di nadi dan,

"Hmptㅡ" Ia menempelkan cap itu di sana dan menekannya, aku mengigit bibirku hingga lidahku merasakan ada rasa seperti amis pada lidahku, itu adalah darahku. Aku harus diam, aku harus bertahan. Ia melepaskan cap itu, darah mulai keluar dari pergelanganku. Ini sangat sakit. Ia menjilati darah itu.

"Ingatlah sayang, kau adalah milikku."

"Argh! Akh!ㅡHah." Yoongi terbangun dari tidurnya, mimpi itu selalu datang lebih sering dari sebelumnya. Nafasnya tak beraturan, "Darah." Ia mulai mengigit jari jempolnya dan memeluk kedua kakinya, darah segar itu mulai mengalir di jarinya, pun menyesapnya.

"Mengapa kau kembali?"

"Kau yang memanggilku Yoon, kau ketakutan."

"Kau berbahaya kumohon pergilah!"

Ia memegang kepalanya yang sakit, dengan segera ia mengambil sesuatu di dalam lemari nakas, sebuah sex toy.

Ia membuka seluruh bajunya sendiri dengan terburu-buru, Yoongi mulai menyentuh dirinya sendiri. Mencubit nipplenya, perlahan turun pada perutnya yang rata, dan menyentuh sesuatu miliknya yang menegang disana, "ㅡahh." Ia meremas dan mengocoknya naik dan turun. Ia melebarkan kedua kakinya perlahan kedua jarinya masuk pada lubang miliknya, ia mendesah keras.

Masuk lalu keluar, seterusnya begitu hingga di rasa cukup. Ia mulai memasukan sex toy itu pada lubangnya dengan sangat dalam, "Eunngghㅡah." Ia mengigit bibirnya sendiri menikmati alat itu masuk dan keluar. Satu tangannya ia gunakan untuk mengocok batangnya yang sudah menegang sejak tadi, dia mendesah menikmati permainannya sendiri. Alat itu hanya mengenai sweat poutnya sesekali. Setelah beberapa menit Yoongi merasa perutnya akan mengeluarkan sesuatu ia menggerakan kedua tangannya dengan cepat, dadanya membusung akhirnya ia mengeluarkan benihnya pada tangan dan perutnya. Yoongi memejamkan matanya menikmati pelepasannya, ia segera melepas alat itu pada lubangnya. Ia terdiam memandang langit kamarnya.

Ia teringat perkataan Seokjin.

Flashback on

"Yoongi, apa ada sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini?"

"Aku bermimpi lagi hyung, sesuatu telah membuat episodeku kembali."

"Apa ada tanda-tanda ia kembali?"

"Ya, dan aku selalu mengendalikannya dengan segera."

"Syukurlah, aku hanya mengingatkan padamu. Kau harus mengendalikan semuanya, Jimin melihatmu. Perlahan ia akan tahu Yoongi. Apakah kau menyukainya?"

Yoongi terdiam "Ku rasa kau tak perlu menjawabnya, aku tahuㅡdia akan menjadi pelindungmu Yoon."

"Aku tak mengerti maksudmu Hyung."

"Aku melihatnya saat di ruanganmu, di mana ia menenangkanmu. Dia bisa menjadi tempat untukmu berlindung Yoongi, dan bonusnya ku lihat ada sesuatu yang sensual dan bergairah dalam mata kalian."

"Tskㅡkau berlebihan Hyung."

"Yak lihatlah tubuhnya yang kekar, bentuk wajahnya tegas, dia tampan dan aku juga yakin perutnya berbentuk kotak-kotak di sana. Wah dia terlihat menggoda."

"Yak! Dasar mesum!"

"Kau yakin tak tergoda padanya?" Yoongi memutar kedua matanya, "Kita lihat saja, sebentar lagi kau akan berada di bawah tubuhnya Yoon." Ia mengedipkan matanya dan segera pergi meninggalkan Yoongi.

"Yak sialan!"

Flashback off

"Jimin, Park jimin. Sial mengapa aku memikirkannya." Ia kembali tidur dengan tubuhnya yang lengket, ia segera menarik selimutnya dan gelap menyerang pengelihatannya.

...

Sekitar pukul 9 pagi seorang warga menghubungi pihak center 112 mengatakan menemukan mayat tergeletak di jalan sekitar kota Incheon. Dengan segera team kepolisian menuju ke lokasi kejadian.

Kembali korban seorang anak pria sekitar umur 10 - 12, di temukan dengan menggunakan pakaian serba putih dengan memeluk bunga mawar merah yang terdapat tetesan darah. Pada pergelangannya terdapat tatto bunga mawar. Yoongi dengan kasar menarik surainya ia merasa bersalah telah bodoh membiarkan hal ini terjadi kembali.

"Hyung aku menemukan ini pada kantungnya." Jimin memberikan alat perekam beserta secarik kertas yang terlipat lipat, ia menekan tanda play.

"Find me."

Ia dengan segera membuka kertas tersebut di dalamnnya terdapat beberapa huruf,

WZVTF

"Oh sial! Aku tahu ini bukan dia yang sebenarnya." Jimin mengernyitkan keningnya, "Maksudmu Hyung?"

"Suaranya berbeda, ia memang menggunakan Modulator¹. Namun aku merasa tak asing dengan suaranya."

"Aku tak mengerti maksudmuㅡtunggu kau mengenal si gila ini?" Pertanyaan Jimin membuatnya terdiam seketika.

"Aku harus pergi." Ia berjalan meninggalkan jimin yang terdiam di sana, "MIN YOONGI!" Jimin berteriak membuat ia menghentikan langkah kakinya.

"Bisakah menceritakan semuanya dengan jelas? Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku, kau mengenalnya bukan? Hyung kita ini partner, bisakah beritahu padaku sesuatu yang aku tidak tahu itu?" Yoongi terdiam di sana mengigit bibirnya.

"Baiklah aku rasa aku tak di perlukan lagi di sini. Aku yakin kau bisa menyelesaikannya sendirianㅡaku pergi." Jimin dengan segera berjalan melewati Yoongi yang terdiam di sana, "Jimin, tunggu!"

Ia berbalik ke arahnya dan menatap maniknya. "Apa kau bisa aku percaya?" Mereka saling terdiam cukup lama, "Menurutmu Bagaimana? Tanpa menjawab hal itupun ku rasa kau mengetahui jawabannya." Jimin tersenyum padanya.

"Jadi mau menceritakan padaku semuanya?" Alisnya terangkat.

Yoongi sedikit ragu, namun menyadari perhatian Jimin selama ini, apa salahnya mencoba perlahan percaya padanya. "Ya, aku akan menceritakan semuanya padamu nanti."

...

Jungkook terlihat seperti khawatir dan mencari sesuatu, "Di mana sih sebenarnya dia?"

"Kau ini kenapa?" Jung Hoseok, ia seorang polisi satu angkatan dengan Jungkook. "Hyung, sehun-sshi ia tak terlihat semenjak kemarin."

"Kau sudah menghubunginya?"

"Sudah, nomor teleponnya tak aktif. Aku merasa ada yang aneh dengannya." Wajah mereka terlihat seperti memikirkan sesuatu.

"Ey sudahlahㅡayo kita bereskan semua barang-barang ini." Jungkook mengiyakan.

Di sisi lain, bibir sosok itu perlahan tersenyum sambil melihat semua di sekitarnya menikmati hasil permainannya yang sangat amat baik. Ia merasa tuannya akan senang tentang kerjanya.

TBC

Modulator : alat berukuran kecil pengubah suara.

aku gatau kenapa males nerusin semua workku, bukan karena ga mood cuman readerku banyak menghilang. ngerasanya sih gitu atau mungkin emg perasaanku aja yang lagi baperan, tadinya gakan up tp akukan janji sm kalian mau up seminggu sekali, maafin aku yah workku emang ga bagus sumpah. pengen dihapus aja semua rasanya.

oiyah aku masih cari tiket jadi puyeng. aku need tiket wings tour 1 yellow 1 blue dengan fee normal kalo memang punya lebih plis bisa pm atau line aku : alviannasyakhrin aku tunggu banget serius aku ampe lupa makan dan mager segala macem karena belum dapet lol.

vote dan commentnya.

Continue Reading

You'll Also Like

Hyung By Jung Hobi

General Fiction

12.6K 613 30
"Aku bisa makan apa saja Hyung" "Ok.,....mmm, di sini ada kodok goreng ,sup tikus dan minumnya kita bisa memesan rendaman ular kobra :) " ✯✯✯✯✯✯✯ B...
1.6K 167 7
Disaat kau telah menjadi milikku maka tidak ada yang bisa merebut mu dari ku. ~ Kim taehyung
57.6K 7.1K 30
BxB Seokjin tidak tahu kenapa dia bisa jatuh pada pemuda manis bermarga Jung itu. Yang Seokjin tahu, Hoseok adalah satu-satunya orang yang memiliki t...
559K 85.1K 74
Cocok untuk kamu peminat cerita dengan genre #misteri dan penuh #tekateki, juga berbalut #action serta #scifi yang dilatarbelakangi #balasdendam. Kas...